cover
Contact Name
Ferry Purnama
Contact Email
jurnalkharis@gmail.com
Phone
+6285959999152
Journal Mail Official
jurnalkharis@gmail.com
Editorial Address
Jln. Mekar Laksana no 8, Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi
ISSN : 27226433     EISSN : 27226441     DOI : -
Fokus dan Scope Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi adalah: Teologi Biblika, Teologi Sistematika, Teologi Kontemporer, Teologi Praktika, Teologi Pastoral, Teologi Kontekstual
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2021): DESEMBER" : 5 Documents clear
Merekonstruksi Ibadah Kreatif: Sebuah Upaya Membangun Minat Remaja Kristen Untuk Bergereja Diana Novita; David Eko Setiawan; Melania Dean; Fariasa -; Carles Roberto Marcos
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol 2, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.69

Abstract

This article aims to explore the church's efforts to rebuild creative worship so that it can attract Christian youth to come to worship. This is because Worship is no longer attractive, especially among Christian youth. Surver Bilangan Research Center (BRC) proved that as many as 28.2% said that there were many interesting activities outside the church, which made Christian youth less active in attending church due to boring worship, monotonous worship, lack of creativity, and the church did not have a good impact on Christian youth growth. The method used is literature study (document), which is data collection juxtaposed to build the church's understanding of reconstructing creative worship. Thus, the church needs to reconstruct creative worship in order to attract the attention and interest of Christian youth to come to worship. As a result, Christian youth can be active in church by planning a worship program that is not boring, making simple decorations, holding worship activities interspersed with outdoor activities, fellowships together after worship. Artikel ini bertujuan untuk menggali upaya gereja untuk membangun kembali ibadah kreatif sehingga dapat menarik minat remaja Kristen untuk datang beribadah. Hal ini di karenakan Ibadah saat ini sudah tidak menarik khususnya dikalangan remaja Kristen. Surver Bilangan Research Center (BRC) membuktikan bahwa sebanyak 28,2% mengatakan bahwa ada banyak kegiatan yang menarik diluar gereja sehingga membuat remaja Kristen kurang aktif bergereja dikarenakan Ibadah yang membosankan, ibadah yang monoton, kurang kreatif, dan gereja tidak memberi dampak yang baik bagi pertumbuhan remaja Kristen. Metode yang digunakan adalah studi literatur (dokumen), yaitu pengambilan data yang disandingkan untuk membangun pemahaman gereja mengenai merekonstruksi ibadah kreatif dengan demikian gereja perlu melakukan rekonstruksi ibadah kreatif guna menarik perhatian dan minat remaja Kristen untuk datang beribadah. Hasilnya remaja Kristen dapat aktif bergereja dengan merencanakan program ibadah yang tidak membosankan, membuat dekorasi sederhana, mengadakan kegiatan ibadah diselingi dengan kegiatan outdoor, fellowship bersama-sama setelah ibadah.
Kontekstualisasi Injil Terhadap Suku Migani Papua Styadi Senjaya; Yanto Paulus Hermanto
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol 2, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.71

Abstract

Abstrak: Masyarakat suku Migani, Papua merupakan daerah yang perlu dijangkau Injil.  Penelitian ini untuk menjawab bagaimana agar Injil dapat masuk dan diterima secara sepenuhnya oleh suku Migani di Papua dengan metode pemuridan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap tokoh Peagabega, kebudayaan Suku Migani dan pemudridan yang berkelanjutan merupakan hal-hal yang bisa dilakukan dalam memperkanalkan Injil. Dengan demikian pengabar Injil dapat masuk sesuai konteks budaya suku Migani. Abstract: The Migani tribal community, Papua is an area that needs to be reached by the Gospel. This research is to answer how the Gospel can be fully accepted and accepted by the Migani tribe in Papua with the discipleship method that is applied in everyday life. The research method used is a qualitative approach. The results of this study indicate that an understanding of Peagabega figures, Migani culture and sustainable discipleship are things that can be done in introducing the gospel. Thus the evangelist can enter according to the cultural context of the Migani tribe.
Pandangan Etika Kristen Terhadap Korupsi di Indonesia Hana Yolanda; Ferry Simanjuntak
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol 2, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.44

Abstract

Korupsi merupakan perilaku yang sudah jadi kekhawatiran di masyarat secara global dan nasional. Kekhawatiran mulai memotivasi orang untuk mencegah dan mengatasi perilaku korupsi termasuk adalah wacana tindakan hukuman mati, korupsi bukan saja masalah sosial tapi juga ini adalah masalah teologis, utamanya dngan berurusan mengenai etika dan moral. Korupsi terkadang terjadi karena faktor peluang dan faktor niat. Secara etis, korupsi pada fator niat koruptor yang memiliki niat untuk kebutuhan manusia atau ekonomi. Pembahasan ini akan menyoroti perilaku korupsi pada pandangan Etika Kristen. Internal dan motivasi manusia untuk faktor niat perilaku korupsi tersebut dipertimbangkan dan dihargai dengan berdasarkan pandangan Etika Kristen. Metode kualitatif Etika Kristen yang akan jadi sumber adalah Alkitab dan dengan mendekatkan eksposisi sehingga kita dapat mengerti dan menanggapi perilaku korupsi dengan sangat baik berdasarkan pandangan iman Kristen.hasil dan pembahasan penelitian ini memberitahukan bahwa dapat beberapa tafsiran Alkitab tentang faktor-faktor korupsi dan hukuman mati terhadap kejahatan jenis apapun, termasuk korupsi.
Pendekatan Komunikasi Injil Lintas Budaya terhadap Tradisi Bong Pay Etnis Tionghoa Irawan Budi Lukmono
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol 2, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.70

Abstract

AbstractThe important task of Christians is to carry out the Great Commission. Every Christian must share his life with Christ to the world around him. The world around here includes ethnic groups in Indonesia. One of the ethnic groups who need the gospel of Christ in Indonesia is the Chinese who practice bong pay, so that their ancestors will bless their future descendants. The purpose of this study was to find a cross-cultural gospel communication strategy in the Chinese ethnic bong pay tradition. This study uses a qualitative approach with hermeneutic (exegesis) methods, interviews, and literature studies. The result of this research is a cross-cultural gospel communication approach to the Chinese ethnic bong pay tradition, based on Colossians 2: 6-15 which includes: communicator, communicant, news content, and means of communication (channel of communication). Keywords: cross cultural communication approach, bong pay, Chinese. Tugas penting orang Kristen adalah melaksanakan Amanat Agung. Setiap orang Kristen harus bersaksi mengenai kehidupan mereka bersama Kristus kepada dunia sekitar. Dunia sekitar di sini termasuk suku atau etnis di Indonesia. Salah satu etnis yang memerlukan Injil Kristus di Indonesia adalah etnis Tionghoa yang mempraktikkan bong pay, agar para leluhur memberkati keturunan selanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk menemukan pendekatan komunikasi Injil lintas budaya dalam tradisi bong pay etnis Tionghoa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode hermeneutika (eksegesa), wawancara, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan komunikasi Injil lintas budaya terhadap budaya bong pay etnis Tionghoa berdasarkan surat Kolose 2:6-15 yang meliputi: komunikator, komunikan, isi berita, dan sarana komunikasi (saluran komunikasi). Kata kunci: pendekatan komunikasi lintas budaya, bong pay, Tionghoa. 
Suatu Refleksi Teologis: Memaknai Karya Seni Catacomb Dan Implikasi Bagi Pembinaan Warga Gereja Angilata Kebenaran Halawa; David Eko Setiawan; Alton Perejon Tahya; Andhy Readhy Sitanala
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol 2, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.65

Abstract

Jemaat dalam sebuh gereja membutuhkan pembinaan. Pembinaan Warga Gereja ialah suatu usaha atau tindakan pengorganisasian warga gereja, untuk melengkapi dan melatih warga jemaat agar iman kepada Yesus Kristus bertumbuh. gereja perlu membina jemaat agar semakin bertumbuh di dalam Kristus melalui berbagai bentuk. Seperti halnya, orang Kristen mula-mula, mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan didalam Catacomb atau sebuah Lorong yang dijadikan sebagai tempat orang yang sudah meninggal. Mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan-lukisan yang ada di dalam salah satu koleksi Kristen mula-mula, yaitu kubikula sakramen. Lukisan mengenai Yunus, Yesus dan Samaria, Yesus Gembala yang baik dan sebagainya. Dengan demikian, model ini dapat dijadikan saran untuk pembinaan warga gereja melalui luksian-lukisan yang menginspirasi dan menguatkan iman.The congregation in a church needs formation. Community Development of the Church is an effort or act of organizing church members, to equip and train members of the congregation so that their faith in Jesus Christ grows. the church needs to nurture the congregation to grow in Christ through various forms. Like the early Christians, they inspired themselves through a painting in a Catacomb or a hallway that was used as a place for the dead. They inspire themselves through the paintings in one of the early Christian collections, namely the sacrament cubicle. Paintings of Jonah, Jesus and Samaria, Jesus the Good Shepherd and so on. Thus, this model can be used as a suggestion for the formation of church members through paintings that inspire and strengthen faith.

Page 1 of 1 | Total Record : 5