cover
Contact Name
Muhammad Zuhurul Fuqohak
Contact Email
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Phone
+6285326311019
Journal Mail Official
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Jl. Conge Ngembalrejo PO.BOX 51 Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 19077246     EISSN : 25026402     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/hermeneutik
We accept scholarly article that the subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of Quranic Studies Quranic Exigesis Studies Philology Studies Ulumul Qur`an Living Qur`an
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir" : 20 Documents clear
Semantik Kaa Nisa’ Dalam al-Qur’an: analisis Semantik kontekstual Habib, Habib
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.910

Abstract

Artikel ini secara khusus mengkaji makna kata Nisa>’ di dalam alQur’an. Kata ini di dalam al-Qur’an disebut sebanyak 56 kali. Secaraumum kata nisa’ dipahami sebagai bentuk plural dari kata imro’ah(perempuan), sebuah bentuk yang tidak lazim dalam tata bahasaArab. Lalu bagaimana orang arab memilih kata Nisa’ sebagai bentukplural dari kata imro’ah, dan apa yang mendasari pemilihan tersebut.Dua persoalan inilah yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Tujuandari tulisan ini adalah untuk menemukan makna yang sebenarnyadimaksud oleh al-Qur’an. Dalam mengkaji makna kata Nisa>’ inidigunakan analisis semantik kontekstual. Kekhasan dari analisisini adalah berupaya memngungkap makna dari perbedaan bahasadengan mengurai secara komprehensif, selain dalam tinjauanstruktur kalimat, rasa bahasa, juga fiosof dan historis bahasatersebut dalam tataran antropologis dan sosiologis. Hasil darianalisis ini menunjukkan bahwa kata Nisa>’ merupakan bentukjamak dari kata mar’ah dan kata nasi’. Sebagai implikasinya bahwamakna Nisa>’bukan saja mengacu pada jenis kelamin (perempuan),akan tetapi juga mengacu pada hubungan status sosial yangdisematkan atau dilabelkan kepada setiap orang yang berada padasituasi terbelakang (terlambat) atau lemah pengetahuannya.
QIRAT SAB’AH: Pemaknaan dan Varian Bacaannya Zumrodi, Zumrodi
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.906

Abstract

Tema ini membahas tentang qira>’a>t sab’ah. Qira>’a>t merupakanmerupakan suatu aliran dalam melafalkan al-Qur’an yangdipelopori oleh seorang imam qira’a > t > yang berbeda dari pembacaanimam-imam yang lain, dari segi pengucapan huruf-huruf atauhaiah-nya tapi periwayataan qira>’a>t tersebut darinya serta jaluryang dilaluinya disepakati. Dalam kajian ilmu tafsir, terdapat tujuhqira’a > t al-Qur’an > , yang kemudian disebut qira>’a>t sab’ah. Tujuan daripembahsan ini adalah untuk mengetahui perbedaan qira>’a>t yangbersumber dari hadis Nabi Muhammad Saw. yang mempunyaiderajat mutawatir. Hadis ini mengandung berbagai interpretasidi kalangan ahli qira>’a>t. Untuk itu penulis menggunakan pisauanalisis teks critical. Hasilnya adalah menemukan pemahaman yanglebih komprehensif terhadap hadis tersebut (sab’atu ah} ruf) ialahtujuh segi, yaitu: segi i’rab, segi perbedaan huruf, segi perbedaanisim, taqdi>m dan ta’khi>r, segi penambahan atau pengurangansuatu huruf, dan segi lahjah. Makalah ini akan mengupas tentangmaksud dari sab’atu ah} ruf dan apakah sab’atu ah} ruf itu berlakuhingga sekarang.
METODE TAFSIR INKLUSIF: Upaya Membedah Eksklusivitas Interpretasi Al-Qur’an Mu’min, Ma’mun
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.911

Abstract

Artikel ini membahas tentang metode inklusif, yaitu sebuahmetode penafsiran yang menghasilkan produk penafsiran yangterbuka terhadap segala persolan dinamika sosial. Tujuannyaadalah untuk memberikan respon atas kebutuhan masyarakatterhadap berbagai penyelesaian problematika kehidupan sosialyang memiliki nilai-nilai flksibilitas dalam melihat persoalan.Tulisan ini menggunakan metode historis untuk membedahberbagai persoalan penafsiran. Sehingga mendapatkan suatu hasilproduk penafsiran yang mencerahkan di tengah-tengah pluralitaskehidupan sosial keagamaan. Hal ini sangat penting mengingatbangsa Indonesia adalah salah satu negara yang sangat terkenaldengan kemajemukannya. Inklusifias penafsiran diperlukanuntuk menetralisir segala bentuk hasil penafsiran yang eksklusiftekstualis yang dapat merusak keharmonisan kehidupan yangpluralis.
ASBAB AN-NUZUL DAN URGENSINYA DALAM MEMAHAMI MAKNA AL-QUR’AN Zaini, Ahmad
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.902

Abstract

Pembahasan pada artikel ini adalah tentang asbab an-nuzu > l. Bahwa >Al-Qur’ān adalah kalam (perkataan) Allah Swt. yang diwahyukankepada Nabi Muhammad SAW. melalui Malaikat Jibril denganlafal dan maknanya. Al-Qur’ān sebagai kitab Allah menempatiposisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islamserta berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusiadalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Tujuandalam pembahasan ini adalahuntuk mendudukkan asba>b an-nuzu>lsebagai alat bantu untuk memahami ayat atau pun rangkaian ayatdalam Al-Qur’ān. ‘Ilm Asbāb an-Nuzūl adalah di antara metodeyang amat penting dalam memahami Al-Qur’ān dan menafsirinya.Kajian ini menggunakan pisau analisis kritik sejarah. Hasilnyaadalah suatu fakta bahwa asba>b an-nuzu>l berfungi dan berfaedahuntuk membantu dalam memahami ayat dan menghilangkankesulitan, untuk mengetahui ayat ini diturunkan kepada siapa,sehingga tidak terjadi keraguan yang akan mengakibatkanpenuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan membebaskantuduhan terhadap orang yang bersalah, dan untuk memudahkanhafalan, pemahaman dan pengukuhan wahyu dalam benak setiaporang yang mendengarnya, jika ia mengetahui sebab turunnya.
PEMBACAAN AL-QUR’AN DALAM PERSPEKTIF IMAM AL-QURTUBI Misbah, Muhammad
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.907

Abstract

Artikel ini membahas tentang Qira>’a>t yang merupakan disiplinilmu yang penting, terutama bagi mereka yang hendak menafsirkanal-Qur’an. Banyak para ulama Islam yang menaruh perhatian yangserius terhadap disiplin ilmu ini. Tujuan penulisan ini adalah untukmengetahui seluk beluk ragam bacaan al-Qur’an. Sebagagaimanaal-Qurt| ubi dalam kitab tafsirnya al-Jami’ li Ah} ka>m al-Qur’an, alQurt| ubi tidak mengabaikan qira>at dalam menafsirkan ayat alQuran. Hal ini bisa dilihat dalam uraian penafsiran beliau, terlebihlagi pada ayat-ayat yang bermuatan hukum. Adapun sumber kitabkitab qira>at yang beliau pakai di dalam kitab tafsirnya antara lain:Kitab al-Kasyf ‘an Wuju>h al-Qira>at as-Sab’ wa ‘Ilaluha wa H} ujajihakarya Abu Muhammad Makki bin Abu Thlib al-Qi>si, Al-H} ujjah f‘Ilal al-Qira>at as-Sab’, karya Abu Ali al-Hasan bin Ahmad al-Farisi,Al-Muhtasab f Tabyi>n Wuju>h Syawa>z\ al-Qira>at wa al-Id} a>h ‘Anha,karya Abu al-Fath Us} ma \ n bin Jinni, dan kitab-kitab karya Abu Amr >ad-Dani. Penulis menggunakan pendekatan konten analisis untukmembedah makna dibalik ragam bacaan dalam al-Qur’an tersebut.Hasilnya adalah sebagaimana al-Qurt| ubi menyebutkan tentangperbedaan qiraat yang memiliki dampak hukum yang diakibatkandari variasi qiraat tersebut sehingga menimbulkan perbedaanpendapat di kalangan ahli fiih lalu beliau mendiskusikannya.Banyaknya qiraat dan variasi hukum yang ditimbulkan bukanberarti mengindikasikan adanya kontradiksi antar keduanya.
MEMBUMIKA PESAN-PESAN AL-QUR’AN DALAM KONTEKS KEKINIAN: Pendekatan Tafsir Semantik Mailasari, Dewi Ulya
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.903

Abstract

Tema ini membahas tentang tafsir bi al-ilmi untuk mengungkappesan-pesan al-Qur’an dalam konteks masa kini. Tujuannyaadalah untuk mengetahui sejauh mana tafsir bi al-ilmi itu dapatmengungkap kebenaran ilmiyah atas persolan dinamika ilmupengetahuan dan teknologi yang telah berkembang pada masaDinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh al-Makmun (w. 813-833 M) perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat,kegiatan keilmuan semakin berkembang dengan banyaknyamenterjemahkan karya-karya Yunani. Pada masa inilah tafsir bial-ilmi ini muncul dan berkembang. Tulisan ini menggunakanpendekatan empiris untuk mengungkap suatu fakta temuan ilmiahyang selaras dengan al-Qur’an. Hasilnya adalah bahwa dalammenafsirkan ayat-ayat tersebut, mufasir menggunakan teori-teoriscience. Setidaknya, ada tiga alasan munculnya model tafsir dengancorak bil ilmi. Pertama, adanya kebutuhan intelektual-relegiusuntuk membuktikan dan memperkuat keyakinan bahwa kitabsuci al-Qur’an selalu sejalan serta relevan dengan perkembanganscince. Kedua, adanya tuntutan untuk mengembangkan ilmupengetahuan yang didasarkan pada interpretasi saintifi al-Qur’an. Berdasarkan asumsi bahwa al-Qur’an sendiri memuatteks-teks isyarat ilmiah (ayat kauniyah). Ketiga, sebagai upaya kritik terhadap perkembangan sains modern yang cenderungmembebaskan pemikiran yang rasional. Munculnya tafsir bi al-ilmi diharapkan mampu merevitalisasi pesan-pesan al-Qur’andalam konteks kekinian.
DISKURSUS TENTANG PLURAITAS PENAFSIRA AL-QUR’AN Astuti, Astuti
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.908

Abstract

Artikel ini membahas tentang Kajian terhadap berbagai alirandan pemikiran mengenai penafsiran al-Qur’an akan semakinmenyadarkan betapa pentingnya orang memahami pluralitastersebut sebagai sunnatullah dan kenyataan hidup. Orang yangmenyadari akan adanya pluralitas, niscaya tidak akan mengklaimbahwa dirinyalah sebagai satu-satunya pemengang otoritaskebenaran. Penulis menggunakan pendekatan konten analisisuntuk mengetahui adanya klaim kebenaran (truth claim) yangcenderung menyebabkan seseorang menjadi esklusif dan tidakterbuka menerima kritik atau memahami pemikiran di luardirinya. Hasilnya Dalam kajian maz\ a>hibut tafsi>r, seseorangakan melihat betapa banyaknya ragam penafsiran orang dalammemahami al-Qur’an yang selama ini diklaim sebagai kebenaranmutlak. Padahal yang namanya “penafsiran al-Qur’an” dengan“al-Qur’an” itu sendiri adalah berbeda. Al-Qur’an pada dataranilahiah memang mutlak kebenarannya, tetapi penafsiran terhadapal-Qura’n adalah relatif dan nisbi. Kalau ternyata, penafsiran iturelatif sifatnya, melahirkan ragam penafsiran yang berbeda-beda,mengapa kemudian oleh sebagian orang, penafsiran itu cenderungdibekukan dan dibakukan bahkan disakralkan?
EPISTEMOLOGI ILMU PENGETAHUAN dAN RELEVANSINYA dALAM STUdI AL-QUR’AN Lubis, Agus Salim
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.904

Abstract

Artikel ini mengangkat tema tentang epistemologi ilmu dalamal-Qur’an. Ilmu sesungguhnya telah banyak diperbincangkandalam untaian ayat-ayat suci al-Qur’an, namun banyak di antarakita belum mengerti hakikat ilmu itu sendiri. Tema ini bertujuanuntuk menunjukkan bahwa al-Qur’an sesungguhnya mengandungbanyak ilmu pengetahuan yang diterjemahkan ke dalam ayatayat kauniyah. Untuk itu penulis membahas tema ini denganmenggunakan metode falsaf untuk mengungkap kebenaran alQur’an dalam mengungkap aspek-aspek pengetahuan. Hasilnyaadalah suatu metode keilmuan yang ditawarkan oleh al-Qur’anmemiliki banyak ragam yaitu berupa metode observasi (baya>ni),metode demonstratif (burha>ni) dan metode intuitif (‘irfa>ni).Semua metode tersebut merupakan metode epistemologis dalammengungkap hakikat ilmu pengetahuan tersebut.
MENELUSURI MAKNA PENGULANGAN REDAKSI DALAM SURA AR-RAMAN Mudhiah, Khoridatul
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.909

Abstract

Tema artikel ini membahas tentang rahasia pengulangan redaksidalam surat ar-Rahman. Dalam al-Qur’a>n banyak ayat-ayat yangdiulang-ulang redaksinya khususnya adalah dalam surat arRahman. Hal ini menggelitik penulis untuk mengetahui rahasiadibalik pengulangan tersebut, oleh karena itu tema ini diangkatuntuk menemukan pesan-pesan rahasia dibalik pengulangan katatersebut. Dengan menggunakan metode konten analisis, penulismencoba mencermati dan melakukan interpretasi terhadapredaksi ayat-ayat yang diulang untuk menemukan sesuatu yangtersembunyi dibalik pesan ayat-ayat repetitif itu. Hasilnya adalahsuatu temuan di mana redaksi ayat-ayat yang diulang itu benarbenar memberikan pemahaman yang mendalam yang berkaitandengan aspek-aspek psikologis yang memiliki pengaruh terhadappara pembacanya. Di sinilah keunikannya, bahwa pengulanganredaksi ayat-ayat dalam al-Qur’a>n itu adalah sarat dengan pesandan makna.
HISTORISITAS NASIKH MANSUKH DAN PROBLEMATIKAYA DALAM PENAFSIRA AL- QUR’AN Subaidi, Subaidi
HERMENEUTIK Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.905

Abstract

Artikel ini membahas tentang problematika na>sikh dan mansu>khdalam al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan sumber ajaran Islamyang turun atau wurudnya tidak sekaligus, tetapi secara bertahapselama kurang lebih 23 tahun. Tulisan ini bertujuan untukmendalami persoalan na>sikh dan mansu>kh dalam al-Qur’an.Penulis menggunakan metode semantik dan konten analisis dalammemahami problematika nasikh > dan mansukh > dalam al-Qur’an danhadis. Hasilnya penulis temukan ada 4 (empat) model na>sikh danmansu>kh dalam al-Qur’an, yaitu : 1). Ayat al-Qur’an dinaskh olehayat Al-Qur’an, 2). Ayat al-Qur’an di naskh oleh hadis, 3). Hadisdinaskh oleh Hadis, dan 4).Hadis dinaskh oleh ayat al-Qur’an. Paraulama dalam hal na>sikh-mansu>kh ini terjadi perbedaan pendapatyang cukup tajam, ada yang menerima secara mutlak dan adajuga yang menolak secara tegas. Tetapi ada juga yang memilahmilah dan membatasi sehingga nampak sedikit sekali adanya ayatyang dinasakh, bahkan tidak ada sama sekali. Mereka melakukantehnik mengkompromikan dan mempersesuaikan ayat-ayat yangdiduga nasakh-mansu>kh dengan tehnik am dan takhsis maupuntehnik rekonsiliasi.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 3 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir (Special Issues) Vol 17, No 2 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 17, No 1 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 2 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 1 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Available June 2021 Vol 15, No 2 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 2 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 1 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 2 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 1 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 1 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 1 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 2 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 1 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 2 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 2 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 1 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir More Issue