cover
Contact Name
Zainul Arief
Contact Email
ariefdiklatsby@gmail.com
Phone
+6285109068527
Journal Mail Official
journalinovasi2019@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ketintang Madya 92 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
ISSN : 19784953     EISSN : 27466450     DOI : https://doi.org/10.52048
INOVASI - Jurnal Diklat Keagamaan merupakan jurnal berkala yang diterbitkan oleh Balai Diklat Keagamaan Surabaya, memuat perkembangan keilmuan dalam ruang lingkup pembahasan antara lain: Bidang pendidikan dan pelatihan, meliputi topik-topik tentang pengembangan sumber daya manusia serta pendidikan dan pelatihan untuk: Tenaga teknis kependidikan: guru, tenaga laboratorium, kepala madrasah, pengawas sekolah, dosen, peneliti, widyaiswara/ master trainer Tenaga teknis keagamaan: penyuluh agama dan tenaga keagamaan terkait haji, zakat, wakaf, produk halal, dan hisab rukyat/ perhitungan rukyat Bidang spesialisasi widyaiswara meliputi topik-topik seperti: a) bidang pendidikan, meliputi topik yang berkaitan dengan pendekatan, model, strategi, metode, media dan inovasi pembelajaran serta peningkatan mutu pendidikan; b) bidang keagamaan, meliputi topik yang berkaitan dengan pendekatan, model, strategi, metode, media dan inovasi dalam lingkup penyuluhan, haji, zakat, wakaf, produk halal, hisab rukyat dan aspek keagamaan lainnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 142 Documents
DINAMIKA PENDIDIKAN PROGRESIF DI PESANTREN KAWASAN TIMUR DAYA Mukhlishi .
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 13 No 1 (2019): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMBELAJARAN MENULIS MELALUI GENRE BASED APPROACH (GBA) Dr. Widayanto
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 13 No 1 (2019): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMAHAMI MODEL PEMBELAJARAN PEMIKAT MELALUI PEMBINAAN PENGAWAS DI MADRASAH ALIYAH BINAAN KABUPATEN SIDOARJO Asmunif .
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 13 No 1 (2019): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERSEPSI GURU-GURU MTs NEGERI 1 TUBAN TERHADAP PEMBELAJARAN GOOGLE CLASSROOM Zainul Arief
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 13 No 1 (2019): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LESSON STUDY DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Sholikin .
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 13 No 1 (2019): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI UNGGUL BERBASIS PROFETIK DALAM MENGELOLA KONFLIK DAN STRESS DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Asy'arriy .
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 13 No 1 (2019): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bermaksud mengkaji budaya organisasi unggul dengan menerapkan nilai-nilai profetik dalam kehidupan berorganisasi terutama dalam mengelola konflik dan stress anggotanya. Untuk menghindari atau meminimalkan konflik dan stress, perlu adanya budaya organisasi diterapkan oleh seluruh anggota organisasi. Budaya organisasi yang unggul paling melekat di lembaga pendidikan Islam adalah spirit ruhul jihad yang merupakan semangat profetik dalam kehidupan dan semua anggota memperaktekkan unsur profetik/iberasi, humanisasi, don transendensi dalam kehidupan sehari-hari. Budaya organisasi ini menekankan pentingnya bekerja (beramal shaleh) dan mengabdi di lembaga pendidikan Islam sebagai bagian dari jihad paling agung dalam Islam. Dalam konteks manajemen modern, ruhul jihad harus dioperasionalkan dalam aspek yang lebih spesifik. Didalam budaya ini ada kesadaran persaudaran (ukhuwah) dalam kerja, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan, seseorang harus bersaing untuk menjadi yang terbaik dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa merusak kepercayaan dan budaya positif yang sudah disepakati. Faktor kepemimpinan dominan dalam menerapkan budaya organisasi unggul dengan nilai-nilai profetik.
PENDIDIKAN ALTERNATIF: KONSTEKTUALISASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM Zubaidah .
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 13 No 1 (2019): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep Pendidikan alternatif selama ini belum popular di kalangan praktisi Pendidikan, utamanya Pendidikan Islam. Tulisan ini bertujuan mengelaborasi konsep dan konteks Pendidikan alternatif dalam Pendidikan Islam. Dalam artikel ini diuraikan konsep Pendidikan alternatif dari berbagai sudut pandandang. Selanjutnya kontektulisasi Pendidikan alternatif dalam Pendidikan Islam meliputi empat pilihan model, yaitu keagamaan, madrasah plus, sekolah plus, dan madrasah keterampilan.
PENINGKATAN KOMPETENSI PESERTA DIKLAT TEKNIS SUBTANTIF GURU MATEM A TIK A MADR A SA H MELALUI SISTEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN SCHOOLOGY Khamim Thohari
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 13 No 1 (2019): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana penggunaan Sistem Manajemen Pembelajaran (SMP) schoology pada pembelajaran blended learning kediklatan dan untuk mengetahi seberapa jauh pembelajaran ini dapat meningkatkan kompetensi peserta diklat, baik kompetensi pengetahuan, ketrampilan maupun kompetensi sikap. Penelitian ini dilakukan peserta diklat teknis subtantif guru matematika MTs sebanyak 35 guru, bertempat di Balai Keagamaan Surabaya. Hasil penelitian yang sebagian besar data kompetensi peserta diperoleh secara online dan observasi, menunjukkan bahwa ada peningkatan sebesar 19.39% antara nilai awal dan nilai akhir kompetensi pengetahuan (dari rerata 69.00 menjadi 82,38). Dari Pengetahuan dan keterampilan subtansial, terdapat tiga aspek yang dengan rerata sudah berada di atas level tuntas yaitu Aspek Aljabar, Aritmatika, dan Aspek Statistika (rerata 86.6, 80,1, dan 85.3), namun masih ada satu aspek yang dibawah nilai standar kediklatan, yaitu aspek Geometri (rerata 66.32). Dari kompetensi sikap terdapat dua sikap yang berkembang dengan sangat baik yaitu Sikap Kolaboratif dan Komunikatif serta Sikap Keingintahuan (88.2 % dan 85.6 %), sementara Sikap Kritis dan Kreatif serta Sikap lnisiatif masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Demikian halnya dari ketuntasan peserta, juga ada dua sikap yang tuntas dengan menonjol yaitu Sikap Kolaboratif dan Komunikatif serta Sikap Keingintahuan (82.86 dan 80.00). Rasa percaya diri peserta terhadap penggunaan SMP Schoology di madrasah mereka masing - masin juga besar (81%). Hasil diatas menunjukkan bahwa SMP Schoology dapat dipergunakan untuk meningkatkan kompetensi peserta Diklat Guru Matematika.
PEMAHAMAN PESERTA DIKLAT PRAJABATAN K1/K2 TERHADAP GRATIFIKASl DAN TRADISI MEMBERI DI INDONESIA Heni Mardiningsih
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 13 No 1 (2019): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gratifikasi dianggap sebuah kewajaran karena tradisi memberi bingkisan sebagai tanda terima kasih yang sudah membudaya dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. lstilah gratifikasi mulai dipergunakan secara luas dalam usaha pemberantasan korupsi baik dalam konteks pencegahan maupun penegakan hukum semenjak diatur secara khusus dalam pasal 12 B Undang-Undang No. 20 Tahun 2001. Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang dan jabatan dalam menjalankan kewajiban atau tugasnya. Sedangkan pemahaman peserta Diklat Prajabatan Kl/K2 tentang gratifikasi dan tradisi memberi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat masih kurang serta belum adanya kejelasan, ketegasan dan komitmen dari narasumber terkait dengan tradisi memberi yang dikategorikan gratifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta tentang gratifikasi dan tradisi memberi serta faktor penyebabnya juga mendiskripsikan cara meningkatkan pemahaman peserta terhadap gratifikasi melalui kejelasan, ketegasan dan komitmen bersama antar narasumber dalam penyampaian materi pemberantasan anti korupsi. sehingga peserta lebih waspada dan bijak dalam mensikapi tindakan gratifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan tingkat pemahaman peserta Diklat Prajabatan Kl/K2 tentang gratifikasi dan tradisi memberi ditinjau dari peraturan perundang-undangan yang berlaku serta referensi lain yang terkait dengan topik pembahasan ini. Dari hasil wawancara dan simulasi yang dilakukan terhadap peserta Diklat Prajabatan K1/K2, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemahaman peserta Diklat Prajabatan Kl/K2 tentang gratifikasi dan tradisi memberi sebagaimana diatur dalam Undang - undang No. 20 Tahun 2001 masih tergolong rendah, dan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang gratifikasi dan tradisi memberi saat melakukan pelayanan publik maka dibutuhkan adanya kejelasan, ketegasan serta komitmen bersama dari peserta diklat maupun narasumber dalam memberantas tindak pidana korupsi yang dilakukan melalui diklat, sosialisasi, mendukung program pengaduan pengendali gratifikasi, menjadi duta SPAK, membuat banner/spanduk tentang anti korupsi dan zona integritas yang diletakkan di setiap unit pelayanan serta adanya maklumat pelayanan di setiap unit kerja. Pegawai Negeri atau penyelenggara negara sudah sepatutnya memberikan pelayanan terbaik tanpa mendapatkan apapun dari penerima layanan karena seluruh hak-haknya sudah dipenuhi oleh Pemerintah dan demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Di Pesantren Mumuh Muhtarom
Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan Vol 14 No 2 (2020): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52048/inovasi.v14i2.133

Abstract

The weak of education in building the character and culture of the nation in Indonesia is marked by the many irregularities that occur among adolescents. The purpose of this study is to describe how to develop the culture and character of the nation in pesantren as a form of non-formal education development. The research method uses descriptive analysis by collecting and analyzing data from scientific studies relating to theories related to books, as well as research results published in journals. The Results of this research is developing cultural education and national character can be done by learning four ways, these were 1) interior regularity; 2) Coherence; 3) Firmness; and 4) loyalty. Meanwhile, to develop cultural education and national character in pesantren can be done if pesantren remains consistent in: 1) forming rabbani people; namely the perfect knowledge and piety to Allah SWT; 2) fostering superior humans who bashthatan fil ‘ilmi wal jismi; and 3) Islamic boarding schools prepare a generation that is tafaquh fiddin.

Page 5 of 15 | Total Record : 142