cover
Contact Name
Erna Muliana
Contact Email
erna.muliana@unimal.ac.id
Phone
+6282366792658
Journal Mail Official
arsitekno@unimal.ac.id
Editorial Address
Program Studi Arsitektur Universitas Malikussaleh Jalan Samudera Lama/Sultanah Nahrasiyah Lancang Garam Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Arsitekno
ISSN : 2301945X     EISSN : 27767841     DOI : https://doi.org/10.29103/arj.v7i7.1211
Arsitekno is engaged in several scopes, namely: Architecture and Design Urban Design Landscape Architecture History, Theory & Critic Architecture Building Science and Technology Housing and Human Settlement
Articles 123 Documents
Realistic Texturing pada Objek 3-dimensi Menggunakan Model Tehnik Texture Mapping Ula, Mutammimul
Arsitekno Vol 6, No 6 (2015): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v6i6.1217

Abstract

Abstrak Tekstur merupakan karakteristik penting dari penampilan objek dalam pemandangan alam, dan merupakan syarat kuat dalam persepsi visual. Pemahaman tekstur merupakan bagian penting dari memahami visi manusia. Pada  objek 3-dimensi pemberian tekstur merupakan hal yang harus dilakukan agar objek terlihat lebih realistis. Maps berwujud gambar tekstur 2D dituangkan ke permukaan geometri/objek untuk membuat penampilan objek tersebut tampak halus untuk detail permukaannya. Pada pengembangan grafik realisme tingkat tinggi diperlukan lebih banyak lapisan tekstur, agar hasil mapping mendekati kesempurnaan. Sebuah tekstur maps yang diterapkan (dipetakan) biasanya dipakai untuk permukaan bentuk objek polygon, proses ini mirip dengan menerapkan texture pada kertas berpola kotak putih yang polo. Pada penelitian ini proses pemberian teksture pada objek 3-dimensi meliputi lantai, furniture dan gedung. Tekture yang digunakan didapat dari mengambil dari photo objek tersebut dalam dunia nyata.Kata Kunci: texturing, texture mapping,3-dimens,
AKSES PENYANDANG DISABILITAS TERHADAP LAYANAN DAN FASILITAS TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA BANDA ACEH Rizkiya, Putra; Yusuf, Myna Agustina; Caisarina, Irin
Arsitekno Vol 8, No 1 (2021): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v8i1.3833

Abstract

Terwujudnya kota inklusif merupakan salah satu tujuan global dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030. Kota inklusif merupakan sebuah prinsip untuk menciptakan ruang kota yang ramah bagi semua kalangan termasuk penyandang disabilitas, yang merupakan salah satu kelompok marginal di perkotaan. Kota Banda Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai kota inklusif namun masih memerlukan peningkatan signifikan dalam berbagai bidang, termasuk transportasi. Isu transportasi memegang peranan krusial karena transportasi mempengaruhi mobilitas dan integrasi warga dalam ruang kota. Penelitian ini bertujuan untuk menilai akses penyandang disabilitas terhadap pelayanan dan fasilitas transportasi publik khususnya dalam transportasi publik kota yaitu Trans Kutaraja dan jalur pedestrian. Data dikumpulkan melalui pengisian instrumen tingkat akses penyandang disabilitas terhadap layanan dan fasilitas transportasi yang diikuti dengan wawancara dengan perwakilan dari organisasi penyandang disabilitas. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyandang disabilitas menilai akses ke pelayanan transportasi publik Trans Kutaraja dan jalur pedestrian masih kurang baik. Kondisi ini diakibatkan oleh kurang baiknya penerapan desain universal dan fasilitas akomodasi yang layak di halte dan jalur pedestrian yang belum ramah penyandang disabilitas. Hal ini menyebabkan hambatan fisik sehingga mereka sulit mengakses pelayanan dan fasilitas transportasi. Sulitnya mobilitas menghambat partisipasi penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari dan mengakibatkan penyandang disabilitas terasingkan dari ruang kota.
POLA PEMUKIMAN KOTA SIGLI Mirsa, Rinaldi
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1208

Abstract

Sigli, the capital of Pidie region at Nanggroe Aceh Darussalam province, situated on East Sumatera Broadway, on Malaka Strait side precisely, connecting the cities amongst Banda Aceh to Medan, strategic also as the capital province hinterland –which its growth was influented by history. Morphology studied aims to searching for beginning of Sigli organism, so that the existing meanings should be comprehensive by integrated with historical perspective back-ground. The research reveals that, around the evolutions, Sigli has fan shaped cities spatial expressed –which natural obstruction at north side by Malaka Strait so that the growth inclined to other directions. Its point out the Sigli embryo -in periodical growth- be an organism and take the evolution so forth, which classified in three periods, include Poli/Pedir Empire Period (1413-1873), Colonial Period (1874-1954) and Safety Period (1955 untill now). The classify to seem the comprehensive typological and morphological physical elements of urban form which categories; dominated functions (commercial, government, settlement and religy), building characters (style, age, block and infrastructure) and placement at territory of Sigli. Such research inventions are best described into the following sentences: 1) the function was transformed, it shows by evolution physical elements of Sigli about each periods; 2) typological of Sigli urban spatial is function and spatial physical units, evolved by specific character of dominant elements; 3) by morphological, the pattern of Sigli urban spatial forced by government and natural topography; 4) the affected factors is the geographic, transportation and functions as traditional trading city, spreading of Islam and Colonial resisted. The research recommends that next morphology study should explored the typology of Sigli urban form to future implementations.
POST OCCUPANCY EVALUATION OF THE TERMINAL CONDONG CATUR YOGYAKARTA Lisa, Nova Purnama
Arsitekno Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v2i2.1245

Abstract

Post Occupancy Evaluation merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalanbangunan/ ruang dengan mengevaluasi kinerja elemen-elemen bangunan/ ruang tersebut. Kegiatan inidilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan/ kegagalan kinerja sebuah lingkungan binaan. Tahap evaluasipasca huni adalah tahap yang sangat perlu untuk melihat kesesuaian antara fas yang ada sekarang denganpola-pola pemanfaatan oleh manusia dan perilakunya. Evaluasi pasca huni adalah suatu proses evaluasifasilitas dengan cara yang sistematik setelah fasilitas tersebut dibangun dan dihuni/ digunakan dalam suatukurun waktu tertentu. Jenis kegiatan dalam evaluasi pasca huni akan tergantung pada interaksi antarkomponen dalam proses evalusi pasca huni:Tolok ukur kinerja Teknikal; Fungsional; Behavioral/ perilaku,Pengguna Individu Kelompok; Organisasi, Setting Ruang; Bangunan; Fasilitas. Evaluasi pasca huni memilikitingkatan kecermatan sesuai kebutuhan penggunanya, yang meliputi: Evaluasi Pasca Huni Indikatif; EvaluasiPasca Huni Investigatif; Evaluasi Pasca Huni Diagnostik. Pada penelitian evaluasi purna huni TerminalCondong Catur di Yogyakarta ini berada pada tingkatan kecermatan sesuai kebutuhan penggunanya yaituevaluasi pasca huni Investigasi. Investigasi dilakukan guna pencapaian triangulasi, dengan melakukanobservasi lapangan/wawancara terhadap pengguna serta kinerja lingkungan binaan sebagai tolak ukurnyadengan mengkomparasikan terhadap standar persyaratan norma Terminal bus kelas C yang di tetapkan.Terminal Condong Catur Yogyakarta merupakan salah satu komponen fungsional utama dari sistemtransportasi yang memerlukan biaya yang besar, sehingga dalam pembangunannya perlu kajian yangmendalam untuk mencapai hasil yang optimal.
KAJIAN ORGANISASI RUANG PADA BANGUNAN RUMAH TJONG A FIE BERDASARKAN KAIDAH ARSITEKTUR CINA Nurhaiza, Nurhaiza
Arsitekno Vol 5, No 5 (2015): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v5i5.1233

Abstract

Rumah Tjong A Fie adalah salah satu bangunan yang dilindungi sebagai artefak warisan sejarah Kota Medan yang memperlihatkan nilai-nilai historis, budaya, dan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan organisasi ruang pada bangunan Rumah Tjong A Fie berdasarkan filosofi arsitektur tradisional Cina. Hasil kajian ini akan memberikan gambaran potensi dan keunikan yang dimiliki oleh Rumah Tjong A Fie sebagai salah satu arsitektur hunian peninggalan etnis Tionghoa pada zamannya. Metode penelitian arsitektur yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif interpretive-historical, yaitu meneliti suatu fenomena fisik/sosial yang berada di antara konteks yang komplek, melalui penjelasan dalam bentuk naratif dan menyeluruh.Penelitian akan melalui beberapa tahapan, yaitu; 1) Pengumpulan dan klasifikasi data primer dan sekunder; 2) Evaluasi data melalui analisis danpenilaian berupa interpretasi terhadap data; dan 3) Kesimpulan berupa penjelasan dalam bentuk narasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa Rumah Tjong A Fie menerapkan konsep arsitektur tradisional Cina pada organisasi ruangnya berdasarkan filosofi tradisional Cina, yaitu: 1) Dao; 2) Kongfusianisme; dan 3) Feng-shui. Konsep arsitektur tradisional Cina direfleksikan pada elemen-elemen arsitektur 1) dinding pembatas; 2) Jian; 3) Aksis; 4) Orientasi ruang; dan 5) Courtyard.
KAJIAN PERUBAHAN FISIK HUNIAN PASCA TSUNAMI SEBAGAI BAHAGIAN DARI REKONSTRUKSI DAN REHABILITASI PASCA BENCANA DI ACEH Dafrina, Armelia; Susilo, Anita
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1222

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi perubahan permukiman (neighbourhood) di pinggiran Kota Aceh sebelum dan sesudah bencana tsunami. Permukiman yang dipilih sebagai fokus lokasi studi, diduga mengalami transformasi, yang terutama disebabkan oleh perubahan Sosial Kemasyarakatan (faktor non-fisik) dan proses berumah yang spesifik (faktor fisik). Perubahan Sosial Kemasyarakatan diduga terjadi karena dua faktor yaitu Sosial Ekonomi. Faktor kedua yaitu Sosial Budaya pada lingkungan ini. Sementara, proses berumah yang spesifik diduga karena proses perubahan dari pengadaan perumahan informal ke formal yang dibangun oleh lembaga publik, swasta maupun swadaya masyarakat. Penelitian transformasi permukiman pasca tsunami di Aceh ini meneliti perubahan transformasi dalam waktu lima tahun setelah bencana tsunami yaitu tahun 2005 sampai dengan tahun  2010. Pemilihan lokasi studi ditentukan berdasarkan pada pertimbangan pertama, permukiman yang berada di daerah pinggiran kota, dan kedua, permukiman yang mengalami kerusakan total oleh bencana tsunami. Artinya, lokasi ini termasuk ke dalam jalur koridor tengah kota yang dikategorikan sebagai area high damage. Berdasarkan kedua pertimbangan tersebut maka dipilih permukiman yang berada di perbatasan kota, Jalan Sultan Iskandar Muda. Selanjutnya diambil kawasan Desa Lambueng yang merupakan bagian dari kawasan studi sebagai area penelitian yang dibahas dengan lebih rinci. Kawasan Lambueng dipilih berdasarkan kompleksitas isu yang ada di dalamnya sehingga dapat diasumsikan dapat mewakili kawasan secara umum. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud tersebut, maka metoda dalam penelitian yang dipilih adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan langkah awal atau sebagai landasan untuk penelitian berikut yang lebih signifikan. Sampel dari penelitian penduduk desa Lambueng. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan memakai tabel krejcie. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data meliputi dimulai dengan studi lapangan (observasi, survei, wawancara, kuisioner) dan juga studi kepustakaan.  Dan studi lapangan di beberapa lokasi yang mengalami bencana di Aceh untuk mendapatkan gambaran kondisi eksisting. Dari studi lapangan ini dianalisis faktor-faktor positif dan paling mempengaruhi keberhasilan pembangunan rumah pasca bencana. Yang kemudian data yang diperoleh akan di analisis dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Pada akhirnya hasil penelitian diharapkan bahwa penelitian yang diusulkan ini akan memberikan keluaran yang bermanfaat masyarakat.
Kenyamanan Pejalan Kaki Terhadap Pemanfaatan Jalur Pedestrian Di Jalan Jamin Ginting Medan Hutagaol, Windi Herson Fernando
Arsitekno Vol 5, No 5 (2015): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v5i5.1213

Abstract

Abstrak Perkembangan kota ditandai dengan pesatnya pembangunan yang merupakan suatu perwujudan dari realitas perkembangan fungsi kegiatan masyarakat kota didalamnya. Tetapi perkembangan kota ini juga berdampak pada menurunnya kualitas dan kuantitas ruang publik. Ruang publik dapat diartikan sebagai ruang milik bersama dan salah satu fungsi kawasan ruang publik adalah sebagai ruang pedestrian. Kawasan jalan Jamin Ginting merupakan kawasan jalan protokol di Kota Medan yang cukup ramai dilalui oleh pengguna jalan, termasuk pejalan kaki. Oleh karena itu, untuk membentuk sebuah ruang pedestrian jalan Jamin Ginting sebagai ruang publik yang nyaman, maka diperlukan studi mengenai kenyamanan pejalan kaki melalui kenyaman fisik dan kenyamanan iklim. Kenyamanan fisik meliputi eksesibilitas, lebar pedestrian, street furniture, vegetasi dan elemen lainnya. Sedangkan kenyamanan iklim meliputi suhu dan kelembaban udara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi exsisting dan fasilitas penunjang yang telah tersedia dalam menunjang kenyamanan pengguna pedestrian di Jalan Jamin Ginting masih masuk dalam kategori tidak nyaman. Jika dilihat dari aspek kenyaman iklim, kurangnya peneduh menjadi kendala utama, sedangkan dari aspek kenyaman fisik menjadi kurang nyaman disebabkan oleh banyaknya hambatan-hambatan dari penggunaan badan jalan sebagai parkir kendaraan.
ANALISA KENYAMANAN TERMAL ADAPTIF PADA RUMAH TINGGAL TIPE 36 DI PERUMAHAN KETAPING RESIDENCE PADANG PARIAMAN Riskillah, Richi Yulistia; Olivia, Sisca; Atthaillah, Atthaillah; Husain, Said; Saputra, Eri
Arsitekno Vol 8, No 1 (2021): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v8i1.3643

Abstract

Rumah merupakan tempat terjadinya aktivitas manusia dalam sehari-hari, dalam melakukan aktivitas di dalam rumah diperlukan kenyamanan bagi pengguna. Kenyamanan termal merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan. Penelitian ini dilakukan untuk memahami kondisi termal pada rumah tinggal sederhana dengan metrik adaptive comfort. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendapatkan data tingkat kenyamanan termal. Rumah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Perumahan Kataping Residence, merupakan perumahan dengan jumlah unit bangun pada 1 tahap yaitu 145 unit dengan satu jenis bangunan yaitu tipe 36. Perumahan ini merupakan perumahan skala besar yang dibangun pada daerah Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman dengan desain menggunakan jendela adaptif. Dalam penggunaannya penghuni menggunakan penghawaan buatan untuk mendapatkan kondisi termal yang baik. Penelitian ini menggunakan metode simulasi dengan teknik parametrik menggunakan Rhinoceros, Grasshopper, Ladybug, dan Honeybee, serta menggunakan data cuaca Kota Padang Pariaman. Simulasi dilakukan 24 jam dalam sehari selama 1 (satu) tahun, dengan menggunakan 2 (dua) rumah contoh yang berbeda arah orientasinya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rumah dengan rata-rata tidak nyaman terjadi pada rumah contoh 2, dengan arah bagian barat merupakan orientasi paling tidak nyaman.
AN INVESTIGATION INTO THE PHENOMENON OF GLOSSINESS IN CONTEMPORARY ARCHITECTURE Badruddin, Atthaillah
Arsitekno Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v2i2.1241

Abstract

This paper will investigate the phenomenon of glossiness as a rising trend in contemporary architecture. Also,this paper will argue a significant transition in the surface finishing and socio-technical development hasdirected architecture toward the trend of glossiness. To gain a better understanding toward this particularphenomenon, the exploration within this study will be discussed in two parts. First, we will look at glossiness asmaterial quality and the limitation of perception. This will suggest the glossiness as a result of the interactionbetween the known material qualities, such as transparency, reflectivity and opacity. Next, we will further lookat this particular phenomenon in socio-technical development in the 20th century to understand why theglossiness has present in the contemporary architecture. Consequently, this understanding will bring us to thecomprehension of glossiness as a product of consumerism culture and computer innovation in architecturesurface materiality.
OVERALL THERMAL TRANSFER VALUE Studi Kasus : Ruang Kuliah III Pada Program Studi Arsitektur Universitas Malikussaleh Iqbal, Muhammad
Arsitekno Vol 5, No 5 (2015): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v5i5.1227

Abstract

Sistem tata udara menggunakan 50-70% energi dari seluruh energi listrik yang digunakan dalam bangunan perkantoran. Beban internal dari gedung internal, yaitu beban yang ditimbulkan oleh lampu, penghuni dan peralatan lain yang menimbulkan panas dan beban eksternal yaitu panas yang masuk dalam bangunan yang diakibatkan oleh radiasi matahari, konduksi dan ventilasi / infiltrasi melalui selubung bangunan. Untuk mengurangi beban eksternal, SNI 03-6389-2000 menentukan kriteria disain yaitu Keseluruhan Thermal Transfer Value (OTTV) harus lebih kecil atau sama dengan 45 Watt / m². Untuk memudahkan perencanaan dalam mendukung konservasi energi, penelitian ini berusaha mencari Window to Wall Ratio (WWR) yang dapat memenuhi OTTV yang diperlukan. Studi dilakukan pada salah satu ruang kuliah sederhana di Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Hasil penelitian ini menunjukkan WWR lebih kecil atau sama dengan 0,30 menghasilkan nilai OTTV memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh SNI 03-6389-2000.

Page 2 of 13 | Total Record : 123