cover
Contact Name
Ida Leida Maria
Contact Email
jurnal.mkmi@gmail.com
Phone
+628114440454
Journal Mail Official
journal.mkmi@unhas.ac.id
Editorial Address
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 02162482     EISSN : 23564067     DOI : https://doi.org/10.30597/mkmi.v18i1
Core Subject : Health,
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia accepts scientific papers in the form of research reports (original research papers) with a focus on the development of public health issues problems in Indonesia, including the developments and main problems in the field of epidemiology; Health Promotion; Environmental Health, Occupational Health, and Safety, Health Administration and Policy, Biostatistics, Reproductive Health, Hospital Management, Nutrition Science, Health Information Systems in Regional of Indonesia.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014" : 9 Documents clear
DETERMINAN SOSIAL DAN KETERATURAN BEROBAT TERHADAP PERUBAHAN KONVERSI PASIEN TUBERKULOSIS PARU Ummi Kalsum Supardi; Ida Leida M.Thaha; Rismayanti Rismayanti
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.527 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.476

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah sosial kesehatan masyarakat, khususnya di Indonesia. Tahun 2012 terdapat perubahan konversi (12%) dan meningkat (15%) tahun 2013 pasien di Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar dan BBKPM Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan mengetahui besar faktor risiko perubahan konversi pasien TB paru berdasarkan pengetahuan, pendidikan, kondisi ekonomi, dan keteraturan berobat. Jenis penelitian desain case control study. Responden pada penelitian ini adalah penderita TB yang BTA (+) yang menjalani masa pengobatan 2 bulan, sebanyak 111 responden dengan perbandingan kasus dan kontrol 1 : 2. Analisis bivariat menggunakan uji kemaknaan Odds Ratio 95% CI. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis statistik, pengetahuan OR=1,723;95% CI=0,777-3,821, pendidikan OR=1,846;95% CI=0,818-4,168, dan sosial ekonomi OR=1,242;95% CI=0,563 2,739 adalah faktor risiko yang tidak bermakna terhadap perubahan konversi. Sedangkan keteraturan berobat OR=4,209;95% CI=1,341-13,214 adalah faktor risiko yang bermakna terhadap perubahan konversi. Penelitian ini disarankan untuk peningkatan penyuluhan pengetahuan mengenai Tuberkulosis paru oleh petugas kesehatan kepada penderita dan keluarganya, serta faktor lingkungan dan faktor status gizi terhadap perubahan konversi.
DETERMINAN KEJADIAN PENYULIT PERSALINAN DI RSIA PERTIWI MAKASSAR Nurfatimah Nurfatimah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.528 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.492

Abstract

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan keterlambatan dengan kejadian penyulit persalinan. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Besar sampel sebanyak 30 kasus, yaitu ibu yang mengalami penyulit persalinan dan 90 kontrol yang tidak mengalami penyulit persalinan yang diambil dengan cara consequtive sampling. Analisis data dilakukan uji chi square, odds ratio dan metode regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan risiko mengalami penyulit persalinan pada ibu yang mengalami keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan 3,1 kali lebih besar dibandingkan ibu yang tidak mengalami keterlambatan (OR=3,1; 95% CI:1,30-7,14), dan risiko mengalami penyulit persalinan pada ibu yang mengalami keterlambatan dalam mendapatkan pertolongan medis 6,5 kali lebih besar dibandingkan yang tidak mengalami keterlambatan (OR=6,54; 95% CI:1,76-24,29). Disarankan bagi anggota keluarga dan masyarakat untuk dapat mengenali secara dini tanda-tanda terjadinya komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga komplikasi dapat segera ditangani oleh petugas kesehatan dan mencegah terjadinya keterlambatan rujukan.
PENENTUAN MASA KADALUARSA PRODUK BUBUR BEKATUL INSTAN DENGAN METODE ACCELARATED SHELF LIFE TEST Noor Mansurya Utami; Saifuddin Sirajuddin; Ulfah Najamuddin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.998 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.497

Abstract

Salah satu produk olahan bekatul adalah bubur bekatul instan. Secara alamiah produk pangan akan mengalami penurunan mutu seiring dengan bertambahnya waktu sehingga ada batas waktu, yakni suatu produk menjadi tidak diterima (masa kadaluarsa). Penelitian ini bertujuan mengetahui masa kadaluarsa dengan metode Accelarated Shelf Life Test (ASLT) berdasarkan pendekatan Arrhenius pada produk bubur bekatul instan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian experiment dengan desain post test only control design. Pada penelitian ini, ada dua formula produk bubur bekatul instan. Formula I terbuat dari bekatul saja, Formula II terbuat dari bekatul ditambahkan tepung maizena, bubuk kayu manis dan susu bubuk low fat. Kedua Formula ini disimpan pada suhu 25 C, 35C dan 45C selama 14 hari untuk perhitungan Kadar FFA. Untuk Kadar Air dan Total Mikroba Kedua Formula ini disimpan pada suhu 25C dan 35 C selama 14 hari.  Penelitian dilakukan  pada dua tahap, yaitu pembuatan formula bubur bekatul instan dan analisis kadar air, total mikroba dan kadar FFA pada tiap formula produk bubur bekatul instan. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linear mengikuti model Arrhenius. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masa simpan paling lama pada suhu ruang masa simpan Formula I selama 316 hari dan Formula II selama 327 hari.
KONTAMINASI BAKTERI Escherichia Coli PADA BOTOL SUSU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI Muhammad Ardasir Musawir; Andi Arsunan Arsin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.078 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.487

Abstract

Penderita diare di Kota Makassar setiap tahunnya masih diatas 29.000 kasus dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Bayi dan balita menjadi kelompok yang rentan terkena diare. Penelitian ini bertujuan mengetahui kontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli) pada botol susu dengan kejadian diare pada bayi di Kelurahan Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional study. Populasi adalah seluruh bayi yang bertempat tinggal di Kelurahan Pannampu. Sampel adalah bayi yang memakai botol susu yang dipilih menggunakan teknik proportional random sampling sebanyak 98 bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan E. coli pada botol (p=0,000), pencucian (p=0,000), penyediaan air bersih (p=0,000), dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (p=0,001) dengan kejadian diare, sedangkan tempat penyimpanan (p=0,442) dan menyiapkan botol susu (p=0,697) tidak ada hubungan dengan kejadian diare. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan E.coli pada botol susu, pencucian, penyediaan air bersih, dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare pada bayi di Kelurahan Pannampu tahun 2013.
IDENTIFIKASI RESIDU PESTISIDA KLORPIRIFOS DALAM SAYURAN KOL MENTAH DAN KOL SIAP SANTAP Elvinali Hendariani
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.885 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.489

Abstract

Residu pestisida dalam produk pertanian maupun makanan siap santap dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan dan konsentrasi residu klorpirifos dalam sayuran kol mentah di Pasar Terong dan sayuran kol masak di Kantin Jasper Unhas Makassar. Jenis penelitian survei observasional dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel sayuran kol mentah diambil dari pedagang yang banyak menjual sayuran kol dan ramai pembeli di Pasar Terong. Sayuran kol siap santap diambil dari penjual menu lalapan yang ramai pembelinya di Kantin Jasper Unhas Makassar.  Pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Pengujian Pestisida UPTD BPTPH. Hasil pemeriksaan  menunjukkan konsentrasi residu pestisida klorpirifos dalam sayuran kol mentah di Pasar Terong dan sayuran kol siap santap di Kantin Jasper Unhas Makassar tidak terdeteksi berdasarkan batas deteksi alat kromatografi gas, yaitu ≥0,1 mg/kg. Hal ini disebabkan adanya beberapa perlakuan yang diberikan pada sayuran kol mentah dan sebelum pengolahan sayuran kol siap santap. Residu  pestisida klorpirifos dalam sayuran kol mentah di Pasar Terong Kota Makassar dan sayuran kol siap  santap di Kantin Jasper Unhas Makassar berada di bawah BMR pestisida klorpirifos dalam sayuran kol, yaitu 1 mg/kg. Instansi terkait agar meningkatkan penyuluhan pada para petani, penjual, dan konsumen sayuran kol.
DETERMINAN KEJADIAN MALARIA PADA IBU HAMIL DI PAPUA BARAT Rahmawaty Rahmawaty
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.434 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.495

Abstract

Malaria adalah penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan dunia, dengan prevalensi antara 300-500 juta kasus klinis dan kematian mencapai 1-1,5 juta penduduk pertahun, penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi oleh plasmodium. Wanita hamil selain mudah terinfeksi malaria juga mudah terinfeksi berulang hingga komplikasi berat yang dapat berisiko pada kematian ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko kejadian malaria pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Prafi Manokwari Papua Barat dengan jumlah populasi 420 ibu hamil. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan case control study. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Prafi Manokwari, yaitu sebanyak 136 dengan jumlah kasus 68 dan kontrol 68. Data dianalisis dengan menggunakan uji OR, dengan CI 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perilaku pencegahan malaria (1,195<OR<6,436) dan kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari (1,509<OR<6,279) merupakan faktor risiko terhadap kejadian malaria pada ibu hamil. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa umur, pendidikan, jumlah persalinan merupakan faktor risiko terhadap kejadian malaria tetapi tidak bermakna secara statistik. Kunjungan ANC bukan merupakan faktor risiko, sedangkan perilaku pencegahan dan kebiasaan keluar rumah pada malam hari merupakan faktor risiko dan bermakna secara statistik.
KUALITAS LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TULEHU Ali Arsad Kerubun
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.746 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.500

Abstract

Rumah sakit menghasilkan berbagai macam limbah berbahaya yang perlu mendapat perhatian khusus  dalam pengolahannya karena dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap para pekerja rumah sakit yang pada gilirannya akan menganggu kehidupan masyarakat sekitar rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang kualitas limbah cair ditinjau dari parameter BOD, COD, pH, suhu dan MPN Coliform pada  Instalasi Pengolahan Air Limbah  (IPAL) rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif. Besar sampel sebanyak 20 sampel dengan titik pengambilan pada inlet dan outlet IPAL Rumah Sakit Umum Daerah Tulehu, frekuensi pengambilan dua kali selama lima hari dengan metode grab sampel, sampel diperiksa di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit  (BTKL PP) Ambon. Hasil uji laboratorium dibandingkan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 58/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada inlet IPAL RSUD Tulehu, kadar rata-rata untuk parameter BOD55:28,042 mg/l, COD:56,428 mg/l, pH:8,10, suhu:25,92C dan MPN Coliform:4,186,028 koloni/100 ml. Outlet kadar rata-rata untuk parameter BOD :21,708 mg/l, COD:43,842 mg/l, pH:7,61, suhu:24,12C, dan MPN Coliform:507,601 koloni/100 ml. Kesimpulan dari penelitian kualitas limbah cair IPAL Rumah Sakit Umum Daerah Tulehu untuk parameter fisika dan kimia memenuhi syarat, parameter bakteriologi tidak memenuhi syarat terkecuali hari keempat dan kelima setelah pengolahan telah memenuhi syarat.
PERILAKU SUPIR ANGKUTAN PASCA PENETAPAN PERDA KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA MAKASSAR Intan Fatmasari; Indar Indar; Darmawansyah Darmawansyah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.719 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.481

Abstract

Perilaku merokok di Indonesia pada tahun 2010 (34,7%) cenderung meningkat pada tahun 2013 (36,3%) dalam penetapan peraturan kawasan tanpa rokok di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku supir angkutan pasca penetapan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif pada seluruh supir angkutan dengan trayek B1, E1, F1, dan C1. Sampel dalam penelitian sebanyak 260 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku merokok (82,7%), terdapat 51,2% yang mengetahui adanya kawasan tanpa rokok pada angkutan umum dan 75,4% responden tidak mengetahui adanya peraturan kawasan tanpa rokok di tingkat nasional maupun di tingkat daerah Kota Makassar (78,5%). Sikap responden terhadap penerapan peraturan kawasan tanpa rokok sebagian besar setuju (42,7%), tetapi sebagian besar tidak setuju dengan adanya sanksi yang tegas jika ada yang merokok di angkutan umum (43,8%). Sedangkan, tindakan responden merokok saat berada di angkutan umum (72,3%). Responden pada umumnya sudah mengetahui tentang kawasan tanpa rokok. Sikap responden terhadap penerapan kawasan tanpa rokok pada umumnya setuju dengan adanya peraturan tersebut. Tindakan responden terhadap penerapan kawasan tanpa rokok pada umumnya masih kurang.
UPAYA PENCEGAHAN GIGITAN NYAMUK DENGAN KEBERADAAN KASUS MALARIA Wahyu Retno Widyasari; Hasanuddin Ishak; Agus Bintara Birawida
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.211 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.485

Abstract

Setiap tahun lebih dari 500 juta penduduk dunia terinfeksi malaria dan lebih dari satu juta orang meninggal dunia. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan penggunaan kelambu, pemasangan kawat kasa, penggunaan obat nyamuk, penggunaan repellent saat keluar rumah pada malam hari, pemakaian baju lengan panjang saat keluar rumah pada malam hari dengan keberadaan kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah 8.199 KK yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bonto Bahari. Sampel penelitian ini sebanyak 181 KK dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan keberadaan kasus malaria adalah penggunaan obat nyamuk (p=0,001). Variabel yang tidak berhubungan dengan keberadaan kasus malaria adalah penggunaan kelambu (p=0,605), pemasangan kawat kasa (p=0,461), penggunaan repellent saat keluar rumah pada malam hari (p=0,461), pemakaian baju lengan panjang saat keluar rumah pada malam hari (p=0,988). Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan penggunaan obat nyamuk dengan keberadaan kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba tahun 2014.

Page 1 of 1 | Total Record : 9