cover
Contact Name
Saharudin
Contact Email
din_linguistik@unram.ac.id
Phone
+6281917006020
Journal Mail Official
bastrindo-journal@unram.ac.id
Editorial Address
Gedung E Lantai I FKIP Universitas Mataram Jalan Majapahit Nomor 62 Mataram Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Bastrindo: Kajian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Mataram
ISSN : 27236277     EISSN : 27234835     DOI : https://doi.org/10.29303/jb
Jurnal Bastrindo adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram. Jurnal Bastrindo hadir sebagai media untuk menyebarkan pikiran dan bertukar gagasan tentang wacana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Focus and Scope: Bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang mencakup pembelajaran dan ilmu bahasa dan sastra Indonesia; topik tentang pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia; linguistik Indonesia (termasuk linguistik daerah); sastra Indonesia (termasuk sastra daerah); dan penerjemahan (sastra asing ke bahasa Indonesia)
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023" : 5 Documents clear
Idiosinkrasi Penggunaan Prefiks meng- oleh Penutur Bahasa Indonesia: Idiosyncratic Use of Prefix meng- by Indonesian Speakers Sabila; I Nyoman Sudika; Rahmad Hidayat
Jurnal Bastrindo Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v4i1.858

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan memaparkan bentuk-bentuk idiosinkrasi penggunaan prefiks meng- oleh penutur bahasa Indonesia di media sosial Tiktok. Bentuk-bentuk idiosinkrasi tersebut merupakan penyimpangan dalam konteks berbahasa Indonesia yang benar. Karena melibatkan prefiks, penyimpangan terjadi pada tataran morfologi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode simak dan metode dokumentasi. Data dianalisis menggunakan metode padan intralingual dengan teknik hubung banding menyamakan (HBS) dan hubung banding membedakan (HBB). Penyajian hasil analisis menggunakan metode formal dan informal. Data idiosinkrasi penggunaan prefiks meng- yang ditemukan berjumlah 40 bentuk yang terdiri atas 20 bentuk idiosinkrasi penggunaan prefiks meng- yang melekat pada kata dasar yang berkategori verba dan 20 bentuk idiosinkrasi penggunaan prefiks meng- yang melekat pada kata dasar yang berkategori adjektiva. Bentuk-bentuk idiosinkrasi ini memperlihatkan penyimpangan kaidah pembentukan kata, penyimpangan makna hasil bentukan, dan penyimpangan fungsi hasil bentukan. Abstract: This study aims to describe forms of idiosyncratic use of the prefix meng- by Indonesian speakers on Tiktok social media. These idiosyncratic forms are deviations in the context of correct Indonesian. Since it involves prefixes, deviations occur at the morphological level. This research is a descriptive-qualitative-research. The research data was collected using the observation method and the documentation method. The data were analyzed using the intralingual equivalent method with the same comparative comparison (HBS) and differential comparison (HBB) techniques. Presentation of the results of the analysis using formal and informal methods. The idiosyncratic data on the use of the prefix meng- were found to be 40 forms consisting of 20 idiosyncratic forms of the use of the prefix meng- attached to base words which are categorized as verbs and 20 idiosyncratic forms of the use of prefix meng- attached to base words which are categorized as adjectives. These forms of idiosyncrasy show deviations from the rules of word formation, deviations from the meanings formed, and deviations from the functions formed.
Sastra Sebagai Sarana Pengembangan Jati Diri: Aspek Moral Cerpen Si Kakek dan Burung Dara Karya Muhammad Fudoli: Literature as A Means Of Self Development: Moral Aspect of The Short Story Si Kakek dan Burung Dara by Muhammad Fudoli Burhanuddin; Mahsun; Kusdiratin
Jurnal Bastrindo Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v4i1.881

Abstract

Abstrak: Tulisan ini bermaksud menjelaskan unsur moral dalam cerpen Si Kakek dan Burung Dara karya Muhammad Fudoli yang dikaitkan dengan sarana pengembangan jati diri. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan aspek-aspek moral dalam cerpen. Data yang terkumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam cerpen Si Kakek dan Si Burung Dara karya Muhammad Fudoli terdapat aspek moral yang dapat dijadikan sarana pembinaan dan pengembangan jati diri manusia Indonesia. Aspek-aspek moral dimaksud adalah percaya diri, pasrah akan kebesaran dan kekuasaan-Nya (takdir), cinta dan kasih sayang (baik sesama, lingkungan atau alam, maupun Tuhan), kehidupan dunia dan akhirat harus dijalani secara seimbang, serta pendidikan sejak dini untuk pengembangan kepribadian anak. Kebenaran suatu norma-norma dalam suatu masyarakat bersifat relatif karena harus merunut kepada norma yang hakiki dari Tuhan sebagai kontrol. Aspek moral ini sangat penting sebagai renungan dan bahan introspeksi karena berkaitan dengan aktivitas yang dapat memberikan alternatif dalam memutuskan atau melakukan suatu tindakan secara tepat dan benar. Abstract: This paper intends to explain the moral elements in the short story Si Kakek dan Burung Dara  by Muhammad Fudoli which are related to the means of developing identity. This study uses the documentation method to collect moral aspects in short stories. The data collected was then analyzed using structural analysis. The results of the study show that in the short story Si Kakek dan Burung Dara  by Muhammad Fudoli there are moral aspects that can be used as a means of fostering and developing Indonesian human identity. The moral aspects referred to are self-confidence, surrender to His greatness and power (destiny), love and compassion (both for each other, the environment or nature, as well as God), the life of the world and the hereafter must be lived in a balanced way, as well as education from an early age to child personality development. The truth of a norm in a society is relative because it must follow the essential norm from God as the control. This moral aspect is very important as a reflection and material for introspection because it relates to activities that can provide an alternative in deciding or taking an action correctly and correctly.
Kritik Sosial dalam Novel Lingkar Tanah Lingkar Air Karya Ahmad Tohari: Social Criticism in Ahmad Tohari's Novel Lingkar Tanah Lingkar Air Dian Mustikasari; Rina Purwani; Muh. Khairussibyan
Jurnal Bastrindo Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v4i1.924

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan bagaimana kritik-kritik sosial yang terdapat dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori sosiologi sastra. Novel Lingkar Tanah Lingkar Air ini sarat dengan kritikan sosial yang menjadi luapan hati, sindiran maupun tanggapan pengarang terhadap kehidupan masayarakat waktu itu. Hasil dari penelitian ini adalah dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air terdapat sarat kritik sosial yaitu kritik tentang kejahatan yang bertentangan dengan hati nurani, kritik moral, dan kritik agama. Untuk mempertahankan kemerdekaan, bangsa ini harus mempunyai prinsip, niat yang tulus, iman yang kuat dan saling toleransi dengan tujuan terciptanya kehidupan masyarakat yang damai dan rukun. Abstract: The purpose of this study is to describe how social criticism is contained in Ahmad Tohari's novel Lingkar Tanah Lingkar Air. The method used in this study is descriptive qualitative approach to the theory of sociology of literature. The novel Ring of Tanah Air Ring is full of social criticism which becomes an overflow, satire and the author's response to the life of society at that time. The results of this study are that in the novel Lingkar Tanah Lingkar Air there is full of social criticism, namely criticism about crimes that are contrary to conscience, moral criticism, and religious criticism. To maintain independence, this nation  must have principles, sincere intentions, strong faith and mutual tolerance with the aim of creating a peaceful and harmonious society.
Comparison of reading interest on printed textbook and digital textbook on the second semester students of Bahasa and literature department of FKIP Mataram University: The Comparison of Reading Interest on Printed Textbook and Digital Textbook on The Second Semester Students of Bahasa and Literature Department of FKIP Mataram University Wika Wahyuni; Baiq Wahidah; Marlinda Ramdhani
Jurnal Bastrindo Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v4i1.932

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Salah satu alasan rendahnya minat baca tersebut adalah keterbatasan bahan bacaan. Namun, seiring perkembangan teknologi, upaya untuk mengatasi keterbatasan bahan bacaan ini adalah dengan diadakannya bahan bacaan dalam bentuk digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keberadaan buku digital ini telah menggeser minat baca menggunakan buku cetak. Selain itu, penelitian ini juga membahas alasan pemilihan bentuk bacaan, genre bacaan yang diminati, dan teknik membaca yang digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis dengan menggabungkan analisis isi kualitatif dan kuantitatif sederhana. Temuan utama penelitian ini adalah kemudahan akses buku digital tidak serta-merta menjadikan buku digital lebih diminati. Temuan-temuan lainnya yaitu kurangnya minat mahasiswa dalam membaca buku pelajaran, membaca intensif lebih sering dilakukan dibandingkan membaca ekstensif, serta alasan memilih buku digital antara lain yaitu a) lebih ekonomis karena tidak perlu membeli buku cetak yang harganya relatif mahal, b) lebih praktis dan mudah dibawa, c) ramah lingkungan karena memerlukan lembaran kertas, dan d) tampilan lebih menarik, sedangkan alasan memilih buku cetak antara lain karena a) membaca buku digital pada gadget membuat mata lelah b) tidak mudah terdistraksi , dan c) lebih personal karena merasa memiliki. Abstract: This research is conducted as the concern of th high interest on digital books that easily accessed as one of the attempt to overcome limited reading materials. Based on this issue, this research aims to; discover the comparison between printed and digital books ; the reason of preferred kind of literature, preferred genre of literature, and the reading techniques that mostly used. This case study used qualitative method as the research design.  Data collection techniques were carried out using questionnaires and interviews. Data were analyzed by combining simple qualitative and quantitative content analysis.  Data is presented in the form of a diagram containing numbers explained in descriptive text.  The results of the research show that there are several findings.  The main finding is that the ease of access to digital books does not necessarily make digital books more desirable.  Other findings are the lack of interest of students in reading textbooks (non-fiction), intensive reading is more often done than extensive reading, and the reasons for choosing digital books include; a) more economical because there is no need to buy printed books which are relatively expensive; b)  more practical and easy to carry; c) environmentally friendly because it requires sheets of paper; and d) the appearance is more attractive. Furthermore, the reasons for choosing printed books include; a) reading digital books on gadgets makes the eyes tired (the influence of cellphone light); b) not easily distracted (the presence of notifications on the device disrupts reading activities; and c) the personal sense of belonging, they personally own the book.
Spiritualitas Lawas dalam Tradisi Ponan di Sumbawa Besar: Kajian Semiotika Roland Barthes: Lawas Spirituality in the Ponan Tradition in Sumbawa Besar: Roland Barthes' Study of Semiotic Bety Yulia Safitri; Saharudin; Muh. Syahrul Qodri
Jurnal Bastrindo Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v4i1.1052

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna spiritualitas lawas dalam tradisi ponan di Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa Besar melalui perspektif semiotika Roland Barthes. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan sebanyak 13 leksia dalam 99 bait lawas tradisi ponan, yaitu kewa singin Nene kita, Gapar nomo tengan mole, tutit ai kurang ujan, tusenramo lako Nene, ngayapmo lako Sang Raja, peno tudatang bajango, desa darat senap semu, kareng olo pang panungkas, tanda nongka turet adat, sala lema ngeneng ampin, desa tau no to manto, siwa puluh siwa, dan palangan dunia aherat. Hasil analisis leksia menunjukkan bahwa spiritualitas lawas dalam tradisi ponan meliputi ketergantungan kehidupan manusia sebagai seorang hamba dengan Penciptanya, ketergantungan antara manusia dengan manusia lainnya, saling ketergantungan manusia dengan alam, serta saling ketergantungan antara manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Tiga belas leksia dalam lawas tradisi ponan paling banyak mengacu pada hubungan manusia dengan Sang Pencipta dan hubungan antarsesama manusia. Ini menunjukkan bahwa relasi manusia secara vertikal dan horizontal harus seimbang. Abstract: The purpose of this research is to describe the meaning of lawas spirituality in the ponan tradition in Poto Village, Moyo Hilir District, Sumbawa Besar through the semiotic perspective of Roland Barthes. The methods used in data collection, namely observation, interviews, and documentation. Methods of data analysis using descriptive qualitative method. The results of this study found as many as 13 lexia in 99 lawas stanzas of the ponan tradition, namely kewa singin Nene kita, Gapar nomo tengan mole, tutit ai kurang ujan, tusenramo lako Nene, ngayapmo lako Sang Raja, peno tudatang bajango, desa darat senap semu, kareng olo pang panungkas, tanda nongka turet adat, sala lema ngeneng ampin, desa tau no to manto, siwa puluh siwa, and palangan dunia aherat. The results of the lexia analysis show that lawas spirituality in the ponan tradition includes the dependence of human life as a servant and the Creator, the dependence of humans on other humans, the interdependence of humans on nature, and the interdependence of humans on other God's creatures. The thirteen lexia in the lawas ponan tradition mostly refer to the human relationship with the creator and the relationship between human beings. This shows that vertical and horizontal relations must be balanced.

Page 1 of 1 | Total Record : 5