cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Industri Pertanian
ISSN : 02163160     EISSN : 22523901     DOI : 10.24961/j.tek.ind.pert
The development of science and technology in agriculture, has been instrumental in increasing the production of various agricultural commodities. But climate change is also uncertain world led to decreased agricultural productivity. World energy crisis resulted in higher prices of agricultural commodities due to competition between food and energy are higher. Efforts to utilize biomass (agricultural products) has started a lot of research, not only as raw material for bioenergy, but also in an attempt to exploit agro-products into valuable economic products, and realize clean production in agro-industry.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian" : 12 Documents clear
PENANGANAN PASCAPANEN UMBI ILES-ILES (Amorphophallus muelleri Blume) STUDI KASUS DI MADIUN, JAWA TIMUR Kisroh Dwiyono, Titi Candra Sunarti, Ono Suparno, Liesbetini Haditjaroko TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Umbi iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume) adalah hasil pertanian yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena dapat menghasilkan glukomanan yang dapat dimanfaatkan dalam industri sebagai komponen pangan dan farmasi.  Umbi segar yang dipanen bersifat musiman, kamba, dan mudah rusak karena kandungan air relatif tinggi (75-87%).  Selama ini penanganan pascapanen umbi iles-iles mengalami susut mencapai 20-40% karena terbatasnya teknik dan fasilitas penanganan yang meliputi proses pencucian, pengirisan, pengeringan, pengemasan, dan penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi penanganan pascapanen umbi iles-iles di Desa Klangon, Kabupaten Madiun yang merupakan sentra produksi di Indonesia. Penelitian menggunakan metode wawancara terhadap 60 petani responden secara acak, sedangkan parameter kualitas ditetapkan berdasarkan analisis di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air dan kadar glukomanan yang terdapat pada chips kering iles-iles yang dihasilkan oleh petani Klangon telah memenuhi Standar Nasional Indonesia No. 01-1680-1989 tentang Iles-iles. Kadar air chips kering yang dihasilkan sebesar 11,89% sementara batas maksimal kadar air sebesar 12% (SNI). Kadar glukomanan chips kering yang dihasilkan sebesar 35,36% sementara batas minimum kadar glukomanan yaitu lebih besar 35% (Mutu I) dan 15% (Mutu II) (SNI). Kata kunci: Amorphophallus muelleri blume, chips, glukomanan, iles-iles, pascapanen
MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA TEBU (Studi Kasus di Provinsi Nusa Tenggara Timur) Fahrizal, Marimin, Mohamad Yani, M. Yanuar Jarwadi Purwanto, Sumaryanto TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pengembangan agroindustri gula tebu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan proses pengambilan keputusan strategis. Proses ini dihadapkan pada tingkat kompleksitas tinggi, seperti jumlah dan penyebaran tenaga kerja tidak merata, ketersediaan infrastruktur dan struktur biaya tidak seragam, serta keberagaman pada faktor agroklimat dan jenis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model penunjang keputusan pengembangan agroindustri gula tebu di NTT, melalui tahapan seleksi lokasi agroindustri, penyusunan struktur sistem pengembangan kemitraan tebu rakyat dan analisis kelayakan finansial. Seleksi lokasi agroindustri menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), kemudian analisis spasial lokasi prioritas menggunakan metode Geographic Information System (GIS) dan penentuan kawasan prioritas menggunakan metode Location Quotient (LQ). Strukturisasi sistem pengembangan kemitraan tebu rakyat menggunakan Interpretive Structural Modeling (ISM) dan analisis kelayakan finansial menggunakan analisis kelayakan usaha. Berdasarkan evaluasi tujuan, kriteria dan alternatif menggunakan teknik AHP diperoleh hasil bahwa tujuan penyerapan tenaga kerja mendapatkan skor tertinggi dengan skor 0,659. Kriteria demografi mendapatkan prioritas tertinggi dengan skor 0,419. Penilaian alternatif diperoleh hasil bahwa skor tertinggi pada Kabupaten Belu dengan skor 0,437. Berdasarkan analisis LQ diperoleh bahwa Kecamatan Weliman menjadi prioritas pertama  menjadi kawasan pengembangan agroindustri gula tebu. Berdasarkan analisis kelayakan finansial diketahui bahwa pada discount rate 12%,  nilai NPV sebesar Rp 215.944.224.926, Net BC rasio sebesar 1,13,  IRR 17,37% dan PBP 9,91 tahun. Pengembangan agroindustri gula tebu di NTT layak untuk dilakukan.   Kata kunci: agroindustri gula tebu, seleksi lokasi, analisis kelayakan, location quotient  
RENDEMEN DAN KOMPOSISI MINYAK ATSIRI DAUN KI LEMO (Litsea cubeba) DARI GUNUNG PAPANDAYAN, KAITANNYA DENGAN VARIASI TIPE DAN FAKTOR-FAKTOR HABITAT Ichsan Suwandhi, Cecep Kusmana, Ani Suryani, Tatang Tiryana TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Litsea cubeba Lour. Persoon merupakan pohon kecil sampai sedang, anggota dari famili Lauraceae.  Pohon ini dikenal sebagai penghasil minyak atsiri potensial untuk industri-industri farmasi dan kosmetika.  Kehadiran jenis ini pada areal-areal terbuka bekas gangguan mengindikasikan jenis ini memiliki peran penting terhadap kandungan minyak atsiri yang dihasilkan.  Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan budidayanya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen dan komposisi kimia minyak ki lemo dan kaitannya dengan tipe-tipe dan faktor-faktor habitat di Gunung Papandayan.  Metode yang digunakan meliputi survey dan eksplorasi dengan menempatkan plot-plot pada setiap habitat untuk memperoleh data-data biofisik, dilanjutkan dengan pengujian di laboratorium untuk memperoleh data minyak atsiri.  Sampel-sampel daun diambil pada masing-masing habitat untuk diuji di laboratorium melalui destilasi uap dan dilanjutkan dengan analisis GC-MS untuk memperoleh komposisi kimianya.  Pengujian secara statistik menggunakan multivariate analysis of variance (MANOVA) digunakan untuk menguji hubungan antara tipe habitat dan kandungan minyak atsiri, dilanjutkan dengan penentuan faktor-faktor biofisik yang berpengaruh terhadap rendemen dan komposisi senyawa menggunakan analisis regresi ganda.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri L. cubeba cenderung bervariasi antar tipe habitat (rata-rata 3,52 – 7,48%).  Secara umum, komposisi senyawa cenderung sama antar tipe habitat.  Secara ekologis diketahui bahwa tipe habitat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rendemen minyak atsiri, tetapi tidak demikian dengan komposisi kimia.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat 7 faktor habitat yang berpengaruh terhadap rendemen dan komposisi senyawa minyak atsiri, 4 faktor berpengaruh terhadap rendemen (kelembapan udara, intensitas cahaya, lereng dan rasio CN) dan 3 faktor terhadap komposisi senyawa (kapasitas tukar kation (KTK), porsi liat tanah dan volume tajuk). Kata kunci:  rendemen, komposisi, minyak atsiri, L. cubeba, tipe habitat
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP MUTU KIMIA DAN KOMPOSISI ASAM LEMAK MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus) Zita Letviany Sarungallo, Purwiyatno Hariyadi, Nuri Andarwulan Eko Hari Purnomo TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Minyak buah merah (Pandanus conoideus) secara tradisional telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Papua. Teknik ekstraksi yang digunakan secara luas oleh masyarakat adalah ekstraksi basah dengan proses pemasakan buah merah sehingga menyebabkan kerusakan minyak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh metode ekstraksi terhadap kualitas kimia dan komposisi asam lemak dari minyak buah merah yang dihasilkan. Metode ekstraksi yang dipelajari adalah (i) metode ekstraksi basah (dengan penambahan air) dan (ii) metode ekstraksi kering (tanpa penambahan air); serta metode Folch digunakan sebagai metode pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kimia minyak buah merah yang dihasilkan dengan metode ekstraksi kering secara nyata (P<0,05) lebih baik dibandingkan dengan minyak yang dihasilkan dengan metode ekstraksi basah, terutama karena kadar asam lemak bebas (ALB) yang lebih rendah, serta kadar total karotenoid dan tokoferol yang lebih tinggi, tapi memiliki kualitas yang sama berkaitan dengan kadar air dan nilai peroksida. Tahapan dalam metode ekstraksi minyak buah merah baik dengan cara kering maupun basah dalam kajian ini tidak mempengaruhi sifat kimia minyak yang dinyatakan oleh komposisi asam lemak dan bilangan iod yang tidak berbeda nyata (P<0,05) dengan metode Folch. Faktor kritis untuk proses ekstraksi minyak buah merah terletak pada tahap pemanasan, dimana parameter yang perlu dikendalikan adalah keberadaan air, suhu dan lama proses. Kata kunci: buah merah (Pandanus conoideus), ektraksi, sifat kimia minyak, karotenoid dan tokoferol
PENGARUH LAMA HIDROLISIS ASAM TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA PATI GARUT Christina Winarti, Nur Richana, Djumali Mangunwidjaja, Titi Candra Sunarti TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hidrolisis asam secara lambat (lintnerisasi) merupakan salah satu proses modifikasi pati untuk menghasilkan pati viskositas rendah. Hidrolisis asam dapat dilakukan sebagai perlakuan awal pada proses modifikasi lainnya. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh hidrolisis asam secara lambat terhadap karakteristik pati termodifkasi terutama morfologi permukaan dan sifat fungsionalnya sebagai bahan matriks. Perlakuan yang dicobakan lama hidrolisis yaitu 2, 4, 6, 24, 72, dan 120 jam menggunakan HCl 2,2 N pada suhu 35°C. Parameter yang diamati meliputi Derajat Polimerisasi (DP), tingkat hidrolisis, kadar amilosa, morfologi, kristalinitas, kelarutan dan swelling power, kemampuan menyerap air (water absorption capacity/WAC) dan minyak (oil absorption capacity/OAC) dan daya cerna pati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen dan DP semakin menurun sementara tingkat hidrolisis meningkat dengan semakin lamanya lintnerisasi, kadar amilosa menurun sementara daya cernanya mula-mula menurun kemudian meningkat. Granula pati mengalami kerusakan walaupun bentuknya masih relatif tidak berubah demikian juga nilai kristalinitas relatif meningkat walaupun pola kristal tetap tipe A, dan tidak memberikan sifat pasting selama gelatinisasi. Kelarutan dan WAC serta OAC meningkat sedangkan swelling power (SP) menurun, sementara OAC lebih tinggi dari WAC. Kata kunci: Maranta arundinacea, pati garut, lintnerisasi, hidrolisis asam  
PENGARUH UKURAN SERAT SELULOSA ASETAT DAN PENAMBAHAN DIETILEN GLIKOL (DEG) TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK BIOPLASTIK Nur Alim Bahmid, Khaswar Syamsu dan Akhiruddin Maddu TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Kesadaran lingkungan menjadi pendorong utama dalam pengembangan bioplastik sebagai pengganti plastik konvensional. Salah satu bahan baku potensial bioplastik yaitu selulosa, tetapi memiliki sifat mekanik bioplastik yang masih belum sebanding dengan plastik konvensional sehingga perlu upaya untuk perbaikan. Kekuatan mekanik pada serat selulosa dipengaruhi oleh diameter serat sehingga diperlukan pengecilan ukuran hingga menjadi nanofiber. Tujuan dari penelitian ini  adalah membandingkan sifat mekanik bioplastik dari mikrofiber dan nanofiber selulosa asetat dan mengetahui pengaruh penambahan pemlastis dietilen glikol (DEG) terhadap sifat mekanik bioplastik yang dihasilkan. Penelitian ini didahului oleh pembuatan selulosa asetat dari selulosa tandan kosong kelapa sawit dan sintesis nanofiber selulosa asetat dengan metode electrospinning. Penelitian utama adalah pembuatan bioplastik menggunakan metode solution casting dengan perlakuan ukuran serat selulosa asetat (mikrofiber atau nanofiber) dan penambahan pemlastis DEG (0,10, 20 dan 30%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sifat mekanik bioplastik nanofiber lebih baik dibanding microfiber selulosa asetat. Penambahan pemlastis meningkatkan elongasi, daya serap air dan densitas tetapi menurunkan kuat tarik dan modulus elastisitas bioplastik. Berdasarkan sifat fisik dan mekanik, perlakuan terbaik dihasilkan pada bioplastik nanofiber selulosa asetat dengan konsentrasi pemlastis 10%. Sifat mekanik bioplastik yang dihasilkan adalah kuat tarik 18,560 MPa, elongasi 3,953%, modulus elastisitas 0,676 GPa, daya serap air 16,772% dan densitas 1,045 g/cm3. Kata kunci : selulosa asetat, bioplastik, nanofiber, electrospinning, sifat mekanik
ANALISIS EKSERGI PADA TEKNOLOGI PRODUKSI BIODIESEL KELAPA SAWIT Rosmeika, Armansyah H. Tambunan dan Arief Sabdo Yuwono TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBiodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar diesel, karena sifatnya yang terbarukan dan ramah lingkungan. Biodiesel dapat diproduksi baik secara proses katalitik ataupun non-katalitik. Makalah ini membahas dua teknologi yang berbeda dalam memproduksi biodiesel kelapa sawit, yaitu proses katalitik yang menggunakan katalis basa dan proses non katalitik uap metanol superheated (superheated methanol vapor / SMV). Analisis eksergi dilakukan untuk membandingkan kedua teknologi tersebut. Sistem tertutup diasumsikan pada analisis eksergi, sedangkan eksergi kinetik dan potensial diabaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total efisiensi eksergi untuk proses non-katalitik SMV lebih rendah dibandingkan proses katalitik, yaitu sebesar 92,61% dan 95,37%, secara berurutan. Proses penguapan metanol memberikan kontribusi yang tinggi pada ireversibilitas (tidak mampu balik), yaitu sebesar 2802.07 kJ/kg biodiesel. Penerapan proses resirkulasi panas dapat meningkatkan efisiensi eksergi pada proses produksi biodiesel, terutama apabila metode SMV akan diterapkan. Ireversibilitas pada proses non-katalitik SMV lebih tinggi dibandingkan proses katalitik, karena kebutuhan suhu yang tinggi pada proses non-katalitik SMV. Oleh karena itu, perbaikan proses SMV sangat perlu dilakukan, terutama pada proses penguapan metanol, guna meningkatnya efisiensi proses tersebut.Kata kunci: minyak sawit, biodiesel, uap metanol superheated, katalis basa, analisis eksergi
PERBANDINGAN KINERJA PROSES CO-COMPOSTING BAGAS DAN BLOTONG PADA SKALA 100 KG TERHADAP SKALA LABORATORIUM Andes Ismayana, Nastiti Siswi Indrastri, Suprihatin, Akhiruddin Maddu, Subiyantoro TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian untuk menentukan kondisi optimum proses co-composting bagas dan blotong pada skala laboratorium telah dilakukan. Namun, untuk dapat diaplikasikan di industri perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja co-composting dengan membandingkannya pada skala yang lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kinerja proses co-composting bagas dan blotong pada skala 100 kg dengan skala laboratorium.  Parameter kinerja utama yang dievaluasi meliputi kinetika proses berupa laju pengomposan serta pengaruh aerasi terhadap laju penurunan C/N. Peningkatan skala co-composting dilakukan dengan memperbesar kapasitas produksi dari 5 kg (skala laboratorium) menjadi 100 kg. Faktor yang dipertahankan berupa kesamaan geometri reaktor, laju aerasi dan nilai C/N awal. Penelitian dilakukan selama 60 hari dengan nilai C/N awal sebesar 50 dan pemberian aerasi aktif sebesar 0,4 L/menit.kg bahan selama 1 jam perhari pada minggu pertama.  Pengamatan proses pada skala 100 kg menunjukkan kondisi proses yang sama dengan skala laboratorium dengan pencapai suhu mesofilik, pH sekitar netral, kadar air optimum, dan peningkatan nitrat dimulai pada minggu kedua.  Berdasarkan hasil penelitian juga didapatkan proses co-composting pada kapasitas 100 kg memberikan laju pengomposan yang lebih rendah dibandingkan dengan kapasitas 5 kg. Selain itu perlakuan aerasi selama proses co-composting kapasitas 100 kg tidak memberikan pengaruh terhadap laju penurunan C/N. Pencapaian mutu kompos pada skala 100 Kg sudah cukup baik, dengan nilai kapasitas ikat air yang lebih tinggi dari kompos yang dihasilkan pada skala laboratorium. Kata kunci:  evaluasi kinerja, co-composting, laju penurunan C/N, kondisi proses
KINETIKA ADSORPSI ISOTERMAL β-KAROTEN OLEIN SAWIT KASAR DENGAN MENGGUNAKAN ATAPULGIT Sapta Raharja, Prayoga Suryadarma, dan Kristin Eva Sirait TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi steady state dan nilai konstanta kinetika reaksi seperti konstanta adsorpsi (k) dan energi aktivasi (Ea) dari proses adsorpsi β-karoten dari CPO menggunakan atapulgit sebagai pembanding dalam penelitian ini juga digunakan arang aktif. Pada kondisi steady statekonsentrasi β-karoten menggunakan atapulgitdipengaruhi oleh faktor suhu dalam proses reaksi. Kondisi steady state diperoleh ketika konsentrasi β-karoten menurun secara konstan dalam olein hingga konstan. Kinetika reaksi adsorpsi isothermal pada tiga tingkat suhu (40ºC, 50ºC, and 60ºC) menghasilkan nilai konstanta adsorpsi (k) mengikuti isothermal model Freundlic. Nilai konstanta adsorpsi pada suhu reaksi dengan adsorben atapulgit adalah 2,31×10-7mL.g-1, 4,94×10-5mL.g-1, dan 7,82×10-5mL.g-1, sedangkan menggunakan arang aktif sebesar 3,10×10-4mL.g-1, 1,29×10-4mL.g-1, dan 6,16×10-3 mL.g-1. Suhu adsorpsi yang tinggi dapat digunakan sebagai faktor pemercepat reaksi.  Nilai energi aktivasi pada kondisi tersebut sebesar 62,04 kkal mole-1 untuk atapulgit, dan 30,45 kkal mole-1 untuk arang aktif. Berdasarkan nilai energi aktivasi (Ea) dapat disimpulkan bahwa proses adsorpsi β-karoten dari CPO menggunakan atapulgit lebih efektif daripada menggunakan arang aktif. Kata kunci: adsorsi, β-karoten, crude palm olein, atapulgit, arang aktif
Index Penulis Index Penulis TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INDEKS PENULIS VOLUME 24   Aman, W.P.                                                            137 Anandito, R.B.K.                                                      53 Andarwulan, N.                                                      209 Andasuryani                                                             43 Aryanto, A.Y.                                                           97   Bahmid, N.A.                                                         226 Bantacut, T.                                                            105 Budiastra, I.W.                                                         43   Damanyanthi, E.                                                       28 Darmanto, W.                                                         105 Daryanto, A.                                                           114 Dwiyanti, H.                                                             28 Dwiyono, K.                                                           179   Eriyatno                                                                    34   Fahma, F.                                                                125 Fahrizal                                                                   189   Gumbira-Sa’id, E.                                    11, 114, 157   Haditjaroko, L.                                                 20, 179 Hariyadi, P.                                                             209 Hasan, M.F.                                                            114 Hasanudin, U.                                                           11 Hendra                                                                      82 Herdiyeni, Y.                                                            82 Hermawan, D.                                                        125   Indrasti, N.S.                                                     97, 243 Ismayana, A.                                                          243   Jading, A.                                                                137 Jaya, R.                                                                     61   Kartika, I.A.                                                            125 Ketaren, S.                                                              148 Khasanah, L.U.                                                         53 Kurniati, M.                                                            125 Kusmana, C.                                                           200 Kustiyo, A.                                                                 1 Lubis, M.R.R.                                                           72 Machfud                                                     34, 61, 157 Maddu, A.                                                             226, 243 Mangunwidjaja, Dj.                                                218 Manurung, A.J.                                                         20 Marimin                                                      61, 82, 189 Meryandini, A.                                                         20 Mu’tamar, M.F.F.                                                     34   Pari, G.                                                                           157 Payung, P.                                                                     137 Purnomo, E.H.                                                        209 Purwanto, M.Y.J.                                                   189 Purwanto, Y.A.                                                        43   Raharja, S.                                                        61, 251 Richana, N.                                                            218 Rimbawan                                                               28 Riyadi, H.                                                                28 Romli, M.                                                                97 Rosmeika                                                               235   Sarono                                                                      11 Sartika, N.D.                                                           157 Sarungallo, Z.L.                                                      209 Setyaningsih, D.                                                     148 Sirait, K.E.                                                              251 Siregar, H.H.                                                               1 Slamet, A.S                                                                 1 Soewardi, K.                                                             34 Subiyantoro                                                            243 Sukmawati, L.                                                        148 Sulaeman, A.                                                            28 Sumaryanto                                                            189 Sunarti, T.C.                                  125, 157, 179,  218 Suparno, O.                                                      11, 179 Suprihatin                                             11, 72, 97, 243 Suryadarma, P.                                                       251 Suryani, A.                                                       72, 200 Suwandhi, I.                                                            200 Syamsu, K.                                               20, 125, 226   Tambunan, A.H.                                                     235 Tethool, E.F.                                                           137 Tiryana, T.                                                              200   Utami, R.                                                                  53   Waningsih, M.                                                          53 Warsiki, E.                                                              166 Winarti, C.                                                              218 Wulandari, N.                                                         166   Yani, M.                                                          166, 189 Yoyo, T.                                                                  114 Yuwono, A.S.                                                         235  

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol. 33 No. 2 (2023): Agustus (In Progress) Vol. 33 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 32 No. 3 (2022): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 32 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 32 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 31 No. 3 (2021): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 31 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 31 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 30 No. 3 (2020): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 30 No. 2 (2020): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 30 No. 1 (2020): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 29 No. 3 (2019): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 29 No. 2 (2019): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 29 No. 1 (2019): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 28 No. 3 (2018): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 28 No. 2 (2018): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 28 No. 1 (2018): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 27 No. 3 (2017): Jurnal Teknologi industri Pertanian Vol. 27 No. 2 (2017): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 27 No. 1 (2017): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 26 No. 3 (2016): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 26 No. 2 (2016): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 26 No. 1 (2016): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 25 No. 3 (2015): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 25 No. 2 (2015): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 25 No. 1 (2015): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 3 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 24 No. 2 (2014): Jurnal Teknologi Industry Pertanian Vol. 24 No. 1 (2014): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 23 No. 3 (2013): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 23 No. 2 (2013): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 23 No. 1 (2013): Jurnal Teknologi Industri Pertnian Vol. 22 No. 3 (2012): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 22 No. 2 (2012): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 22 No. 1 (2012): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 21 No. 3 (2011): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 21 No. 2 (2011): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 21 No. 1 (2011): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 20 No. 3 (2010): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 20 No. 2 (2010): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 20 No. 1 (2010): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 19 No. 3 (2009): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 19 No. 2 (2009): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 19 No. 1 (2009): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 18 No. 2 (2008): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 18 No. 1 (2008): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 17 No. 3 (2007): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 17 No. 2 (2007): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 17 No. 1 (2007): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 16 No. 3 (2006): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 16 No. 1 (2006): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 15 No. 3 (2005): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 15 No. 2 (2005): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 15 No. 1 (2005): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 14 No. 3 (2005): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 14 No. 2 (2004): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 14 No. 1 (2004): Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 13 No. 3 (2004): Jurnal Teknologi Industri Pertanian More Issue