cover
Contact Name
Hara Permana
Contact Email
coution.bbc@gmail.com
Phone
+62895363144631
Journal Mail Official
coution.bbc@gmail.com
Editorial Address
Jl. Widarasari III –Tuparev-Cirebon
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Coution : Journal of Counseling and Education
ISSN : -     EISSN : 27466787     DOI : 10.47453
Jurnal Coution dikelola dan diterbitkan oleh Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAI Bunga Bangsa Cirebon bertujuan untuk publikasi karya ilmiah, studi literatur, studi kasus, dan laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh praktisi pendidikan (Dosen, Guru BK/ Konselor), peneliti maupun mahasiswa. Adapun lingkup artikel ilmiah yang diterbitkan pada jurnal ini adalah tentang konseling dan pendidikan serta yang berhubungan dengan kajian keilmuan bimbingan konseling. Jurnal Coution terbit sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
Articles 59 Documents
Layanan Bimbingan Dan Konseling Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Vany Dwi Putri
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 2 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v1i2.95

Abstract

In the early 2020, the world was shocked by the corona outbreak virus (Covid-19) which infected almost all countries in the world. In Indonesia, the Government issued an emergency status from 29 February 2020 to 29 May 2020 related to the corona virus pandemic with a total time of 91 days. Bold learning instructed by the government is also determined in the provision of guidance and counseling programs. Student learning activities are directed in the form of online learning or online at home. Online learning activities are basically very diverse, among others, can be carried out through google classroom, zoom, educational tv, interactive learning in the home learning portal, Ruang Guru and other online learning applications The difference between guidance and counseling programs with other subjects is, guidance and counseling programs do not provide materials or assignments that burden students. Guidance and counseling programs provide learning through meaningful formats for students. Abstrak Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan wabah virus corona (Covid-19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Di Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan status darurat bencana terhitung mulai tanggal 29 Februari 2020 hingga 29 Mei 2020 terkait pandemic virus corona dengan jumlah waktu 91 hari. Pembelajaran daring yang diinstruksikan oleh pemerintah juga ditetapkan dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan pembelajaran siswa diarahkan dalam bentuk pembelajaran secara daring atau online di rumah. Kegiatan pembelajaran secara daring ini pada dasarnya sangat beragam, antara lain dapat dilaksanakan melalui google classroom, zoom, tv edukasi, belajar interaktif di portal rumah belajar, ruang guru dan aplikasi belajar online lainnya Perbedaan layanan bimbingan dan konseling dengan materi pelajaran lain adalah, layanan bimbingan dan konseling tidak memberikan materi-materi ataupun tugas-tugas yang memberatkan siswa. Layanan bimbingan dan konseling menyajikan layanan dalam pembelajaran daring melalui format yang bermakna bagi peserta didik
Layanan Bimbingan Dan Konseling Berbasis Teknologi Informasi Pada Masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Achmad Gozali
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 2 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v1i2.117

Abstract

Government policy in opposing the Covid-19 pandemic with the aim of preventing and breaking the chain of transmission of Covid-19 discusses the application of PSBB (Large-Scale Social Restrictions) and conducting learning in networks (brave) in the field of education. Likewise the implementation of guidance and counseling services is done online or online by utilizing rapidly developing technology. The technology that was originally used in counseling is only as a supporting tool to facilitate data collection, data processing, needs assessment, and service support, now internet-based technology has become a major need that influences the success in implementing counseling and guidance services during the PSBB. Accordingly, the survey results show that the number of internet users aged 10-14 years was 66.2%, aged 15-19 years 91% which were the most users (APJII, 2018) and in 2020 the literacy age of 15 years and over was 96 % ranks the top of internet users. This can be used as a benchmark that the age of ramaja or students is a potential age of using the internet, which means that between counselor and counselee has the potential to be able to carry out interactive communication. So there needs to be adjustments and guidelines for guidance and counseling services based on information technology, so that counseling service activities remain effective and optimal. In the implementation of BK services that are carried out by using several applications from various platforms and technologies, it is necessary to pay attention to several things including potential, obstacles or challenges, strengths, weaknesses, and code of ethics in implementing information technology-based guidance and counseling services. Abstrak Kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan tujuan untuk mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19 diantaranya yaitu menerapkan PSBB (Pembatasan Social Berskala Besar) dan melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring) pada institusi pendidikan. Begitupun pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling (BK) dilakukan secara daring atau online dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang pesat. Teknologi yang semula digunakan dalam konseling hanya sebagai sarana pendukung untuk mempermudah dalam menghimpun data, mengolah data, asesmen kebutuhan, dan pendukung pelayanan, kini teknologi yang berbasis internet menjadi kebutuhan utama yang mempengaruhi keberhasilan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada masa PSBB. Sejalan dengan itu, hasil survey menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet usia 10-14 tahun 66,2%, usia 15-19 tahun 91% yang merupakan pengguna terbanyak (APJII, 2018) dan pada tahun 2020 usia literasi yaitu 15 tahun ke atas sebesar 96% menempati urutan puncak pengguna internet. Hal tersebut dapat dijadikan tolak ukur nahwa usia remaja merupakan usia potensial menggunakan internet, yang artinya antara konselor dan konseli berpotensi untuk dapat melakukan komunikasi interaktif. Sehingga perlu ada penyesuaian dan pedoman terhadap layanan bimbingan dan konseling berbasis teknologi informasi, agar kegiatan layanan BK tetap terlaksana secara efektif dan optimal. Dalam pelaksanaan layanan BK yang dilakukan dengan menggunakan beberapa aplikasi dari berbagai platform dan teknologi tersebut perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah hambatan atau tantangan, kelebihan, kelemahan, dan kode etik dalam menerapkan layanan bimbingan dan konseling berbasis teknologi informasi.
Pengembangan Model Layanan Penguasaan Konten Berbasis Ajaran Islam untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Achmad Gozali
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 1 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v1i1.82

Abstract

Motivation to learn is one of the main factors in learning. Students who are less motivated to learn more likely to avoid learning and academic failure. So that the necessary services to treat the condition, such as mastery of content services based on Islamic teachings attribution exercise. The purpose of this study are to: 1) know the description of service implementation mastery of content; 2) determine the level of motivation to learn; 3) generate a service model based content mastery Islamic teaching to enhance learning motivation; 4) determine the effectiveness of the model in increasing motivation to learn. This study uses research and development methods with research steps include: preliminary studies, design a hypothetical model, due diligence hypothetical model, repair hypothetical model, field tests, hypothetical model finished product; and test the effectiveness of the model. The results showed that 1) the service content mastery been implemented in schools, but not in accordance with the work program; 2) the level of student motivation before being treated with an average in the category fairly and less; 3) generate a service model based content mastery Islamic teaching to improve students' motivation in high school, which consists of eight components, namely the rational, vision and mission, objectives, content, support systems, stages of implementation, evaluation, and follow-up; 4) the service model mastery of Islamic teachings based content effectively to improve student motivation. Keywords: Motivation; Learning; Atribution Retraining. Abstrak Motivasi belajar merupakan salah satu faktor utama dalam belajar. Siswa yang kurang termotivasi belajar cenderung akan menghindari kegiatan belajar dan mengalami kegagalan akademik. Sehingga diperlukan layanan untuk mengatasi kondisi tersebut, misalnya layanan penguasaan konten tentang latihan atribusi berbasis ajaran Islam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk: 1) mengetahui gambaran pelaksanaan layanan penguasaan konten; 2) mengetahui tingkat motivasi belajar; 3) menghasilkan model layanan penguasaan konten berbasis ajaran Islam untuk meningkatkan motivasi belajar; 4) mengetahui tingkat keefektifan model dalam meningkatkan motivasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan langkah penelitian, meliputi: studi pendahuluan, merancang model hipotetik, uji kelayakan model hipotetik, perbaikan model hipotetik, uji lapangan, model hipotetik hasil akhir produk; dan uji efektivitas model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) layanan penguasaan konten pernah dilaksanakan di sekolah, namun belum sesuai dengan program kerja; 2) tingkat motivasi belajar siswa sebelum diberi perlakuan yaitu rata-rata pada kategori cukup dan kurang; 3) menghasilkan model layanan penguasaan konten berbasis ajaran Islam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA, yang terdiri dari 8 komponen, yaitu rasional, visi dan misi, tujuan, isi, dukungan sistem, tahapan pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut; 4) model layanan penguasaan konten berbasis ajaran Islam efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Kata Kunci: Motivasi Belajar; Latihan Atribusi; Layanan Penguasaan Konten.
Konsep Bimbingan Dan Konseling Perspektif Pendidikan Karakter Non Dikotomik Nakhma Ussolikhah
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 2 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v1i2.104

Abstract

BK services make students able to know themselves independently, able to plan for the future better. Mistakes often occur in terms of understanding, but educators cannot be separated from their role in dealing with children who are "problematic", the function of BK plays a very important role in optimizing the developmental stage, through BK services it is expected to be able to shape individual character to be better, the cooperation of all school personnel and Hard work and seriousness of the counselors in carrying out their duties are the main keys to the success of the service which in the end can contribute to quality human resources. The research method used is qualitative in which the researcher conducts research with the method of observation, and interviews with counselors who work in formal educational institutions. The role of the researcher is as a full observer where the researcher observes the BK service process provided to the client until the client finally finds a solution. Character is part of individual intervention, according to the results of studies that have been reviewed in several scientific forums, it has been suggested that moral value education is oriented towards self-enlightenment from individual life systems in general. This is formed on the basis of fostering, enforcing, realizing and developing a set of values, and is given with the aim of changing behavior. Abstrak Layanan BK menjadikan peserta didik mampu mengenal diri pribadi secara mandiri, mampu merencanakan masa depan menjadi lebih baik. Kekeliruan sering kali terjadi dalam hal pemahaman, namun pendidik tidak lepas dengan peran dalam menangani anak yang “bermasalah”, fungsi BK berperan sangat penting dalam optimalisasi tahap perkembangan, melalui layanan BK diharapkan mampu membentuk karakter individu menjadi lebih baik, kerja sama seluruh personil sekolah dan kerja keras serta kesungguhan para konselor dalam melaksanakan tugas merupakan kunci utama keberhasilan layanan yang pada akhirnya, mampu berkontribusi terhadap SDM yang berkualitas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang mana peneliti melakukan penelitian dengan metode observasi, dan wawancara kepada para konselor yang bertugas di lembaga pendidikan formal. Peran peneliti disini sebagai pengamat penuh dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap proses layanan BK yang diberikan kepada klien sampai akhirnya klien tersebut menemukan penyelesaian. Karakter merupakan bagian dari intervensi individu, sesuai dengan hasil studi yang telah dikaji pada beberapa forum ilmiah telah dikemukakan bahwa pendidikan nilai moral berorientasi pada pencerahan diri dari system kehidupan individu secara umum. Hal ini dibentuk atas dasar membina, menegakkan mewujudkan dan mengembangkan perangkat tatanan nilai, serta diberikan dengan tujuan perubahan perilaku.
Efektivitas Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Regulasi Diri Santri Muslimah Muslimah
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 1 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v1i1.78

Abstract

This study aims to determine the self-regulation of students of tahfidz and examine the effectiveness of group counseling on the improvement of self-regulation of students of tahfidz at the Ali Maksum foundation in the Krapyak boarding school. This research is an experimental study, with the determination of research subjects using purposive sampling based on self-regulation scale scores with a low category of ten female students, divided into two groups, namely 5 (five) students as an experimental group and 5 (five) students as a group control. Data analysis using the Mann Whitney & Wilcoxon test. Data collection using Self Regulatory Scale, Observation, Questionnaire, and Interview. The results showed that self-regulation before being given treatment was seen from intra-personal namely students of Tahfidz had not been able to make planning goals, decreased motivation, lack of discipline, disturbed mood due to factors delaying work, feeling lazy, feeling bored and bored. Interpersonal self-regulation is that the students of Tahfidz have a good relationship with friends, family and teachers in the boarding school. The meta-personal self-regulation that is santri tahfidz is able to straighten the intention to memorize the Koran solely to worship God. The self-regulation of students of tahfidz after being given treatment has changed. This can be seen from the students of Tahfidz who are able to make planning goals, motivation is increasing, more focused in achieving goals, more disciplined in carrying out activities, and getting accustomed to the condition of the boarding school environment. Reality group counseling is effective for improving students' self-regulation tahfidz the Ali Maksum foundation of the Krapyak boarding school. This can be seen in the non-parametric statistical calculation output Wilcoxon test with Asymp Sig results (2-tailed) = 0.039 <0.05 and Z-2.060a, meaning that the self-regulation score has increased after being given treatment. Meanwhile in the control group there was no significant increase between pre-test and post-test scores in self-regulation. This can be seen in the out-put statistical calculations with the results of Asymp Sig. (2-tailed) = 0.853> 0.05. Keywords: Reality Group Counseling; Self Regulation ; Santri Tahfidz. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regulasi diri santri tahfidz dan menguji efektivitas konseling kelompok realita terhadap peningkatan regulasi diri santri tahfidz di yayasan Ali Maksum pondok pesantren Krapyak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sampling berdasarkan skor skala regulasi diri dengan kategori rendah sejumlah sepuluh orang santri puteri, terbagi menjadi dua kelompok yaitu 5 (lima) orang santri sebagai kelompok eksperimen dan 5 (lima) orang santri sebagai kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney & Wilcoxon. Pengumpulan data dengan menggunakan Skala Regulasi Diri, Observasi, Angket, dan Interview. Hasil penelitian menunjukkan regulasi diri sebelum diberikan treatment dilihat dari intra-personal yaitu santri tahfidz belum mampu membuat perencaanaan tujuan, motivasi menurun, kurang disiplin, suasana hati terganggu akibat faktor menunda-nunda pekerjaan, rasa malas, merasa jenuh dan bosan. Regulasi diri interpersonal yaitu para santri tahfidz ini mempunyai hubungan yang baik dengan teman, keluarga dan guru yang ada di pondok pesantren. Regulasi diri meta-personal yaitu santri tahfidz mampu meluruskan niat menghafal Al-Quran semata-mata untuk beribadah kepada Allah. Regulasi diri santri tahfidz setelah diberikan treatment mengalami perubahan. Hal ini bisa terlihat dari santri tahfidz yang mampu membuat perencanaan tujuan, motivasi semakin meningkat, lebih fokus dalam mencapai tujuan, lebih disiplin dalam menjalani kegiatan, dan mulai terbiasa dengan kondisi lingkungan pondok pesantren. Konseling kelompok realita efektif untuk meningkatkan regulasi diri santri tahfidz yayasan Ali Maksum pondok pesantren Krapyak. Hal tersebut dapat dilihat pada out-put perhitungan statistik nonparametrik uji Wilcoxon dengan hasil Asymp Sig.(2-tailed) = 0,039 < 0,05 dan Z -2.060a, artinya bahwa skor regulasi diri mengalami peningkatan setelah diberikan treatment. Sementara itu pada kelompok kontrol tidak ada peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test dalam regulasi diri. Hal tersebut dapat dilihat pada out-put perhitungan statistik dengan hasil Asymp Sig.(2-tailed) = 0,853 > 0,05. Kata kunci: Konseling Kelompok Realita; Regulasi Diri; Santri Tahfidz.
Konseling Kelompok dengan Pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk Meningkatkan Kesadaran Pendidikan Sulistianingsih Sulistianingsih; Dian Widiantari
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 1 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v1i1.83

Abstract

This study discusses group counseling using one of the counseling approaches namely cognitive behavior therapy (CBT) in adolescents who do not consider education important at a higher level. The purpose of CBT is to invite clients to challenge wrong thoughts and emotions by presenting evidence that contradicts their beliefs about the problem at hand. The purpose of this article is to look at the usefulness of group counseling through cognitive behavioral therapy (CBT) approaches in an effort to increase awareness of continuing education which is higher in adolescents in Banaran village, Kulonprogo regency. Data collection is done by using methods of observation, interviews and documentation. Data analysis was performed using qualitative descriptive analysis which included data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Keywords: Group Counseling; Cognitive Behavior Therapy; Education Awareness. Abstrak Penelitian ini membahas mengenai konseling kelompok dengan menggunakan salah satu pendekatan konseling yaitu cognitive behavior therapy (CBT) pada remaja yang kurang menganggap penting pendidikan dalam jenjang yang lebih tinggi. Tujuan CBT adalah mengajak klien untuk menentang pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka tentang masalah yang dihadapi. Tujuan artikel ini adalah untuk melihat kegunaan konseling kelompok melalui pendekatan cognitive behavior therapy (CBT) dalam upaya meningkatkan kesadaran melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi pada remaja di Dusun Banaran Kabupaten Kulonprogo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kata kunci: Konseling Kelompok; Cognitive Behavior Therapy; Kesadaran Pendidikan.
Studi Kasus: Penggunaan Intervensi Token Ekonomi Untuk Menurunkan Perilaku Agresif Pada Anak Usia Dini Rizqi Isnaeni Fajri
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 2 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v1i2.118

Abstract

Aggressive behavior often occurs in children, especially in early childhood. Many factors of a child having an aggressive attitude, environmental factors or a person who can be imitated or emulated and not given a correct understanding of how to behave should make the child have that attitude. In this case study, you were given a series of psychological tests to determine the dynamics of your personality. So get comprehensive results, by providing BINET, VSMS, NST, observation and interview tests. The next step is giving an intervention to you, the intervention is carried out for one month by conducting three session meetings or the first session introducing, the second session informing you about the agreement that should be done, the third session conducting a joint evaluation of the activities that you have carried out. The method used to modify the economic token can reduce the aggressive behavior ananda, it was strengthened by the family and teacher when holding a follow-up. The class teacher revealed that anada had pinched behavior, hit her themes and sometimes she could share with her friends at school. Meanwhile, the family said that you don't speak loudly or angry when you want something Abstrak Perilaku agresif seringkali terjadi pada anak, terlebih pada anak usia dini. Banyak faktor seorang anak memiliki sikap perilaku agresif, faktor lingkungan tempat tinggal atau adanya orang yang dapat ditiru atau dicontoh dan tidak diberikannya pemahaman yang benar tentang bagaimana seharusnya bersikap menjadikan anak memiliki sikap tersebut. Studi kasus ini, ananda diberikan serangkaian tes psikologis untuk mengetahui dinamika kepribadian ananda. Sehingga mendapatkan hasil yang komprehensif, dengan memberikan tes BINET, VSMS, NST, observasi dan wawancara. Langkah selanjutnya yaitu memberikan intervensi kepada ananda, intervensi dilakukan selama satu bulan dengan melakukan tiga sesi pertemuan yatiu sesi pertama melakukan pengenalan, sesi kedua memberitahukan kepada ananda tentang kesepakatan yang harus dilakukan oleh ananda, sesi ketiga melakuan evaluasi bersama tentang kegiatan yang telah dilakukan ananda. Metode modifikasi token ekonomi yang digunakan dapat menurunkan perilaku agresif ananda, hal itu dikuatkan oleh keluarga dan guru saat mengadakan follow up. Guru kelas mengungkapkan bahwa annada berkurang perilaku mencubit, memukul temanya dan kadangkala ananda sudah dapat berbagi dengan teman-temannya di sekolah. Sedangkan dari pihak keluarga mengatakan bahwa ananada tidak berbicara dengan nada keras atau marah ketika menginginkan seuatu.
Teknik Psikodrama untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Madrasah Aliyah Hara Permana; Amin Haedari
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 1 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v1i1.79

Abstract

Achievement motivation is expected to be owned by students, these variables have a role in encouraging students in the learning process to gain achievement. But low achievement motivation becomes a serious problem for students. So that counseling techniques are needed to increase student achievement motivation. This study aims to improve achievement motivation of grade XI students of MA Madania Bantul through psychodrama techniques. This study was action research carried out in five cycles using Kemmis and Taggart model. Each cycle consisted of four stages, namely planning, action, observation and reflection. The subjects in this study were 10 grade XI students of MA Madania Bantul. The type of action taken was psychodrama technique which consisted of three stages, namely preparation, implementation, and discussion. The data collection methods used was the scale, observation and interview. The instrument used in this study was the scale of achievement motivation, observation guides and interview guides. The success in this study was 80% of the subjects have high achievement motivation. The analysis of the data used in this research was the analysis of is quantitative descriptive. The results show that the technique psychodramas which included preparation, implementation, and discussion can improve achievement motivation of grade XI students of MA Madania Bantul. Keywords: psychodrama; achievement motivation; action research Abstrak Motivasi berprestasi diharapkan dimiliki oleh siswa, variabel tersebut memiliki peran dalam mendorong siswa dalam proses pembelajaran untuk memperoleh prestasi. Namun motivasi berprestasi rendah menjadi permasalahan serius pada siswa. Sehingga diperlukan teknik konseling untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi berprestasi pada siswa kelas XI MA Madania Bantul melalui teknik psikodrama. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam lima siklus menggunakan model Kemmis dan Taggart. Setiap siklusnya terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas XI MA Madania Bantul. Jenis tindakan yang dilakukan adalah teknik psikodrama yang terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan diskusi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala, observasi dan wawancara. Instrumen penelitian ini adalah skala motivasi berprestasi, pedoman observasi dan pedoman wawancara. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah 80 % dari subjek memiliki motivasi berprestasi tinggi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik psikodrama yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan diskusi dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa kelas XI MA Madania Bantul. Kata Kunci: psikodrama; motivasi berprestasi; penelitian tindakan.
Studi Eksperimen Virtual Konseling untuk Layanan Konseling Kelompok Bersama Mahasiswa Program Studi BKPI Di IAI BBC Tahun Ajaran 2018/2019 Nakhma’ussolikhah Nakhma’ussolikhah
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 1 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v1i1.84

Abstract

Virtual counseling is part of counseling through the internet in general referring to professions related to services through internet communication technology. Specifically, virtual counseling utilizes a variety of other online media that can be used to organize online counseling, such as social networks such as Facebook, Twitter, My Space, Email, WhatsApp, IG (Instagram) and several application programs for chatting (instant messaging) such as Skype, Messenger , google talk, window live messenger, even the use of telephones and mobile phones and special media teleconferences. Group counseling service is a process that occurs in group relationships with groups of people who experience problems but cannot be overcome, a professional expert who has gained training and experience to help the client / counselee is able to solve the problem being faced. This research was conducted to determine the experimental study of virtual counseling realization for group counseling services, how counselors in providing counseling services through internet technology can be used based on techniques, service strategies and methods of using appropriate services. As for BKPI students, they are the primary subjects, because seeing the phenomenon experienced by students is quite socially problematic so there is need for internet-based services or group counseling. This research is an experimental qualitative research which is a type of field research. After describing the data then comparing the opinions of both primary data sources and secondary data. This study departs from the problems experienced by first semester students as a transition period means the period in which individuals adapt back from high school to university level, in understanding the misuse of information technology that makes problems often experienced as a result of the internet. Through group counseling, students are expected to be able to utilize the use of technology as one of the processes to support services. The conclusions obtained from this study are: students who often use the website or the internet as a means of communication with lecturers turn out to have creative value when viewed from the perspective of guidance and counseling. Technology-based services make it a major need for students today to carry out the process of counseling on campus. With group counseling through technology, students begin to realize counseling. The nature of counseling services is personal, social, learning and career can be developed based on client needs. Keywords: Virtual Konseling; Group Counseling; Experiment Abstrak Virtual konseling merupakan bagian dari konseling melalui internet secara umum merujuk pada profesi yang berkaitan dengan layanan melalui teknologi komunikasi internet. Secara khusus virtual konseling memanfaatkan berbagai media online lain yang bisa digunakan untuk penyelenggaraan konseling online, seperti jejaring sosial misalnya facebook ,twitter, my space, email, whattsup, IG (Instagram) dan beberapa program aplikasi untuk chatting (instant messaging) seperti skype, messenger, google talk, window live messenger, bahkan penggunaan telepon dan handphone serta media khusus teleconference. Layanan konseling kelompok adalah suatu proses yang terjadi dalam hubungan kelompok dengan kelompok orang yang mengalami masalah namun tidak dapat diatasi, seorang ahli profesional yang telah memperoleh latihan dan pengalaman untuk membantu agar klien/ konseli mampu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui studi eksperimen realisasi virtual konseling untuk layanan konseling kelompok, bagaimana konselor dalam pemberian layanan konseling melalui teknologi internet dapat digunakan berdasarkan teknik, strategi layanan dan metode penggunaan layanan yang tepat. Adapun mahasiswa BKPI, menjadi subjek primer, sebab melihat fenomena yang dialami mahasiswa cukup bermasalah secara sosial sehingga perlu adanya layanan berbasis internet atau konseling kelompok. Penelitian ini bersifat kualitatif eksperimen yang jenisnya adalah penelitian lapangan (Field research). Setelah memaparkan data kemudian membandingkan antara pendapat keduanya yaitu sumber data primer dan data sekunder.Penelitian ini berangkat dari permasalahann yang dialami mahasiswa semester pertama sebagai masa transisi artinya masa dimana individu beradaptasi kembali dari jenjang SMA ke PT, dalam memahami kekeliruan pemanfaatan teknologi informasi yang membuat permasalahan sering dialami akibat dari internet. Melalui konseling kelompok, mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan kegunaan teknologi sebagai salah satu proses penunjang layanan. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah mahasiswa yang sering menggunakan website atau internet sebagai sarana komunikasi dengan dosen ternyata memiliki nilai kreatif ketika dipandang dari perspektif bimbingan dan konseling. Layanan berbasis teknologi menjadikan kebutuhan utama bagi mahasiswa saat ini untuk melangsungkan proses konseling di kampus. Dengan adanya konseling kelompok melalui teknologi, maka mahasiswa mulai menyadari akan konseling. Adapun sifat dalam layanan konseling bersifat pribadi, sosial, belajar maupun karir dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan klien. Kata kunci: Virtual Konseling; Konseling Kelompok; Eksperimen
Peran Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Dalam Meningkatkan Kemampuan Kontrol Diri Perilaku Menyimpang Remaja Lutfi Faishol; Alief Budiyono
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 1 No 2 (2020): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.754 KB) | DOI: 10.47453/coution.v1i2.154

Abstract

The rationale for the existence of a youth counseling information center (PIK-R) is expected to have a role in increasing the ability of adolescent deviant behavior self-control, in this case especially students of SMA N 4 Purwokerto and adolescents in the Baturaden district. Quantitative research using survey research methods with explanatory research design. The approach in this study is cross sectional. PIK-R plays an important role in increasing the ability to self-control deviant behavior in adolescents. PIK R is needed and very useful for adolescents, so the hypothesis proposed in this study is that there is a positive and significant contribution between the role of PIK-R on the ability to control deviant behavior. The ability to control deviant behavior of the dependent variable, while the role of PIK R as the independent variable. The results of hypothesis testing indicate that the role of PIK R on the ability to self-control adolescent deviant behavior has a significant (significant) positive relationship with the correlation coefficient r = 0.572. The strength of the relationship has a coefficient of determination R2 = 0.369, this means that the variation that occurs in the variable ability to control deviant behavior is 36.9% determined by the role of PIK R. So it can be concluded that the contribution of PIK R's role to the ability to self-control adolescent deviant behavior is 36.9%, This shows that the role of PIK R is sufficient to contribute to the ability to self-control adolescent deviant behavior. Abstrak Dasar pemikiran adanya pusat informasi konseling remaja (PIK-R) diharapkan memiliki peran dalam meningkatkan kemampuaan kontrol diri prilaku menyimpang remaja, dalam hal ini khususnya siswa-siswi SMA N 4 Purwokerto dan remaja yang ada dikecamatan Baturaden. Penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survey dengan rancangan penelitian explanatory riset. Pendekatan pada penelitian ini adalah cross sectional.PIK-R memegang peranan penting dalam meningkatkan kemampuan kontrol diri prilaku menyimpang pada remaja.. PIK R sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat bagi remaja, sehingga hiptesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya kontribusi yang positif dan signifikan antara peran PIK-R terhadap kemampuan kontroldiri perilaku menyimpang. Kemampuan kontroldiri perilaku menyimpang variabel terikat, sedangkan peran PIK R sebagai variabel bebasnya. Hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa peran PIK R terhadap kemampuan control diri perilaku menyimpang remaja mempunyai hubungan yang positif yang berarti (signifikan) dengan koefisien korelasi r = 0,572. Kekuatan hubungannya memiliki koefisien determinasi R2 = 0,369, hal ini diartikan bahwa variasi yang terjadi pada variabel kemampuan kontroldiri perilaku menyimpang sebesar 36.9 % ditentukan oleh peran PIK R. Sehingga dapat disimpulkan kontribusi peran PIK R terhadap kemampuan control diri perilaku menyimpang remaja sebesar 36.9%, hal ini menunjukkan bahwa peran PIK R cukup memberikan kontribusi terhadap kemampuan control diri perilaku menyimpang remaja.