cover
Contact Name
Hartini
Contact Email
aisyara_yuliandari@yahoo.com
Phone
+62-85278568881
Journal Mail Official
aisyara_yuliandari@yahoo.com
Editorial Address
Jl. Permata 1 No. 32 Kel.Labuh Baru Barat, Kec. Payung Sekaki, Pekanbaru – Indonesia 28292
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik
ISSN : 25275267     EISSN : 26217708     DOI : https://doi.org/10.52071/jstlm
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik (JSTLM, e-ISSN: 2621-7708, p-ISSN: 2527-5267) adalah sebuah jurnal yang didedikasikan untuk plublikasi hasil penelitian yang berkualitas dalam bidang sains dan laboratoium medik. semua publikasi di jurnal Jstlm bersifat akses terbuka yang memungkinkan artikel tersedia secara bebas online tanpa berlangganan apapun. Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik (JSTLM) dikelola secara profesional dalam hal membantu para akademisi, peneliti dan praktisi untuk menyebarkan hasil penelitiannya. focus dan scope Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik (JSTLM) adalah sains, mikrobiologi, parasitologi, hematologi, kimia klinik, dan toksikologi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 80 Documents
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA WANITA USIA 40-60 TAHUN Hartini H; Wiranti Febiola
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 2 No 1 (2017): November 2017
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v2i1.13

Abstract

Makanan diperlukan dalam pembentukan energi dalam tubuh. Makanan umumnya mengandung asupan gizi salah satunya adalah lemak. Lemak yang masuk ke dalam tubuh termasuk asam lemak dan trigliserida. Trigliserida adalah lemak darah yang berfungsi sebagai cadangan energi tubuh, isolator dan pelindung tubuh. Penentuan status gizi dilakukan dengan perhitungan indeks massa tubuh sebagai indikator dalam menilai obesitas. Penentuan Indeks Massa Tubuh (IMT) didapatkan dengan membandingkan Berat Badan (BB) terhadap Tinggi Badan (TB). Pengukuran IMT relatif lebih mudah, murah, cepat, dan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan indeks massa tubuh (IMT) terhadap kadar trigliserida pada wanita usia 40-60 tahun. Penelitian dilakukan secara observasi dan eksperimental. Sampel diambil mengunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan dari 30 orang terdapat Indeks Massa Tubuh (IMT) kurus (<17,5–18,5) sebanyak 3 orang (10%), normal (>18,5–25,0) sebanyak 14 orang (46,7%), dan gemuk (>25,0–27,0) sebanyak 13 orang (43,3%). Berdasarkan kelompok rerata kadar trigliserida didapatkan trigliserida normal (<150 mg/dL) sebanyak 27 orang (90%), trigliserida tinggi (200-499 mg/dL) sebanyak 3 orang (10%). Data dianalisis menggunakan Uji Chi-Squarare dan didapatkan hasil PValue (0,149) dan nilai α (0,05), yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT).
UJI EFEKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN UNGU (Graptophyllum pictum) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Karolina Rosmiati; Alexius Fernando
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 2 No 1 (2017): November 2017
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v2i1.14

Abstract

Pengobatan dengan penyuntikan insulin dan obat anti diabetes kimiawi memberikan biaya yang sulit dijangkau oleh seluruh golongan masyarakat. Oleh sebab itu, pemanfaatan potensi tanaman khas Indonesia salah satunya daun ungu (Graptophyllum pictum) yang mempunyai kemampuan mengobati dan menurunkan kadar glukosa darah perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh ekstrak etanol daun ungu (Graptophyllum pictum) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit putih jantan (Mus musculus). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil uji efektifitas ekstrak etanol daun ungu rata-rata penurunan glukosa darah pada kelompok A (dosis ekstrak etanol daun ungu 250 mg) sebesar 195,4 mg/dL, kelompok B (dosis ekstrak etanol daun ungu 500 mg) sebesar 165,4 mg/dL, kelompok C (dosis ekstrak etanol daun ungu 1000 mg) sebesar 154,6 mg/dL, kelompok D kontrol positif sebesar 196 mg/dL, dan kelompok E kontrol negatif sebesar 132,2 mg/dL. Berdasarkan hasil tersebut kelompok yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah adalah kelompok A (dosis ekstrak etanol daun ungu 250 mg) karena hasil penurunan kadar glukosa darah hampir menyerupai kelompok D kontrol positif.
UJI EFEKTIVITAS INFUSA KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) DENGAN PEMBANDING SPRAY ANTI NYAMUK BERMERK TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti Berliana N.R.S. Aritonang; Kenny Carolina
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 2 No 1 (2017): November 2017
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v2i1.15

Abstract

Penularan penyakit DBD pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Selama ini masyarakat menggunakan insektisida kimia untuk menghindari gigitan nyamuk penolak nyamuk (repellent). Pengendalian penggunaan insektisida alami salah satunya infusa kulit buah jeruk nipis karena memiliki minyak atsiri yang tidak disukai oleh nyamuk maupun serangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas infusa kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai insektisida alami terhadap nyamuk A. aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian Post test only group design. Hasilnya menunjukkan bahwa semua konsentrasi penggunaan kulit jeruk nipis menunjukkan aktivitas insektisida. Infusa kulit buah jeruk nipis 25% terbukti lebih efektif daripada konsentrasi 10-20%, dibutuhkan 60 menit untuk memberi angka kematian 90%. Pada kontrol negatif tidak ada kematian nyamuk, pada kontrol positif memiliki angka kematian nyamuk 100%. Dapat disimpulkan bahwa infusa kulit buah jeruk nipis memiliki potensi sebagai biokontrol.
PENENTUAN KADAR KLORIN (Cl2) PADA TEPUNG TAPIOKA TIDAK BERMEREK YANG DIJUAL DI PASAR KODIM KOTA PEKANBARU DENGAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Fauzan .; Yuli Haryati
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 2 No 1 (2017): November 2017
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v2i1.17

Abstract

Tepung tapioka adalah salah satu jenis tepung yang terbuat dari pati umbi singkong yang dikeringkan dan dihaluskan. Tepung tapioka umumnya digunakan dalam pembuatan kue, biskuit, kerupuk dan lain-lain. Namun, dalam pengolahan tepung tapioka para produsen sering menambahkan bahan berbahaya berupa klorin. Klorin yang digunakan sebagai pemutih pakaian merupakan bahan kimia yang dilarang penggunaannya di dalam bahan pangan. Penelitian ini menggunakan sebanyak sembilan sampel tepung tapioka yang tidak bermerek yang dijual di Pasar Kodim Kota Pekanbaru. Penentuan klorin diuji secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan uji kualitatif dengan reagen dipropil-p-phenilendiamin (DPD) diperoleh hasil semua sampel mengalami perubahan warna menjadi ungu kemerahan yang menandakan positif mengandung klorin. Berdasarkan uji kuantitatif dengan Spectroquant Pharo 300 dengan panjang gelombang 525 nm diperoleh kadar klorin pada masing-masing sampel yaitu sampel 1 diperoleh 0,125 mg/L, sampel 2 0,138 mg/L, sampel 3 0,159 mg/L, sampel 4 0,108 mg/L, sampel 5 0,172 mg/L, sampel 6 0,191 mg/L, sampel 7 0,201 mg/L, sampel 8 0,39 mg/L, dan sampel 9 0, 222 mg/L. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. No. 033/Menkes/Per/IX/2012 tentang bahan tambahan pangan, klorin tidak termasuk dalam daftar Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada tepung, sehingga semua sampel tidak aman untuk di konsumsi.
UJI CEMARAN Salmonella sp. DAN Staphylococcus aureus PADA DAGING KEBAB YANG DIJUAL DI JALAN DURIAN PEKANBARU Titi Lasmini; Rika Yohana Sitorus
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 2 No 1 (2017): November 2017
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v2i1.18

Abstract

Kebab merupakan salah satu jenis makanan olahan yang menggunakan daging sebagai bahan utamanya. Daging merupakan bahan yang mengandung banyak nutrisi sehingga sangat mendukung untuk pertumbuhan berbagai mikroorganisme. Mengonsumsi daging yang terkontaminasi bakteri seperti Salmonella sp. dan Staphylococcus aureus akibat penanganan dan pengolahan daging yang kurang baik dapat menyebabkan penyakit (foodborne disease). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Salmonella sp. dan S. aureus pada daging kebab yang dijual di Jalan Durian Pekanbaru. Penelitian ini dimulai dengan menentukan Angka Lempeng Total (ALT) dilanjutkan isolasi pada media MSA dan SSA dan identifikasi dengan uji reaksi biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ALT dari 5 sampel daging kebab yang dijual di Jalan Durian Pekanbaru, 4 sampel melebihi batas maksimum cemaran mikroba yang diijinkan oleh SNI 7388:2009 (1 x 105). Uji biokimia menunjukkan semua sampel negatif S. aureus, dan ditemukan 1 sampel terkontaminasi Salmonella sp. (sampel A).
PENETAPAN KADAR MERKURI (Hg) PADA KRIM PEMUTIH BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK YANG DIJUAL DI PASAR KODIM PEKANBARU Martha Evy Susanti; Rahelya Silviana
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 2 No 1 (2017): November 2017
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v2i1.19

Abstract

Kosmetik adalah paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar (kulit, rambut, kuku, dan organ kelamin bagian luar), bagian dalam (gigi dan rongga mulut). Saat ini kosmetik umumnya menggunakan bahan tambahan, ada yang bersifat aman dan berbahaya untuk digunakan. Bahan tambahan yang aman digunakan pada kosmetik adalah Alkali sulphides, dan Benzalkonunchloride. Bahan tambahan yang berbahaya pada kosmetik adalah Merkuri (Hg), Timbal (Tb), dan Hidrokinon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar merkuri (Hg) pada krim pemutih yang dijual di pasar kodim Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability random sampling. Uji kualitatif menggunakan pereaksi warna KI menunjukkan hasil negatif pada sampel A, B, C dan pada sampel TA, TB, dan TC menunjukkan bahwa hasil positif. Selanjutnya dilakukan analisa kuantitatif kadar merkuri (Hg) menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 253,7 nm. Hasil uji kuantitatif kadar merkuri (Hg) Seluruh sampel (bermerek) A, B, dan C mempunyai kadar merkuri dibawah ambang batas yaitu <1 mg/L dan pada sampel tidak bermerek TA, TB, dan TC mempunyai kadar diatas ambang batas yaitu >1 mg/L yang ditetapkan oleh BPOM tahun 2014.
POTENSI BIOPIGMEN MIKROALGA Chlorella sp. SEBAGAI ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus Hartini H; Titi Lasmini; Mathylda Pratiwi; Erlinna Juita
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): November 2018
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v3i1.23

Abstract

Mikroalga sebagai organisme fotosintetis mengandung biomassa yang telah dieksplorasi untuk menghasilkan bahan bakar alternatif dalam bentuk biodiesel dan bioetanol. Selain itu, biomassa mikroalga ternyata masih menyisakan produk lain yang belum dieksplorasi secara optimal yaitu biopigmen. Salah satu jenis mikroalga yang didominasi oleh klorofil serta kerotenoid yaitu Chlorella sp. Penelitian ini fokus pada pemanfaatan biopigmen mikroalga Chlorella sp. dibidang kesehatan khususnya kemampuan sebagai antibakteri alami terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus. Mikroalga Chlorella sp. ditumbuhkan dalam medium Walne dan dipanen menggunakan metode sentrifugasi. Mikroalga Chlorella sp. diekstrak menggunakan pelarut heksan:aseton (7:3) dan dimurnikan biopigmennya dengan kolom kromatografi. Biopigmen yang diperoleh, diuji aktivitas antibakterinya dengan metode Kirby-Bauer. Hasil penelitian diperoleh kerapatan sel mikroalga Chlorella sp. sebesar 16,54×106 sel/mL. Ekstrak kasar mikroalga Chlorella sp. berwarna hijau tua. Hasil pemurnian dengan kolom kromatografi diperoleh jenis biopigmen karotenoid pada panjang gelombang 380–400 nm dan klorofil pada panjang gelombang 450 nm dan 620 nm. Aktivitas antibakteri terhadap S. aureus yang dihasilkan oleh ekstrak kasar sebesar 9±0,104 mm, karotenoid sebesar 11,6±0,038 mm dan kloramfenikol 9,4±0,102 mm.
IDENTIFIKASI BAKTERI KONTAMINAN PADA USAP TELEPON GENGGAM LAYAR SENTUH MAHASISWA AKADEMI KESEHATAN JOHN PAUL II PEKANBARU Titi Lasmini; Thessalonica Crysansia
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): November 2018
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v3i1.25

Abstract

Telepon genggam merupakan produk teknologi komunikasi informasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Telepon genggam dapat menyebarkan penyakit infeksi dikarenakan adanya kontak dengan tangan pada orang yang memiliki higenitas pribadi yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari usap telepon genggam layar sentuh serta menentukan persentase bakteri yang paling banyak terdapat pada telepon genggam layar sentuh. Layar telepon genggam diusap secara aseptis dan diinokulasikan pada media MSA dan MC agar lalu diinkubasi pada suhu 37oC selama 48 Jam. Isolat bakteri yang diperoleh diidentifikasi dengan pewarnaan gram dan uji fisiologi biokimia. Hasil penelitian diperoleh 15 isolat bakteri dan diidentifikasi sebagai bakteri Staphylococcus sp., Micrococcus sp., dan Bakteri basil gram negatif Non-fermenting. Staphylococcus sp. merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan pada layar telepon genggam (70%), diikuti oleh Micrococcus sp. (50%) dan basil gram negatif non-fermenting (20%).
UJI KADAR SAKARIN PADA MINUMAN RINGAN BERMEREK YANG BEREDAR DI KOTA PEKANBARU Karolina Rosmiati
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): November 2018
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v3i1.26

Abstract

Food addtives plays an important role in the production of beverages to improve the quality, taste and shelf life of beverages products significantly. Saccharin is widely used as artificial sweetener in soft drinks manufacturing industries, including branded soft drinks with plastic packaging. The purpose of this research was to determine the levels of saccharin in branded soft drinks with plastic packaging sold at Pasar Kodim Pekanbaru. The samples were collected by purposive random sampling. five samples were analyzed by qualitative test using resorcinol reagent and quantitative test with alkalimetric titration methods. The qualitative test showed that all samples were positive for saccharin indicated by the changes of color turning green fluorescence. The level of saccharin in the samples ranged between 160 – 580 mg/kg of ingredients. The higest levels of saccharin (580 mg/kg) was assayed in sample E, and the smallest level ( 160 mg/kg)was assayed in sample B and C. According to Permenkes no.722/Menkes/Per/IX/1988 concerning food additives, maximal saccharin levels allowed in soft drink was 300 mg/kg of ingredients or 5 mg/kg of body weight. Only one sample (sample E) exceeded the limit of maximal saccharin levels allowed in soft drink. Samples A, B, C, dan D that had been tested could be considered as safe to be consumed, but the daily intake should be in caution.
IDENTIFIKASI TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) 91 KECAMATAN RUMBAI PESISIR PEKANBARU Berliana N.R.S. Aritonang; Nurul Rezki
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): November 2018
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v3i1.27

Abstract

ABSTRAK Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminth (STH) menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia khususnya anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Cacing usus yang ditularkan melalui tanah ini meliputi Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya telur cacing golongan Soil Transmitted Helminth (STH) pada murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 91 Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah metode flotasi dan sedimentasi. Populasi pada penelitian ini adalah murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 91 Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru kelas 1, 2, dan 3. Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dari 27 sampel ditemukan 2 sampel positif yaitu telur cacing Ascaris lumbricoides fertil pada sampel dengan kode M dan telur cacing Ascaris lumbricoides infertil dengan kode ZZ. Kata kunci: Ascaris lumricoides, murid SD, pemeriksaan kualitatif feses, Soil Transmitted Helmint, Kecacingan