cover
Contact Name
Hendi Hidayat
Contact Email
hendihidayat@stit-buntetpesantren.ac.id
Phone
+6285224368212
Journal Mail Official
tsaqafatuna@stit-buntetpesantren.ac.id
Editorial Address
Jl. YLPI Buntet Pesantren Desa Mertapadakulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Tsaqafatuna: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
ISSN : 26545322     EISSN : 26545330     DOI : https://doi.org/10.54213
Jurnal ilmiah berkala terbuka yang dikelola oleh STIT Buntet Pesantren Cirebon. Jurnal ini memuat artikel-artikel ilmiah terseleksi dengan frekuensi penerbitan 2 kali setahun yaitu bulan Mei dan Oktober. Fokus kajian bertemakan pendidikan agama islam dari beragam aspek, baik metode dan teknik pembelajaran, media dan desain pembelajaran, materi dan kurikulum pembelajaran pendidikan agama islam, Manajemen Pendidikan Islam, serta Psikologi Pendidikan Islam.
Articles 100 Documents
PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM: STUDI ATAS PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN Subchi Subchi
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v1i1.19

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan anak dalam islam menurut pemikiran Abdulloh Nashih ulwan, termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research). Seluruh data penelitian pada literatur yang berkaitan dengan objek penelitian dalam hal ini adalah pemikiran Abdullah Nashih Ulwan tentang pendidikan anak. Objek penelitian diarahkan pada aspek-aspek pendidikan yang meliputi tujuan, metode, pendidik (guru), peserta didik (murid) dan lingkungan pendidikan yang selanjutnya diupayakan mengetahui kecenderungan pemikiran Abdullah Nashih Ulwan tentang pendidikan anak dan relevansinya dengan dunia sekarang. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumenter terhadap hal yang berkaitan dengan pendidikan anak dalam perspektif Abdullah Nashih Ulwan. Sedangkan metode analisa data yang digunakan adalah deskriptif-analitik. Metode deskriptif adalah satu laporan mengenai gejala yang telah diamati tanpa berusaha memberi keterangan pengertian, tanpa mengidentifikasi kaitan sebab-musababnya atau tanpa kondisi yang mendahului. Analisa adalah proses mengurangi ke-komplek-an suatu gejala atau masalah rumit sampai pada pembahasan bagian-bagian paling sederhana. Akhirnya kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Abdullah Nashih Ulwan yang merupakan salah seorang tokoh Ikhwanul Muslimin minat dan perhatiannya yang cukup besar terhadap pendidikan anak tergambar dalam bukunya Tarbiyyât al-Aulâd. Kedua, konsep pemikiran Abdullah Nashih Ulwan tentang pendidikan anak senantiasa bersandar kepada dalil-dalil syar’i, yaitu al-Qur’an dan Hadits Nabi. Abdullah Nashih Ulwan tidak secara spesifik membahas fase-fase perkembangan anak sehingga content pendidikan yang diberikan kepada anak bersifat umum tanpa memfokuskan pada fase-fase tertentu. Ketiga, hal-hal pokok yang ditekankan dari pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dari tesis ini tentang pendidikan anak yang belum dilaksanakan secara maksimal dalam pendidikan pada era sekarang ini dan banyak diabaikan oleh orang tua dan para pendidik. Yaitu: Pertama, pentingnya al-Tarbiyah al-Wiqayah yang masuk dalam tanggung jawab pendidikan moral dan sosial, yang diberikan kepada anak semenjak awal perkembangannya bahkan semenjak usia janin. Kedua, pengembangan bakat dan potensi-potensi anak yang dipersiapkan untuk menghadapi realita kehidupannya di kemudian hari, dan Ketiga, pemenuhan hak-hak psikologis anak yang bersifat fitrah, termasuk di dalamnya hak merdeka, hak dicintai, hak untuk berprestasi.
OPTIMALISASI PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA Adi Jawahir
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2020): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v2i1.39

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi pelayanan bimbingan konseling dalam pembinaan akhlak siswa kelas VIII di SMPN 2 Sedong. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan mengambil tempat di SMP Negeri 2 Sedong. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2019. Subyek dalam penelitian ini adalah Guru BK SMP Negeri 2 Sedong. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru SMPN 2 Sedong dan siswa kelas VIII. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data dengan analisis model Interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya untuk mengoptimalkan layanan bimbingan konseling dalam pembinaan akhlak siswa kelas VIII ada beberapa bentuk, yaitu: (a) layanan bimbingan klasikal dilaksanakan di dalam kelas satu minggu satu kali selama 80 menit (2X40menit); (b) melalui pengajaran mengadakan Pengajian Jum’at pagi setiap satu bulan sekali dengan mengundang ustadz yang berbeda-beda; (c) melalui pembiasaan mengadakan sholat dhuha sebelum masuk jam pembelajaran bimbingan konseling dan sholat dilaksanakan secara sendiri-sendiri; (d) mengadakan kontrol terhadap akhlak siswa dengan bekerjasama dengan wali kelas, guru SMPN 2 Sedong dan sesama siswa.
ZAKAT SAHAM DALAM PANDANGAN YUSUF AL-QARDHAWI Luqmanul Hakim
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v1i1.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsepsi zakat saham dalam pandangan Yusuf al-Qardhawi terkait dengan relevansinya dalam konteks keindonesiaan. Kesimpulan dari telaah dan analisa yang penulis lakukan adalah bahwa, konsepsi zakat saham menurut Yusuf al-Qardhawi dengan pelaksanaan zakat saham di Indonesia secara garis besar selaras dengan implementasi zakat saham yang ditetapkan oleh MUI dan BAZNAS. Keselarasan tersebut dilihat dari beberapa aspek; ketetapan saham sebagai salah satu harta yang wajib dizakati, ketentuan usaha perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan saham haruslah dari usaha-usaha yang halal, ketetapan bahwa saham yang dizakati berasal dari perusahaan apa saja, baik perusahaan industri, perdagangan ataupun campuran keduanya, kemudian dalam teknis pengeluarannya senilai 2,5 %. Dengan demikian, istinbath Yusuf al-Qardhawi dapat dikategorikan sebagai penguat dasar implementasi zakat saham di Indonesia.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG PENDIDIKAN BERBASIS BALANCED SCORECARD Setiyani, Lila
Tsaqafatuna Vol 2, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : STIT Buntet Pesantren

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya manusia pendidikan terdiri dari tenaga pendidik dan kependidikan. Tenaga pendidik terdiri dari guru dan dosen sedangkan tenaga kependidikan adalah tenaga yang membantu proses penyelenggaraan pendidikan. Dalam konsep Balanced Scorecard, sumber daya manusia merupakan faktor penting, karena sumber daya manusia akan menjalankan, mengawasi dan mengendalikan jalannya proses produksi dari pendidikan. Oleh sebab itu pengelolaan sumber daya manusia pendidikan sangat penting, agar proses yang dilakukan sesuai dengan standar dan sesuai harapan dari user atau pelanggan pendidikan yaitu masyarakat, industri dan stakeholder lainnya. Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana mengelola sumber daya manusia menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Dalam penelitian dibahas dari dua aspek sumber daya manusia pendidikan yaitu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN BERBASIS BALANCED SCORECARD Lila Setiyani
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v1i2.30

Abstract

Pendidikan adalah usaha untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. Institusi pendidikan sebagai penyelenggaraan pendidikan dituntut untuk dapat melaksankan tugasnya dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat dan pemerintah. Penyelenggaraan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada perencanaan yang matang, untuk itu dibutuhkan sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam menyelanggarakan pendidikan. Salah satu dari alat yang dapat digunakan untuk merencanakan penyelenggaraan pendidikan yaitu Balanced Scorecard. untuk itu dalam penelitian ini akan membahas adopsi konsep Balanced Scorecard dalam penyusunan rencana strategi pendidikan.
OPTIMALISASI PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA Jawahir, Adi
Tsaqafatuna Vol 3, No 1 (2020): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : STIT Buntet Pesantren

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi pelayanan bimbingan konseling dalam pembinaan akhlak siswa kelas VIII di SMPN 2 Sedong. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan mengambil tempat di SMP Negeri 2 Sedong. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2019. Subyek dalam penelitian ini adalah Guru BK SMP Negeri 2 Sedong. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru SMPN 2 Sedong dan siswa kelas VIII. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data dengan analisis model Interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya untuk mengoptimalkan layanan bimbingan konseling dalam pembinaan akhlak siswa kelas VIII ada beberapa bentuk, yaitu: (a) layanan bimbingan klasikal dilaksanakan di dalam kelas satu minggu satu kali selama 80 menit (2X40menit); (b) melalui pengajaran mengadakan Pengajian Jum’at pagi setiap satu bulan sekali dengan mengundang ustadz yang berbeda-beda; (c) melalui pembiasaan mengadakan sholat dhuha sebelum masuk jam pembelajaran bimbingan konseling dan sholat dilaksanakan secara sendiri-sendiri; (d) mengadakan kontrol terhadap akhlak siswa dengan bekerjasama dengan wali kelas, guru SMPN 2 Sedong dan sesama siswa.
PERAN LITERASI PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII Zulaehatus Sofiyah
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v1i1.14

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah gencarnya program literasi diberbagai instansi pendidikan sebagai kebijakan pemerintah dalam meningkatkan daya minat baca dan karya tulis dikalangan pelajar. Kebijakan tersebut berlandaskan, secara global Indonesia menempati peringkat 64 dari 72 negara (data sumber dari PISA) 60 dari 61 negara (The World Most Literate Nation Study) hal ini disebabkan dari kualitas pendidikan rendah, kecukupan gizi tidak memenuhi, Insfrastruktur pendidikan yang minim dan Minat baca rendah. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan dan peran literasi perpustakan tiga SMP Negeri di Kec. Mojotengah, Wonosobo. penelitian ini mengguanakan metode kualitatif field research (penelitian lapangan), dengan pendekatan penelitian deskriftif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tianggulasi, maka peneliti sekaligus melakukan kredibilitas data. Berdasar hasil penelitian, bahwa; Literasi perpustakaan, berjalan baik dan sesuai dengan peraturan serta dipengembangkan oleh kebijakan kepala sekolah masing-masing sekolah. SMP N 1, dilaksanakan setiap Kamis dan Jum’at 35 menit di jam pertama dengan pengembangan 10 menit pertama pembiasaan membaca Al-Qur’an. SMP N 2 dilaksanakan dengan cara setiap hari Senin-Kamis membaca pada jam pertama 15 menit. SMP N 3 dilakukan setiap Kamis dengan jangka waktu 45 menit pada jam pertama ditambah dengan ju'mat literasi. Sedangkan peran literasi perpustakaan dalam peningkatan prestasi mata pelajaran PAI dan budi pekerti kelas VII, pada SMP N 1 yang terjadi peningkatan pada pembelajaran pertama dan ujian tengah semester sedangkan pada pembelajaran kedua kurang berhasil. Pada SMP N 3 dan SMP N 2, proses pembelajaran dikatakan berhasil sedangkan pada evaluasi dikatakan kurang berhasil.
INOVASI PEMBELAJARAN SKI BERBASIS MEDIA MOBILE (STUDI KASUS DI STAI AL-JAWAMI) Rosyidah, Ida; Maryati, Delis Sri
Tsaqafatuna Vol 2, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : STIT Buntet Pesantren

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan suatu dari komponen pendidikan agama  Islam, mempunyai arahan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, serta membina siswa agar menghayati dan mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat di gunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia. Pelajaran sejarah juga bertujuan agar siswa menyadari adanya keragaman pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara pandang yang berbeda terhadap masa lalu untuk menghadapi masa yang akan datang. Materi sejarah bagi pengembangan kepribadian suatu bangsa, namun dalam realitasnya sering kurang disadari sehingga mata pelajaran pelengkap, baik oleh siswa maupun oleh guru. Ini terbukti dengan jam pelajaran untuk sejarah yang sangat sedikit kurang cocok dengan apa yang harus disampaikan. Dari permasalahan tersebut tentu sebuah kewajiban bagi seorang guru untuk merubah metode penyampaian materi pembelajaran. Berbagai metode dan model pembelajaran telah banyak dimunculkan oleh para pakar dan ahli pendidikan, karena model pembelajaran konvensional membuat siswa tertekan, sehingga diperlukan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembelajaran SKI berbasis learning mobile merupakan alternative agar pembelajaran SKI lebih menarik, menantang dan memberikan makna bagi peserta didik.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU AGAMA ISLAM MELALUI PEMBELAJARAN PENGAMALAN Nurwahdan Nurwahdan
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2020): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v2i1.40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kompetensi guru agama Islam SMA dan SMK di Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayu Majakuning). Kompetensi guru agama Islam adalah kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu. Secara proporsional guru agama Islam mengajar pada wilayah KI-1 dan KI-2, ternyata dilapangan lebih mengutamakan KI-3. KI-1, KI-2 itu sebagai ruh pendidikan agama Islam. Oleh sebab itu siswa keagamaannya bagus, tetapi keberagamaannya belum berhasil, karena itu perlu ditingkatkan kompetensinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode yang digunakannya adalah metode research and development (R and D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Berdasarkan hasil analisis dari dokumen perencanaan, proses pembelajaran, dan evaluasi, bahwa kompetensi Guru Agama Islam SMA dan SMK Kabaupaten Ciayumajakuning, sesuai Permenneg PAN & RB No. 16 tahun 2009, telah memenuhi Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional dengan baik. (2) Prosedur peningkatan kompetensi guru agama Islam SMA dan SMK Kabaupaten Ciayumajakuning, menggunakan instumen penilaian berupa laporan dan evaluasi penilaian kompetensi guru kelas/mata pelajaran. Permendiknas No. 16/2007. Instrumen penilaian tersebut terdiri dari empat (4) ranah kompetensi menjadi empat belas (14) kompetensi, dan dikembangkan menjadi tujuh puluh delapan (78) indikator bagi guru mata pelajaran.
SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN TRADISIONAL DI PESANTREN BUNTET PADA MASA KEPEMIMPINAN KH. ABDULLAH ABBAS Moh. Khuailid
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v1i2.32

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, yaitu pesantren dengan menfokuskan kajian pada nilai-nilai fundamental pendidikan pesantren yang membentuk pola tersendiri dengan memilih obyek penelitian di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Studi ini bukan hanya penelitian kepustakaan dan bukan pula kegiatan penelitian lapangan, tetapi merupakan gabungan antara keduanya. Dalam studi ini, telaah pustaka penulis lakukan sejak awal ketika hendak menentukan topik yang akan menjadi fokus kajian dan ketika hendak melakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari lapangan. Kegiatan ini juga dilakukan untuk memperoleh data yang bersumber dari kepustakaan. Sedangkan penelitian lapangan diawali dengan kegiatan penjajakan, untuk mengetahui relevansi antara obyek yang hendak di teliti dengan permasalahan studi ini. Studi inimenyimpulkan bahwa secara periodisasi, sistem dan bentuk pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Buntet secara terus menerus mengalami perubahan. Pada periode I (1758-1782) dan Periode II (1782-1824) pendidikan yang ada masih bersifat “lembaga sosial keagamaan” dalam bentuk madrasah masjid majlis ta’lim; Periode III (1824-1910) mulai meningkat menjadi pondok tradisional. Disebut pondok, karena sudah tersedia beberapa kamar pondokan bagi santri muqim; disebut pondok tradisional, karena sudah terjadi proses pendidikan yaitu kiyai di samping mengajarkan dasar-dasar al-quran dan beberapa kitab kuning dengan metoda sorogan dan bandongannya, juga tetap membina masyarakat melalui majlis taklimnya. Periode IV (1910-1946) Pondok Pesantren Buntet dapat dilkategorikan sebagai pondok pesantren tradisional, karena telah dibuka dua lembaga pendidikan sekolah, walaupun masih bersifat dasar keagamaan, yaitu MWB dan MWI, yang dalam pembelajarannya telah terbentuk sistem kependidikan. Pondok Pesantren Buntet mengawali era baru yaitu pada periode V (1946-1979) ketika dipimpin KH. Mustahdi. Beliau, telah membuka beberapa lembaga pendidikan seperti MTs, PGA, Madrasah Aliyah bahkan IAIN Cabang Jakarta.

Page 1 of 10 | Total Record : 100