cover
Contact Name
Dwi Yulia Maritasari
Contact Email
jiksi@umitra.ac.id
Phone
+6281273267857
Journal Mail Official
jiksi@umitra.ac.id
Editorial Address
Jalan Z.A Pagaralam No 07 Gedong Meneng Rajabasa - Bandar Lampung
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JIKSI
ISSN : -     EISSN : 27458555     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) adalah jurnal ilmiah yang menjadi media informasi untuk menyampaikan hasil penelitian dan kajian literatur dibidang kesehatan khususnya bidang kesehatan masyarakat, keperawatan dan gizi masyarakat. Focus dan Scope Jurnal : Keperawatan Dasar Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis Keperawatan Jiwa Keperawatan Anak Keperawatan Maternitas Keperawatan Komunitas dan Keluarga Keperawatan Gerontik Manajemen Keperawatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Manajemen Pelayanan Kesehatan (MPK) Promosi Kesehatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kesehatan Ibu dan Anak Epidemiologi Penyakit Kesehatan Lingkungan Ilmu Gizi Teknologi Pangan Gizi Klinik
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)" : 16 Documents clear
Perbedaan Waktu Penyembuhan Luka antara Pemberian Ekstrak Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat Manusia Dengan Centella Asiatica pada Tikus Putih Jantan Nadia Gustria Dini; Evi Kurniawaty
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyembuhan luka menjadi hal yang penting. Ketika terjadi luka maka fungsi kulit tidak dapat berjalan sebagaimana seharusnya. Dilakukan berbagai usaha untuk penyembuhan luka seperti penjahitan luka, wound dressing, atau pemberian obat. Centella Asiatica dapat merangsang fibroblas agar berproliferasi dan menstimulasi sintesis kolagen. Saat ini banyak pengobatan alternatif yang dikembangkan untuk membantu proses penyembuhan luka, salah satunya metode terapi gen yang memanfaatkan sel punca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyembuhan luka post hecting secara makroskopis antara pemberian topikal ekstrak sel punca mesenkimal tali pusat manusia dengan Centella asiatica pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang meliputi waktu penyembuhan luka, infeksi lokal, dan reaksi alergi. Penelitian ini menggunakan 3 kelompok perlakuan yang terdiri dari: (1) kelompok kontrol negatif (K) yang diberi Povidine iodine 1x sehari, (2) kelompok perlakuan 1 (P1) yang diberi topikal ekstrak sel punca mesenkimal tali pusat manusia 1x sehari, dan (3) kelompok perlakuan 2 (P2) yang diberi ekstrak Centella asiatica dalam bentuk salep 1x sehari dimana masing-masing kelompok terdiri dari 6 sampel. Didapatkan nilai sigma sebesar 0,049 (<0,05) yang dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pada uji post hoc LSD, tidak didapatkan adanya perbedaan rerata pada kelompok perlakuan 1 terhadap kelompok perlakuan 2. Adanya perbedaan efektivitas antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuanKata Kunci: Sel punca mesenkimal, Centella asiatica, skor nagaoka
Pengaruh Kombinasi Pijat Punggung dan Listening Theraphy terhadap Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu Pasca Salin di Yogyakarta Kadek Yuke Widyantari; Djaswadi Djaswadi; Menik Sri Daryanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) bisa menjadi tidak mudah bagi seorang ibu, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan karena perasaan ibu dapat menghambat pengeluaran hormon oksitosin yang berperan dalam prosuksi ASI, bila ibu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan emosional dapat menurunkan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pijat punggung dan Listening Therapy terhadap produksi ASI ibu pasca salin. Dengan desain penelitian quasi experimental with post test-only non equivalent group design. Jumlah sampel adalah 40 ibu postpartum, dibagi kedalam dua kelompok, kelompok kontrol (20) dan kelompok intervensi (20). Temuan dari penelitian ini, pada analis bivariat ditemukan bahwa intervensi kombinasi pijat punggung dan listening therapy tidak berpengaruh signifikan secara statistik dengan produksi ASI (p>0,05) RR 3,273. Namun pada analisis multivariat ditemukan pengaruh yang signifikan antara pemberian intervensi dengan produksi ASI (p<0,05) RR 13,790. Frekuensi menyusui dan paritas merupakan confounding terhadap kelancaran produksi ASI, AOR frekuensi menyusui 9,289 dan AOR paritas 4,750. Simpulan dari penelitian ini, pemberian intervensi kombinasi pijat punggung dan listening therapy memiliki peluang 13,8 kali untuk terjadinya ASI lancar dibandingkan dengan intervensi pijat punggung saja, kemudian frekuensi menyusui dan paritas berkontribusi terhadap kelancaran produksi ASI ibu postpartum. Diharapkan Puskesmas dapat membuat suatu kebijakan mengenai pemberian terapi komplementer untuk membantu ibu postpartum yang berkaitan dengan produksi ASI, terutama bagi ibu postpartum yang beresiko memiliki ASI tidak lancar.Kata Kunci : Pijat punggung, Listening therapy, Produksi ASI
Hubungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Merokok Pada Siswa SMP Negeri di Kabupaten Way Kanan Nana Novariana; Nova Mega Rukmana; Aprilia Supratman
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menyatakan bahwa perilaku merokok penduduk Indonesia di usia 15 tahun keatas, sebesar 34,2% meningkat menjadi 36,3% pada tahun 2018. Indonesia khususnya pada daerah Lampung merupakan provinsi dengan jumlah perokok terbesar kedua setelah provinsi Riau yang mencapai 28,7%.  (10 pt). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan  pengaruh teman sebaya terhadap perilaku merokok di SMP Negeri di Way Kanan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri di Way Kanan dengan total 62 siswa. Sampel yang digunakan yakni total samping yang berjumlah 62 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung kepada seluruh responden dan hasil variabel diolah menggunakan analisis univariat, dan analisis bivariat menggunakan tes Chi square. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa responden dengan pengaruh teman adalah 47 responden (75,8%). Distribusi frekuensi responden yang merokok adalah 32 responden (51,6%). Ada hubungan pengaruh teman sebaya dengan perilaku merokok di siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri di Way Kanan (p value 0,012, OR 6,4). Saran kepada sekolah agar Perlu dilakukannya pengawasan yang ketat oleh pihak sekolah mengenai kebiasaan merokok Siswa serta pemberian sanksi yang tegas bagi mereka yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah sehingga diharapakan dapat membuat efek jera bagi Siswa yang lain.Kata Kunci : pengaruh, merokok, remaja
Analisis Determinan Kejadian Malaria Vivax di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Aila Karyus; Dewi Rahayu
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit malaria merupakan penyakit menular akibat infeksi parasit genus Plasmodium yang ditularkan melalui vektor nyamuk Anopheles ke dalam pejamu manusia. Di luar kawasan timur Indonesia, masih terdapat dua kabupaten/kota endemis tinggi yaitu Kabupaten Penajem Paser Utara di Kalimantan Timur dan Kabupaten Pesawaran di Lampung. Gambaran API (Annual Parasite Incidence) malaria di provinsi Lampung tahun 2019 adalah sebesar 0,18 per 1.000 penduduk, dengan kasus positif malaria tertinggi adalah di Kabupaten Pesawaran. Laporan kasus malaria pada Puskesmas Hanura tahun 2020 juga menunjukkan bahwa jenis plasmodium yang paling banyak ditemukan adalah P. vivax. Pengobatan malaria vivax adalah dengan ACT selama 3 hari dan primakuin selama 14 hari. Pengobatan harus dilakukan hingga tuntas karena ketidakpatuhan pengobatan dapat menyebabkan relaps. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis determina yang berperan terhadap kejadian malaria vivax di Kecamatan Teluk Pandan (wilayah kerja Puskesmas Hanura). Penelitian ini mengambil delapan orang informan, yang terdiri dari lima pasien terdiagnosis malaria vivax, dokter puskesmas, pengelola program malaria Puskesmas dan Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran. Metode penelitian dengan  wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik wawancara mendalam (indepth interview) dengan pedoman wawancara yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi informan. Analisis data penelitian bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa determinan terhadap kejadian malaria vivax di wilayah kerja Puskesmas Hanura yaitu rendahnya kepatuhan meminum obat, diperlukan Pengawas Minum Obat yang berasal dari keluarga, kader atau tenaga kesehatan. Rendahnya penerapan surveilans 1-2-5 oleh tenaga kesehatan karena terfokus pada program penanggulangan pandemi Covid-19, kurangnya motivasi dan dukungan masyarakat, terhadap kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal.. Disarankan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan mengenai pencegahan malaria, memantau kepatuhan minum obat, meningkatkan surveilans 1-2-5.Kata Kunci : Determinan, Malaria Vivax, Penyakit
Implementasi Manajememen Relaksasi Benson terhadap Kadar Glukosa Darah dan Ankle Brachial Index Diabetes Melitus II Nengke Puspita Sari; Deno Harmanto; Yayan Kurniawan
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Relaksasi adalah Salah satu cara nonfarmakologi untuk menurunkan kadar gula darah pasien melalui penurunan stress. Ada beberapa jenis relaksasi yang dapat menurunkan kadar gula darah antara lain Benson Relaksasi (BR), suasana rileks, aman, dan menyenangkan, juga dapat mempengaruhi system limbic dan syaraf ototnom sehingga merangsang pelepasan zat kimia gamma aminobutyric acid (GABA), enkefalin, dan beta endorphin yang akan mengeliminasi neurotransmitter penurunan gula darah Pemeriksaan kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI) secara teratur untuk mendeteksi sedini mungkin adanya PAP bisa menyebabkan komplikasi pada pasien Diabetes mellitus. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Implementasi Manajememen Relaksasi Benson terhadap Kadar Glukosa Darah dan Ankle Brachial Index Diabetes melitus II di Puskesmas wilayah kerja Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experiment dengan pre test and post-test with control group design. Lima kelompok yang ada dilakukan pengukuran kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI), kemudian diberikan intervensi, dan terakhir dilakukan kembali pengukuran kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI). Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 50 pasien diabetes tipe II yang datang ke layanan di Puskesmas Wilayah Kerja Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu melakukan pemeriksaan. Pengukuran kadar gula darah dan ankle brachial index (ABI), sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh yang signifikan nilai ABI dan Gula darah sebelum dan setelah dilakukan terapi Benson. Terapi benson efektif dalam penurunan gula darah dan nilai ABI pada diabetes melitus tipe II.Kata Kunci : Diabetes, tipe II, Benson, Relaksasi
Pemanfaatan Mobile Edukasi Protokol Kesehatan dalam Peningkatan Pengetahuan Covid-19 Masyarakat di Wilayah Zona Kuning Yuli Lestari; Aulia Rahman; Budi Antoro; Diah Sulastri
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian penyebaran Covid-19 di beberawa wilayah dengan status penularan tidak terkendali membutuhkan dukungan dari semua lapisan masyarakat. Upaya peningkatan pengetahuan yang tepat pada masyarakat tentang protokol kesehatan pencegahan covid-19 dapat menurunkan angka penularan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan pemanfaatan mobile edukasi protokol kesehatan dengan pengetahuan Covid-19 masyarakat di wilayah zona kuning. Desain penelitian menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Total sampel sejumlah 309 responden yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang pencegahan penularan Covid-19.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pencegahan Covid-19 yang signifikan pada masyarakat setelah mendapat edukasi melalui mobile digital informasi. Nilai p-value 0,000 (α<0,05) pada masyarakat kelompok usia dewasa dan 0,02 (α<0,05) pada kelompok remaja. Edukasi melalui mobile digital diketahui dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan Covid-19. Mobile Edukasi dapat dipertimbangkan sebagai media penyampaian informasi di Era digitalisasi 4.0 karena keefektifannya dalam meningkatkan pengetahuan protokol kesehatan Covid-19.Kata Kunci: mobile edukasi, pengetahuan, covid-19
Penatalaksanaan Holistik Pasien Hipertensi Derajat II Tidak Terkontrol dan Dispepsia Melalui Pendekatan Keluarga Aditya Bustami; Aila Karyus; Anita Anita
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan pembuluh darah meningkat secara persisten yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan. Diagnosis hipertensi dapat ditegakkan apabila TDS ≥140 mmHg dan/atau TDD ≥90 mmHg pada pengukuran di klinik atau fasilitas layanan kesehatan. Data Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi di Provinsi Lampung berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun sebanyak 15,10% dan prevalensi terbanyak terjadi pada usia ≥ 75 tahun, yaitu 37,89 %, Kota Bandar Lampung menunjukkan prevalensi hipertensi cukup tinggi sebesar 12,5%. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centered dan family approach. Metode yang digunakan adalah study kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis (autoanamnesis dan alloanamnesis dari keluarga dan pasien), pemeriksaan fisik, dan kunjungan ke rumah untuk menilai lingkungan fisik. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir studi secara kualitatif dan kuantitatif. Pasien wanita berusia 38 tahun, keluhan utama nyeri kepala yang dirasakan seperti ada beban yang menimpa kepala pasien, posisinya berpindah-pindah, dan dirasakan hilang timbul. Pasien terdiagnosis hipertensi sejak tahun 2018. Selain itu pasien juga sering mengeluhkan nyeri pada ulu hati. Pasien tidak rutin minum obat antihipertensi dan tidak rutin kontrol serta tidak mengikuti pola hidup sehat. Pasien memiliki keinginan untuk lebih mengetahui penyakit yang diderita dan ingin sembuh. Pasien juga memiliki kekhawatiran keluhan semakin memburuk dan mengganggu aktivitas. Pasien mengetahui bahwa penyebab penyakit ini dapat disebabkan oleh keturunan tetapi tidak tahu bahwa penyakit dapat dikendalikan dengan gaya hidup yang sehat dan rutin minum obat. Saat ini pasien masih belum menjaga pola hidup sehat dan pola makan yang baik. Pasien didiagnosis hipertensi derajat 2 dan dispepsia berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan. Pengetahuan pasien mengenai penyakit yang dideritanya kurang, serta pola berobat kuratif, pola makan tidak baik, jarang berolahraga dan aktivitas fisik tergolong ringan.Kata Kunci: dokter keluarga, hipertensi, dyspepsia
Penatalaksanaan Holistik Pasien Anak Dengan Asma Bronkial Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Via Jasinda Neola; Tutik Ernawati; Anita Anita
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asma merupakan penyakit respiratori kronik dengan dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori sebagai hasil interaksi antara faktor genetik, faktor inang, dan lingkungan. Menurut WHO, angka kematian akibat penyakit asma di Indonesia mencapai 24.773 orang atau sekitar 1,77 persen dari total jumlah kematian penduduk, sekaligus menempatkan Indonesia di urutan ke-19 di dunia perihal kematian akibat asma. Penatalaksanaan asma harus dengan pemantauan yang berkelanjutan untuk tercapainya asma yang terkontrol, sehingga dokter harus menatalaksana pasien secara holistik dari berbagai aspek untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centred dan family approach. Studi ini adalah studi kasus penatalaksanaan holistik anak dengan asma bronkhial. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, kunjungan rumah untuk melengkapi data keluarga dan psikososial, serta lingkungan. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif. Pasien anak laki-laki dengan asma intermiten. Faktor internal pada kasus ini antara lain faktor genetik dari ibu pasien dan kurangnya kesadaran dalam menghindari faktor pencetus. Faktor eksternal meliputi alergi dingin, debu serta kosumsi minuman dingin yang berbahan pengawet. Dilakukan intervensi farmakologis dan non farmakologis berupa edukasi dalam mencegah terjadinya serangan asma berulang pada pasien. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada pasien ini telah dilakukan secara holistik, patient centered, family approach dan berdasarkan beberapa teori dan penelitian terkini. Pada proses perubahan perilaku, pasien dan keluarga sudah mencapai tahap adoption.Kata Kunci: asma, faktor genetik, penatalaksanaan kedokteran keluarga
Penatalaksanaan Holistik Pasien Anak Dengan Asma Bronkial Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Via Jasinda Neola; Anita Anita
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asma merupakan penyakit respiratori kronik dengan dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori sebagai hasil interaksi antara faktor genetik, faktor inang, dan lingkungan. Menurut WHO, angka kematian akibat penyakit asma di Indonesia mencapai 24.773 orang atau sekitar 1,77 persen dari total jumlah kematian penduduk, sekaligus menempatkan Indonesia di urutan ke-19 di dunia perihal kematian akibat asma. Penatalaksanaan asma harus dengan pemantauan yang berkelanjutan untuk tercapainya asma yang terkontrol, sehingga dokter harus menatalaksana pasien secara holistik dari berbagai aspek untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centred dan family approach. Studi ini adalah studi kasus penatalaksanaan holistik anak dengan asma bronkhial. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, kunjungan rumah untuk melengkapi data keluarga dan psikososial, serta lingkungan. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif. Pasien anak laki-laki dengan asma intermiten. Faktor internal pada kasus ini antara lain faktor genetik dari ibu pasien dan kurangnya kesadaran dalam menghindari faktor pencetus. Faktor eksternal meliputi alergi dingin, debu serta kosumsi minuman dingin yang berbahan pengawet. Dilakukan intervensi farmakologis dan non farmakologis berupa edukasi dalam mencegah terjadinya serangan asma berulang pada pasien. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada pasien ini telah dilakukan secara holistik, patient centered, family approach dan berdasarkan beberapa teori dan penelitian terkini. Pada proses perubahan perilaku, pasien dan keluarga sudah mencapai tahap adoption.Kata Kunci: asma, faktor genetik, penatalaksanaan kedokteran keluarga
Perbedaan Waktu Penyembuhan Luka antara Pemberian Ekstrak Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat Manusia Dengan Centella Asiatica pada Tikus Putih Jantan Nadia Gustria Dini; Evi Kurniawaty
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyembuhan luka menjadi hal yang penting. Ketika terjadi luka maka fungsi kulit tidak dapat berjalan sebagaimana seharusnya. Dilakukan berbagai usaha untuk penyembuhan luka seperti penjahitan luka, wound dressing, atau pemberian obat. Centella Asiatica dapat merangsang fibroblas agar berproliferasi dan menstimulasi sintesis kolagen. Saat ini banyak pengobatan alternatif yang dikembangkan untuk membantu proses penyembuhan luka, salah satunya metode terapi gen yang memanfaatkan sel punca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyembuhan luka post hecting secara makroskopis antara pemberian topikal ekstrak sel punca mesenkimal tali pusat manusia dengan Centella asiatica pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang meliputi waktu penyembuhan luka, infeksi lokal, dan reaksi alergi. Penelitian ini menggunakan 3 kelompok perlakuan yang terdiri dari: (1) kelompok kontrol negatif (K) yang diberi Povidine iodine 1x sehari, (2) kelompok perlakuan 1 (P1) yang diberi topikal ekstrak sel punca mesenkimal tali pusat manusia 1x sehari, dan (3) kelompok perlakuan 2 (P2) yang diberi ekstrak Centella asiatica dalam bentuk salep 1x sehari dimana masing-masing kelompok terdiri dari 6 sampel. Didapatkan nilai sigma sebesar 0,049 (0,05) yang dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pada uji post hoc LSD, tidak didapatkan adanya perbedaan rerata pada kelompok perlakuan 1 terhadap kelompok perlakuan 2. Adanya perbedaan efektivitas antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuanKata Kunci: Sel punca mesenkimal, Centella asiatica, skor nagaoka

Page 1 of 2 | Total Record : 16