cover
Contact Name
Maria Yulita C. Age
Contact Email
jurnalatmareksa@yahoo.com
Phone
+6281236374177
Journal Mail Official
cagemariayulita@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gatot Subroto, Km.3, Kel. Mautapaga, Kec. Ende Timur, Kab. Ende, NTT, 86317
Location
Kab. ende,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kataketik
ISSN : 25277421     EISSN : 27979830     DOI : https://doi.org/10.53949/ar.v5i2
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik. Jurnal Keagamaan Katolik, baik pendidikan keagamaan katolik, pastoral dan kateketik. Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik, telah ada sejak tahun 2016 dan diasuh oleh Dosen-dosen Stipar Ende
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2021): KEPEMIMPINAN" : 5 Documents clear
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH Oktavianus Supriyanto Seni
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 2 (2021): KEPEMIMPINAN
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i2.119

Abstract

Kepemimpinan dalam pendidikan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara efektif dan efisien. Tujuan sekolah dapat dicapai secara efektif dan efisien dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Ada tujuh karekateristik kepemimpinan kepala sekolah efektif, yaitu: (1) memiliki visi yang jelas; (2) memiliki harapan tinggi terhadap prestasi; (3)memprogramkan dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif; (4) mendorong pemanfaatan waktu secara efisien; (5) mendayagunakan berbagai sumber belajar; (6), memantau kemajuan peserta didik baik secara individual maupun kelompok; (7), melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan.
INTERNALISASI DAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MEMBANGUN SIKAP TOLERANSI DI ANTARA SISWA BEDA AGAMA DI SMA NEGERI I ENDE Kristoforus Kopong
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 2 (2021): KEPEMIMPINAN
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i2.118

Abstract

SMA Negeri 1 Ende yang beralamat di Kelurahan Onekore, Kecamatan Ende Tengah Kabupaten Ende, merupakan salah satu sekolah yang siswanya berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda termasuk agama. Karena itu, peneliti mengangkat tema internalisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun sikap toleransi antara siswa beda agama di SMA Negeri 1 Ende. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah internalisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 1 Ende dalam membangun sikap toleransi antara siswa beda agama? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana internalisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila yang dilakukan SMA Negeri 1 Ende. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi SMA Negeri 1 Ende dalam melakukan upaya strategis untuk menginternalisasi dan mengimplementasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun sikap toleransi antara siswa beda agama. Subyek atau narasumber dalam penelitian ini 15 orang, yang terdiri dari 8 guru dan 7 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, awancara, dan dokumentasi; sementara analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data observasi, wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan menggunakan tahap-tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Disimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 1 Ende sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara baik dengan para guru maupun siswa bahwa internalisasi atau proses penanaman nilai-nilai Pancasila sudah dilakukan dengan baik melalui kegiatan intra kurikuler (proses pembelajaran), ko-kurikuler (pendalaman materi pembelajaran), maupun kegiatan ekstra kurikuler. Demikian pun dengan implementasi (pelaksanaan) nilai-nilai Pancasila. Namun demikian dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila masih ada siswa yang belum melakukannya secara sungguh-sungguh baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah atau masyarakat dimana siswa itu berada. Untuk itu diperlukan upaya limplementasi nilai-nilai Pancasila secara terprogram dan berkelanjutan agar terbangun sikap toleransi di antara siswa beda agama di SMA Negeri 1 Ende.
KEKUATAN KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI DALAM MANAJEMEN KONFLIK PADA KEUSKUPAN TNI/POLRI Rofinus Neto Wuli
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 2 (2021): KEPEMIMPINAN
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i2.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan pemaknaan mendalam kekuatan kepemimpinan pelayan dalam  manajemen konflik di Keuskupan TNI/Polri. Penelitian bertema “Kekuatan Kepemimpinan Pelayan Dalam Manajemen Konflik Pada Keuskupan TNI/Polri” ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ethnography yang dihimpun berdasarkan observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion dengan para prajurit, perwira, purnawirawan, dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan TNI/Polri beragama Katolik yang merupakan warga Keuskupan TNI/Polri. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Dalam perspektif warga Keuskupan TNI-Polri/Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI), konflik adalah sebuah keniscayaan di dalam kehidupan manusia. 2) Spirit pelayanan yang dihayati warga OCI bersumber pada nilai universal Kristiani seperti kasih, pelayanan, kelembutan, kebenaran, keadilan, damai sejahtera, harmoni, belarasa, dan solidaritas. Nilai-nilai ini secara efektif dapat ditransformasi anggota OCI dalam kehidupan bersama. 3) Penerapan manajemen konflik di OCI merujuk pada ajaran Katolik yang menempatkan hukum cinta kasih, persaudaraan dan pengampunan sebagai yang utama. 4) Manajemen Konflik berbasis kepemimpinan pelayan sangat kuat dan efektif dalam meresolusi konflik karena digerakan oleh spirit Iman yang berkualifikasi melayani dalam damai. 5) Kepemimpinan yang ideal dalam menyelesaikan konflik adalah kepemimpinan pelayan melalui pendekatan kemanusiaan yang diyakini dapat menghasilkan rekonsiliasi dan damai yang berkelanjutan. Kebaruan penelitian ini terletak pada kepemimpinan pelayan dapat menjadi basis yang kuat dalam mengelimininasi konflik, serta memiliki elemen utama sangat penting dan strategis dalam manajemen konflik yang bermuara pada rekonsiliasi damai. Melalui ”Dinamika Manajemen Konflik Berbasis Servant Leadership”, peneliti menemukan empat tahapan me-manage konflik . Pertama, mengusahakan adanya nilai saling percaya , pengampunan, empati, dan kerendahan hati dari pihak yang berkonflik. Kedua, pihak yang berkonflik memastikan pengampunan, saling percaya, empati dan rendah hati dilakukan secara serentak, bekerja sama, dibiasakan, dan dipraktikkan dalam hidup sehari-hari. Ketiga, pihak yang berkonflik menjalankan kepemimpinan yang melayani sebagai pengikat empat elemen tersebut. Keteladanan kepemimpinan pelayan dengan pendekatan kemanusiaan dapat menggerakkan pihak yang berkonflik (inspirasi dan teladan) untuk memiliki empat keutamaan tersebut. Keempat, melakukan manajemen konflik berbasis kepemimpinan pelayan. Empat elemen utama Servant Leadership berkekuatan positif akhirnya menjadi satu kesatuan utuh yang mewujudkan rekonsiliasi dan damai berkelanjutan sebagai muara dari manajemen konflik.
SIMULASI SEBAGAI PENYEBAB CACAT KONSENSUS Yohanes Fransiskus Siku Jata
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 2 (2021): KEPEMIMPINAN
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i2.120

Abstract

Judul tulisan ini ialah Simulasi Sebagai Penyebab Cacat Konsensus atau Kesepakatan Nikah. Topik ini diangkat karena dalam memproses perkara anulasi perkawinan, simulasi atau kepurapuraan sering ditetapkan sebagai pokok sengketa (caput nulitatis). Dalam Kitab Hukum Kanonik 1983, simulasi sebagai cacat kesepakatan nikah ada dalam Kanon 1101. Penulis membahas simulasi menurut Kan. 1101 dengan maksud agar pembaca memahami inti hakekat simulasi atau kepura-puraan sebagaimana dimaksudkan oleh kanon tersebut. Metode penulisan yang digunakan ialah penelitian kepustakaan. Penulis secara khusus menggali tulisan dan informasi tentang simulasi dari sisi hukum kanonik Gereja Katolik. Karena itu bukubuku sumber yang digunakan umumnya adalah karya para yurist. Simulasi berarti adanya ketidaksesuaian antara kata-kata atau isyarat yang dinyatakan dalam merayakan perkawinan dengan kesepakatan batin dalam hati. Menurut Kan. 1101, ada simulasi total (simulatio totalis) dan simulasi sebagian (simulatio partialis). Simulasi terjadi ketika salah satu pihak atau kedua belah pihak dengan positif kemauannya mengecualikan perkawinan itu sendiri (simulatio totalis), atau salah satu unsur hakiki perkawinan, atau salah satu sifat hakiki perkawinan (simulatio partialis) pada saat perkawinan dilangsungkan. Dan adanya simulasi dapat menjadi dasar untuk anulasi perkawinan melalui Tribunal Gerejawi.
PENTINGNYA MOTIVASI DALAM MEMBANGUN KINERJA GURU AGAMA KATOLIK PADA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KUASI PAROKI SANTO YOHANES MARIA VIANNEY PEMO Catarina Florida Kumanireng
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 2 (2021): KEPEMIMPINAN
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i2.117

Abstract

Motivasi merupakan daya untuk mendorong seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Banyak orang sudah lazim menyebutkan dengan “motif” untuk menunjuk alasan mendasar mengapa seseorang berbuat sesuatu. Peneliti ingin mengetahui pentingnya motivasi terhadap kinerja guru PAK pada Sekolah Dasar di wilayah Kuasi Paroki Santo Yohanes Maria Vianney Pemo. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi merupakan dasar yang mendorong manusia untuk melakukan suatu perbuatan dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi terbagi atas dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Kedua motivasi ini sangat memengaruhi seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Berkaitan dengan tugas atau profesi sebagai seorang guru Agama Katolik, motivasi menjadi sangat penting dan berkaitan erat dengan kinerjanya. Pilihan untuk menjadi guru agama Katolik bukanlah pilihan favorit bagi kebanyakan orang. Motivasi menjadi guru Agama Katolik terkait dengan panggilan Kristus sendiri sebagai guru sejati dan tugas perutusan yang diemban oleh guru agama Katolik. Namun untuk membangun motivasi intrinsik yang bersumber pada Kristus, membutuhkan proses panjang dalam pergulatan melalui pengalaman hidup seorang guru agama Katolik. Guru agama Katolik yang memiliki motivasi yang murni akan tercermin dalam spiritualitas hidup yang baik. Spiritualitas hidup yang bermutu nampak dalam keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh seorang guru agama melalui dedikasi kerja yang tinggi dan mampu menampilkan kinerja yang optimal dalam tugasnya di sekolah.

Page 1 of 1 | Total Record : 5