cover
Contact Name
Andi Farid Hidayanto
Contact Email
kreatifjurnal@gmail.com
Phone
+6281346201488
Journal Mail Official
kreatifjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Ciptomangunkusumo, Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur
ISSN : 23031662     EISSN : 27472582     DOI : 10.46964
Core Subject : Art, Engineering,
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu desain produk industri, arsitektur dan ilmu ilmu umum yang mendukung disiplin tersebut. Diterbitkan secara berkala 6 bulanan, tiap bulan April dan Oktober
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017" : 8 Documents clear
PENGARUH PENINGKATAN KAPASITAS MESIN TERHADAP WAKTU KERJA PENYARADAN KAYU HUTAN ALAM DENGAN SISTEM MESIN PANCANG TARIK DI PT RATAH TIMBER Ruspita Sihombing
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.64

Abstract

menjadi indikator yang paling penting dalam pengelolaan hutan. Metode pemanenan kayu yang berdampak rendah mampu mengurangi kerusakan ekosistem hutan alam produksi. Salah satu alat kerja pemindah (penarik) kayu hutan yang lebih ramah lingkungan adalah menggunakan Mesin Pancang Tarik. Prinsip kerja mesin ini tetap berada pada tempat tertentu, sedangkan kayu ditarik menggunakan sling atau kabel.Penelitian tentang Pengaruh Peningkatan Kapasitas Mesin Terhadap Waktu Kerja Penyaradan Kayu Hutan Alam dengan Sistem Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) di PT. Ratah Timber ini dikaji dari, (1) Aspek waktu kerja, yaitu seberapa besar pengaruh peningkatan kapasitas mesin dari 20PK menjadi 26PK terhadap lamanya penyaradan. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif, yang dilakukan pada proses penyaradan kayu dengan menggunakan Mesin Pancang Tarik 20PK dan 26 PK, berfokus pada: (1) Tofografi areal hutan, dimaksudkan untuk melihat fenomena penyaradan; (2) Mencatat waktu kerja murni dan waktu umum dengan menggunakan mesin 20PK dan 26PK pada proses penyaradan kayu pada kelerengan < 40%.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan, bahwa pengaruh peningkatan kapasitas mesin terhadap waktu kerja Penyaradan Kayu Hutan Alam dengan Sistem Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) di PT. Ratah Timber pada kelerengan < 40% tidak significan.
DESAIN SARANA BAWA PERALATAN PANAHAN UNTUK KEPERLUAN LATIHAN RUTIN Royke Vincentius; Cicik Okta P
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.68

Abstract

Panahan telah berkembang dari fungsinya sebagai keahlian untuk bertahan hidup (berburu), menjadi sarana berperang, menjadi seni, menjadi bentuk olahraga dan kini telah berkembang lebih jauh menjadi sebuah identitas gaya hidup. Di Samarinda panahan yang tadinya hanya merupakan salah satu bentuk olahraga yang dikembangkan untuk tujuan kompetisi, kini berkembang menjadi sebuah bagian gaya hidup dan hoby sebagaimana beberapa olahraga lain seperti renang dan basket. Perubahan fungsi panahan tersebut berpengaruh pula pada perubahan jenis kebutuhan sarana bawa. Saat ini belum terdapat sarana bawa peralatan olahraga panahan untuk keperluan latihan rutin.Untuk keperluan latihan rutin dengan studi kasus penggemar olahraga panahan di Samarinda, dibuatlah desain sarana bawa peralatan panahan berbentuk softcase. Dengan sarana bawa ini, peralatan panahan dapat dibawa dalam bentuk terurai untuk kemudian dirakit saat sampai di tempat latihan. Sarana bawa semacam ini sesuai untuk digunakan untuk keperluan latihan yang lebih membutuhkan sarana bawa yang nyaman digunakan.
REDESAIN MEJA GAMBAR ANIMASI UNTUK PELAJAR JURUSAN MULTIMEDIA DI SMKN 2 TENGGARONG Darius Shyafary; Ayu Puspa Anggraini
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.69

Abstract

Meja tracing adalah suatu komponen yang digunakan untuk mempermudah pelajar SMK jurusan Multimedia di SMKN 2 Tenggarong dalam membuat karya. Menggambar adalah tahap awal dari proses atau produksi animasi. Alat ini dibutuhkan untuk menghasilkan gambar yang lebih bersih. Dalam membuat animasi 2D, terutama secara manual dibutuhkan alat yang dinamakan meja lampu atau meja kaca, sebagai alat pendukung agar lebih mudah menggambar dalam jumlah banyak. Kemunculan meja tersebut membantu mempercepat percontohan gambar. Karena aktivitas yang dilakukan pelajar SMK jurusan Multimedia ini tidak hanya menggambar animasi, tetapi juga menggunakan komputer, yang mana dilengkapi dengan laci keyboard dan area untuk meletakkan CPU. Dengan metode perancangan yang sudah dilakukan antaranya, pengumpulan data, analisa data, konsep desain, alternatif desain, pengembangan alternatif terpilih, serta desain akhir, maka didapatka hasil akhir perancangan meja gambar dengan desain futuristik sesuai dengan karakteristik pengguna. Dengan dibuatnya meja kerja yang sesuai fungsi dan estetis diharapkan dapat membantu aktivitas harian untuk pelajar jurusan Multimedia di SMKN 2 Tenggarong, sehingga tercipta desain yang lebih baik.
EKSPLORASI PEWARNAAN BEBERAPA JENIS KAIN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI JOLAWE DAN SECANG DENGAN FIKSASI TAWAS, BAKING SODA DAN JERUK NIPIS Dita Andansari; Mardhiyah Nadir
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.70

Abstract

Industri kreatif di Indonesia rata-rata memberikan kontribusi PDB sebesar 6,3 persen dari total PDB Nasional dengan nilai Rp. 104,6 triliun pada tahun 2002-2006. PDB industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kelompok fesyen, kerajinan, periklanan dan desain. Menurut Menperin MS Hidayat, dari tujuh sektor industri kreatif yang ada, sektor andalan yang bisa terus tumbuh dan meningkatkan ekspor adalah industri fashion dan kerajinan serta komputer dan piranti lunak. Lebih jauh, ekspor industri fashion dan kerajinan mencapai 13 miliar dolar AS per tahun. Dengan peluang ekspor yang besar, maka kerajinan di bidang fashion di Kalimantan Timur seharusnya lebih dikembangkan. Kerajinan khas di Kalimantan Timur terdiri dari berbagai macam produk, baik batik, tenun, kerajinan kayu dan kerajinan lainnya. Di bidang fashion khususnya busana dan pelengkap busana yang banyak dibuat oleh UKM di Kalimantan Timur diantaranya adalah dari bahan batik dan tenun. Belum ada usaha untuk mengembangkan jenis bahan dan teknik yang lain yang bisa dijadikan sebagai diversifikasi produk kerajinan. Salah satu teknik yang bisa dikembangkan di Kalimantan Timur adalah teknik pewarnaan jumputan atau tie dye. Selain kurangnya diversifikasi dari sudut teknik pewarnaan, penggunaan jenis bahan, penggunaan pewarna alami belum banyak digunakan. Sehingga dilakukan penelitian Eksplorasi Pewarnaan Beberap Jenis Kain Menggunakan Pewarna Alami Jolawe dan Secang dengan Fiksasi Tawas, jeruk nipis dan baking soda. Metode yang dilakukan adalah eksperimen dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil yang didapat adalah pewarnaan pada jenis kain katun prima, hero/eru, mori, katun primis, mori (hulala), titoron, katun Jepang halus (Roberto) dan katun Jepang sedang (Kenter), penggunaan fiksator tawas adalah yang paling menghasilkan penyerapan warna yang baik, untuk pewarna alami secang, penggunaan fiksator jeruk nipis dan baking soda kurang direkomendasikan kecuali memerlukan tampilan merah muda ke arah kecoklatan untuk fiksator jeruk nipis dan merah muda dengan value rendah untuk fiksator baking soda dan penggunaan pewarna alami jolawe, untuk penggunaan fiksator jeruk nipis dan baking soda tidak disarankan.
DESAIN SARANA BAWA PERLENGKAPAN PISAU UNTUK DISCOVERER Andi Farid Hidayanto; Endah Retno Asih
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.71

Abstract

Discovery adalah aktivitas yang penting untuk dilakukan, karena discovery mampu membuat pikiran menjadi rileks dan kembali fresh. Bagi para discoverer, pisau merupakan benda wajib yang perlu dibawa, karena pisau berperan penting. Selain pisau, banyaknya perlengkapan survival yang wajib dibawa ketika melakukan discovery, seperti perlengkapan navigasi, P3K, pembuat api, tali serbaguna, peniti, jarum, benang, perlengkapan memancing, dan cutter menuntut discoverer membawa tas khusus untuk mempermudah membawa perlengkapan tersebut. Karena sebelumnya perlengkapan tersebut hanya diletakkan di dalam carrier bersama perlengkapan lainnya, sehingga harus membongkar carrier saat perlengkapan tersebut akan digunakan. Tujuan dari perancangan ini adalahmembuat sarana bawa yang dapat mengorganisir perlengkapan survival, khususnya pisau, sehingga saat membawa perlengkapan tersebut discoverer merasa aman dan nyaman. Dalam proses perancangan ini menggunakan metode perancangan model French yang meliputi analisis data, desain konseptual, desain awal, alternatif, pengembangan, desain terpilih, model, desain prototype, poster dan portofolio. Perancangan ini menghasilkan sebuah sarana bawa berupa tas khusus untuk membawa perlengkapan survival. Dengan inovasi baru yang lebih mengutamakan segi fungsi, tas ini diharapkan dapat menjadi sarana bawa yang praktis dan efisien untuk mempermudah discoverer membawa perlengkapan survivalnya.
REDESAIN MEJA BELAJAR ANAK PENYANDANG AUTISME Etwin Fibrianie Suprapto; Mega Ayu Anjani
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.72

Abstract

Autis yaitu anak yang dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya mengalami kelainan atau penyimpangan fisik, mental, intelektual, sosial, dan emosional berbeda dengan anak normal. Oleh karena itu dibutuhkan tempat khusus yang dapat mendidik serta memberikan penanganan khusus bagi anak penyandang autis. Untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, diperlukan sarana dan prasarana yang sesuai bagi anak penyandang autisme. Pada sekolah yang khusus untuk menangani anak autis sekarang, sarana meja belajar yang digunakan kurang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan meja belajar anak autis yaitu untuk membantu anak dan pembimbing melaksanakan proses terapi dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu keamanan, kenyamanan, dan keoptimalan proses terapi. Dalam prosesnya dengan adanya metode perencanaan dan perancangan yang sudah dilakukan antaranya pengumpulan data, analisis data, konsep desain, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif terpilih, serta desain akhir. Didapatlah hasil akhir perancangan meja belajar anak autis ini yang fungsinya sekaligus dapat sebagai sarana terapi sensorik dan motorik anak dengan penambahan puzzle dan xilofon sebagai alat terapi.
REDESAIN MEJA MAKAN LIPAT MINIMALIS MODERN Roni H; Muhammad Irvan Saputra
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.73

Abstract

Pada kontrakan type 36 sebagian besar pengguna kontrakan masih menggunakan meja dengan dimensi yang cukup besar. Meja makan ini tentu sangat menyita ruangan dengan keterbatasan lahan bagi kontrakan yang memiliki meja makan dengan dimensi cukup besar. Merancang produk meja makan dengan menggunakan gaya desain minimalis modern, merancang atau mendesain meja makan lipat dengan ruang terbatas. Meja Makan Lipat Minimalis Modern memberi alternatif baru dalam pengembangan desain mebel khususnya pada meja makan, mendesain sebuah produk berinovasi yang memudahkan pengguna dalam menggunakan produk. Sehingga meja makan lipat dengan konsep minimalis modern memudahkan pengguna yang memiliki ruang yang kecil. Dengan metode perancangan yang sudah dilakukan antaranya; pengumpulan data, analisis, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif terpilih, serta desain akhir. sehingga dihasilkan desain meja makan lipat yang memiliki konsep minimalis modern.
SARANA BAWA PERALATAN YOUTUBER Dwi Cahyadi; Thoriq Dimas Awana
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.74

Abstract

Youtube adalah aplikasi media sosial yang memungkinkan penggunanya berbagi konten video. Video yang di share pun banyak ragamnya, mulai komedi, horor, adventure, dan lain – lainnya. Belakangan ini ada genre video yang menjadi trend kalangan anak muda nasional maupun internasional yaitu vlog atau biasa disebut video blog. Video blog sendiri merupakan video berdurasi pendek yang menceritakan kisah atau kehidupan seseorang atau kegiatan sekelompok orang. Youtuber adalah sebutan untuk sebagian dan sekelompok orang yang menggunakan aplikasi youtube untuk menciptakan konten – konten video bermacam genre.Dari genre yang di usung para youtuber ada sebagian genre yang harus memaksa pencipta konten video tersebut atau creator ikut andil dalam pengambilan konsep yang ada serta dapat membuat video yang mampu menarik minat penonton dan subscriber youtube dengan meciptakan bermacam – macam konten video yang berbeda. Masalah yang sering terjadi di kalangan youtuber ketika mereka akan mengambil konsep video yang memungkinkan mereka harus berpindah lokasi dan tempat dengan membawa peralatan mereka yang tidak sedikit sehingga mempersulit akomodasi kalangan youtuber itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan sarana yang dapat membawa perlengkapan youtuber dalam satu tempat sehingga tidak mempersulit kebutuhan akomodasi youtuber. Terdapat kantong – kantong dan slot yang memadai untuk memuat peralatan standar youtuber seperti kamera, laptop, tripod, monopod beserta aksesoris dan ekstensi lainnya. Diharapakan sarana ini dapat menunjang kebutuhan aktivitas youtuber.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 2 (2023): Vol.11, No. 2, Oktober 2023 Vol. 11 No. 1 (2023): Vol.11, No. 1, April 2023 Vol. 10 No. 2 (2022): Vol. 10, No. 2, Oktober 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): Vol.10, No. 1, April 2022 Vol. 9 No. 2 (2021): Vol. 9, No. 2, Oktober 2021 Vol. 9 No. 1 (2021): Vol. 9, No. 1, April 2021 Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 8 No. 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 7 No. 2 (2020): Vol. 7, No. 2, April 2020 Vol 7 No 2 (2020) Vol. 7 No. 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol 7 No 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol. 6 No. 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol 6 No 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 5 No. 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol 5 No 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol 5 No No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol 4 No 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol. 4 No. 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol 4 No 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol 3 No 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol 3 No 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 2 No. 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol 2 No 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol. 2 No. 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol. 1 No. 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol. 1 No. 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 Vol 1 No 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 More Issue