cover
Contact Name
Yohanes Hasiholan Tampubolon
Contact Email
jotampubolon@ymail.com
Phone
+62263-2323854
Journal Mail Official
tedeum@sttsappi.ac.id
Editorial Address
Kp. Palalangon RT 02 RW 09, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Kotak Pos 10 Ciranjang 43282 Cianjur, Jawa Barat
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Te Deum (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan)
ISSN : 22523871     EISSN : 27467619     DOI : http://doi.org/10.51828/td
Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk memublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam lingkup kajian: 1. Penelitian teologi dan tinjauan Alkitabiah (Theological and Biblical research) 2. Pembangunan pedesaan (rural development) 3. Pendidikan kristen (Christian education) 4. Misi holistik (holistic mission) 5. Etika Kristen (Christian ethics).
Articles 155 Documents
Tinjauan Manusia sebagai Gambar Allah Terhadap Kasus Human Trafficking di Indonesia Manintiro Uling
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 2 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i2.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas fenomena human trafficking yang marak terjadi di Indonesia yang ditinjau dari konsep manusia sebagai “gambar Allah” dalam antropologi Kristen. Adapun riset yang dilakukan adalah analisis literatur. Hasilnya adalah human trafficking bertentangan dengan ajaran Krsiten yang memandang bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah.
Mencermati Teologi Reformed dan Gerakan Reformed Injili Hadi P. Sahardjo
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 2 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i2.21

Abstract

Perkembangan doktrin dan Teologi Reformed yang sudah berlangsung lebih dari lima abad, telah menjadi sebuah tonggak sejarah dalam sejarah gereja dan kekristenan. Harus diakui bahwa Gerakan Reformasi telah menjadi bukti bahwa Tuhan masih memakai orang-orang yang dipilih-Nya untuk meluruskan pengajaran dan doktrin-doktrin yang sudah diselewengkan oleh gereja pada saat itu. Nama-nama seperti: Martin Luther, Phillip Melanchthon, Ulrich Zwingli, Johannes Calvin, dan lain-lain tercatat sebagai reformator dalam tradisi Calvinis. Tuhan berkarya, tetapi manusia terpilih telah dijadikan sebagai penegak kebenaran firman yang harus dikumandangkan.
Resensi Buku: Ciputra The Entrepreneur Dreitsohn Franklyn Purba
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 1 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i1.22

Abstract

Resensi Buku: Ciputra The Entrepreneur
Dapatkah Doa Mengubah Kehendak Allah? Manintiro Uling
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 1 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i1.28

Abstract

Masalah dalam artikel ini adalah apakah benar doa orang percaya dapat mengubah kehendak Allah? Sebab terdapat pemahaman di kalangan orang Kristen tertentu, bahwa doa orang percaya memang dapat mengubah kehendak Allah. Karena itu tujuan artikel ini, adalah untuk memberikan jawaban apologetik sebagai upaya penjernihan terhadap ajaran Kristen yang ortodoks berkaitan dengan hakikat Allah dan system teologi injili. Metode penelitian dalam artikel ini adalah analisis literature. Kesimpulannya adalah doa tidak dapat mengubah kehendak Allah.
Gembala Cendikiawan Markus Dominggus Lere Dawa
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 1 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i1.30

Abstract

Konteks kehidupan gereja yang mengalami perubahan pesat di Barat dan Amerika Utara melahirkan sejumlah persoalan pada pelayanan gembala jemaat di dalam gereja. Sekularisasi, privatisasi iman dan ideologi keagamaan yang bercorak pragmatis-terapeutis menyebabkan munculnya kebingungan tentang hakikat peran dan tugas gembala jemaat. Situasi itu direspons dengan menghidupkan kembali visi lama gembala jemaat sebagai cendekiawan gereja. Berakar dalam pemahaman gembala sebagai teolog, gambaran tersebut hendak menaruh kembali peran dan tugas gembala jemaat sebagaimana selama ini dikenal dalam sejarah panjang kekristenan. Dalam konteks pergumulan Kristen di Indonesia, gambaran itu dapat dipergunakan untuk melengkapi gambaran-gambaran gembala jemaat yang selama ini sudah ada sejauh muatannya disesuaikan dengan konteks pergumulan orang Kristen di Indonesia, yang menuntut kecendekiawanan yang berbeda. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan.
Trinitas dalam Pandangan Karl Barth Grace Son Nassa
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 1 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i1.31

Abstract

Artikel ini bersifat pengantar ke dalam pemahaman seorang teolog tentang Trinitas yakni Karl Barth. Barth menitikberatkan penjelasannya pada kesatuan Trinitas. Meskipun hal itu terlihat mirip dengan pandangan para teolog sebelumnya, Barth tetap memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkan kesatuan Trinitas. Kita akan melihat bahwa Barth seolah-olah menegaskan perbedaan pribadi Trinitas melalui penguatan pada kesatuan Trinitas. Melalui tinjauan kepustakaan, artikel ini mencoba melihat literatur yang berkaitan langsung dengan Barth serta tulisan lain yang dianggap kredibel dan mendukung fokus penelitian. Trinitas dalam pandangan Barth adalah Allah yang mewahyu, satu yakni Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang tidak dapat ditukar satu dengan yang lainnya. Dia adalah Allah yang bebas dan berbelas kasih sehingga melalui wahyu dan karya-Nya, Ia berkenan untuk diri-Nya sedikit diketahui oleh ciptaan khususnya manusia. Hal ini dapat menjadi sebuah sumbangsih pemikiran bagi para teolog ketika ingin memperluas pengetahuan mengenai Trinitas, maupun dalam upaya melihat lebih jauh cara Barth berpikir.
Bermisi dalam Aksi Haposan Silalahi
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 1 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i1.32

Abstract

Artikel ini membahas tentang bagaimana misi kristiani harus memiliki blue print tentang konteks solidaritas manusia dan komunikasi antar budaya. keterlibatan dalam kehidupan sosial, berdialog dengan orang lain dan bukan menghafal dan memegang teguh doktrin, adalah langkah pertama dalam berteologi, langkah pertama yang harus diayunkan jika ingin akhirnya menemukan kebenaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana menjalankan misi Tuhan yang tepat di tengah-tengah masyarakat pluralis-religius di Indonesia. Pendekatan artikel ini dilakukan dengan kajian studi pustaka. Adapun yang menjadi kesimpulan artikel ini adalah Keristenan harus menjalankan misi Tuhan dengan menjunjung tinggi welas asih, dan menjadikan tujuan utamanya adalah memanusiakan manusia yang bermartabat dan berusaha mengembangkan teologi misi kontekstual di Indonesia.
Resensi Buku: Sosiologi Agama dari Klasik Hingga Postmodern Arthur Aritonang
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 2 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i2.23

Abstract

Resensi buku
Peranan Spiritualitas Misioner terhadap Pelayanan Jemaat GKI Paulus Jayapura Julita Anastasya Rieuwpassa
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 2 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i2.33

Abstract

Persoalan pokok dalam tulisan ini yaitu bagaimana upaya mengembangkan dan mengaktualisasikan spiritualitas misioner dalam pelaksanaan pelayanan di jemaat GKI Paulus Jayapura, sehingga hal-hal yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pelayanan dapat diatasi dengan semestinya. Hasilnya menunjukkan bahwa jemaat perlu untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan spiritualitas misioner dalam melaksanakan pelayanannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyadari perlunya setiap anggota jemaat untuk memiliki dan mengembangkan spiritualitas misioner dalam pelayanan, maka perlu diusahakan suatu upaya alternatif berupa pembinaan dan pengajaran agar dapat meningkatkan pemahaman setiap anggota jemaat akan spiritualitas misioner sehingga bisa tercipta pelayanan yang ideal. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dengan menggunakan metode ini, maka dapat diperoleh gambaran secara sistematis tentang keadaan jemaat GKI Paulus Jayapura dalam hal pemahaman serta proses-proses yang berlangsung, sesuai dengan pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan dan dapat menguraikan masalah yang dihadapi.
Sumbangsih Pemikiran Poskolonial Bagi Gagasan Misi Injili Carmia Margaret
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 2 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i2.34

Abstract

Artikel ini membahas sebuah pertanyaan: apa sumbangsih pemikiran poskolonial, jika ada, bagi pengayaan wawasan misi Injili? Prasuposisi yang dimiliki adalah bahwa sejatinya kaum Injili sudah memiliki wawasan misi yang utuh dan komprehensif tetapi dalam praktiknya seringkali tidak holistik. Gagasan poskolonial dapat memberi sumbangsih bagi wawasan misi Injili dalam hal penajaman kesadaran misional, perluasan cakupan misi dan keterlibatan misional, pengembangan hermeneutika orang lokal dan penyetaraan antara yang menginjili dan yang diinjili. Sumbangsih ini dapat dielaborasi dari keprihatinan utama gagasan poskolonial yang ingin menghapuskan dominasi, menghapuskan biner, dan mengupayakan peleburan identitas. Akan tetapi, gagasan poskolonial itu sendiri tetap perlu dicermati, agar tidak serta-merta menjadi kolonialisme baru sebagaimana yang dikritisinya sendiri.

Page 2 of 16 | Total Record : 155