cover
Contact Name
Asef Kurniyawan Hardjana
Contact Email
publikasidiptero@gmail.com
Phone
+62811582318
Journal Mail Official
publikasidiptero@gmail.com
Editorial Address
Jalan A. Wahab Syahrani No.68, Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : 24605875     EISSN : 24605883     DOI : https://doi.org/10.20886/jped
Core Subject : Agriculture,
Silvikultur; Jasa Lingkungan (Nilai Hutan); Biometrik Hutan; Pengolahan Hasil Hutan; Keteknikan dan Pemanenan Hutan; Hasil Hutan Bukan Kayu; Perlindungan Hutan; Konservasi Sumberdaya Hutan; Perhutanan Sosial, Ekonomi dan Kebijakan; Ekologi Tumbuhan dan Biomassa Hutan; Mikrobiologi dan Bioteknologi; Hama dan Penyakit Hutan; Anatomi Kayu; Hidrologi dan Konservasi Tanah Hutan; Dendrologi, Fitogeografi dan Arsitektur Pohon; Fisiologi Tumbuhan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa" : 6 Documents clear
Anatomi Kayu Dari Akar Dan Batang Tiga Jenis Pasak Bumi (Kuning, Merah Dan Hitam) Dari Katingan, Kalimantan Tengah Supartini Supartini; Erwin Erwin
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.25-32

Abstract

Pemanfaatan Pasak Bumi sebagai obat afrodisiak telah meningkatkan nilai jual jenis ini di pasaran. Tiga jenis Pasak Bumi yang dijual yaitu Pasak Bumi kuning, merah dan hitam. Katingan merupakan salah satu daerah sumber bahan baku ketiga jenis ini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui ciri anatomi kayu dari ketiga jenis pasak bumi (pasak bumi kuning, merah dan hitam) yang berasal dari Katingan, Kalimantan Tengah. Sampel yang digunakan adalah kayu Pasak Bumi kuning, merah dan hitam pada akar dan batang. Ciri anatomi kayu yang diamati meliputi pembuluh, jari-jari, parenkim, serat dan saluran interseluler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kayu Pasak bumi kuning berwarna kuning kecoklatan, pembuluh baur dengan pola radial sampai diagonal, parenkim aksial paratrakel selubung tipis (akar) dan bentuk jala (batang), jari-jari biseri dan multiseri, serat bersekat dijumpai dan saluran interseluler aksial (SIA) terdapat di batang. Kayu Pasak bumi merah berwarna coklat kemerahan, pembuluh baur dengan pola radial, parenkim aksial paratrakeal dengan selubung tipis, jari-jari uniseri dan biseri (akar) serta multiseri (batang), serat bersekat terlihat jelas, dan SIA dijumpai di akar. Kayu pasak bumi hitam berwarna kecoklatan, pembuluh baur dengan pola radial, parenkim aksial paratrakeal bentuk pita tipis di akar, jari-jari multiseri, serat bersekat terlihat jelas, dan  terdapat saluran interseluler radial (SIR) di akar dan SIA di batang.
Keragaman Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Kampung Sakaq Lotoq Kabupaten Kutai Barat Zefanius Zefanius; Kiswanto Kiswanto; Paulus Matius
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.51-62

Abstract

Pengetahuan tradisional yang memanfaatkan tumbuhan untuk mengobati berbagai penyakit telah dimiliki dan dipertahankan oleh masyarakat secara turun temurun. Sebagai contoh, pengetahuan suku Dayak yang bermukim di pedalaman hutan Kalimantan cukup besar sehingga dapat memilih dan memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis tumbuhan yang telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq di Kampung Sakaq Lotoq sebagai obat. Pengumpulan data-data lapangan menggunakan metode purposive sampling dan wawancara langsung dengan tokoh adat, petinggi kampung, dan para pembeliatn (dukun pengobatan). Penelitian ini telah menemukan 48 jenis tumbuhan dari 28 suku yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah daun dan akar. Jenis tumbuhan berkhasiat obat tersebut telah dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat untuk menyembuhkan 29 jenis penyakit.
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang Galian C Dengan Jenis Dipterokarpa Muhammad Fajri
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.1-16

Abstract

Post-mining land of type-C mineral has caused problems, because it leaves environmental damage. In order to make the former mining environment better, it is necessary to plant tree species that are in accordance with the characteristics of the post-mining land including dipterocarp species.Post Mining of Class C area has caused problems, because they leave environmental damage. In order to make the former mining environment better, it is necessary to plant tree species that are in accordance with post-mining land characteristics including species of dipterocarpa and non dipterocarpa. Purpose this study was to determine effect of fertilization on growth increment and dipterocarp  live percentage as well as non-dipterocarp species live percentage.Research at KHDTK Labanan Berau, East Kalimantan.Plot area size used in the study is 100m x 100m.Treatments used 1kg manure+0.5kg litter;1kg manure without litter;and without applying manure and litter.Each treatment uses 20 plants, with 2 replications in the form of planting lines.Method used experimental with a completely randomized design with 2 plants species and 3 treatments.Data analysis used ANOVA;tree growth analyzed based on increment of height and diameter.Live plants number using live percentage analysis.ANOVA test results for high increment(P-Value=0.951>α=0.05) and diameter increment(P-Value=0.299>α=0.05);B).Average increment of S. leprosula height is 70.44-83.01cm, D. lanceolataa 62.91-72.08cm);Average increment of S. leprosula diameter 0.67-0.97cm, D. lanceolataa 0.59-0.81cm.Dipterocarpa live percentage, S. leprosula 37.5-57.5%, D. lanceolataa 60-75%, 0%.Fertilization treatment not significantly affect height and diameter increment dipterocarp species. Live percentage dipterocarpa species categorized medium-high and non-dipterocarpa between very low-high.Species S. leprosula, D. Lanceolata, can developed for environment improvement of post- mining land of class C
Pertumbuhan tanaman gaharu (Aquilaria microcarpa Bail.)di Muara Kembang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim Abdurachman Abdurachman; Ngatiman Ngatiman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.41-50

Abstract

Kesadaran masyarakat terhadap perlunya menanam Gaharu untuk memperoleh getah gaharu yang keberadaanya di alam sudah semakin langka sehingga pohon ini tidak menjadi punah. Masyarakat telah banyak melakukan penanaman pada lahan mereka masing-masing dengan berbagai kombinasikan baik yang monokultur maupun campuran. Pada penelitian ini dilaksanakan pada areal tanaman gaharu yang bersifat monokultur dengan dua perlakuan jarak tanam. Tujuan penelitian adalah pertumbuhan tanaman gaharu pada umur 12 tahun yang di tanam secara monokultur. Hasil penelitian menunjukkan struktur tegakan mengikuti pola hutan tanaman  dengan bentuk lonceng,sedangkan riap diameter adalah 1,04 cm/tahun untuk jarak tanam 2 m x 2,5 m dan 0,9 cm/tahun untuk 3 m x 2 m, sedangkan  riap tinggi 0,69 m/tahun untuk jarak tanam 2 m x 2,5 m dan 0,6 m/tahun untuk 3 m x 2 m, serta kerampingan pohon sebesar 73,00 untuk jarak tanam 2 m x 2,5 m  dan 66,46 untuk 3 m x 2 m.Tingkat pertumbuhan kedua jarak tanam memiliki perbedaan yang nyata pada level 5%
Potensi Liken Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kawasan Sentul Bogor Surti Kurniasih; Munarti Munarti; Dimas Prasaja; Anna Ayu Lestari
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.17-24

Abstract

Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang terjadi di perkotaan terutama di daerah dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi.  Liken sangat peka terhadap parameter lingkungan seperti suhu, kelembaban, angin dan polusi udara sehingga dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran udara.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis liken yang dapat dijadikan sebagai bioindikator untuk memonitoring kualitas udara di Kawasan Sentul Eco Edu Tourism Forest.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskripif eksploratif, Pengambilan data liken dilakukan di tiga lokasi secara purposive sampling yaitu memilih secara sengaja lokasi yang dianggap memiliki tingkat polusi yang berbeda berdasarkan tingkat aktivitas manusia.  Luas pengamatan liken dilakukan pada permukaan kulit batang pohon secara melingkar setinggi ±150 cm dari permukaan tanah, Analisis kandungan logam berat yaitu timbal (Pb) dan kromium (Cr) dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Sembilan jenis liken yang berhasil diidentifikasi dengan dua jenis tipe tallus yaitu Foliose dan Crustose.  Jenis Parmelia paling sedikit ditemukan dan merupakan jenis liken yang sensitif sedangkan jenis liken Cryptochenia effusa ditemukan paling banyak dan terdapat pada semua lokasi pengamatan sehingga jenis ini tergolong toleran terhadap perubahan kualitas udara. Berdasarkan akumulasi Pb dan Cr pada tallus, jenis Parmelia lebih banyak mengakumulasi Pb dan Cr dibanding jenis Crypthocenia dan Physcia.
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Bribin Pasca Implementasi Uu Nomer 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah S. Agung S. Raharjo; Purwanto Purwanto; Nana Haryanti
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.1.33-40

Abstract

Undang – Undang pemerintahan daerah telah mengalami tiga kali perubahan sejak reformasi digulirkan, perubahan terakhir adalah Undang Undang No 23 tahun 2014. Perubahan tersebut banyak berkaitan dengan perimbangan kewenangan pusat dan daerah, disatu masa terjadi proses desentralisasi yang ekstrim dan dimasa lainnya terjadi resentralisasi. Perubahan ini tentunya berpengaruh terhadap praktek pemerintahan di daerah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perubahan undang undang pemerintahan daerah terhadap pengelolaan daerah aliran sungai. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan UU 23 Tahun 2014 menjadi salah satu kendala dalam pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) Bribin. Kendala tersebut berkaitan dengan ketersediaan suber daya manusia di lapangan dan peran serta pemerintah daerah dalam perencanaan pengelolaan DAS Bribin.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue