cover
Contact Name
Imam Setyobudi
Contact Email
jurnaletnika.isbibdg@gmail.com
Phone
+6222-7314982
Journal Mail Official
jurnal.budaya.etnika@isbi.ac.id
Editorial Address
Jalan Buah Batu no 212 Bandung.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Budaya Etnika
ISSN : 2549032X     EISSN : 27981878     DOI : -
Jurnal Budaya Etnika merupakan publikasi hasil karya ilmiah yang berkaitan dengan budaya mencakup cipta, karsa, dan karya manusia. Jurnal Budaya Etnika menaruh perhatian pada artikel-artikel hasil kajian mengenai berbagai kebudayaan etnis yang berhubungan dengan seni, religi dan ritual, mitos, media, dan wacana kritis.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2019): Etnografi Ritual Masyarakat Sunda: Fungsi Sosial, Liminalitas, Akulturasi" : 5 Documents clear
FUNGSI SOSIAL DARI RITUAL MIASIH BUMI NAGARA PADANG BAGI MASYARAKAT KAMPUNG TUTUGAN DESA RAWABOGO KECAMATAN CIWIDEY PROVINSI JAWA BARAT Anggia Yuliana; I. Setyobudi; S. Dwiatmini
Jurnal Budaya Etnika Vol 3, No 1 (2019): Etnografi Ritual Masyarakat Sunda: Fungsi Sosial, Liminalitas, Akulturasi
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/be.v3i1.1124

Abstract

ABSTRAK Ritual miasih bumi nagara padang berawal dari ritual hajat bumi yang dilaksanakan di sirah cai berecek, namun saat ini sirah cai berecek sudah tidak berfungsi lagi sebagai mata air. Sesepuh Padepokan Nagara Padang yaitu Abah Undang mengembangkan kembali ritual tersebut dari beberapa ritual sebelumnya, terlebih desa Rawabogo sudah ditetapkan menjadi desa wisata. Maka dari itu apakah ritual miasih bumi nagara padang mempunyai fungsi sosial atau fungsi lain. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme Malinowski dan menggunakan metode kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa data dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan untuk menentukan keabsahanya peneliti menggunakan triangulasi. Dalam hal ini kajian peneliti tidak menemukan fungsi sosial, namun peneliti menemukan fungsi lain dari ritual miasih bumi nagara padang. Teori yang digunakan tidak relevan, peneliti menemukan bahwa ritual miaisih bumi nagara padang berfungsi bagi pengembangan pariwisata yang berdampak pada masyarakat setempat. Kata kunci: Miasih Bumi Nagara Padang, Sirah Cai Berecek, Fungsi Sosial, Desa Wisata.  ABSTRACT The ritual of Miasih Bumi Nagara Padang starts from the ritual of Hajat Bumi which was carried out in sirah cai berecek, but now sirah cai berecek has no longer functioned as a spring. The Padepokan Nagara Padang’s elder, Abah Undang, rebuilt the ritual from a number of previous ritual, moreover, the Rawabogo village has been designated as a tourist village. So, The ritual of Miasih Bumi Nagara Padang has social functions or other functions. This study uses Malinowski's functionalism theory and qualitative methods. Data collected by observations, interviews, documentation, and to determine the validity of researchers using triangulation. In this case the study of researchers did not find social function, but researcher found other functions of the ritual of Miasih Bumi Nagara Padang. The theory that has been used is irrelevant, researchers found that the Miasih Bumi Nagara Padang ritual serves for the development of tourism which has an impact for the local community. Keywords: Miasih Bumi Nagara Padang, Sirah Cai Berekek, Social Function, Tourism Village.
AKULTURASI DAN PERUBAHAN BUDAYA RITUAL MISALIN DI CIMARAGAS, CIAMIS Sarah N Fadhilla; Nia D Mayakania; Dede Suryamah
Jurnal Budaya Etnika Vol 3, No 1 (2019): Etnografi Ritual Masyarakat Sunda: Fungsi Sosial, Liminalitas, Akulturasi
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/be.v3i1.1128

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini tentang akulturasi dan perubahan kebudayaan ritual misalin di Cimaragas, Ciamis. Informasi bersumber pada sejumlah informan seperti juru kunci, panitia pelaksana, budayawan Ciamis, sejarawan Ciamis dan masyarakat. Indikator menunjukkan akulturasi dan perubahan budaya akibat percampuran beberapa unsur kebudayaan. Pertanyaan penelitian pada budaya apa saja yang berakulturasi dan apa saja bentuk perubahan budaya dalam ritual misalin. Beberapa teori yang dirujuk di antaranya teori akulturasi dan perubahan kebudayaan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, studi lapangan dan wawancara terstruktur. Proses analisa data dilakukan melalui reduksi data dan konklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual misalin merupakan ritual bernuansa Islam yang tanpa disadari di dalamnya terdapat berbagai pengaruh unsur kebudayaan di luar Islam. Pengaruh-pengaruh tersebut kemudian berakulturasi sehingga membentuk satu kesatuan yang nyaris tidak dapat dipisahkan dalam ritual misalin. Selain itu, dalam ritual ini perubahan budaya terjadi pada beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut kemudian membentuk proses ritual misalin yang terlihat di masa kini. Adanya upaya pemerintah dalam melegalkan kegiatan secara administratif dan pembinaan kebijakan dan pendanaan serta dukungan dari masyarakat merupakan faktor pendorong yang berperan penting dalam pelestarian Misalin. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar tetap mendukung dan menjaga Ritual Misalin sebagai salah satu aset budaya yang dibanggakan secara kontinyu dan berkesinambungan. Kata Kunci: Ritual Misalin, Akulturasi, Perubahan Budaya.  ABSTRACTS This research is about the acculturation and cultural changes of misalin rituals in Cimaragas, Ciamis. The information was sourced from a number of informants such as caretakers, executive committees, Ciamis cultural experts, Ciamis historians and the society of Ciamis. The indicator shows that the acculturation and cultural changes due to mixing of several cultural elements. Questions of research on what cultures acculturate and what forms of cultural change in misalin rituals. Several theories are referred to the theory of evolution and cultural changes. The method that been used is descriptive qualitative method. Collecting data were done through literature studies, field studies and structured interviews. The data analysis process were done through data reduction and conclusions. The results showed that the misalin rituals is an Islamic nuance ritual without being realized that there are various influences of cultural elements outside of Islam. These influences were acculturating to form a unity that can hardly be separated in misalin rituals. In addition, in this ritual cultural changes occur in several aspects. The government efforts to legalize administrative activities and foster policy and funding as well as community support were the driving factors that play an important role in the preservation of Misalin. Based on the results of the study, it is suggested that it continues to support and maintain the Misalin Ritual as one of the cultural assets to be proud of continuously in the future. Keywords: Misalin Ritual, Acculturation, The Change Of Culture
AKULTURASI BUDAYA PADA PERTUNJUKAN KESENIAN KOROMONG Linda Yuliani; Neneng Yanti Khozanatu Lahpan; Yuyun Yuningsih
Jurnal Budaya Etnika Vol 3, No 1 (2019): Etnografi Ritual Masyarakat Sunda: Fungsi Sosial, Liminalitas, Akulturasi
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/be.v3i1.1127

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada kesenian Koromong dalam perubahan-perubahan yang disebabkan oleh adanya akulturasi budaya antara kepercayaan lokal dengan agama Islam sehingga dapat berdampingan. Akibat adanya akulturasi membuat beberapa aspek mengalami pembauran kedua unsur tersebut serta munculkan struktur baru dalam pertunjukan kesenian Koromong. Pandangan mengenai pemaknaan memberikan dua sudut yang berbeda sesuai dengan kepercayaan nya masing-masing. Penulisan ini hasil penelitian yang di deskripsikan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik lapangan yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan mendokumentasikan. Landasan teori dalam penelitian menggunakan teori akulturasi budaya dimana hasil dari penelitian lapangan dapat dipecahkan melalui teori ini. Kata Kunci: Akulturasi, Kesenian, Koromong, Kepercayaan dan Islam.  ABSTRACT This research study focuses on the art of Koromong in the changes that caused by the cultural acculturation between local beliefs and Islamic teachings in order to make them live coexisted. As a result of the acculturation, several aspects have experienced mixing of these two elements and have emerged into a new form which could be deflected in Koromong art peerformances. The meaning of this art performance could be seen in two different angles according to their respective beliefs.This study is the result of research that described by using qualitative methods. Field techniques are carried out through observation, interviews, and documenting. The theoretical foundation of research uses cultural acculturation theory where the results of field research can be solved through this theory. Keywords: Acculturation, Art, Koromong, Trust and Islam.
RITUAL NUMBAL DALAM UPACARA RUWATAN BUMI DI KAMPUNG BANCEUY-SUBANG (Kajian Liminalitas) Ratna Umaya; Cahya ISBI; Imam Setyobudi
Jurnal Budaya Etnika Vol 3, No 1 (2019): Etnografi Ritual Masyarakat Sunda: Fungsi Sosial, Liminalitas, Akulturasi
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/be.v3i1.1126

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat kedudukan ritual numbal dalam posisisnya dari keseluruhan upacara ruwatan bumi. Hal tersebut menyebabkan penulis berkeinginan untuk mengkaji mengenai ritual numbal dengan permasalahan sebagai berikut: 1) bagaimana memahami ritual numbal yang terdapat dalam upacara ruwatan bumi sebagai tinjauan gejala liminalitas?. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, dengan mengambil lokasi di Kampung Banceuy Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten Subang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori liminalitas dari Victor Turner, masyarakat Kampung Banceuy mengalami kegelisahan yaitu “taun kolot kudu dingorakeun deui” (Tahun tua harus dimudahkan kembali). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Ritual numbal dapat mengatasi kekhawatiran masyarakat Kampung Banceuy, 2) ritual numbal memiliki kedudukan yang penting yaitu sebagai inti dari pelaksanaan upacara ruwatan bumi. Kata Kunci: Numbal, Ruwatan, liminalitas  ABSTRACTThis research aims to see the position of numbal ritual in its position on the entire Ruwatan Bumi ceremony. This causes the writer wishes to study the numbal ritual with the following problems: 1) how to understand the numbal ritual contained in the Ruwatan Bumi ceremony as a review of the symptoms of liminality. The method that been used in this research is a qualitative method, located in Banceuy Village, Sanca Village, Ciater District, Subang Regency. The techniques that been used to collect data in this research were non-participant observation, unstructured interviews, and documentation. The analysis that been used in this research are as follows: 1) data reduction, 2) data presentation, and 3) conclusion. This research used the theory of liminality from Victor Turner, the people of Kampung Banceuy are having a concern of “taun kolot kudu dingorakeun deui” the (Old years must be made young again). The results showed that, 1) numbal ritual can overcome the concern of the people of Kampung Banceuy, 2) numbal ritual has an important position as the core of the Ruwatan Bumi ceremony. Keywords: Ritual, Ruwatan Bumi, Liminality
ANALISIS LIMINALITAS PADA UPACARA NYAWEN DAN MAHINUM DI DUSUN SINDANG RANCAKALONG SUMEDANG Febby p Klarissa; I Setytobudi; Y Yuningsih
Jurnal Budaya Etnika Vol 3, No 1 (2019): Etnografi Ritual Masyarakat Sunda: Fungsi Sosial, Liminalitas, Akulturasi
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/be.v3i1.1125

Abstract

ABSTRAK Penelitian skripsi dengan judul “Analisis Liminalitas dalam Upacara nyawen dan mahinum di Dusun Sindang Rancakalong Sumedang” bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa ritual nyawen dan mahinum menggunakan teori Liminalitas. Dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan data sesuai fakta-fakta yang ada. Dalam penelitian ini menggunakan teori Liminalitas Victor Turner yang menjadi landasan untuk menganalisis. Data yang dikumpulkan berupa data hasil observasi, wawancara, studi pustaka yang terdiri dari buku, jurnal dan skripsi yang menunjang serta dokumentasi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan data mengenai ritual yang dilakukan pada masa kehamilan dan kelahiran yang dilakukan merupakan sarana untuk mendapatkan keselamatan semasa kehamilan hingga kelahiran bayinya. Begitu pula teori yang diajukan terdapat kemiripan sehingga masih relevan dengan studi kasus yang terjadi sekarang ini. Kata kunci: ritual, nyawen, mahinum.  ABSTRACT This research is about “Analysis of nyawen and mahinum ceremony in Sindang village of Rancakalong, Sumedang” was conducted with the aim of describing and analyzing the ritual of nyawen and mahinum using the theory of liminality. The analysis of this research was conducted using qualitative descriptive methods in accordance with the fact. The theory that used for this research is the theory of liminality from Victor Tuner. The data that has been collected by observation, interviews, documentation, and literature studies of related books, journals and thesis. The results of this study tells about the ritual that carried out during pregnancy and birth which are mean to get safety during pregnancy until the birth of her baby. The proposed theory has similarities, so it’s still relevant to the case studies that are happening now. Keywords: rituals, nyawen, mahinum.

Page 1 of 1 | Total Record : 5