cover
Contact Name
I Gede Boy Darmawan
Contact Email
igedeboy@staff.unila.ac.id
Phone
+6282376758013
Journal Mail Official
jgrs@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Geofisika Gedung L Fakultas Teknik Universitas Lampung Jalan Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Lampung, Indonesia Kode Pos: 35145
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Geosains dan Remote Sensing (JGRS)
Published by Universitas Lampung
ISSN : 27223647     EISSN : 27223639     DOI : https://doi.org/10.23960/jgrs
Jurnal Geosains dan Remote Sensing (JGRS) merupakan jurnal ilmiah berkala di bidang geosains termasuk penginderaan jauh yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Universitas Lampung sebanyak 2 edisi yaitu setiap bulan Mei dan November dalam satu tahun. Artikel yang diterbitkan telah melalui proses blind review dan proses editorial sesuai dengan standar publikasi ilmiah. Topik artikel diutamakan dari hasil penelitian yang original dan penelaahan ilmu pengetahuan yang baru dari bidang ilmu geosains seperti sumber daya alam maupun mitigasi bencana termasuk pemanfaatan penginderaan jauh.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2022): JGRS Edisi Mei" : 7 Documents clear
Analisis Spasio-temporal Kekeringan Pada Lahan Sawah di Lampung Selatan Berbasis Pengolahan Normalized Difference Drought Index Pada Citra Satelit Landsat 8 Agung Mahadi Putra Perdana; Angga Yudha Pratama; Adam Irwansyah Fauzi; Tri Kies Welly; Rian Nurtyawan
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 3 No 1 (2022): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.886 KB) | DOI: 10.23960/jgrs.2022.v3i1.65

Abstract

Kekeringan pada lahan pertanian merupakan kondisi berkurangnya kandungan air dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu dalam periode tertentu. Pada November 2019 Kabupaten Lampung Selatan mengalami kekeringan pertanian yang menyebabkan terjadinya kegagalan panen lahan sawah seluas 1300 Ha. Citra Landsat 8 merupakan salah satu data penginderaan jauh sistem optis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekeringan padi menggunakan metode indeks kekeringan. Indeks kekeringan Normalized Difference Drought Index (NDDI) adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kekeringan suatu wilayah berdasarkan parameter NDVI dan NDWI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengestimasi luas kekeringan yang telah terjadi di Kabupaten Lampung Selatan dengan menerapkan indeks NDDI. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kekeringan yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan pada Juli 2019 sampai Desember 2019 dapat teridentifikasi dengan akurasi sebesar 88,1% dan tingkat kelas kekeringan yang bervariasi. Puncak kekeringan ringan dan kekeringan sedang terjadi pada Juli 2019 dengan luas 10019,43 Ha dan 4539,94 Ha, puncak kekeringan berat dan ekstrem pada Desember 2019 yaitu 1012,26 Ha dan 2463,96 Ha. Peningkatan kekeringan ekstrem pada bulan November dan Desember 2019 diduga karena akumulasi dari rendahnya curah hujan pada beberapa bulan sebelumnya.
Pemetaan Tingkat Keparahan Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Algoritma Normalized Burn Ratio (NBR) Pada Citra Landsat 8 di Kabupaten Muaro Jambi Muhammad Arrafi; Lili Somantri; Riki Ridwana
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 3 No 1 (2022): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1639.411 KB) | DOI: 10.23960/jgrs.2022.v3i1.68

Abstract

Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki area hutan terluas di Indonesia. Luasnya area hutan di Provinsi Jambi tidak diiringi dengan pengelolaan yang baik, hampir setiap tahunnya selalu terjadi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi. Kabupaten Muaro Jambi menjadi kabupaten dengan tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan tertinggi di Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat keparahan akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan nilai Difference Normalized Burn Ratio (dNBR) pada citra Landsat 8 dengan analisis multiwaktu citra sebelum terjadinya kebakaran dan sesudah terjadinya kebakaran. Nilai NBR yang sudah didapat dilakukan pengambilan sampel untuk mendapatkan nilai rerata dan standar deviasi. Berdasarkan penelitian ini menunjukkan sepanjang tahun 2021 tingkat keparahan didominasi oleh kelas keparahan rendah dengan persentase 53,84% dengan total luasan 6.700,5 Ha. Selanjutnya diikuti oleh kelas keparahan sedang dengan persentase 30,48% dengan total luasan 3.793,4 Ha. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dalam upaya pemulihan kembali area bekas terbakar di Kabupaten Muaro Jambi.
Analisis Penurunan Muka Tanah Kota Jambi Dengan Metode Differential Interferometry Synthetics Aperture Radar Tahun 2016 – 2021 Gallant Dwi Pangestu Nugroho Akbar; Budhi Setiawan
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 3 No 1 (2022): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1323.781 KB) | DOI: 10.23960/jgrs.2022.v3i1.71

Abstract

Kota Jambi merupakan kota yang berkembang pesat di Indonesia. Peningkatan penduduk disertai dengan pembangunan infrastruktur dan kebutuhan air tanah yang meningkat setiap tahunnya dapat menyebabkan subsiden. Secara geologi sebagian Kota Jambi terbentuk dari formasi geologi berumur Kuarter yang masih tergolong muda sehingga kemungkinan terjadi kompaksi yang dapat menyebabkan subsiden. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan pemetaan wilayah penurunan muka tanah (land subsidence) Kota Jambi dengan memanfaatkan citra Sentinel-1, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DInSAR. Mempunyai ketelitian mencapai sentimeter untuk melihat besar deformasi. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah citra satelit sentinel-1a level 1 (2016 – 2021) serta data pembangunan daerah dari BAPPEDA Kota Jambi untuk validasi di lapangan. Data tersebut diolah menggunakan software SNAP dan ArcGIS 10.6. Hasil dari pengolahan DInSAR menunjukkan daerah Kota Jambi mengalami subsiden di dominasi pada wilayah dengan tingkat penggunaan lahan yang tinggi, nilai rata-rata per tahun sebesar 11,28 cm/tahun, dan subsiden maksimum per tahun sebesar -8,6 cm pada tahun 2019 di kecamatan Jambi Selatan dan kecamatan Pasar sebesar -7,7 cm pada tahun 2021. Disarankan adanya penelitian menggunakan metode pengukuran langsung di lapangan seperti metode GPS agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
Pemetaan Perubahan Luasan Mangrove Melalui Analisis Citra Satelit Landsat di Tangkolak Barat, Karawang, Jawa Barat Lastri Aritonang; Elisa Septyani; Luscacini Maria
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 3 No 1 (2022): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.025 KB) | DOI: 10.23960/jgrs.2022.v3i1.69

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan mangrove (hutan bakau) terbesar di dunia, yaitu mencapai 8,60 juta hektar, walaupun saat ini telah dilaporkan sekitar 5,30 juta hektar jumlah hutan itu ternyata telah rusak. Keberadaan mangrove di pesisir Tangkolak merupakan potensi yang menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Potensi tersebut, pada masa mendatang dapat untuk mengisi peluang yang ada bila ditunjang adanya dukungan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan luasan mangrove dengan menganalisis dua data citra satelit yaitu citra Landsat 8 tahun 2015 dan citra Landsat 8 tahun 2021. Metode yang digunakan yaitu Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) menggunakan software ArcGIS 10. Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dilakukan, pada hasil pengolahan NDVI ini didapatkan nilai -0,742 hingga 0,4964 untuk citra tahun 2015. Sedangkan, untuk citra tahun 2021 didapatkan nilai -0,7373 hingga 0,608. Adapun luas persebaran mangrove telah diketahui meningkat dari tahun 2015 hingga tahun 2021. Pada tahun 2015, mangrove pada arah barat memiliki luas sebesar 10,856653 ha dan 9,844759 ha pada arah timur. Kemudian pada tahun 2021, mangrove pada arah barat memiliki luas 40,507648 ha dan 28,937118 ha pada arah timur. Dari ketiga kelas kerapatan dapat disimpulkan bahwa pada kurun waktu 6 tahun mangrove mengalami perubahan kerapatan vegetasi yang signifikan dan bernilai baik.
Analisis Korelasi Suhu Permukaan, NDVI, Elevasi dan Pola Perubahan Suhu Daerah Panas Bumi Rendingan-Ulubelu-Waypanas, Tanggamus Menggunakan Citra Landsat 8 OLI/TIRS Andwina Rahma Sagita; Airlangga Sani Cahya Margaliu; Fahri Rizal; Haidar Prida Mazzaluna
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 3 No 1 (2022): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1340.47 KB) | DOI: 10.23960/jgrs.2022.v3i1.72

Abstract

Kabupaten Tanggamus merupakan daerah dengan potensi Panas Bumi yang berlimpah, beberapa daerah tersebut adalah Rendingan-Ulubelu-Waypanas. Prospek Panas Bumi pada daerah tersebut berupa fumarole dan mata air panas (hot spring). Pada penelitian ini dilakukan identifikasi mengenai sistem Panas Bumi dengan menenggunakan empat data bertujuan untuk mengetahui korelasi antara Land Surface Temperature (LST) dan elevasi, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), LST dan mengetahui pola kenaikan dan penurunan suhu pada titik manifestasi. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan penginderaan jauh (Remote Sensing). Citra Landsat 8 OLI/TIRS merupakan salah satu citra satelit yang digunakan pada proses penginderaan jauh, bertujuan untuk menganalisis sebaran suhu permukaan dan mengidentifikasi titik-titik manifestasi. Dari pengolahan data didapatkan persamaan antara nilai LST dan NVDI senilai data 1 y=0,0021x + 0,4208, data 2 y=-0,0031x + 0,4891, data 3 y = -0,0092x + 0,6286, dan data 4 y = 0,0245x – 0,1801. Sedangkan persamaan antara nilai LST dan Elevasi memiliki persamaan data 1 y = -124,1x + 3630,3, data 2 y = -25,028x + 1391, data 3 y = -44,026x + 1546,9, dan data 4 y = -34,764x + 1546,9. Dari persamaan tersebut didapatkan grafik pengolahan yang menunjukkan bahwa daerah AOI didominasi oleh daerah vegetasi tidak rapat. Manifestasi mata air panas dan fumarole didapatkan pola data yang naik pada data ke-2 dan ke-3. Pada daerah Rendingan-Ulubelu-Waypanas tidak diperoleh korelasi antara nilai NDVI dan LST, akan tetapi nilai elevasi mempengaruhi nilai LST, hubungan keduanya saling berbanding terbalik. Dimana apabila semakin tinggi posisi suatu tempat dari permukaan laut maka semakin rendah suhu permukaannya (LST).
Pemanfaatan Citra Landsat 8 untuk Mengidentifikasi Keberadaan Heat Flow di Daerah Prospek Panas Bumi Suoh, Lampung Barat Astri Niken Saputri; Luthfi Rahmawati; Aulia Nur Aziza
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 3 No 1 (2022): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.16 KB) | DOI: 10.23960/jgrs.2022.v3i1.73

Abstract

Banyaknya potensi panas bumi dan minimnya pemanfaatan menjadi penghambat perkembangan energi panas bumi di Indonesia, salah satunya di Suoh, Lampung Barat. Keberadaan potensi panas bumi di daerah Suoh mendorong perlu dilakukannya sebuah penyelidikan mengenai prospek panas bumi sebagai bentuk pengupayaan serta pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia. Oleh karena itu, dilakukan penelitian arah heat flow pada kecamatan Suoh, Lampung Barat dengan mengidentifikasi data Citra Landsat 8 yang didukung oleh data geologi regional. Identifikasi heat flow dilakukan dengan membandingkan data citra Landsat 8 pada tahun 2017, 2018, dan 2020. Pengolahan citra satelit meliputi koreksi radiometrik, konversi radian menjadi satellite temperature dan konversi menjadi land surface temperature (LST). Kemudian, dilanjutkan dengan pemotongan (cropping), serta overlay peta LST dengan peta pemukiman penduduk. Peta LST yang didapat menunjukkan distribusi suhu permukaan yang diakibatkan oleh sistem panas bumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu permukaan daerah penelitian mencapai 35,47oC pada tahun 2017, 30,78oC pada tahun 2018 dan 29,15oC pada tahun 2020. Hal ini membuktikan bahwa suhu permukaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Kemudian terlihat adanya perubahan bentuk distribusi suhu permukaan yang membentang dari barat laut-tenggara. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aliran panas bumi (heat flow) dari manifestasi panas bumi berarah barat laut.
Cover dan Halaman Depan Admin JGRS
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 3 No 1 (2022): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.995 KB)

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 7