cover
Contact Name
Mukhamad Faeshol Umam
Contact Email
mukhamad.umam@esdm.go.id
Phone
+62296421888
Journal Mail Official
jurnal.ppsdmmigas@esdm.go.id
Editorial Address
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi Jl. Sorogo No.1 Cepu Blora Jawa Tengah 58315
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
ISSN : 20899572     EISSN : 26555859     DOI : https://doi.org/10.37525/sp
Majalah Ilmiah Swara Patra merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi Widyaiswara, Instruktur, Dosen, Peneliti dan civitas academika yang hendak mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk studi literatur, latihan penelitian, dan pengembangan teknologi sebagai bentuk penerapan metode, algoritma, maupun kerangka kerja. Scope Majalah Ilmiah Swara Patra meliputi energi terbarukan, minyak dan gas bumi, konservasi energi dan ekonomi energi.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra" : 5 Documents clear
METODA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ORANG DEWASA Mahmudi Mahmudi
Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Widyaiswara sebagai ujung tombak di Lembaga Diklat Pemerintah sesuai dengan tugas pokoknya adalah mendidik, mengajar dan atau melatih PNS (Pegawai negeri Sipil) yang notabene sudah dewasa (orang dewasa), sudah berpengalaman dan bukan anak-anak, atau remaja lagi. Mendidik orang dewasa sangat berbeda dengan mendidik anak-anak/remaja usia sekolah, karena orang dewasa sesungguhnya telah memiliki segudang pengalaman dan juga pendidikan. Pendekatan, teknik serta materi yang disampaikan dalam proses belajar juga berbeda. Partisipasi aktif peserta diklat perlu dikedepankan dalam proses pembelajaran, sementara itu materi yang disampaikan tidak terlalu teoritik tetapi bersifat aplikatif. Widyaiswara sebagai sumber pendidikan orang dewasa diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif sehingga mampu membekali peserta diklat dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan prinsip andragogi.
PROSES PENCAIRAN NATURAL GAS ALAM) Lilis Harmiyanto
Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unit refrigeration adalah suatu unit proses pendinginan untuk mendapatkan suhu yang rendah dari pada suhu embient, sering pendinginan digunakan untuk mencairkan gas / uap. Untuk pencairan gas bumi (natural gas) diperlukan suhu yang sangat rendah sekali karena suhu pengembunan gas bumi (natural gas) sangat rendah sehingga diperlukan pendinginan yang mampu mendinginkan suhu yang rendah. Untuk mendapatkan pendinginan yang rendah dapat dilakukan dengan beberapa metode pendinginan yaitu : Pendinginan sampai suhu pengembunan pada tekanan atmosphir, penekanan tinggi (diatas tekanan embient) pada suhu embient dan dapat pula dilakukan dengan kombinasi yaitu tekanan tinggi dan suhu rendah. Untuk mendapatkan/pemilihan refrigerant yang mampu mendinginankan sampai suhu dingin yang utama adalah refrigerant mempunyai panas penguapan (latent heat) yang besar semakin baik sbegai bahan pendingin, sehingga dapat menyerap panas yang besar pula dan makin mampu untukn mendinginkan lebih rendah. Untuk memenuhi kebutuhan pendinginan yang besar selain besarnya latent heat (panas penguapan) dari bahan refregerantnya dan jumlah sirkulasi refrigerannya, juga dapat dilakukan dengan refregerantion dengan lebih satu tahap, makin banyak tahapnya makin besar kemampuan pendinginannya dan tahapan pendinginan dilakukan secara cascade refrigerant.
OPTIMASI POMPA PCP DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA SISTEM NODAL Ganjar Hermadi
Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Progressive Cavity Pump (PCP) adalah salah satu jenis pompa yang digunakan dalam industri perminyakan sebagai alat pengangkatan buatan. PCP merupakan salah satu alternatif yang baik untuk pengangkatan buatan karena mempunyai kekompakan dan efisiensi yang tinggi dengan biaya yang rendah dibandingkan pompa lainnya.PCP merupakan pompa yang mempunyai prinsip kerja sebagai positive displacement pump. PCP mempunyai dua komponen utama yang berada dibawah permukaan, yaitu rotor dan stator. Rotor berbentuk single helix dan berputar dalam stator yang berbentuk double helix. Rotor tersebut digerakkan oleh rod yang dihubungkan dengan motor yang berada di permukaan. Perputaran rotor dalam stator akan membentuk rongga yang seolah–olah bergerak ke atas dengan membawa fluida produksi ke permukaan.Studi dalam tulisan ini menganalisa perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh pompa PCP. Dari perbedaan tekanan pompa PCP tersebut dapat ditentukan tekanan suction dari pompa yang kemudian dapat diplot sebagai kurva pump intake dari pompa. Jika kurva pump intake tersebut diplot bersama kurva IPR, maka perpotongan yang dihasilkan merupakan harga laju produksi optimum dari pompa PCP tersebut.
PENGURANGAN SUBSIDI BBM FOSIL SEBAGAI MOMENTUM PENGEMBANGAN ENERGI ALTERNATIF JENIS BIOFUEL Sulistyono Sulistyono
Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak bumi sebagai sumber energi fosil karena sifatnya sebagai sumber energi yang tak terbarukan (non renewable) jika digunakan terus-menerus secara alamiah akan habis. Berdasarkan penelitian para ahli minyak bumi Indonesia akan habis dalam kurun waktu kurang lebih 25 tahun lagi, oleh karena itu pengembangan bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil merupakan upaya yang harus segera diimplementasikan agar Indonesia tidak menjadi negara nett importer yang lebih besar di masa mendatang. Salah satu kebijakan pemerintah untuk menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri adalah dengan ditetapkannya Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Sasaran regulasi tersebut adalah pengurangan penggunaan sumber energi fosil terutama minyak bumi dan peningkatan serta pengembangan sumber energi yang lain seperti gas bumi (gas alam), batubara, nuklir, biomasa, tenaga air, tenaga surya termasuk biofuel. Namun kenyataannya pengembangan biofuel tersebut sampai saat ini masih kurang menggembirakan. Masih besarnya subsidi BBM merupakan penyebab utama terhambatnya pengembangan biofuel di Indonesia. Bahan bakar biofuel sebenarnya menarik karena selain bisa berkontribusi untuk pengamanan energi juga sebagai pembangunan ekonomi, membuka lapangan kerja dan pengurangan tingkat kemiskinan serta dari aspek lingkungan diharapkan bisa membantu untuk mengurangi efek gas rumah kaca dan polusi udara. Diperlukan kebijakan, keberanian dan komitmen politik pemerintah untuk menghapus subsidi bahan bakar fosil, meski kebijakan itu merupakan langkah politik yang tidak populer. Beberapa langkah strategis yang memungkinkan dalam pengembangan sumber energi biofuel diantaranya adalah dengan mengadobsi metode pengembangan biofuel dari negara lain, menghapus subsidi BBM fosil secara bertahap, pengalihan dana subsidi BBM untuk penelitian dan pembangunan infrastruktur biofuel serta pengembangan bahan baku biofuel. Jika dikembangkan secara sistematis diharapkan Indonesia tidak akan kekurangan pasokan sumber energi terbarukan biofuel, suatu energi ramah lingkungan sekaligus energi yang mampu mendongkrak perekonomian rakyat.
KORELASI ANGKA OKTAN DAN NILAI KALOR BENSIN Arluky Novandy
Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas) adalah lembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di bidang migas.Pengembangan yang dilakukan tidak terbatas hanya untuk para professional keteknikan di bidang teknologi migas, namun juga pengembangan SDM bagi aparat pemerintah baik pusat maupun daerah. Beberapa mata diklat yang ada yang saat ini masih diminati oleh para aparatur pemerintah baik pusat maupun daerah adalah yang terkait dengan BBM, baik dari segi teknologi pengolahan, karakteristik BBM, distribusi BBM, serta yang terkait dengan kebijakan. Sedangkan judul judul diklat yang memuat mata diklat-mata diklat tentang BBM adalah Introduksi Migas, Pengawasan Suplai dan Distribusi BBM dan Pelumas, Pengawasan SPBU, Pengendalian Mutu BBM dan lain lain. Tentunya dari beberapa mata diklat tersebut seringkali terlontar adanya beberapa pertanyaan dari peserta diklat yang terkait dengan opini yang dibangun oleh beberapa pegusaha SPBU yang ada di Indonesia.Ada sebagian SPBU dimana dalam usaha memasarkan dagangannya, yaitu BBM Non Subsidi, mencantumkan nilai kalori yang dimilikinya jauh lebih tinggi dari BBM Bensin pada umumnya dengan angka oktan yang sama. Merujuk pada beberapa literatur yang ada menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara angka oktan bensin dengan nilai kalori yang dikandungnya.Nilai Kalori dari suatu bahan bakar ditentukan berdasarkan adanya kandungan sulfur, air, densitas dan kandungan abu dari suatu bahan bakar.Sehingga menurut literatur yang ada tersebut, kenaikan angka oktan tidak mempengaruhi nilai kalori dari bensin, begitu pula sebaliknya.Disamping itu, dikatakan pula bahwa keberadaan bensin yang beredar di Indonesia saat ini adalah bensin yang harus sesuai dengan keputusan Ditjend Migas No. 3674 K/24/DJM/2006. Sehingga jika spesifikasi BBM jenis Bensin ini telah ditetapkan maka secara logika kandungan nilai kalori dari setiap bensin yang beredar di Indonesia ini adalah sama. Hal ini disebabkan karena kandungan sulfur, dan densitas dari bensin yang beredar di Indonesia adalah sama sesuai dengan keputusan dari Ditjend Migas. Percobaan kali ini bermaksud ingin membuktikan bahwa tidak ada keterkaitan antara nilai kalori bensin dengan angka oktan, dan kandungan nilai kalori dari bensin yang sesuai dengan keputusan Ditend Migas adalah rata-rata sama (tidak jauh berbeda). Hasil percobaan nilai kalori dengan menggunakan metode uji ASTM D 250 untuk setiap merk bensin yang di uji coba menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara nilai kalori dengan angka oktan bensin, dan nilai kalori dari beberapa merk bensin yang beredar di Indonesia rata rata sama (tidak berbeda secara siknifikan).

Page 1 of 1 | Total Record : 5