cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007" : 6 Documents clear
1. Determinants of technical efficiency of rice farming in dryland area of Central Lombok: An application stochastic frontier production function I Gusti Lanang Parta Tanaya
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i1.152

Abstract

Abstrak Pertanian memainkan peranan penting dalam pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Padi merupakan tanaman pangan utama untuk pertanian di Indonesia sebab beras merupakan makanan pokok bagi penduduk negara ini. Walaupun produksi padi secara nasional meningkat, produktifitas per satuan input menurun. Hal ini sangat erat kaitannya dengan efisiensi produksi. Studi ini menampilkan ukuran langsung dari efisiensi produksi menggunakan fungsi produksi stokastik frontier dan model pengaruh inefisiensi. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat efisiensi tinggi yang rata-rata 86,75 persen dalam penggunaan input usahatani. Faktor penentu tingkat efisiensi ini adalah umur, pendidikan, pengalaman berusahatani, ketersediaan kredit, lokasi usahatani dan jumlah tenaga kerja dalam keluarga. Abstract Agriculture plays important role in economic development for most developing countries including Indonesia. Rice is a main crop for agriculture in Indonesia because it is a staple food for the populations. Even though rice production nationally increases, the productivity per input uses basis decrease. This issue is related to production efficiency. This study provides a direct measure of production efficiency using a stochastic production frontier and inefficiency effects model. The result shows that there is high level efficiency in using farm input with on average 86.75 percent. The efficiency differences can be explained by age, education, experience, credit availability, farm location and number of family labour.
2. Studi penampilan pasar kayu jati di Kabupaten Sumbawa Efendy Efendy
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i1.153

Abstract

Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur dan perilaku pasar kayu jati (Tectona grandis) telah dilakukan dengan metode deskriptif dan teknik survai dengan mengambil 41 petani jati, 3 pedagang besar 1 agen pedagang besar, dan 4 pengolah kayu. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur pasar kayu jati mengarah ke oligopsoni dengan konsentrasi tinggi, sedangkan perilaku pasar kayu menunjukkan adanya kerjasama antar pedagang kayu di Kabupaten Sumbawa dan pedagang antar pulau. Abstract The research, to know structure and behavior of teak market (Tectona grandis), was conducted using descriptive method and survey technique. Samples included 41 teak farmers, 3 wholesellers, 1 major marketing agent , and 4 wood processor. The study revealed that market structure is rather olygopsony with high consentration while market behaviour indicated some collaboration among wood traders within the regency and with traders outside the island.
3. Pengaruh liberalisasi finansial terhadap perkembangan lembaga pembiayaan mikro di Propinsi NTB Ketut Budastra
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i1.156

Abstract

Abstrak Paper ini berupaya untuk menilai dampak dari liberalisasi (sektor) keuangan pada pembangunan pembiayaan mikro di Indonesia dengan mengambil provinsi NTB sebagai daerah studi kasus. Liberalisasi (sektor) keuangan merujuk pada penghilangan pembatasan tingkat bunga dan kemudahan pembukaan bank. Pembangunan pembiayaan mikro merujuk pada akses and keberlanjutan lembaga keuangan mikro yang diukur dengan empat indikator, yaitu: jumlah lembaga pembiayaan mikro, ukuran relatip assetnya, besaran kredit program dan penampilan masing-masing jenis lembaga pembiayaan mikro itu sendiri. Penilaian dampak tersebut menggunakan data dari statistik lembaga keuangan (Bank Indonesia dan Dinas Koperasi) dan beberapa studi kasus terpilih. Ditemukan bahwa liberaralisasi telah mendorong beroperasinya lembaga-lembaga pembiayaan mikro baru dan menghasilkan dampak positip pada akses jasa pembiayaan mikro, tercermin jumlah lembaga pembiayaan mikro dan sebaran geografisnya yang meningkat tajam. Namun, keberlanjutan lembaga pembiayaan mikro tersebut dalam ancaman yang berat akibat persaingan tak sehat, skala operasi terbatas, ketergantungan pada pembiayaan pemerintah, pengawasan yang lemah, regulasi yang tidak pasti, dan managemen buruk. Abstract This paper attempts to assess impacts of financial liberalization on microfinance development in Indonesia, taking Nusa Tenggara Barat (NTB) Province as a case study. Financial liberalization refers to free interest rate control and easy bank entry. Microfinance development is measured in terms of access to microfinance services and sustainability of microfinance institutions as reflected by four indicators: number of microfinance institutions, their relative size, their service performance, and the direct credit scale. The assessment uses data from official financial statistics and selected case studies. It was found that liberalization have both stimulated the establishment of new microfinance institutions and brought positive impacts on access to microfinance services. Improved access to microfinance services, as reflected by substantial increase in number and geographical distribution of the microfinance institutions, has also been found following the liberalization. However, contrast results were found with respect to the sustainability of the microfinance institutions, characterized with unfair competition, limited operational scale, dependency on government finance, weak supervision, ambiguous regulation, and bad management.
4. Perkembangan ekonomi rumahtangga petani binaan di kawasan tambang PT. Newmont Nusa Tenggara Muhammad Siddik
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i1.157

Abstract

Abstrak Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan ekonomi rumahtangga petani yang telah mendapat pembinaan dari Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada tahun 1997-2000 ditinjau dari perkembangan pendapatan dan pengeluarannya dari masa sebelum pembinaan sampai masa berakhirnya pembinaan. Penelitian menggunakan data time series yang dikumpulkan dalam penelitian sebelumnya oleh PPLH Unram, 2001-2006. Penelitian dirancang dengan model penelitian penggalian dan penjelasan (explanatory research). Pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi, yaitu dengan mengawinkan 4 teknik pengumpulan data secara bersamaan, yaitu: pengamatan lapang (field observation); wawancara terstruktur (structured interviews) dengan responden; wawancara mendalam (in-depth interviews) dengan informan kunci (key informant); dan studi pustaka (desk study). Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ekonomi rumahtangga petani semakin meningkat sejak masa pembinaan sampai berakhirnya masa pembinaan. Sebelum pembinaan (1995) rata-rata pendapatan rumahtangga petani adalah sebesar Rp.312 ribu/bulan, kemudian meningkat menjadi Rp. 851 ribu pada masa pembinaan (1999) dan meningkat tarus setiap tahun setelah berakhirnya pembinaan, sehingga pada tahun 2005 pendapatan rumahtangga petani sudah menjadi Rp. 1,1 juta/bulan. Peningkatan pendapatan rumahtangga petani tersebut diikuti oleh peningkatan pengeluaran konsumtifnya, terutama untuk keperluan diluar bahan makanan dan minuman. Tapi pengeluaran produktifnya tidak banyak berubah dan masih relatif kecil, sehingga sulit diharapkan dapat menciptakan modal sendiri untuk melakukan kegiatan produktif. Kondisi ini disebabkan karena pola pengeluaran rumahtangga cenderung mengikuti masyarakat pendatang (consumption demonstration effect) dengan pola konsumsi konsumtif biaya tinggi (high cost to consumption). Abstract In general this study aims to describe the improvement household economic for farmers who had been guided from Agriculture Faculty the University of Mataram from 1997 to 2000. This improvement measured by the changes of their income and expenditure from the period of before guidance to the last time of guidance. This study uses time series data that have been collected from previous research of PPLH Unram 2001 – 2006. This previous study was designed under explanatory research. The data collected with triangulation technique which is the combination of four collection techniques applied at the same time. Those techniques are field observation, structured interviews, in-depth interviews to key informant, and desk study. Analyses data applied for this study were descriptive analysis and Multiple Linear Regression Analysis. The result shows that farmers’ economic status has been increased since the period of guidance until the last time of guidance. Before the period of guidance (1995) farmers’ income was on average Rp. 312 000,- per month, then increases to be Rp. 851 000,- per month in the period of guidance and continuously increases yearly until Rp. 1.1 million per month at the end of guidance period. This increase of income was also followed by the increase of farmers’ expenditure mainly for the consumption of non food and non beverages. However, their expenditure for productive activities does not significantly increase and is recorded still very low. Therefore, the farmers cannot create equity for their business. This situation mainly due to the attitude of farmers which is tending to follow the expenditure style of migrant (consumption demonstration effect) that characterized with high cost to consumption.
5. Proses pemberdayaan dalam kelompok yang dibentuk pemerinta: studi kasus di daerah pesisir Lombok I Wayan Suadnya
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i1.158

Abstract

Abstrak Kelompok secara meluas telah digunakan dalam msayarakat dalam memecahkan masalah sosial dan khususnya dalam melaksanakan program pemerintah. Tetapi sampai saat ini belum ada penelitian tentang proses pemberdayaan pada kelompok yang dibentuk oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemberdayaan pada kelompok-kelompok yang dibentuk oleh pemerintah. Sepuluh kelompok pemberdayaan yang dibentuk pemerintah diteliti dengan fokus kajian pada aspek pembentukan kelompok, formulasi tujuan kelompok, struktur kelompok dan pengambilan keputusan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap sekitar 60 orang responden. Data kemudian dianalisis dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembentukan kelompok, penyusunan pengurus, perumusan tujuan dan pengambilan keputusan tidak memberdayakan kelompok. Abstract Groups are used extensively by the community as the traditional way of solving social problems, and the government in implementation of development programs. However, empowerment process in government initiated group was not yet studied. The objective of this study was to examine the process of empowerment in government initiated groups. Ten empowerment groups established by government were studied, focusing on group establishment process, structure, goal setting and decision making process. Data was collected through in-depth interview with 60 respondents. Qualitative data analysis was used. The results indicated that group establishment, group structure development, goals formulation and decision making process were not empowering.
6. Studi perubahan aplikasi nilai teori pada masyarakat etnis Samawa di kawasan pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara Nuning Juniarsih
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i1.159

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan nilai budaya masyarakat Etnis Samawa ditinjau dari aplikasi nilai teori (landasan masyarakat dalam bertindak dan berprilaku). Penelitian menggunakan metode survei yang didesain dengan model studi kasus. Objek penelitian adalah masyarakat Etnis Samawa yang berdomisili di pusat pertumbuhan, yaitu Desa Maluk dan Desa Benete. Pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi, yaitu:dengan mengawinkan 4 teknik secara bersamaan, yakni: pengamatan lapang (field observation), wawancara terstruktur (structured interview), wawancara mendalam (in-depth interview) dan studi pustaka (desk study). Analisis data menggunakan metode deskriptif. Data disajikan dalam bentuk tabel dan uraian-uraian penjelasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum masuk proyek pertambangan, landasan masyarakat dalam mengaplikasian nilai teori didasari oleh nilai-nilai mistis sistemis; pengalaman, perasaan dan gerak intuisi; menggunakan peralatan tradisional, kegiatan gotong royong dan tolong menolong masih menggunakan barang dan tenaga kerja (basiru) berdasarkan kebiasaan. Setelah masuk proyek pertambangan, meskipun masih didasari oleh nilai mistis sistemis, tapi penyelenggaraan semakin praktis, mulai menggunakan kekuatan berfikir yang rasional dan ilmiah; peralatan semakin modern dan kegiatan gotong royong dan tolong menolong menggunakan uang atas dasar efisiensi. Perubahan-perubahan tersebut menunjukkan perubahan masyarakat dari ciri-ciri masyarakat tradisional pedesaan menuju cirri-ciri masyarakat modern perkotaan. Abstract This study mainly aims at examining the change of the Samawa cultural values perceived from the application of theoretical values (basic philosophy, attitude and behavior). The survey method is applied to this case study. The research object is the Samawa ethnic group living in the development center, namely the Maluk and Benete villages. Data are collected by technical triangulation, i.e. by combining some of the research techniques,namely field observation, structured interview, in-depth interview and desk study. The descriptive method is used in analysing the data. The result of the research showed that basic principle of society to apply theoretical value before mining project are mistic systems, experience, feeling and intuition, using traditional tools, helping each other in daily life, using their goods and labourers based on customary attitude. After the establishment of mining project, although the people life is still based on the value of mistic systemic, the application is more practical, starting to use rasional and logical thought, using modern tools, helping each other based on remuneration for the sake of efficiency. Those changes indicate the cultural movement from rural to urban society.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2007 2007


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue