cover
Contact Name
Hartini
Contact Email
aisyara_yuliandari@yahoo.com
Phone
+62-85278568881
Journal Mail Official
aisyara_yuliandari@yahoo.com
Editorial Address
Jl. Permata 1 No. 32 Kel.Labuh Baru Barat, Kec. Payung Sekaki, Pekanbaru – Indonesia 28292
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik
ISSN : 25275267     EISSN : 26217708     DOI : https://doi.org/10.52071/jstlm
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik (JSTLM, e-ISSN: 2621-7708, p-ISSN: 2527-5267) adalah sebuah jurnal yang didedikasikan untuk plublikasi hasil penelitian yang berkualitas dalam bidang sains dan laboratoium medik. semua publikasi di jurnal Jstlm bersifat akses terbuka yang memungkinkan artikel tersedia secara bebas online tanpa berlangganan apapun. Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik (JSTLM) dikelola secara profesional dalam hal membantu para akademisi, peneliti dan praktisi untuk menyebarkan hasil penelitiannya. focus dan scope Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik (JSTLM) adalah sains, mikrobiologi, parasitologi, hematologi, kimia klinik, dan toksikologi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 80 Documents
IDENTIFIKASI SALMONELLA sp. PADA TELUR ASIN YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR KOTA PEKANBARU Siti Juariah; Famelya Nelda Yanti
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i1.3

Abstract

Telur asin merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur asin juga merupakan produk pengawetan telur bentuk olahan yang dapat dilakukan dengan menggunakan media cair yaitu dengan larutan garam jenuh. Telur memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun infeksi mikroorganisme melalui pori-pori cangkang telur. Telur seringkali terdapat bakteri Salmonella sp. Bakteri Salmonella sp. dapat menembus membran kuning telur dan memperbanyak diri karena kandungan nutrisi telur yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya Salmonella sp pada telur asin yang dijual di beberapa pasar kota pekanbaru. Penelitian identifikasi Salmonella sp. bersifat eksperimental laboratory secara invitro. Hasil dari penelitian menunjukkan Sampel telur asin yang dijual di pasar Kodim I, pasar Bawah I, pasar pusat II, pasar Cik Puan II dan pasar Pagi I dan II ditemukan adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp., sedangkan pada sampel telur asin di pasar Kodim II, pasar Bawah II, pasar Pusat II, pasar Cik Puan II tidak ditemukan adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp.
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI BANGSAL INTERNE RSUP DR. M. DJAMIL PADANG Karolina Rosmiati
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i1.4

Abstract

Penderita gagal jantung yang menjalani rawat inap seringkali mendapatkan obat dengan jumlah yang banyak sehingga memberikan resiko terjadinya Drug Related Problems (DRPs) yang akan mempengaruhi hasil pada pasien. Penelitian menggunakan desain cross sectional deskriptif analitik dengan melakukan penelitian prospektif pasien gagal jantung kongestif yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. M.Djamil Padang selama Februari – Mei 2011. Karakteristik 53 orang subjek penelitian, perempuan lebih banyak dari laki-laki, mengalami DRPs dengan pemberian furosemid dan captopril. Hasil analisis statistik korelasi antara jumlah obat dengan DRPs yang timbul (P > 0,05), DRPs dengan Length of Stay (LOS) ; (P > 0,05), jumlah obat dengan LOS menunjukkan ada korelasi yang signifikan (P > 0,05). DRPs yang paling banyak terjadi adalah interaksi obat, disususul reaksi efek samping obat, obat yang paling banyak menimbulkan DRPs adalah furosemid dan captopril, kajian hubungan antara jumlah obat dengan DRPs menunjukkan tidak ada korelasi, kajian hubungan DRPs dengan LOS menunjukkan tidak ada korelasi, kajian hubungan jumlah obat dengan LOS menunjukkan ada korelasi dan outcomes dari DRPs yang timbul adalah faktor resiko penyakit kronis akan meningkat dan tidak terjadi efek klinik.
PENENTUAN KADAR KLORIN (Cl2) PADA TEPUNG TERIGU YANG DIJUAL DI PASAR KODIM KOTA PEKANBARU DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI Hartini H; Asrina Pertiwi AW
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i1.5

Abstract

Tepung terigu merupakan bubuk halus hasil dari penggilingan biji gandum. Umumnya tepung terigu berwarna kekuning-kuningan. Namun, dalam pengolahan tepung terigu para produsen sering menambahkan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya berupa klorin. Klorin adalah bahan kimia yang dapat mengurangi nutrisi tepung dan merusak vitamin. Tujuan penelitian ini adalah utuk mengidentifikasi klorin pada tepung terigu yang dijual di Pasar Kodim Pekanbaru. Penentuan klorin diuji secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan uji kualitatif diperoleh bahwa tepung terigu tidak bermerk mengalami perubahan warna menjadi merah muda lebih pekat dibandingkan dengan tepung terigu bermerk. Berdasarkan uji kuantitatif diperoleh bahwa kadar klorin pada tepung tidak bermerk yaitu TBC lebih tinggi yaitu sebesar 6,06±0,02 ppm dibandingkan tepung bermerk yaitu Danau (BC) 4,48±0,02 ppm. Tepung terigu bermerk dan tidak bermerk yang digunakan pada penelitian ini masih layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat sebab kadar klorinnya berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat yaitu 45 ppm.
IDENTIFIKASI BORAKS PADA MAKANAN PEMPEK YANG DIJUAL PEDAGANG DI JALAN DURIAN KELURAHAN LABUH BARU KECAMATAN PAYUNG SEKAKI PEKANBARU Yulia Yesti; Syafila Rahayu
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i1.6

Abstract

Bahan tambahan kimia dilarang penggunaannya dalam makanan tetapi kenyataannya sampai saat ini masih beredar dan dijual bebas dalam nama lain, salah satunya boraks. Penggunaan boraks dalam waktu lama dan jumlah yang banyak dapat menyebabkan kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya boraks pada pempek yang dijual di jalan Durian Kelurahan Labuh Baru Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah analitik kualitatif. Populasi penelitian ini adalah Pempek yang diambil di jalan Durian Kelurahan Labuh Baru Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel diambil sebanyak 1 penjual pempek yang berada di jalan durian yang dilakukan 3 kali pengulangan. Dari penelitian identifikasi boraks pada pempek yang diambil dari satu pedagang yang dilakukan tiga kali pengulangan didapatkan hasil positif mengandung boraks.
TOKSISITAS BIOFUNGISIDA YANG MENGANDUNG Trichoderma sp. TERHADAP TESTIS DAN PROSES SPERMATOGENESIS MENCIT (Mus musculus) Berliana N.R.S. Aritonang
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i1.7

Abstract

Penggunaan pestisida kimiawi dikalangan pertanian dapat menimbulkan berbagai macam masalah pada bidang kesehatan oleh karena itu para ahli telah menemukan bahan alternatif berupa pestisida alami yaitu biofungisida. Pengaruh kontaminasi penggunaan biofungisida yang mengandung spora Trichoderma sp terhadap bidang kesehatan belum diketahui. Biofungisida yang mengandung Trichoderma sp yang menghasilkan antibiotika berupa gliotoxin dan viridin dimana zat tersebut bersifat toksik dan dapat terakumulasi di dalam tubuh manusia maupun hewan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui toksisitas biofungisida terhadap gambaran histopatologi testis. Penelitian ini menggunakan hewan uji mencit albino (Mus musculus) berumur 12 minggu, dan dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Pemberian biofungisida dilakukan secara oral dengan dosis 0 cc/Kg BB, 16 cc/Kg BB, 24 cc/Kg BB, 36 cc/Kg BB, dan 54 cc/Kg BB setiap hari selama 14 hari. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Bonferroni dengan taraf signifikan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan penurunan berat testis, diameter tubulus seminiferus, tebal epitel germinal tubulus seminiferus, diameter inti sel leydig, jumlah sel leydig dan jumlah sel sertoli terjadi perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Untuk indeks spermatogenesis kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan perlakuan penurunan terbesar pada dosis 54 cc/Kg BB sebesar 66,032%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian biofungisida mempengaruhi berat testis dan histopatologi testis, jadi biofungisida tersebut bersifat toksik terhadap organ reproduksi mencit jantan albino (Mus musculus).
ANALISIS KANDUNGAN BESI PADA AIR SUNGAI SIAK DI PEKANBARU Revi Yulia Sandra; Ranti Siswani; Novita Rahma; Harni Sepryani
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 2 (2016): November 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i2.8

Abstract

Besi adalah salah satu parameter pemeriksaan kualitas air. Besi dalam air menyebabkan warna air kuning-coklat, terasa pahit, serta dapat meninggalkan noda pada pakaian, dan pengendapan pada dinding pipa. Konsentrasi besi yang berlebih dalam tubuh dapat mennyebabkan permeabilitas dinding pembuluh darah kapiler meningkat sehingga plasma darah akan merembes keluar, merusak dinding usus, dan mengakibatkan kematian. Sungai Siak yang terletak di Provinsi Riau dibentuk oleh tanah gambut, yang memiliki kandungan besi pada perairannya. Sampel yang digunakan adalah air Sungai Siak. Analisis kandungan besi pada sampel diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri pada panjang gelombang 510 nm. Rerata konsentrasi besi pada sampel air Sungai Siak masih di bawah ambang batas Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001.
PENENTUAN KADAR GULA DARAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN AIR PERASAN MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn) TERHADAP KELINCI (Oryctolagus cuniculus) Hartini H; Putri Kurnia Sari
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 2 (2016): November 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i2.9

Abstract

Umumnya penyakit diabetes mellitus diobati dalam bentuk antidiabetik oral dan injeksi insulin. Namun, pada penelitian yang dilakukan Marles dan Farn Worth tanaman tradisional dapat digunakan untuk pengobatan terhadap diabetes melitus karena memiliki efek samping yang rendah. Salah satu obat tradisional yang dapat menurunkan kadar gula darah adalah tanaman buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn). Mengkudu merupakan salah satu alternatif pangan fungsional karena mengandung flavanoid dan saponin pada buah mengkudu terbukti dapat menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan air perasan mengkudu untuk menurunkan kadar gula darah. Metode Penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan the post test only control group design. Penelitian ini menggunakan 3 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dan perasan buah mengkudu dosis 50% selama 14 hari perlakuan. Analisis kadar glukosa darah dilakukan sebanyak 2 kali (pre dan post test). Data dianalisis dengan menggunakan One-Way Anova, post Hoc dan uji t berpasangan. Berdasarkan uji statistik uji one way Anova yang menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia L) mampu menurunkan kadar gula darah sebesar 176 mg/dL dibandingkan dengan obat antidiabetik metformin (Kontrol Positif).
UJI AKTIFITAS EKSTRAK METANOL BINTANG LAUT (Asterias forbesi) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Aspergillus sp. DAN Candida albicans SECARA In Vitro Siti Juariah; Febi Ramadhani
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 2 (2016): November 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i2.10

Abstract

Masalah kesehatan sering menimbulkan berbagai macam penyakit, beberapa penyakit banyak disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi oleh jamur patogen. Beraneka ragam obat saat ini banyak mempunyai efek samping yang berbahaya bagi kesehatan. Pengobatan secara alami yang tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia merupakan solusi untuk mengurangi efek samping salah satu yang berasal dari laut yaitu bintang laut (Asterias forbesi). Metode yang digunakan yaitu experimental laboratory. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui zona hambat dan konsentrasi terbaik ekstrak metanol bintang laut (Asterias forbesi) terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus sp. dan Candida albicans. Setelah dilakukan penelitian tentang uji efektifitas ekstrak metanol bintang laut (Asterias forbesi) terhadap pertumbuhan Aspergillus sp dan Candida albicans maka diperoleh bahwa ekstrak metanol Bintang Laut (Asterias forbesi) dapat menghambat pertumbuhan jamur Aspergilus sp. dan Candida albicans. Ekstrak metanol bintang laut 100% mampu menghambat pertumbuhan jamur Aspergilus sp. sebesar 0,88% dan Candida albicans sebesar 0,49%, ekstrak metanol 75% mampu menghasilkan diameter zona hambat sebesar 0,6% terhadap jamur Aspergilus sp dan 0,44% terhadap jamur Candida albicans. Pada konsentrasi 50% mampu menghambat pertumbuhan jamur Aspergilus sp sebesar 0,66% dan 0,42 pada jamur Candida albicans. Sedangkan pada konsentrasi terkecil yakni 25% menghasilkan kemampuan penghambatan yang lebih kecil yakni 64% dan 0,38% terhadap jamur Candida albicans.
IDENTIFIKASI TIMBAL PADA URIN TUKANG PARKIR YANG BEKERJA DI PASAR PUSAT PEKANBARU Rosa Devitria; Harni Sepryani; Elsa Mega Dwi Putri
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 2 (2016): November 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i2.11

Abstract

Udara merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan.Semakin meningkat pengguna kendaraan maka udara telah mengalami perubahan. Bahan bakar bensin yang dibubuhi TEL akan mengeluarkan partikel timbal. Timbal merupakan bahan unsur kimia yang termasuk kelompok logam berat.Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya timbal pada urin tukang parkir yang bekerja di pasar Pusat Pekanbaru.Kandungan timbal ditentukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) yang dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Pengujian Material Hasil dari penelitian menunjukkan hasil dari sampel urin yang berbeda mengandung timbal dengan kisaran konsentrasi 0,597-3,103 ppm. Ambang batas timbal pada urin diperkenankan menurut permenkes nomor 1406/MENKES/SK/XI/ 2002 kadar timbal dalam urin 0,15 ppm. Dengan demikian semua sampel melampaui ambang batas yang telah ditentukan.
ISOLASI 24-ETIL-5-KOLESTEN-3β-OL DARI DAGING BUAH JERUK KESTURI (Citrus mitis Blanco) Fauzan .
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 1 No 2 (2016): November 2016
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v1i2.12

Abstract

Pada pemeriksaan pendahuluan diketahui bahwa ekstrak sari buah jeruk kesturi (citrus mitis Blanco) mengandung steroid. Atas dasar pertimbangan ini maka dicoba mengisolasi dan mengkarakterisasi jenis dan struktur steroid dari sari buah jeruk tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang jenis steroid yang terdapat dalam sari buah jeruk kesturi serta melengkapi data tentang kandungan kimia jeruk kesturi (citrus mitis Blanco). Ekstraksi dan maserasi menggunakan pelarut etil asetat yang diikuti triturasi dengan pelarut heksana. Fraksi positif terhadap uji steroid dengan kandungan yang relatif tinggi adalah fraksi heksana. Komponen-komponen kimia steroid kasar dipisahkan dengan kromatografi kolom dengan menggunakan fasa diam silika gel dan fasa gerak berbagai macam campuran pelarut. Senyawa hasil isolasi berbentuk kristal jarum tak bewarna. Untuk penentuan struktur molekul senyawa hasil isolasi digunakan spektrometer ultraviolet, infra merah, RMI proton, RMI karbon, dan spektrum masa. Spektrum IR hasil isolasi memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 3407 cm, 1050 cm, 2935, 1618, 4 cm, 1472, 2 cm. Spektrum RMI proton memberikan puncak puncak dengan pergeseran kimia 5,35 : 3,55 : 2,3 : 0,70 : dan 0,68 ppm. Spektrum C-13 memberikan pergeseran kimia pada 11,840 11,960 12,240 18,775; 19,008; 19,381; 19,804; 21,061; 21,198;23,039; 24,286; 26,024; 28,232; 29,114; 29,122; 31,631; 31,879; 33,916; 36,133; 36,480; 37,228; 39,746; 42,273; 45,804, 50,110; 51,219; 56,023; 56,743; 71,801; 121,719 dan 140,729 ppm. Spektrum masa memberikan kelimpahan isotop dengan m/z pada 414 (100%), 396(80%), 381(45%), 329(42%), 255(52%),dan 231(22%). Berdasarkan data dan informasi dari identifikasi yang dilakukan, maka senyawa hasil isolasi dari daging buah jeruk kesturi (citrus mitis Blanco) adalah steroid sebanyak 18,54 mg jarum tak bewarna dengan titik leleh 162,3; 164,2 ºC. Jenis steroid tersebut di perkirakan 24-etil-5 kolesten3-beta-ol (β sitosterol).