cover
Contact Name
Opik Rozikin
Contact Email
rozikinopik@gmail.com
Phone
+6282119112912
Journal Mail Official
info@cicofficial.com
Editorial Address
Jl. Sawo No.12, RT.3/RW.7, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
ISSN : -     EISSN : 27465160     DOI : https://doi.org/10.51486/jbo.v1i2
Core Subject : Humanities, Social,
JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial is a peer-reviewed journal published by the CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial. JCIC publishes its articles annually every March and September. The articles published by JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial is scientific articles that explain a research result and analytical review in the field of social humanities. We are publishing articles under the focus and scope of sociology, law, politics, education, social development, government, democracy, religion and politics, urban studies, rural studies, gender, media studies, and other related themes. Aim and Scope : Social Analysis, Law, and Politic
Articles 43 Documents
CONTEMPT OF COURT IN INDONESIAN REGULATION Opik Rozikin
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 1 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i1.1

Abstract

Abstract: Contempt of court is often an interesting topic of discussion, one of which is in the national legal development program, this is inseparable from the rampant phenomenon of actions that are considered to injure the authority of the judicial institutions in Indonesia. The provisions of the contempt of court that were previously foreign indeed contained in the explanation of Law No. 14 of 1985 concerning the Supreme Court paragraph 4 paragraph 4 does not meet the expectations of the Indonesian people, because there is no follow up and more concrete arrangements regarding the Contempt of Court. Whereas the idea of ​​forming a law concerning the Contempt of Court has become part of the 2002 legal policy mandated by Law No. 25 of 2000 concerning the National Law Development Program. The Indonesian criminal justice system is included in the Non Adversary Model system. Judges have broad responsibilities in carrying out the trial process. Contempt of court arrangements are spread in the Criminal Code, Criminal Procedure Code, and several laws and regulations in Indonesia. Abstrak: Contempt of court sering menjadi bahan perbincangan menarik, salah satunya dalam program pembangunan hukum nasional, hal ini tidak terlepas dari maraknya fenomena tindakan yang dianggap mencederai kewibawaan institusi peradilan di Indonesaia. Ketentuan Contempt of Court yang dahulu asing memang telah termuat dalam penjelasan Undang Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung butir 4 alinea ke-4 tidak sesuai dengan harapan bangsa Indonesia, dikarenakan tidak ada tindak lanjut dan pengaturan yang lebih konkret tentang Contempt of Court tersebut. Padahal ide pembentukan undang undang tentang Contempt of court ini, telah menjadi bagian dari kebijakan hukum tahun 2002 sebagaimana yang diamanahkan Undang Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Hukum Nasional. Sistem peradilan pidana Indonesia termasuk kedalam sistem Non Adversary Model. Hakim memiliki tanggung jawab yang luas dalam menjalankan proses persidangan. Pengaturan Contempt of court tersebar dalam KUHP, KUHAP, dan beberapa peraturan perundang-undangan di Indoneisa.
URBAN MILLENNIAL: ANALYSIS OF URBAN SOCIO-SPATIAL POLICY FOR 'GEN-Y' IN INDONESIA Agus Mauluddin
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 1 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i1.2

Abstract

By 2050 about 70% of the world's population will live in cities. Now it is around 54%. In Indonesia, for example, BPS noted that the proportion of Indonesia's population living in urban areas was 49% in 2010 and in 2018 it was around 55%. Interestingly, in 2020 the percentage of the population living in urban areas will be dominated by the millennial generation (in the age range of 20-40 years), who are in fact of the productive age. This trend is inseparable from the urbanization factor (the process of becoming urban). With a literature study: reviews of various international and national journals, as well as literature sources for books and documents, this study argues the need for an urban socio-spatial policy in Indonesia that can adjust urban functions from the response to potential demographic changes that change naturally in society. Urban spatial planning must adjust to the conditions of the urban population, which is dominated by millennial generations. This generation will be an opportunity or vice versa to become a challenge and even a threat to Indonesia's progress in the future.
KEMISKINAN NELAYAN DAN KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA LAUT DI PELABUHANRATU JAWA BARAT INDONESIA Eva Royandi
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 1 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i1.3

Abstract

Kemisikinan Nelayan dan keberlanjutan sumber daya laut menjadi sangat penting bagi kepentingan semua masyarakat di Indonesia. Tujuan penelitian ini, untuk menganalisis kemiskinan nelayan yang berada di Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat Indonesia. Data penelitian didapatkan dilapangan selama 3 bulan, dimulai dari bulan Januari sampai dengan Maret 2019. Lokasi penelitian dilaksankan di Pengelolaan Pelabuhan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan nelayan dan masalah keberlanjutan sumber daya di Palabuhanratu; Pertama, masyarakat nelayan di Palabuhanratu masih memiliki ikatan ketergantungan pada tengkulak dengan sistem ekonomi moral, sehingga proses pembelian hasil tangkapan nelayan masih ditentukan oleh tengkulak untuk harganya; Kedua, adanya aktor diluar nelayan sperti aktir Pengelola Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Palabuhanratu yang memberikan pengaruh kepada proses pengelolaan sumber daya laut di Palabuhanratu.
COMPARISON OF INDONESIAN POPULATION GROWTH BY PROVINCE 1995-2015 BASED ON SUPAS DATA Desi Lestari
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 1 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i1.6

Abstract

The Inter-Census Population Survey (SUPAS) was conducted for the benefit of national data. The analysis of this research uses a qualitative approach with literature study. Research data is obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS) and other references such as books and journals. The data obtained relates to the problem of comparing Indonesia's population growth by province from 1995 to 2015 based on SUPAS data.
IDENTITY POLITICS AND SYMBOLIC INTERACTIONS BETWEEN SUNDANESE AND JAVANESE IN INDONESIA Haryono Haryono
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 1 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i1.7

Abstract

Indonesia has a large area and a diverse society. Cultural diversity and social identity based on ethnicity. The analysis of this research uses a literature study approach from the results of research and journals discussing the politics of identity between Javanese and Sundanese. The results of the analysis found that, first, the politics of the Perang Bubat that occurred between Javanese and Sundanese, which has had an influence on Javanese and Sundanese society to this day. Second, the Perang Bubat can be used as a symbolic inetaraksi between Javanese and Sundanese in giving meaning to the Perang Bubat.
THE ROLE OF THE GOVERNMENT IN EFFORTS TO CREATE A RESIDENTABLE RESIDENCE IN WEST JAVA PRONVISION Dewi Sulastri; Aan Radiyana
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 2 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i2.9

Abstract

Amanah Pasal 28H UUD 1945 memberikan jaminan kepada setiap warga Negara Indonesia untuk dapat hidup secara sejahtera lahir dan bathin, bertemapat tinggal secara layak, memiliki tempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat menjadi suatu keharusan yang perlu untuk diperhatikan oleh pemerintah, dalam hal ini Dinas Permukiman Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempertegas peran pemerintah dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan bantuan peruamahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normative dengan pendekatan sosiologis atau empiris. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap pengentasan rumah tidak layak huni, sudah menjadi bagian perencaan mulai sejak tahun 2018 sebagaimana dalam RPJMD 2018-2023. Kurun waktu RPJMD 2018-2023 direncanakan perbaikan terhadap 100.000 (seratus ribu unit) rutilahu dengan perincian sebaganyak 80.000 unit kategori rutilahu perdesaan di 18 kabupaten dan sebanyak 20.000 unit kategori rutilahu perkotaan yang berada di 9 kota.
THE RESIDUE OF MILITARY REGIME DURING THE EARLY DEMOCRATIZATION ERA IN INDONESIA AND MYANMAR Insan Praditya Anugrah
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 2 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i2.12

Abstract

This paper is a comparison of democracy structure between two Southeast Asian Nations, Indonesia and Myanmar during their early periods of Post-Praetorianism era where the state was controlled and dominated by the military. This paper found that In Indonesia, democratization after reformasi era in 1998 had successfully changed the structure of power, where the military determination in politics had been decline significantly, despite the military still hold the power to influence political and economic affairs. In Myanmar, the democratization was a result of long term transition previously planned by the military regime, so even in 2010 democratic election, the military still hold the control over the politics and tend to preserve their power within the new face of democratic system.
PEMBANGUNAN EKOWISATA MELALUI KONSEP EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA Wahyu Nur Prayogi Yogi
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 2 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i2.16

Abstract

Di masa modern pembangunan ekonomi adalah bagian terpenting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, melalui ekonomi kreatif dibutuhkan trobosan baru terutamanya dalam bidang ekowisata yang berbasis seni dan kebudayaan. Penelitian ini dilakukan pada Kampung Ragam Warna di kampung Mranggen, Desa kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal dimana dengan kondisi lingkungan yang kurang baik secara ekonomi maupun sosial dapat merubah kekurangan tersebut menjadi sebuah potensi pembangunan secara berkelanjutan dengan memaksimalkan aspek-aspek talenta, toleransi dan teknologi serta penanaman pendidikan terutama pendidikan nasionalisme didalam pembangunan seni dan budaya yang ada di kampung tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan landasan teori dari salah satu tokoh pembangunan perkotaan yang berasal Amerika yaitu Richard Florida dengan konsep 3T (Talenta, Toleransi, Teknologi). Hasil penelitian yang sudah dilakukan ditemukan bahwasanya menggunakan konsep 3T dari Richard florida tersebut mampu membedah beberapa aspek seperti kondisi masyarakat dari Kampung Ragam Warna yang kompak dengan tingkat kreativits tinggi serta mampu memperbaiki perekonomian masyarakat sekitar.
PENDAMPINGAN HAK-HAK PEREMPUAN DAN ANAK PASCA PERCERAIAN Aziz Sholeh; Dian Rachmat Gumelar; Aah Tsamrotul Fuadah
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 2 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i2.19

Abstract

This article aims to provide knowledge and assistance as a form of protection for the rights of women and children after divorce, as well as to determine the supporting factors and obstacles to their fulfillment. The approach used is participatory action research (PAR). The way this is done is by providing counseling and legal assistance. The results showed that effectively assisted subjects were able to: (a) Identify social problems in their environment, especially those related to household; (b) Knowing the rights as wife and ex-wife and the rights of children; (c) Share the experiences they get from life; (d) Solve problems with solutions they think are strategic; (e) They know very little that they need help and empowerment. Furthermore, the service team assisted the litigation process at the Soreang Religious Court and the Sumedang Religious Court. In practice, the fulfillment of the rights of women and children after divorce is supported by various factors. As a supporting factor for the fulfillment of the rights of women and children after divorce, among others (1) the good faith of the husband, (2) the decision of the panel of judges that includes the husband's obligations to his ex-wife in the event of a divorce, and (3) the husband has income and / or assets sufficient to meet the demands of the obligation. While the causative factors that hinder the protection of women's rights after divorce, especially in the case of divorce, include: (1) the absence of clear and firm rules against husbands who do not carry out the pledge of divorce, which creates legal uncertainty, (2) decisions that cannot be executed. (3) low legal awareness and legal knowledge in the community.
KONTESTASI PEREBUTAN RUANG KOTA JAKARTA: NEGARA, PRIVAT, DAN MASYARAKAT Agus Mauluddin
JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial Vol 1 No 2 (2019): JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial
Publisher : CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51486/jbo.v1i2.23

Abstract

Ada yang menarik dari latar belakang penulisan buku “Politik Ekonomi Perumahan Rakyat dan Utopia Jakarta” Maha Karya Abidin Kusno tujuh tahun yang lampau. Diawali ketika Kusno bersama tiga orang rekan Kemal Taruc, Jo Santoso dan Suryono Herlambang, sedang mendiskusikan sebuah topik terkait perumahan dan perkotaan. Hasil disukusi atau “brainstorming” (memunculkan sebuah ide) “alangkah eloknya jika ada yang mulai untuk menulis, ketika mengalami lupa, maka ada catatannya.” seloroh Kusno. Maka dari ketiga rekan kusno lah -yang mencatatkan diskusinya- jadi sebuah buku yang menarik untuk dikaji, karena menawarkan pandangan-pandangan kritis tentang politik perumahan di perkotaan Jakarta. Menjadi penting bagi saya sebagai penulis review buku ini, untuk menyampaikan latar belakang penulisannya, karena memberi inspirasi kepada para pembaca review ini agar terus produktif dalam menulis. Tuliskan-lah hasil “brainstorming” agar tidak lupa, dan yang lebih penting dapat menghasilkan sebuah karya.