cover
Contact Name
Dr. Elsina Titaley, M.Si
Contact Email
komunitas.jurnalsosiologi@gmail.com
Phone
+6281224821150
Journal Mail Official
komunitas.jurnalsosiologi@gmail.com
Editorial Address
Lantai I, Kampus FISIP Universitas Pattimura Jalan Ir. M. Putuhena - Poka, Ambon e-mail: komunitas.jurnalsosiologi@gmail.com
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
Komunitas: Jurnal Ilmu Sosiologi
Published by Universitas Pattimura
Jurnal komunitas sebagai jurnal ilmu Sosiologi online diterbitkan oleh Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura. Komunitas dalam ilmu sosiologi memiliki arti sebagai sekumpulan orang berada pada lingkungan yang sama, saling mengenal dan saling sepenanggungan. Berkaitan dengan itu, Komunitas dalam jurnal online ini, mengandung makna kumpulan Sosiolog yang mempunyai rasa sepenanggungan bertanggungjawab secara akademik dalam mengembangkan ilmu sosiologi melalui penulisan-penulisan ilmiah sesuai dengan perkembangan masyarakat. Jurnal Komunitas diterbitkan pada bulan Mei 2020 dan waktu penerbitan berkala 2 (dua) kali satu tahun pada bulan Mei dan Oktober. Artikel yang diterima dan akan diterbitkan berkaitan dengan ilmu sosiologi.
Articles 35 Documents
RUANG SOSIAL PADA BAILEO ADAT DI NEGERI ALLANG Richard K. Siwalette; Pieter J. Pelupessy; Abdul R. Malawat
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 1 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggambarkan realitas objektif masyarakat terhadap rumah adat Negeri Allang, perspektif masyarakat akan kesakralan rumah adat telah menjadi pengetahuan yang membentuk sikap anak adat negeri dari dahulu hingga sekarang terhadap konstruksi fisik maupun penggunaannya sebagai bentuk fungsi sosial. Adapun tujuan untuk mengetahui tentang pemahaman dan pemaknaan orang Allang terhadap rumah adat Baileo serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi kepustakaan, analisis data dilakukan menggunakan model yang dikemukakan Miles dan Huberman, diantaranya reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengemukakan bentuk-bentuk pemahaman orang Allang dalam memaknai Baileo bukan hanya sebagai konstruksi fisik tetapi juga sebagai ruang sosial antara lain: 1). Makna Baileo. 2). Konstruksi Fisik Baileo Sebagai Identitas (Jati Diri) Orang Allang terdiri atas panggung Baileo, tiang Baileo, atap Baileo, lambang Buaya. 3). Fungsi Sosial Baileo diantaranya tempat musyawarah atau rapat saniri negeri, tempat berkumpulnya matarumah (marga) Sabandar dan Siwalette, bayar harta, ritual anak negeri sebelum merantau meninggalkan negeri Allang. 4). Pemanfaatan Baileo sebagai ruang politik lokal seperti proses pelantikan raja, pelantikan kepala Soa, pertemuan saniri negeri 5) Interaksi Sosial Antar Warga Masyarakat di Baileo,
KUNCI LABUANG (Suatu Kajian Sosio-Kultural Terhadap Ritual Melaut Orang Kilang) Benly Patihawean; Hermien L. Soselisa; Wellem R. Sihasale
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 1 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kunci Labuang adalah salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat di Negeri Kilang sebelum melakukan Ritual aktifitas mencari hasil laut. Ritual ini dilakukan secara komunal untuk kepentingan bersama dan dilakukan pada moment-moment tertentu saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan proses Ritual Kunci Labuang. Sehingga dari prosesi ritual yang dipelajari tersebut dapat terlihat bagaimana pandangan masyarakat negeri Kilang terhadap laut. Dengan melakukan ritual Kunci Labuang, masyarakat Negeri Kilang mempercayai bahwa mereka akan memperoleh hasil yang melimpah serta jaminan keamanan saat melakukan aktifitas mengambil hasil laut tersebut. Ritual ini memperlihatkan bagaimana kedekatan masyarakat Negeri Kilang dengan alam, khususnya laut sekaligus memperlihatkan bahwa alam turut membentuk perilaku maasyarakat. Ritual Kunci Labuang menjadi akses bagi masyarakat Negeri Kilang untuk memanfaatkan alam dengan segala sumber dayanya dengan tetap berpedoman pada keteraturan yang diwariskan leluhur secara turun temurun. Dengan melakukan ritual ini masyarakat negeri Kilang meyakini akan adanya kekuatan supranatural yang senantiasa menjaga mereka di laut. Ritual Kunci Labuang juga memperlihatkan bahwa meskipun masyarakat Negeri Kilang secara umum dikenal sebagai masyarakat pegunungan, tetapi mereka juga punya cara pandang tersendiri terhadap laut yang juga menjadi bagian dari wilayah negeri. Laut tidak terpisah dari daratan. Laut dan darat adalah sebuah kesatuan dalam wilayah petuanan negeri Kilang.
NUAULU SIMALOU DALAM PLURALITAS AGAMA (Tinjauan Sosiologis di Dusun Simalou Kabupaten Maluku Tengah) Simon Kukurule; Hermien L. Soselisa; Wellem R. Sihasale
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 1 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis tentang pluralitas agama dalam masyarakat tradisional Nuaulu Simalou di Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan berpedoman pada pendapat Miles dan Hubermann, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa pada Negeri Nuaulu terdapat beberapa agama yang dianut masyarakatnya, yaitu agama Suku, agama Kristen protestan, agama Kristen Katolik, dan agama Islam. Selain itu, masyarakat Nuaulu merupakan suatu kelompok masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai adat istiadat yang begitu kuat sehingga agama dan adat tidak bisa dipisahkan. agama diyakini sebagai pilihan hidup dan keyakinan seseorang yang di dalamnya juga terkandung berbagai nilai-nilai kemanusiaan, sehingga adat dan agama bisa dijadikan rujukan dalam mengatur perilaku individu maupun kelompok, menuju kehidupan yang rukun dan damai. Komitmen orang Nuaulu adalah kebersamaan dalam perbedaan dan perbedaan dalam kebersamaan yang dilandasi dengan semangat “kami semua adalah saudara satu susah semua susah”, tentu tidak saja diterapkan pada situasi-kondisi konflik, akan tetapi lebih jauh dari itu dapat menjadi pedoman hidup sehari-hari dalam mengatasi problem sosial, ekonomi dan politik yang kerap muncul di tengah-tengah dinamika kehidupan sosial.
PARA LANJUT USIA (LANSIA) DAN DUNIANYA DI PANTI TRESNA WERDHA INA KAKA AMBON (Studi Tentang Interaksi Sosial) Zulaichma I. Wajo; Aholiab Watloly; Pieter J. Pelupessy
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 1 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis proses interaksi sosial yang terjadi diantara para lanjut usia (Lansia) di Panti Tresna Werda Ina Kaka Ambon, Proses interaksi yang terbangun diantara mereka terjadi oleh karena adanya proses kerja sama dalam hal ini tolong menolong untuk mencapai tujuan bersama. Hal lainnya juga dari proses ini adalah terciptanya perasaan cinta antar dua insan yang berbeda itu terjadi. Baik itu yang baru saling mengenal, tetapi yang lebih menarik juga terjadi ketika panti sosial ini mempertemukan kedua insan yang pernah membangun hubungan cinta di masa muda namun tidaklah tercapai. Di dalam realitas ini pula interaksi yang bersifat kerja sama itu disertai dengan proses pertentangan. Proses pertentangan diantara sesama lansia ini diakibatkan oleh karena kecemburuan satu dengan lainnya. Selain proses interaksi diantara mereka, interaksipun berlagsung dengan para pegawai pengelola panti. Proses interaksi ini membawa dampak positif yang memiliki makna tersendiri. Baik itu terhadap para pegawai maupun lansia, makna dimaksud adalah rasa saling memiliki diantara mereka berlangsung. Proses pelayanan membuat para pegawai dengan penuh rasa sayang menganggap setiap lansia adalah orang tua mereka, begitupun para lansia yang menganggap para pegawai itu adalah anak mereka. Interaksi yang terbangu baik ini membentuk suatu ikatan keluarga baru di Panti tanpa adanya hubungan genealogis
PENDETA DALAM KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT AGAMA (Studi Terhadap Masyarakat Agama di Negeri Rumahtiga) Anike P. Istia; Aholiab Watloly; Paulus Koritelu
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 1 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendeta (secara individu) adalah sebuah kenyataan sosial yang juga bersifat ganda, sebagai kenyataan objektif dia berada di luar diri manusia dan berhadap-hadapan dengannya sedangkan sebagai kenyataan subjektif pendeta berada dalam masyarakat sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Pendeta dalam kenyataan hidup sehari-hari ketika berinteraksi dengan orang lain seakan-akan telah diatur sebagai kenyataan yang tertib dan tertata. Kenyataan hidup sehari-hari tampak sudah diobjektivasi, sudah dibentuk oleh suatu tatanan objek-objek sejak sebelum seorang pendeta itu. Pada sisi yang lain, perubahan dalam masyarakat nampaknya menuntut pendeta untuk dapat beradaptasi. Persoalannya adalah bagaimana realitas konstruksi sosial masyarakat agama tentang pendeta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori konstruksi sosial (social construction) Berger dan Lukmann merupakan teori sosiologi kontemporer yang berpijak pada sosiologi pengetahuan oleh karena konstruksi sosial merupakan sosiologi pengetahuan maka implikasinya harus menekuni pengetahuan yang ada dalam masyarakat tentang pendeta dan sekaligus proses-proses yang membuat setiap perangkat pengetahuan masyarakat tentang pendeta ditetapkan sebagai kenyataan. Hasil penelitian menemukan bahwa pada hakikatnya prilaku seorang pendeta kemudian dituntut memenuhi harapan-harapan, kebiasaan-kebiasaan pada level tertinggi dalam standar-standar umum yang berlaku di masyarakat. Tingkah laku pendeta pada tahap ini diarahkan pada pemenuhan standar-standar umum yang berlaku di masyarakat atau norma-norma dalam masyarakat.
PERPECAHAN KELOMPOK PERTEMANAN DI SKIP KOTA AMBON Helka Kezia; Tonny D. Pariela; Prapti Murwani
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 2 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/komunitasvol3issue2page73-88

Abstract

Masyarakat majemuk sangat rawan konflik karena mudah terjadi gesekan, salah satunya akan terjadi konflik. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana perpecahan kelompok dapat terjadi. Penelitian ini dilaksanakan di Skip RW 02, pada masyarakat RT 002 dan RT 004 Kota Ambon. Hasil penelitian ini mendeskripsikan tentang para pemuda yang awalnya tergabung pada satu kelompok pertemanan yang sama kemudian terpecah karena adanya konflik dalam kelompok yang mengakibatkan kelompok ini terbagi menjadi beberapa kelompok kecil yang ada dalam lingkungan masyarakat. RT 002 / RW 02 terdapat dua kelompok kecil yaitu Crusader Atas dan Crusader Bawah, sedangkan RT 004/ RW 02 mempunyai dua kelompok kecil yaitu Lorga dan Makaby. Indikator perpecahan kelompok pertemanan yang ada yaitu relasi daerah asal, relasi kekerabatan, dan perpecahan kelompok.
TOTEMISME DI ERA MODERNISASI (REALITAS MASYARAKAT ADAT NEGERI HUTUMURI KECAMATAN LEITIMUR SELATAN KOTA AMBON) Christwyn R. Alfons
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 2 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/komunitasvol3issue2page89-100

Abstract

Totemisme pada masyarakat primitif merupakan gambaran kehidupan manusia menganggap suatu objek baik tumbuhan maupun hewan tertentu sakral. Mengacu pada temuan Durkheim tentang totemisme sebagai sistem agama yang paling sederhana dan primitif serta menjadi lambang organisasi sosial yakni klan oleh masyarakat tertentu. Kajian ini menunjukkan kondisi atau situasi dimana eksistensi totemisme yang melembaga di dalam diri masyarakat adat tetap terpelihara dalam perkembangan agama modern maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini dilakukan pada wilayah yang telah tersentuh oleh akses pembangunan, yakni di Negeri Hutumuri, Kota Ambon, Provinsi Maluku. Metode penelitian kualitatif melalui observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi dideskriftif secara sistematis. Informan dalam penelitian ini ialah para tokoh dan masyarakat setempat. Hasil temuan mengungkapkan realitas masyarakat adat setempat telah beradaptasi dengan perkembangan di era modernisasi, namun fakta sistem kepercayaan totemisme masih diberlakukan dalam praktek kehidupan sehari-hari dan ritual adat negeri. Realitas ini sebagai bentuk kepercayaan pada agama sederhana atau primitif bukan hanya terjadi pada situasi sosial di masa lampau dan kemampuan masyarakat menyesuaikan kehidupannya dengan masa sekarang tanpa meninggalkan eksistensi kesakralannya. Bentuk kondisi ini terdiri atas manusia dan hewan sakral sebagai lambang soa dan memiliki hubungan yang intim dan profan, hewan sakral dalam praktek keseharian hidup masyarakat, keterlibatan hewan sakral pada acara ritual adat, serta letak keberadaan agama samawai atau modern dan agama primitif di masyarakat menunjukkan eksistensi masyarakat adat pada 2 (dua) wilayah bentuk kepercayaan yang berbeda.
PERAN GEREJA DALAM PENANGANAN KONFLIK ANTARA NEGERI ABUBU DAN NEGERI AKOON KECAMATAN NUSALAUT KABUPATEN MALUKU TENGAH Allan Lessil
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 2 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/komunitasvol3issue2page100-118

Abstract

Konflik yang terjadi antara negeri Abubu dan negeri Akoon, Kecamatan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah sudah sangat lama terjadi. Diketahui bahwa faktor penyebab (Underlying Causes) konflik tersebut adalah permasalahan batas tanah di daerah perbatasan antara kedua negeri. Mengacu pada apa yang dikatakan oleh Coser, dapat dijelaskan bahwa konflik antara negeri Abubu dan Akoon terjadi secara terus menerus dengan faktor pemicu yang berbeda-beda dalam setiap konflik yang terjadi. Ibarat dua mata uang logam, konflik dan perdamaian merupakan dua hal yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan, konflik boleh saja terjadi dan damai juga ada, namun konflik dapat terjadi kembali sewaktu-waktu seperti boom waktu yang bisa saja meledak kapan saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Gereja dalam penanganan konflik diantara dua negeri (Akoon dan Abubu). Seperti yang diketahui, kedua negeri ini memiliki atau menganut kepercayaan yang sama yakni agama Kristen. Hasil peneliti dapat menjelaskan bahwa Peran gereja dalam rangka penanganan konfllik antara Abubu dan Akoon telah dilakukan, baik secara internal di jemaat masing-masing maupun secara kolegial antar jemaat atau negeri Abubu dan Akoon, serta antar wilayah gereja se-Nusalaut. Dalam pelaksanan perannya tersebut, terasa belum menemukan hasil yang maksimal karena belum dibarengi dengan penanganan hukum yang jelas dan tegas, khususnya terhadap aktor, sehingga terus menimbulkan kecurigaan, kemasan dan permusuhan secara laten diantara kedua pihak, khususnya bagi keluraga korban konflik.
LEMBAGA SANIRI NEGERI PADA MASYARAT ADAT NEGERI RUMAHKAY Elsina Titaley
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 2 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/komunitasvol3issue2page119-128

Abstract

Masyarakat adat sangat lekat dengan struktur sosial dan nilai budaya sebagai identitas sekaligus sebagai pedoman untuk bertahan hidup. Keberadaan struktur dan nilai tersebut selalu mengalami perubahan sebagai akibat dari pekembangan sosial masyarakat. Penelitian ini membahas keberadaan lembaga saniri sebagai salah satu bentuk struktur sosial dan nilai budaya dan bagaimana pengaruhnya bagi spirit masyakat adat Negeri Rumahkay Kecamatan Amalatu Kabupaten Seram Bagaian Barat Provinsi Maluku yang menjadi lokasi penelitian. Penelitian dilakukan melalui metode pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga Saniri Negeri di Negeri Rumahkay masih terus dipertahankan. Lembaga ini sebagai hasil karya pendahulu, yang menjadi nilai budaya namun sekarang mengalami kelesuan dalam melaksanakan fungsinya. Untuk itu dalam upaya terus mengaktifkan dan memberdayakan lembaga Saniri Negeri, tidak mesti menjadi tanggung jawab masyarakat setempat saja, namun mesti dilakukan melalui sinergi bersama dari berbagai pihak secara internal maupun eksternal secara tersistem dan terstruktur.
AKTIVITAS REMAJA DI RUANG PUBLIK LAPANGAN MERDEKA KOTA AMBON Feky M. L. Manuputty
KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi Vol 3 No 2 (2020): KOMUNITAS: JURNAL ILMU SOSIOLOGI
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/komunitasvol3issue2page129-137

Abstract

Penelitian ini berfokus pada aktivitas remaja di ruang publik lapangan merdeka Kota Ambon. Ruang publik menjadi salah satu ruang atau wadah untuk aktivitas para remaja masa kini, ruang publik menjadi tempat bagi para remaja meluangkan waktu luang dan itu menjadi peluang bebas bagi para remaja melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan di rumah sehingga ruang publik menjadi salah satu pilihan mereka untuk mengekspresikan hal-hal yang membuat mereka merasa puas, selain itu ruang publik inipun merupakan tempat pelarian bagi mereka menenangkan diri dari masalah yang dihadapi. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas remaja di ruang publik secara khusus Lapang Merdeka Ambon. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, untuk mencari data-data yang ada di lapangan, maka di lakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ruang publik menjadi salah satu minat kunjungan bagi sejumlah besar para remaja, ruang publik menjadi tempat dimana para remaja melakukan berbagai macam interaksi, baik dengan teman sebaya maupun lebih tua dari usia mereka.

Page 1 of 4 | Total Record : 35