cover
Contact Name
Johanes Hasugian
Contact Email
johaneswhasugian@gmail.com
Phone
+6285265222617
Journal Mail Official
johaneswhasugian@gmail.com
Editorial Address
johaneswhasugian@gmail.com
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
ISSN : 27216020     EISSN : 2721432X     DOI : 10.46305
Core Subject : Religion, Education,
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi dan pendidikan agama Kristen, dengan nomor ISSN: 2721-432X (online), ISSN: 2721-6020 (print), yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara, Medan. Focus dan Scope penelitian IMMANUEL adalah: Teologi Biblikal Teologi Sistematika Teologi Praktika Pendidikan Agama Kristen IMMANUEL menerima artikel dari dosen dan para praktisi teologi yang ahli di bidangnya, dari segala institusi teologi yang ada, baik dari dalam maupun luar negeri. Artikel yang telah memenuhi persyaratan akan dinilai kelayakannya oleh reviewer yang ahli di bidangnya melalui proses double blind-review. IMMANUEL terbit dua kali dalam satu tahun, April dan Oktober
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2022): APRIL 2022" : 5 Documents clear
Implementasi Lima Nilai Budaya Kerja dalam Penguatan Karakter Di Lingkup Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah Marice Marice; Urbanus Urbanus
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v3i1.103

Abstract

This study was conducted to analyze the implementation of five values of work culture to strengthen character in the Regional Office of the Ministry of Religion of Central Kalimantan Province. This research is motivated because there are various obstacles to the implementation of work and services to the community, namely the existence of employees who do not comply with the established rules. This study uses a qualitative method with observations and interviews with twelve informants. The study was conducted for five months from October 2021 to February 2022 at the Regional Office of the Ministry of Religion, Central Kalimantan. The five values of work culture implemented by employees of the Regional Office of the Ministry of Religion of Central Kalimantan Province will make employees obey the rules in the agency where they work so that they can be an example for employees in other agencies for implementing the five values of work culture to strengthen character.AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk menganalisis implementasi lima nilai budaya kerja dalam penguatan karakter di lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah.  Penelitian ini dilatarbelakangi karena terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaan kerja dan pelayanan kepada masyarakat yaitu adanya pegawai yang belum mematuhi aturan yang ditetapkan. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara terhadap dua belas orang informan. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu dari bulan Oktober 2021 sampai bulan Februari 2022 pada kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah. Lima nilai budaya kerja yang diimplementasikan oleh pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah akan menjadikan para pegawai taat pada aturan di instansi tempat bekerja, sehingga dapat menjadi contoh bagi pegawai di instansi lain dalam hal mengimplementasikan lima nilai budaya kerja sebagai penguatan karakter.
Peristiwa Penyaliban Yesus Ditinjau dari Perspektif Sejarah dan Teologi Yohanes Daniel Lindung Adiatma
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v3i1.104

Abstract

The event of the crucifixion of Jesus Christ has caused controversy for some circles. For Christians, this event marks a major change in human life in obtaining eternal life. For non-religious historians, these events are ordinary events that do not have any meaning in history. But they admit that the crucifixion of Jesus is considered a major event for mankind. His example influences mankind to become civilized human beings. In addition, there are some people who do not believe that the crucifixion of Jesus is a factual event and can be trusted. The assumption is, Jesus was released from the punishment of the cross and went to other areas to preach the gospel. Although the latter opinion is not supported by valid data and has received opposition from Christian historians and theologians, it is still believed by several groups of people. This study seeks to assess historical facts about the crucifixion of Jesus Christ from a historical and theological perspective so that the validity of the events of Jesus' death cannot be doubted and increases Christian belief in the event not only at the faith level, but also at the academic level. The author will present historical data from leading historians and literary analysis of the Gospel of John 11:1-12:36 to find the historical factuality of the crucifixion of Jesus and the theological meaning behind the event. In his study, the author will compare the opinions of historians who lived close to the time of Jesus and John as narrators and witnesses of the death of Jesus. Finally, readers can believe in the factuality and history of Jesus' crucifixion which is interpreted as a glory for the Son of God and has an impact on the lives of believers.AbstrakPeristiwa penyaliban Yesus Kristus telah menimbulkan kontroversi bagi beberapa kalangan. Bagi orang Kristen, peristiwa tersebut menandai perubahan besar dalam kehidupan manusia dalam memperoleh kehidupan kekal. Bagi sejarahwan non keagamaan, peristiwa tersebut merupakan peristiwa biasa yang tidak memiliki makna apapun dalam sejarah. Tetapi mereka mengakui bahwa peristiwa penyaliban Yesus dianggap sebagai peristiwa besar bagi umat manusia. Keteladan-Nya memberikan pengaruh bagi umat manusia agar menjadi manusia yang beradap. Selain itu, ada beberapa kalangan yang tidak meyakini peristiwa penyaliban Yesus sebagai peristiwa yang faktual dan dapat dipercayai kebenarannya. Asumsinya, Yesus dilepaskan dari hukuman salib dan pergi ke daerah lainnya untuk memberitakan injil. Meskipun pendapat terakhir tersebut tidak didukung dengan data-data yang valid dan memperoleh pertentangan dari sejarahwan dan teolog Kristen, namun pendapat tersebut masih diyakini oleh beberapa kelompok orang. Penelitian ini berusaha untuk menilai fakta sejarah tentang penyaliban Yesus Kristus dari perspektif sejarah dan teologi sehingga validitas peristiwa kematian Yesus tidak dapat diragukan dan meningkatkan keyakinan orang Kristen terhadap peristiwa itu bukan saja pada tingkat iman, melainkan juga pada tingkat akademis. Penulis akan memaparkan data-data sejarah dari sejarahwan terkemuka dan analisis sastra Injil Yohanes 11:1-12:36 untuk menemukan faktualitas sejarah penyaliban Yesus dan makna teologis di balik peristiwa tersebut. Dalam kajiannya, penulis akan membadingkan pendapat sejarawan yang hidup dekat dengan masa Yesus dan Yohanes sebagai narator dan saksi peristiwa kematian Yesus. Akhirnya, pembaca dapat meyakini faktualitas dan historitas penyaliban Yesus yang dimaknai sebagai kemuliaan bagi Anak Allah dan berdampak pada kehidupan orang percaya.
Studi Deskriptif Religiusitas Praktis Pekerja Maxima Wedding Organizer di Solo Fibry Jati Nugroho; Soni Wibowo Purnomo; Yusup Rogo Yuono
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v3i1.105

Abstract

Maxima Wedding Organizer is a business that moves in the wedding depertment. Accept and help the bride who wishes to get married. Maxima Wedding Organizer attends a family that needs wedding services asa solution for the married family. They leave it to Maxima Wedding Organizer to the problem at hand. Researchers use qualitative research using descriptive methods, it describes a religionist-religionist study the practical maxima wedding organizer in solo can provide insight into the select of cheap and frugaliarian wedding.  AbstrakMaxima Wedding Organizer merupakan suatu bisnis yang bergerak di bagian pesta pernikahan. Menerima dan membantu pengantin yang ingin melangsungkan pernikahannya. Maxima Wedding Organizer hadir di tengah-tengah keluarga yang membutuhkan jasa Wedding sebagai solusi bagi keluarga yang menikah. Pasangan yang hendak menikah menyerahkan acara sepenuhnya kepada Maxima Wedding Organizer untuk mempersiapkan semuanya dalam mengatasi masalah yang ada. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, penelitian ini menguraikan tentang Studi Deskriptif Religiusitas Praktis pekerja Maxima Wedding Organizer Di Solo dapat memberikan pemahaman dalam memilih wedding yang murah dan hemat.
Gereja yang Berorientasi pada Dunia: Penilaian terhadap Paradigma Misi GBKP Namo Buah Silebo-Lebo Debora Apulisa Sembiring; Pelita Hati Surbakti; Eder Timanta Sitepu
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v3i1.84

Abstract

Criticism to the church in carrying out its mission is often raised. A number of churches are considered no longer world-oriented but only Heaven-oriented. In his book, Meng-hari-ini-kan Injil di Bumi Pancasila, Ebenhaizer I. Nuban Timo suggests that there are four erroneous paradigms about the mission. This paper is an attempt to assess whether these four erroneous paradigms also exist in the Batak Karo Protestant Church (GBKP) Namo Buah Silebo-Lebo (NBS), Deli Serdang district, North Sumatra. The purpose of this assessment, of course, is to get a real picture of the GBKP NBS. This research is qualitative research through literature study and interviews. A literature study was carried out by tracing a number of writings on the mission of the church and also a number of GBKP NBS documents. Meanwhile, the interviewees included: Former NBS Village Head, GBKP NBS church leader, a number of members and administrators of several GBKP NBS categories. As a result, the four mission paradigm errors concluded by Timo above were also found in the NBS GBKP. AbstrakKritik terhadap gereja dalam menjalankan misinya sering dikemukakan. Sejumlah gereja dinilai tidak lagi berorientasi pada dunia tetapi hanya berorientasi pada Surga. Dalam bukunya, Meng-hari-ini-kan Injil di Bumi Pancasila, Ebenhaizer I. Nuban Timo mengemukakan adanya empat paradigma yang keliru tentang misi. Tulisan ini merupakan upaya untuk menilai apakah keempat paradigma yang keliru ini juga ada di dalam Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Namo Buah Silebo-Lebo (NBS), kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan dan wawancara. Studi kepustakaan dilakukan dengan menelusuri sejumlah tulisan mengenai misi gereja dan juga sejumlah dokumen GBKP NBS. Sementara itu, wawancara dilakukan terhadap beberapa komponen masyarakat. yang diwawancarai antara lain: Mantan Kepala Desa NBS, pemimpin jemaat GBKP NBS, sejumlah anggota dan pengurus beberapa kategorial GBKP NBS. Hasilnya, keempat kekeliruan paradigma misi yang disimpulkan oleh Timo di atas ternyata juga ditemukan dalam GBKP NBS.
Degradasi Moral Generasi Z: Suatu Tinjauan Etis Teologis terhadap Penggunaan Internet Dwi Meinanto; Bobby Kurnia Putrawan; Amran Simangunsong
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v3i1.86

Abstract

The development of the times marked by the rapid advancement of technology has a positive and negative impact, according to the Wibawanto, the impact of the development of technology that is so fast also affected the generation of Z, which is generation born in 1995-2000 which is also called the Internet generation. One of the impact negative technological developments for the Z generation is Phubbing originating from the word phones and snubbing which can be interpreted with actions that hurt others socially, because they are more focused on smartphones than social interactions in real terms. Apart from that other negative impacts are addicted to the internet. These things can lead to moral degradation of children belonging to the Genis Z. Theological ethical review will be the answer to the problem of the moral degradation, because it bases all the moral values of Jesus 'character and Jesus' teachings in the corner of the Characterology. This writing uses a quantitatic method through library research so as to produce a result of theological ethical review where the Word of God teaches everyone to love each other and build unity so that everyone accept God's blessings.  Perkembangan Zaman yang ditandai dengan Pesatnya Kemajuan Teknologi memiliki dampak positif dan juga negatif, Menurut Wibawanto, dampak perkembangan Teknologi yang begitu cepat juga sangat berimbas kepada Generasi Z yaitu Generasi yang lahir pada Tahun 1995-2000 yang disebut juga dengan Generasi Internet. Salah satu imbas Negatif perkembangan teknologi bagi Generasi z adalah Phubbing yang berasal dari kata Phone dan Snubbing yang dapat diartikan dengan Tindakan yang menyakiti orang lain secara sosial, karena lebih terfokus kepada Smartphone daripada interaksi sosial secara nyata. Selain daripada itu dampak negative lainya adalah Kecanduan Internet. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan degradasi moral anak-anak yang tergolong dalam Generasi Z. Tinjauan Etis Teologis akan menjadi jawaban bagi Problematikan Degradasi Moral tersebut, karena mendasarkan semua nilai moral dari Karakter Yesus dan Ajaran Yesus dalam Sudut padangan Karakterologi. Penulisan ini menggunakan metode Kuantitatis melalui Penelitian kepustakaan sehingga menghasilkan sebuah hasil Tinjauan Etis Teologis dimana Firman Tuhan mengajarkan utntuk setiap orang mengasihi sesamanya dan membangun kesatuan supaya setiap orang menerima berkat Tuhan. The development of the times marked by the rapid advancement of technology has a positive and negative impact, according to the Wibawanto, the impact of the development of technology that is so fast also affected the generation of Z, which is generation born in 1995-2000 which is also called the Internet generation. One of the impact negative technological developments for the Z generation is Phubbing originating from the word phones and snubbing which can be interpreted with actions that hurt others socially, because they are more focused on smartphones than social interactions in real terms. Apart from that other negative impacts are addicted to the internet. These things can lead to moral degradation of children belonging to the Genis Z. Theological ethical review will be the answer to the problem of the moral degradation, because it bases all the moral values of Jesus 'character and Jesus' teachings in the corner of the Characterology. This writing uses a quantitatic method through library research so as to produce a result of theological ethical review where the Word of God teaches everyone to love each other and build unity so that everyone accept God's blessings. Keywords: Degradation, Moral, Generation Z, Christian Ethics, Theological. Abstrak: Perkembangan Zaman yang ditandai dengan Pesatnya Kemajuan Teknologi memiliki dampak positif dan juga negatif, Menurut Wibawanto, dampak perkembangan Teknologi yang begitu cepat juga sangat berimbas kepada Generasi Z yaitu Generasi yang lahir pada Tahun 1995-2000 yang disebut juga dengan Generasi Internet[1]. Salah satu imbas Negatif perkembangan teknologi bagi Generasi z adalah Phubbing yang berasal dari kata Phone dan Snubbing[2] yang dapat diartikan dengan Tindakan yang menyakiti orang lain secara sosial, karena lebih terfokus kepada Smartphone daripada interaksi sosial secara nyata. Selain daripada itu dampak negative lainya adalah Kecanduan Internet. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan degradasi moral anak-anak yang tergolong dalam Generasi Z. Tinjauan Etis Teologis akan menjadi jawaban bagi Problematikan Degradasi Moral tersebut, karena mendasarkan semua nilai moral dari Karakter Yesus dan Ajaran Yesus dalam Sudut padangan Karakterologi. Penulisan ini menggunakan metode Kuantitatis melalui Penelitian kepustakaan sehingga menghasilkan sebuah hasil Tinjauan Etis Teologis dimana Firman Tuhan mengajarkan utntuk setiap orang mengasihi sesamanya dan membangun kesatuan supaya setiap orang menerima berkat Tuhan.[1]H. Wibawanto,“GenerasiZdanPembelajarandiPendidikanTinggi.”SimposiumNasional PendidikanTinggi, 2016, 1–12.[2] Lloyd Harper, “How Stop to Phubbing.” Stop Phubbing Start Connecting, 2015. https://www.stopphubbing.com/how-to-stop-phubbing.

Page 1 of 1 | Total Record : 5