cover
Contact Name
Djoko Priyono
Contact Email
k.nursingjournal@untan.ac.id
Phone
+628121550207
Journal Mail Official
djoko.priyono@ners.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof Dr Hadari Nawawi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
TANJUNGPURA JOURNAL OF NURSING PRACTICE AND EDUCATION
ISSN : -     EISSN : 2745858X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education (TJNPE) is an open access international journal (e-journal) which publishes the scientific works for nurse practitioners and researchers. The focus and scopes of the journal include adult nursing, emergency nursing, gerontological nursing, community nursing, mental health nursing, pediatric nursing, maternity nursing, nursing leadership and management, Complementary and Alternative Medicine (CAM) in nursing and education in nursing. The TJNPE Editorial team welcome and invite researchers from around the world to submit their papers (original research article, systematic review, and case study) for publication in this journal. All papers are published as soon as they have been accepted. The articles of this journal are published every six months, that is on June and December (2 issues per year), and developed by the Department of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1: June 2020" : 17 Documents clear
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUSAT DAMAI KABUPATEN SANGGAU Yudi Agustin Saputra .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.39840

Abstract

Latar Belakang : ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6bulan, tanpa tambahan cairan lain, setelah 6 bulan baru mulai diberikan makananpendamping ASI. Dukungan orang terdekat merupakan faktor penting dalammeningkatkan pemberian ASI eksklusif yaitu peran seorang suami. Dukungansuami dalam pemberian ASI eksklusif kepada isteri dapat meningkatkan pikiranpositif istri, sehingga dapat meningkatkan hormon prolaktin dan refleks let dow.Tujuan :Menganalisis hubungan dukungan suami dengan keberhasilan pemberianASI eksklusif di wilayah kerja Pukesmas Pusat Damai Kabupaten Sanggau.Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian analitikobservasional dengan menggunakan responden sebanyak 37 orang, denganpengambilan sampel menggunakan teknik Snowball dengan syarat samplingspurposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Ujiyang digunakan pada penelitian ini yaitu uji Fisher.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan sebanyak 11 ibu (29.7%) mendapatkandukungan suami dengan baik, sedangkan 21 ibu (56.8%) mendapatkan dukungansuami cukup, dan 5 ibu (13.5%) lainya mendapatkan dukungan suami kurang.Hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan dukungan suami dengankeberhasilan pemberian ASI esklusif diwilayah kerja puskesmas pusat damaiKabupaten Sanggau dengan nilai p value > 0.05 yaitu 0,540.Kesimpulan : Tidak ada hubungan dukungan suami dengan keberhasilanpemberian ASI esklusif diwilayah kerja puskesmas pusat damai KabupatenSanggau, karena terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian ASIeksklusif seperti, pengetahuan ibu, motivasi ibu, budaya, kesehatan ibu dan anak,psikologis ibu, dan peran petugas kesehatan.Kata Kunci : Dukungan suami, Keberhasilan ASI eksklusif
Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir Dalam Menurunkan Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Upk Puskesmas Pal Tiga Kecamatan Pontianak Kota Erwin Setiawan .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.37306

Abstract

Latar Belakang: Nyeri kepala merupakan keluhan sangat umum terjadi pada pasiendengan hipertensi. Terapi zikir merupakan salah satu intervensi yang dipercaya untukmenurunkan tingkat stress pasien dan meningkatkan kenyamanan, sehingga nyeri kepalapasien dapat berkurang. Belum ada pemberian terapi spiritual seperti terapi zikir yangdilakukan di area kerja Puskesmas Pal 3 Pontianak.Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi relaksasi zikir dalam menurunkan nyeri kepalapada pasien hipertensi di Puskesmas Pal 3 PontianakMetodologi: Menggunakan rancangan quasy-experimen dengan pre-post test controlledgrup. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan sampelberjumlah 20 pada masing-masing kelompok. Analisis data dengan uji Wilcoxon danMann-Whitney dengan nilai p ≤0,05Hasil: Karateristik responden rata-rata berusia 45-59 tahun (40.0%) dan berjenis kelaminlaki-laki (60.0%). Tingkat intensitas nyeri pada kelompok intervensi didapatkan nilai p =0,000 dengan nilai mean pretest= 2.90 dan postest = 2.10 juga kelompok kontrol didapatkan nilai p = 0,184 dengan nilai mean pretest= 2.95 dan postest = 3.00. Padaperbandingan intensitas nyeri antara kelompok intervensi dan kontrol bernilai p = 0,000.Kesimpulan: Terdapat perubahan intensitas nyeri kepala pasien hipertensi setelahdiberikan terapi zikir pada kelompok intervensi dan tidak terdapat perubahan nyeri kepalapasien pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan antara perubahan intensitas nyerikepala pasien hipertensi sehingga terapi zikir dapat dipertimbangkan untuk menjadiintervensi mandiri keperawatan dalam menangani masalah nyeri kepala pasien denganhipertensi.Kata kunci :Intensitas Nyeri, Hipertensi, Terapi ZzikirReferensi : 70 (2009-2018)
FAKTOR-FAKTOR YAN MEMENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN Arini Hayati; Fitri Fujiana; Murtilita .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.41847

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan masalah gizi kronis yang muncul sebagai akibat dari keadaan kurang gizi yang berlangsung cukup lama. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kejadian stunting secara langsung dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan kurangnya asupan gizi secara kualitas maupun kuantitas. Adapun faktor secara tidak langsung yaitu dari faktor sosial ekonomi, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, ASI eksklusif, status imunisasi, jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan serta pola asuh yang kurang memadai.Tujuan : Melihat hubungan sosial ekonomi dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan accidental sampling. Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil : : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sosial ekonomi (p=0,041), riwayat pemberian ASI eksklusif (p=0,002) dengan kejadian stunting.Kesimpulan : Adanya hubungan antara sosial ekonomi dan riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting.Kata Kunci : Sosial ekonomi, ASI eksklusif, Stunting.
PENGALAMAN KELUARGA MERAWAT PENDERITA TB PARU DI KOTA PONTIANAK Selvy Rahmayuni .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.39973

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteriMycobacterium tuberculosis. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menanganituberkulosis dengan membuat program Adopsi dari Strategi Penanggulangan Tuberkulosis(DOTS). Namun, adanya pengalaman dan dukungan keluarga dalam perawatan sertapengobatan dapat mempengaruhi proses penyembuhan pada penderita TB Paru.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga serta upayayang dilakukan keluarga dalam merawat penderita TB Paru.Metode : Penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode wawancara in-depth interview(wawancara mendalam) dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilakukan dengan 4orang partisipan yang menjadi anggota keluarga yang merawat penderita TB Paru di KotaPontianak. Sampel diambil menggunakan purposive sampling (variasi maksimal). Analisadata menggunakan Miles and Huberman dengan unsur reduksi data, penyajian data danpenarikan kesimpulan.Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan tiga tema, yaitu persepsi keluarga bahwa TBmerupakan penyakit yang berkepanjangan dan mudah menular, pengalaman keluarga yangpositif dan efek samping yang berdampak pada multisistem.Kesimpulan : Persepsi yang dimiliki keluarga mempengaruhi proses perawatan yangmembuat keluarga takut akan tertular. Namun, adanya pengalaman keluarga diharapkanmampu membantu proses perawatan dan pengobatan baik dengan memberikan dukunganmaupun membantu proses perawatan sehingga tidak menimbulkan efek samping yangsignifikan pada penderita selama pengobatan.Kata Kunci : TB Paru, Keluarga, Persepsi, Pengalaman, Efek Samping
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENEGAKAN STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOEDARSO PONTIANAK Yohanes Ransan .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.37308

Abstract

Latar Belakang: Diagnosis keperawatan harus ditingkatkan lagi didalam dipelayananrumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya agar seragam, akurat, dan tidak ambigu.Penegakan diagnosis keperawatan sebagai salah satu komponen standar asuhankeperawatan perlu dilaksanakan dengan baik sebagaimana yang diamanahkan dalamundang-undang No.38 tahun 2014 tantang keperawatan pada pasal 30 bahwa dalammenjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat berwenang menetapkandiagnosis keperawatan. Perawat sebagai penegak diagnosis yang harus memilikikemampuan diagnosis yang baik sebagai dasar mengembangkan rencana intervesnsikeperawatan dalam mencapai peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihankesehatan klien.Tujuan: Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penegakan standardiagnosis keperawatan di RSUD Soedarso Pontianak. Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 77responden menggunakan teknik probability sampling dengan metode pengambilansampel stratified random sampling. Analisa data menggunakan uji chi square.Hasil: Uji statistik dengan uji chi square factor usia, pendidikan, masa kerja diperolehhasil nilai p>0,05 yang artinya H0 diterima dan motivasi perawat diperoleh hasil p=0,036(<0,05) yang artinya Hа ditolak. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara usia, pendidikan, dan masa kerja terhadappenegakan diagnosis keperawatan dan terdapat hubungan motivasi perawat terhadappenegakan diagnosis keperawatan di ruang rawat inap di RSUD Soedarso Pontianak. Kata Kunci :Penegakan Diagnosa. Diagnosis Keperawatan.
ANALISA FAKTOR MOTIVASI PERAWAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ORIENTASI PASIEN BARU DI RUMAH SAKIT Enggar Septhy Arsitha .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.41902

Abstract

ciri khas individu saat masuk di lingkungan baru mengalami cemas, timbulnya harapan-harapan yang tidak realistis akibat kurang mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap tentang lingkungan baru. Sehingga perlu ada orientasi pasien baru yang akan memberi dampak pada proses kesembuhan pasien dan citra rumah sakit. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan orientasi pasien baru salah satunya motivasi perawat. Tujuan : menganalisis faktor motivasi perawat yang berhubungan dengan pelaksanaan orientasi pasien baru di RST TK.II Kartika Husada Metode : penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan crosssectional study. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap RST TK. II Kartika Husada Kubu Raya. Populasi pada penelitian in berjumlah 77 perawat. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling sehingga didapatkan sampel berjumlah 43 perawat. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk menilai pelaksanaan orientasi pasien baru dan kuesioner untuk menilai motivasi perawat. Data dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan Chi-Square. Hasil : Nilai p dari analisis hubungan prestasi, pengakuan, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, hubungan interpersonal, supervisi, kebijakan rumah sakit, kondisi kerja dan gaji dengan pelaksanaan orientasi pasien baru terlihat lebih besar dari nilai signifikansi p. Kesimpulan : tidak ada hubungan antara faktor motivasi perawat dengan pelaksanaan orientasi pasien baru dikarenakan observasi hanya dilakukan satu kali pada setiap responden dan kuesioner kurang dispesifikan kearah orientasi pasien baru. Kata kunci : motivasi perawat, orientasi pasien baru
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Keperawatan Yang Sedang Mengerjakan Skripsi Eka Noor Hidayati; Djoko Priyono; Rara Anggraini
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.40297

Abstract

Skripsi sebagai stressor yang tidak dapat dihindarkan oleh mahasiswa tingkat akhir yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang berkelanjutan  akan mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa sehingga mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologis. Keadaan ini akan berpengaruh pada penurunan akademik yaitu hasil penyusunan skripsi menjadi kurang maksimal.Tujuan: untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan yang megerjakan skripsi di pontianak. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain observasional analitik denganndengan metode purposive sampling. Responden pada penelitian ini sebanyak 98 orang. Pengukuran dilakukan dengan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis statistik menggunakan uji fisher.Hasil: Jumlah usia terbanyak yaitu 21 tahun sebesar 57,1% dengan jenis kelamin perempuan sebesar 74,5%. Hasil analisis uji fisher menunjukan  nilai p = 0,036 yang berati p < 0,05.Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi di pontianak.
PENGARUH SENAM ASMA TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PERNAFASAN (ARUS PUNCAK EKSPIRASI) PADA PENDERITA ASMA USIA PRODUKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK TIMUR Delima Ritonga .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.37993

Abstract

Latar Belakang : Asma yang menyerang pada usia produktif cukup rentan terhadap aktivitassehari-hari mereka. Pada penderita asma akan mengalami kelemahan otot-otot pernafasan danpenurunan arus puncak ekspirasi hal itu dapat memicu terjadinya dyspnea dan pembatasanaktivitas. Senam asma merupakan suatu jenis terapi latihan yang dilakukan secara berkelompokyang melibatkan aktivitas gerakan tubuh dan merupakan kegiatan yang membantu prosesrehabilitas pernafasan, meningkatkan kemampuan otot-otot pernafasan, mencegah danmengurangi kelainan bentuk dan sikap tubuh, mengendalikan dan meningkatkan kapasitaspernafasan dan meningkatkan percaya diri pasien penderita asma.Tujuan : Mengidentifikasi Pengaruh Senam Asma terhadap Peningkatan Kekuatan OtotPernafasan (Arus Puncak Ekspirasi) pada Penderita Asma Usia Produktif di Wilayah KerjaPuskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur.Metode : Penelitian Kuantitatif menggunakan pendekatan pre eksperiment dalam kategori satukelompok (one group pretest- posttest design) pada 16 usia produktif tanpa kelompok kontrolyang mengalami asma melalui skrinning lembar observasi.. Beberapa instrumen APE yangdigunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melihat skor arus puncak ekspirasi pada penderita asma.Hasil : Setelah diberikan senam asma pada penderita asma usia produktif menunjukan adanyapeningkatan kekuatan otot pernafasan (arus puncak ekspirasi) yang ditunjukan oleh uji tberpasangan yang memberikan nilai signifikan p < 0,010, dengan perubahan mean dari 506,81 ±91,326 menjadi 510,38 ± 91,302Kesimpulan : Adanya pengaruh senam asma terhadap peningkatan kekuatan otot pernafasan(arus puncak ekspirasi) pada penderita asma usia produktif di Wilayah Kerja PuskesmasKampung Dalam Pontianak Timur. Sehingga senam asma sebaiknya menjadi program intervensikeperawatan pada manajemen asma untuk dapat meningkatkan kekuatan otot pernafasan danfungsi paru pasien asma.Kata Kunci : Asma, Arus Puncak Ekspirasi, Senam AsmaReferensi : (2003-2018)
PENGALAMAN IBU MENGASUH ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL Diana Maulydia .; Fitri Fujiana .; Murtilita .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.42013

Abstract

Latar Belakang : Orang tua dan keluarga berperan penting dalam merawat anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Pengalaman orang tua dibutuhkan dalam memberikan pendidikan seksual dan keputusan pendidikan kepada anak korban kekerasan seksual. Pendidikan ini penting dilakukan sebagai peringatan maupun pencegahan kekerasan seksual. Tujuan : Mengeksplorasi keberlangsungan pendidikan anak korban kekerasan seksual Metode : Penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode wawancara in-depth interview dengan pendekatan fenomenologi transenden. Penelitian dilakukan dengan 5 orang partisipan yang memiliki anak usia 9 tahun hingga < 15 tahun. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan metode wawancara. Pernyataan partisipan dicatat dengan menggunakan perekam suara, dan kemudian ditranskripkan, ditafsirkan, dan dianalisa menggunakan metode wawancara in-depth interview. Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan tidak semua orang tua memberikan pendidikan seksual dengan baik. Orang tua telah menerapkan pendidikan agama sejak kecil. Empat dari lima orang tua tetap melanjutkan pendidikan anaknya pasca kekerasan seksual. Kesimpulan : Pola asuh orang tua dan pendidikan mempengaruhi proses pemulihan kekerasan seksual. Hampir semua orang tua melanjutkan pendidikan anaknya. Dibutuhkannya dukungan sosial yang baik agar anak merasa disayangi,dicintai dan dihargai orang lain. Kata Kunci : Kekerasan Seksual, Pendidikan, Pola Asuh
Hubungan Perilaku Tindakan Pencegahan Terhadap Kejadian ISPA Saat Kabut Asap Di Kota Pontianak Epiphana Desi; Sukarni .; Djoko Priyono
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.41826

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura). Terjadinya penurunan kualitas udara Kota Pontianak akibat dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan menyebabkan peningkatan jumlah penderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan gangguan saluran pernafasan lainnya. Faktor yang berperan dalam menentukan derajat kesehatan adalah perilaku. Perilaku tersebut dapat diatasi dengan melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit ISPA. Pencegahan merupakan mengambil sebuah tindakan sebelum terjadinya suatu penyakit. Tujuan: Mengetahui hubungan antara perilaku tindakan pencegahan terhadap kejadian ISPA saat kabut asap di Kota Pontianak. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian descriptive correlational melalui rancangan penelitian survei kasus kontrol (Case Control). Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah 40 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner perilaku tindakan pencegahan dan menggunakan uji Chi Square. Hasil: Sebagian besar responden berusia dewasa akhir dengan persentase 35.0%. perempuan merupakan jenis kelamin tertinggi 65.0%, pendidikan terbanyak adalah SMA 50.0%, pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga (IRT) 45.0%, perilaku tindakan pencegahan baik 55.0%, dan kejadian ISPA adalah responden yang mengalami ISPA sebanyak 50.0%. Hasil yang didapatkan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa P value 0,525 (<0.05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara perilaku tindakan pencegahan terhadap kejadian ISPA saat kabut asap di Kota Pontianak.

Page 1 of 2 | Total Record : 17