cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014" : 5 Documents clear
RANCANGAN MODEL PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT PESERTA USAHATANI KONSERVASI LAHAN KERING DI ZONA TAMBANG EMAS PULAU LOMBOK Candra Ayu
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.1

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah merancang model pengentasan kemiskinan petani pelaksana usahatani konservasi lahan kering yang eksistensinya terancam akibat alih fungsi lahan untuk aktivitas penambangan ilegal di zona tambang emas Pulau Lombok. Dasar pengembangan model adalah penciptaan nilai tambah agribisnis lahan kering agar berkelanjutan mendukung penghidupan masyarakat sekaligus melestarikan sumberdaya alam. Model sistem agribisnis terpadu dan berkelanjutan hasil penelitian, terdiri dari komponen: input/potensi pengembangan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, output/ luaran model, dampak positif/kekuatan serta tantangan pengembangan. Simulasi model berdampak positif terhadap perekonomian wilayah binaan, yakni memperbaiki kesejahteraan masyarakat, menumbuhkan agroindustri sejenis di luar binaan, menguatkan posisi jual petani, memotivasi petani non binaan untuk bertani/sebagai pemasok bahan baku, membuka peluang perdagangan bahan baku antar wilayah serta meredam minat menjadi penambang. ABSTRACT Objective of this research is to design poorness elevation model of farmer that is threatened it’s the agriculture system existence as result of switching function of farm for gold mine activity in illegal gold mine zone of Lombok Island. Development bases of model are creation of dry farming agribusiness added value that having sustainability supports subsistence of community living as well as preserves natural resources. Model of Sustainable Integrated Agribusiness System that resulted from the research, consists of six principal components, namely: input or its development potency, group of target, location of activity, output model, positive impact/strength and model development challenge. Simulation of the model affects economics of guidance region positively, namely improves community prosperity, grows the same agroindustrv outside of guidance region, strengthens farmer’s selling position, motivates non guidance farmer to improve their farming or as raw material supplier, opens commerce opportunity of raw material between regions and damps enthusiasm of farmer to become mineworker.
MODEL KEMITRAAN YANG BERKESINAMBUNGAN PADA INDUSTRI METE DI KAWASAN PERKEBUNAN JAMBU METE NUSA TENGGARA BARAT Anwar Anwar; Bambang Dipokusumo; Dian Lestari Miharja
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.2

Abstract

ABSTRAK Kemitraan yang diharapkan dapat menjembatani keterkaitan perusahaan pengelola dengan pelaku industri hingga saat ini kurang dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu pemikiran secara seksama dalam bentuk penelitian model kemitraan yang berkesinambungan dan harmonis, khususnya dalam agribisnis atau pemasaran kacang mete dinilai sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengevaluasi pola kemitraan yang dikembangkan saat ini, meliputi: (i) tingkat pengetahuan pelaku industri tentang hak (right) dan kewajibannya (obligation) dalam kaitannya dengan hubungan kerja kemitraan, (ii) rules of representation (pelibatan) pelaku industri mitra dalam proses pengambilan keputusan tentang penentuan harga, (2) untuk menemukan model kemitraan yang berkesinambungan dan harmonis dalam agribisnis atau pemasaran kacang mete, dan (3) untuk menganalisis sikap dan perilaku pelaku industri dan perusahaan mitra terhadap model kemitraan yang dikembangkan saat ini berikut kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancamannya. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, yang diarahkan kepada upaya menggali informasi yang berkaitan dengan kemitraan dalam agribisnis kacang mete. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik survei melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis skor untuk pola kemitraan, sikap dan perilaku principal-agent dengan Skala Likert, dan analisis SWOT untuk mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman atau hambatan dari operasionalisasi kemitraan yang dikembang-kan saai ini sehingga dapat ditentukan model kemitraan baru yang berkesinambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat dua bentuk kemitraan dalam penyaluran mete gelondongan dan kacang mete yaitu Kemitraan Bapak Angkat yang Termodifikasi dan Kemitraan Penghela, (2) model kemitraan industri kacang mete berkelanjutan terbangun dengan strategi bermitra yaitu : (a) strategi pengembangan kapasitas kelembagaan (pembangunan kelompok industri kacang mete, pembangunan asosiasi (kolaborasi) kelembagaan industri kacang mete, pembangunan kemitraan dengan pelaku pasar lainnya, dan pendampingan pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan teknologi kacang mete dan kelembagaan industri kacang mete; (b) strategi pembangunan kontrak atau kesepakatan bermitra (tersusunnya secara tertulis kesepakatan kerjasama antara industri kacang mete dan kelembagaan lainnya, terumuskannya persyaratan kualitas dan harga untuk setiap kelas kacang mete, dan adanya pihak ketiga sebagai penengah bila terjadi sengketa. ABSTRACT Collaboration that was assuned to bridge the interest between cashew farmers and industries is not easly materialized. For this season, research to develop model thad could create a sustainable collaboration model with regards to agribusinness of cashew is verry appreciated. The objective of this measured are : (1) to evaluate the present existing collaboration, with respect to: (a) their awaran as interms of right and obligation in collaboration, and (b) their involment in deciding the cashew price, (2) to find or develop sustainable collaboration model in agribusiness and marketing of cashew, and (3) to analyze the behaviors of cashew farmers and its industrial comitenpart lowerd present collaboration model developed, including its strength, weaknes, opportunity, and threat. This research was designed using qualitative and quantitative method analyze, that was directed to colhet information that coincide with collaboration in cashew agribusinesses. Data collection was done using tehnich survey throngh in-depth interview and focus group discussion (FGD). Data analyses was conducted through score analyses for collaboration scheme, Likert Scale for principle agent behaviour, and SWAT analyses for knowing the strength, weaknes, opportunity, and threats from the present developed collaboration, so that can be formulated new collaboration model that can exist sustainably. Results of study shows that : (1) there are two forms of collaborations in distributing raw cashew product thar are: (a) Kemitraan Bapak Angkat yang Termodifikasi dan (b) Kemitraan Penghela, (2) a sustainable collabo-ration model for cashew agribusiness could be established through: (a) development institutional capacity for cashew industry group, cashew nut association, collaboration development with other market stakeholders, people empowerment, and cashew on memorandum of understanding to collaborate. In this MoU must include: agreement to collaboaration, statement about price for each cashew quality, and the stated mediator in case there are any disagreements/conflicts.
VOLATILITAS HARGA DAN RESPON PRODUKSI CABE DI PULAU LOMBOK Anas Zaini
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.3

Abstract

ABSTRAK Seperti halnya produk pertanian lain, harga cabe rawit semakin berfluktuasi dalam sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini bertujuan mengukur derajat volatilitas harga dan menentukan pengaruhnya terhadap produksi cabe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2002-2012 volatilitas harga cabe telah melewati ± 2 deviasi standar, mengindikasikan volatilitas harga cabe sudah menjadi persoalan serius bagi masyarakat di Pulau Lombok. Selain itu petani cabe berreaksi negatif terhadap harga yang volatil tersebut dengan mengurangi produksi sebesar 0,13% manakala volatilitas mencapai ± 2 deviasi standar. Oleh karena volatilitas meningkat pada periode Januari-Februari dan mencapai puncak pada bulan Maret maka pembuat kebijakan diharapkan dapat mengatur pola tanam untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Melalui perencanaan ilmiah tersebut maka luas panen dan produksi cabe akan mencukupi bagi konsumen dengan harga yang wajar, terutama pada bulan-bulan tersebut. ABSTRACT Like many other agricultural commodities, the price of small chilli (cabe rawit) tends to fluctuate more frequently during the last decade. For that reason, this paper aims at measuring the the magnitude of chilli price volatility and determining the extent to which the volatility of small chilli price correspond to its production. Results show that during the period of 2002-2012 price volatility of small chilli in Lombok has exceeded more than ±2 standard deviation, indicating volatility is becoming serious problem for the people in this island. In addition, chilli farmers react negatively to the price volatility by reducing production as much as 0.13% each time volatility reaches ± 2 standard deviation. As volatility increases during January-February and peaks in March, the policy makers are expected to manage the planting pattern. This scientific planning will guarantee adequate amount of harvesting areas to produce enough chilli for consumers at reasonable price.
ESTIMASI PERMINTAAN AIR RUMAHTANGGA DI PULAU LOMBOK: PENDEKATAN KONSEP AIR MAYA Halimatus Sa’diyah
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.4

Abstract

ABSTRAK Penanganan kelangkaan sumberdaya air dapat didekati melalui dua sisi, penawaran dan permintaan. Penelitian ini difokuskan pada upaya menangani kelangkaan sumberdaya air melalui sisi permintaan. Upaya penekanan permintaan memerlukan informasi prilaku konsumen terhadap variabel penentu permintaan air, baik permintaan air (langsung) maupun permintaan air maya/virtual water (air yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat). Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengestimasi fungsi permintaan air langsung dan air maya (2) menganalisis elastisitas permintaan air dan (3) menganalisis kebutuhan air dan air maya masyarakat Pulau Lombok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan air pada level rumahtangga secara signifikan dipengaruhi oleh harga, jumlah anggota rumahtangga (kecuali permintaan air minum kemasan) dan pendapatan (kecuali permintaan air sumur). Seperti harapan, harga berpengaruh negatif terhadap jumlah air yang diminta/dikonsumsi pada seluruh jenis permintaan air, sedang pendapatan, jumlah anggota rumahtangga, dan pendidikan berpengaruh positif kecuali pendidikan berpengaruh negatif pada permintaan air sumur. Permintaan air minum kemasan memiliki elastisitas harga tertinggi (-5,22), diikuti air PDAM (-0,66) dan air sumur (-0,24). Seperti halnya pada permintaan air, permintaan air maya pada level rumahtangga juga dipengaruhi secara negatif oleh harga barang tersebut. Elastisitas harga permintaan air untuk menghasilkan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumahtangga seluruhnya bersifat elastis, kecuali permintaan air untuk tahu dan tempe. Permintaan telur paling elastis terhadap harga (-6,6), kemudian berikutnya berturut-turut adalah permintaan ikan air tawar (-2,82), kedelai (-2,29), daging sapi (-2,52), beras (-2,05), kacang tanah (-1,29), dan jagung (-1,23). Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan air bersih serta kebutuhan pangan masyarakat Pulau Lombok diperlukan air sebesar 2.622.092.101,44 m3, yang terdiri dari air langsung yang bersumber dari air PDAM sebesar 6,79 m3/kapita/bulan, air sumur 6,24 m3/kapita/bulan, air minum kemasan 10,18 liter/kapita/bulan, dan air maya sebesar 48,6 m3/kapita/bulan. ABSTRACT Water scarcity can be addressed by managing both supply and demand side. In general this research was designed to study the consumer behavior toward variables determined water dan virtual water demand. Specifically this research was aimed to (1) estimate water and virtual water demand function, (2) estimater their elasticities, and (3) analyze water and virtual water consumption. The results show that water demand at household level significantly affected by its own price, the number of family member (except for bottle water demand), and income (except for pumping water demand). As expected. Water price affect negatively for all water demand, while income, the number of family member, and level of education (except for pumping water) affect positively. Bottle water demand has the highest price demand elasticity, reach up to -5.22 compare to PDAM water demand (-0.66) and pumping water demand (-0.24). Virtual water demand was also negatively affcted by their own price of several commodities consumed. Virtual water demand for all comodities are considered elastic, except for tofu and tempe demand. Virtual water for producing egg was considered the most elastic (-6.6), followed by virtual water demand for producing fresh water fish (-2.82), soybean (-2.29), meet (-2.52), rice (-2.05) peanuts (-1.29) and corn (-1.23). Total water consumption of Lombok reached up to 2.622 million/ month, consisted of 6.79 m3/capita/month of PDAM water, 6.24 m3/capita/ month of pumping water, 10.18 liter/capita/month of bottle water and 48.6 m3/ capita/month of virtual water.
KERAGAAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF PEREMPUAN DAN DAMPAKNYA BAGI PENGUATAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI UNTUK MENGATASI MASALAH KEMISKINAN DI KABUPATEN LOMBOK BARAT N.L. Sri Supartiningsih; Sri Maryati; Rosmilawati Rosmilawati; Asri Hidayati
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.7

Abstract

ABSTRAK Masalah kemiskinan masih tetap merupakan masalah utama pembangunan di Indonesia, pemberdayaan ekonomi wanita merupakan salah satu upaya dalam penanggulangan kemiskinan. Identifikasi tentang potensi ekonomi produktif perempuan, akses dan kontrol perempuan terhadap sumberdaya lokal serta gambaran persepsi masyarakat terhadap peran perempuan bagi penguatan ekonomi rumahtangga petani, merupakan kegiatan awal untuk menunjang penyusunan suatu model pemberdayaan perempuan untuk mengatasi kemiskinan rumahtangga tani. Keragaan kegiatan ekonomi produktif perempuan dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi rumahtangga petani yaitu mencapai 46,01 %. Hal ini didukung oleh motivasi perempuan untuk ikut mencari nafkah sangat tinggi, kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran perempuan bagi penguatan ekonomi rumahtangga, perubahan pemahaman laki-laki terhadap peran domestik, adanya program-program, organisasi dan kader pemberdayaan perempuan serta akses dan kontrol perempuan terhadap sumberdaya lokal yang hampir sama dengan laki-laki, namun keterampilan yang dimiliki perempuan dan beban kerja domestik perempuan yang tinggi merupakan hambatan utama, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya dan norma masing-masing daerah. Oleh karena itu upaya peningkatan peran perempuan pada kegiatan ekonomi produktif untuk mendukung penguatan ekonomi rumahtangga, perlu memperhatikan karakteristik relasi perempuan dan laki-laki di masing-masing daerah. ABTRACT The problem of poverty still remains a major problem in Indonesian development, economic empowerment of women is one of the efforts in poverty reduction. Identification of women's productive potential of the economy, women's access to and control over resources as well as an overview of local public perception of the role of women to the strengthening of farm household economy, an initial activity to support the development of a model of empowering women to overcome poverty farm households. Performance of productive economic activities of women can contribute significant for farm households, reaching 46.01 %. This is supported by the motivation of women to participate for a living is very high, public awareness of the importance of strengthening the role of women to the household economy, changes in the understanding of men against domestic role, the existence of programs, organizations and cadres of women's empowerment and women's access to and control over resources locally similar to men, but women have the skills and the workload of women's domestic high is a major obstacle, this condition is strongly influenced by social and cultural conditions and norms of each region. Therefore, efforts to increase the role of women in productive economic activities to support strengthening of the household economy, need to pay attention to the characteristics of the relation of women and men in each region.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue