cover
Contact Name
Muhammad Zuhurul Fuqohak
Contact Email
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Phone
+6285326311019
Journal Mail Official
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Jl. Conge Ngembalrejo PO.BOX 51 Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 19077246     EISSN : 25026402     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/hermeneutik
We accept scholarly article that the subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of Quranic Studies Quranic Exigesis Studies Philology Studies Ulumul Qur`an Living Qur`an
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir" : 20 Documents clear
Ikhlas PersPektIf al-Qur’an : kajian tafsir Maudhu’i Shofaussamawati, shofaussamawati
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.927

Abstract

Artikel ini membahas tentang makna ikhlas yang bertujuan untukmengungkap tentang makna ikhlas dalam kajian tafsi>r maud} u’i.Diera modern ini, semakin banyak ditemukan manusia yang lebihcenderung untuk memandang bahwa hidup ini tidak ada yanggratis, selalu ada cost yang harus dibayar, hal ini yang menjadikanmereka selalu memperhitungkan untung rugi dalam segalaaspek prilaku dan pekerjaannya. Paradigma ini pada gilirannyamenjadikan suatu problem, yaitu sulitnya suatu perbuatan yangdilakukan manusia yang tulus ikhlas. Oleh karena itu kehadiranpenafsiran tentang ikhlas} memiliki nilai urgensinya tersendiri.Tulisan ini menggunakan pendekatan konten analisis sehinggadapat menggambarkan dan menjelaskan secara gamblangtentang makna ikhlas yang sesungguhnya dalam perspektif alQur’an. Hasilnya adalah bahwa ikhlas merupakan perbuatan yangberlandaskan motivasi untuk mempeoleh keridaan Allah swt.
PersPektif al-Qur’an tentang Bencana alam Hidayatullah, moch. syarif
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.923

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan pandangan Al-Qur’anihwal bencana alam. Ada sembilan kata yang diketahui berisipandangan Al-Qur’an soal bencana: zhulumât, al-kubar, al-karb,sû’, nailan, ‘adzâb, sayyi’ah, dâ’irah, dan mushîbah. Sementaraitu, ada enam bencana alam yang disinggung Al-Qur’an, sepertibanjir, gempa, angin topan, hujan batu, kemarau, dan kelaparan.Dari keenam bencana alam itu, diskusi mengenai bencana apakahsebagai ujian atau siksa, diketahui lebih banyak sebagai siksa. Meskidemikian, bencana tidak bisa dicegah, hanya bisa diantisipasi saja.Cara orang melalui bencana juga ada beraneka, yang berbandinglurus dengan misteri bencana, yang kemudian dianggap sebagaihikmah.
MANUSIA BERKUALITAS MENURUT AL - QUR’AN Mujiono, Mujiono
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.929

Abstract

Al-Qur’an menggambarkan manusia sebagai makhluk pilihanTuhan, sebagai khalifah-Nya di muka bumi, serta sebagai makhluksemi-samawi dan semi duniawi, yang di dalam dirinya ditanamkansifat-sifat: mengakui Tuhan, bebas, terpercaya, rasa tanggung jawabterhadap dirinya maupun alam semesta; serta karunia keunggulanatas alam semesta, langit dan bumi. Manusia diberi kecenderunganjiwa ke arah kebaikan maupun kejahatan. Untuk menjadi manusiayang berkualitas maka seseorang harus memiliki kepribadian yangutuh (integrated personality), kepribadian yang sehat (healthypersonality), kepribadian yang normal (normal personality) dankepribadian yang produktif (productive personality), dan memilikietos kerja yang tinggi. Jika etos kerja dimaknai dengan semangatkerja, maka etos kerja seorang Muslim bersumber dari visinya,yaitu: meraih hasanah f dunya dan hasanah f al-akhirah. Jika etoskerja dipahami sebagai etika kerja, maka wujudnya bisa menjadisekumpulan karakter, sikap, mentalitas kerja. Oleh karena itu dalambekerja, seorang Muslim senantiasa menunjukkan kesungguhan.Tulisan ini merupakan salah satu upaya memberikan pencerahanmengenai manusia berkualitas dengan menggunakan sudutpandang al-Qur’an.
MAKNA BENCANA MENURUT AL-QUR’AN : Kajian Fenomena Terhadap Bencana di Indonesia Hakim, Abdul
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.924

Abstract

Tulisan ini mencoba mengulas tentang makna bencana dalam alQur’an dan fenomena bencana di Indonesia. Bencana dalam alQur’an telah disebutkan dengan berbagai macam makna, antaralain musibah, bala’/ujian, finah/cobaan. Musibah yang menimpadapat diakibatkan kesalahan manusia. Bala’/ujian merupakankeniscayaan dan dijatuhkan Allah tanpa kesalahan manusia. Inidilakukan untuk menguji manusia untuk mengetahui kesabaranmanusia. Adapun finah adalah bencana yang dijatuhkan Allah dandapat menimpa yang bersalah dan yang tidak bersalah. Apabilamakna tersebut dirunut ke Indonesia yang notabene-nya terletak dicincin api (ring of fie), maka bencana tersebut tidak sepenuhnyabermakna sebagaimana yang ditemukan dalam al-Qur’an tersebut.Berfiir positif ketika menghadapi bencana merupakan sikap yangpaling baik dan mendekatkan kita kepada pemahaman yang lebiharif. Introspeksi diri dalam konteks keimanan dan tanggungjawabsosial diperlukan, agar mampu untuk memperbaiki diri (improveourself) untuk selalu berbaik sangka dengan menafsirkan maksudTuhan di balik bencana, sehingga rasa empati dan solidaritas sosialdalam ikatan kemanusiaan terus dijaga.
Etik PEmanfaatan Keanekaragaman Hayati Dalam PErsPEKtif al-Qur’an Mustaqim, Abdul
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.930

Abstract

Tulisan ini mengekplorasi tentang etika pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam perspektif al-Qur’an. Keanekaragamanhayati adalah segala macam bentuk ciptan Allah swt di muka bumiini, baik yang terdiri dari alam binatang maupun alam tumbuhan.Dalam perspektif al-Qur’an keanekaragaman tersebut merupakananugrah sang pencipta yang merupakan tanda-tanda kekuasaannya.Artikel ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana perspektif alQur’an dalam melihat pemanfaatan keanekaragaman hayati yangdimaksud tersebut, dengan menggunakan pendekatan kontenanalisis penulis berusaha untuk membongkar sisi-sisi yang belumterungkap dalam al-Qur’an yang berkaitan dengan keragamanciptaan Allah. Hasilnya adalah terungkapnya tujuan Allahmenciptakan makhluknya yang beragam tersebut sesungguhnyaadalah diperuntukkan untuk manusia agar dapat dimanfaatkandalam kehidupan. Hal itu membutuhkan etika manusia agarkelangsungan kehidupan ala mini tetap seimbang dan tidakmerusak keberlanjutan ekologi.
Pesan Moral KiaMat PersPeKtif al-Qur’an Amaliyah, Efa Ida
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.925

Abstract

Tulisan ini mencoba mengulas tentang kiamat (kehancuran alamsemesta), yaitu tentang tahapan dan pesan moralnya. Masalahyang digambarkan al-Qur’an sejak masa awal Islam adalah kiamat.Kiamat merupakan persoalan pokok bagi seorang Muslim, selainmasuk dalam wilayah akidah juga merupakan inti agama. Kiamatmerupakan peristiwa dasyat, sehingga disebutkan berulang-ulangdengan segala bentuk rangkaian sebanyak 70 kali. Ada empat(4) tahap terjadinya kiamat. Pertama, peristiwa-peristiwa kecil,yaitu kejadian yang rutin di alam semesta, dalam skala ini, bolehjadi hanya terjadi di kawasan bumi saja. Kedua, adalah peristiwabesar, yaitu terjadi dalam skala yang luas secara kosmos, yangmelibatkan tata surya dan dalam skala yang lebih luas melibatkanseluruh galaksi. Ketiga, adalah kiamat universal, peristiwa initerjadi serentak yang akan melibatkan seluruh alam raya. Keempat,yaitu hari kebangkitan, sebagai kulminasi semua peristiwa kiamatbaik yang kecil maupun yang besar. Ada empat pesan moral yanghendak disampaikan al-Qur’an melewati ayat-ayat kiamat. Pertama,mengubah pandangan hidup duniawi materialistik menjadipandangan hidup yang menyeimbangkan antara kehidupan duniasebagai kesenangan yang sementara, sedikit dan menipu. Kedua,mendorong manusia beraktivitas positif (beramal saleh). Ketiga,menumbuh-kembangkan rasa tanggung jawab pada diri sendiri.Keempat, pembenahan diri seawal mungkin.
Konsep energi reiKi dalam perspeKtif al-Qur’an Walangitan, Tofan
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.931

Abstract

Artikel ini membahas tentang energi REIKI. Bahwa dalampenciptaan alam semesta, Allah swt, terlebih dahulu menciptakanenergi asal. Energi asal ini disebut oleh Mikao Usui sebagai REIKIyang kemudian dikenal sebagai energi alam semesta. Dari energiasal, selain membuat benda-benda jasmania, Allah swt. jugamenciptakan berbagai jenis energi. Dengan demikian, tujuan daritulisan ini adalah untuk menggali lebih jauh tentang energi REIKIdalam perspektif al-Qur’an dengan menggunakan pendekatankonten analisis. Hasilnya ternyata energi itu berupa energi asal danenergi asal ini dari Allah swt, kemudian membentuk jenis-jenisenergi lain yang merupakan derivatif dari energi asal. Hanya energiAllah swt yang tidak diciptakan dari energi asal karena energienergi ini merupakan bagian dari Allah swt sendiri. Energi-energiitu, misalnya energi-energi A<s} ma>’u>l H{ u>s} na>, Dzikir ayat-ayat alQur’an. Selain itu energi ini dapat dimanfaatkan untuk kehidupanmanusia baik itu bersifat menguntungkan maupun merugikan.Namun sebagai manusia kita harus mempercayaai bahwa Allahadalah pemilik semua kekuatan sehingga kita tidak perlu takutdengan hal-hal seperti itu sebab Allah akan memberikan bantuanNya kepada umat-Nya yang meminta kepada-Nya.
KE-MUTAWATIR-AN AL-QUR’AN: Metode Periwayatan dalam Sejarah Al-Qur’an Yusufa, Uun
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.921

Abstract

Al-Qur’an diriwayatkan secara mutawatir > , baik makna dan lafalnya.Ke-mutawa>tir-an al-Qur’an menunjukkan derajat sahih yangpaling tinggi dalam tradisi periwayatan. Tidak ada selain al-Qur’anyang memiliki kualitas dan spesifiasi seperti itu. Keotentikanal-Qur’an akan selalu bersinar terang, walaupun ada beberapakelompok dari kalangan insider maupun outsider berusahauntuk meredupkannya. Sebagian dari proyek mereka adalahmemberhangus (menghilangkan??) kaidah yang diterapkangenerasi awal Islam dalam menjaga kemurnian al-Qur’an, denganmelakukan kritikan tajam terhadap metodologi yang digunakanoleh para ulama salaf/ mutaqaddimin. Pada kesempatan ini, kitamasih tetap menggunakan referensi turats sebagai kompas yangmengarahkan kajian kita, serta beberapa referensi terkini, jikadiperlukan. Dari turats inilah kita akan mengetahui, bagaimanapendahulu kita telah menerapkan metode ilmiah untuk menjagakemurnian Islam. Tulisan ini membahas tentang periwayatan alQur’an, termasuk para perawi dan huffdz, serta menyinggungpermasalahan qira’ah yang penuh dengan polemik itu. Temaini sekilas terlihat sederhana, namun ketika dipahami bahwaal-Qur’an menjadi dusturul Hayah bagi manusia, maka ia akanmenjadi sesuatu yang sangat luar biasa.
AMAR MA’RUF NAHY MUNKA MENURUT AL - QUR’AN: Kajian Semantik Kasdi, Abdurrahman; Farida, Umma
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.926

Abstract

Kajian semantik dalam pembacaan al-Qur’an sejatinya telahdikenal sejak masa sahabat, dengan Ibn Abbas sebagai tokohnya.Pada fase selanjutnya, banyak mufassir muslim yang turutmengaplikasikan kajian semantik ini, seperti az-Zamakhsyari,ataupun dari kalangan outsider seperti Toshihiko Izutsu. Melaluipengkajian semantik diperoleh bahwa kata ma’ru>fdan khairmemiliki makna yang berbeda, meski secara leksikal keduanyasama-sama menunjukkan arti kebaikan. Ma’ru>fsecara formalberada pada posisi yang bertentangan dengan munkar. Amarma’ru>f nahy munkarini seharusnya diaplikasikan secara persuasifdalam bentuk yang baik, karena seruan menuju nilai-nilai Ilahitidak boleh dipaksakan.
QUR’ANIC STUDIES DALAM LINTASAN SEJARA ORIENTALISME DAN ISLAMOLOGI BARA Hanafi, Yusuf
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.922

Abstract

Qur’anic studies di dunia Barat telah melewati bentangan sejarahcukup panjang. Dalam babakan-babakan sejarah itu, Qur’anicstudies dalam frame orientalisme tak terhindarkan dari perangkapzona akademis yang kompleks. Dikatakan kompleks, sebab ialekat dengan motif-motif yang amat variatif. Di antara faktor yangmempengaruhi perubahan citra Barat mengenai dunia Islam,yakni bertambahnya informasi faktual mengenai Islam dan kaummuslim, kontak-kontak langsung yang terus meningkat lantaranhubungan politik dan perdagangan, apresiasi yang tinggi terhadapprinsip-prinsip keilmuan dan fisafat yang berakar kuat di duniaTimur, dan perkembangan gradual kesadaran Barat sendiri. Padaperiode tertentu, Qur’anic studies muncul sebagai proyek apologismissionaris yang bertujuan melakukan konversi (evangelism).Namun ia acapkali muncul sebagai proyek material kolonialismeyang absolut, atau tak jarang semata-mata didorong sekadarmemenuhi rasa ingin tahu (intellectual curiosity). Kompleksitastertentu juga dapat ditemui dalam diskontinuitas Qur’anic studies,di mana secara evolutif ia mengalami transformasi-transformasiinternal akibat varian perangkat metodologi yang digunakan.Sehingga, sikap selektif diperlukan untuk menyikapi Qur’anicStudies menurut perspektif para orientalist dan Islamologi Barat.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 3 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir (Special Issues) Vol 17, No 2 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 17, No 1 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 2 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 1 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Available June 2021 Vol 15, No 2 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 2 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 1 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 2 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 1 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 1 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 1 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 2 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 1 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 2 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 2 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 1 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir More Issue