cover
Contact Name
Yuanita FD Sidabutar
Contact Email
jurnalpotensi@univbatam.ac.id
Phone
+628163175262
Journal Mail Official
jurnalpotensi@univbatam.ac.id
Editorial Address
Jl. Abulyatama No 5 Batam Center, Kel.Belian, Batam 29464
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Potensi
Published by Universitas Batam
ISSN : 27989062     EISSN : 27989119     DOI : 10.37776
Jurnal Potensi adalah Jurnal peer-review yang dikelola oleh Program Studi Magister Perencanaan Wilayah Universitas Batam. Jurnal Potensi bertujuan untuk menyebarluaskan informasi ilmiah yang berasal dari riset para mahasiswa, dosen, peneliti dan pemerhati masalah-masalah yang terkait dengan bidang Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) yang diantaranya adalah Perencanaan, Pengembangan Kota dan Wilayah dalam segala aspek kehidupan dan sistem yang berjalan dalam kota/wilayah, seperti dari segi aspek kependudukan, fisik kota/wilayah, pertanian, spasial, transportasi, ekonomi, sosial budaya, hukum, infrastruktur, kebencanaan, dan teknologi. Topik dan ruang lingkup jurnal potensi meliputi Cyber Notary; Perencanaan Kota; Pengembangan Wilayah Pedesaan; Pembangunan Wilayah (lingkungan fisik, spasial, teknologi, ekonomi dan pertanian); Preservasi dan konservasi kawasan; Kebijakan Publik dan Pengelolaan; Integrasi Kebijakan dan Perencanaan; Ekonomi Spasial dan regional; Kelembagaan dan pembiayaan Pembangunan; Perencanaan dan Evaluasi Proyek; Warisan Budaya dan Pariwisata; Kualitas Lingkungan dan Pembinaan; Infrastruktur dan Transportasi Wilayah; Sumber Daya dan Analisis Dampak
Articles 27 Documents
IMPLEMENTASI STRATEGI INFRASTRUKTUR BERBASIS KEARIFAN LOKAL MENJADI POTENSI EKONOMI MASYARAKAT DI KAMPUNG TUA Danuwidjojo Yusuf J.I.; Sidabutar FD Yuanita
Jurnal Potensi Vol. 2 No. 1 (2022): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v2i1.829

Abstract

Pembangunan infrastruktur di kota Batam yang demikian pesat merupakan strategi Pemerintah Kota Batam dalam rangka pengembangan Kota Batam menjadi Bandar Dunia yang modern dan sejahtera. Dengan demikian diharapkan seluruh masyarakat kota Batam dapat hidup sejahtera, termasuk penduduk asli kota Batam yang  berada di kampung tua. Beberapa isu terkait kondisi infrastruktur kampung tua saat ini antara lain : 1). belum ditetapkannya status lahan kampung tua di kota Batam sehingga pemerintah kota Batam belum mempunyai legalitas untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur pada kawasan kampung tua secara maksimal. 2). Tersedianya infrastruktur kawasan maka masyarakat dapat mengembangkan potensi lingkungan, budaya yang telah ada di kampung tua. 3). Dengan demikian secara berkelanjutan kearifan lokal Melayu di Kampung tua akan terjaga keberlanjutannya, Hasil penelitian diharapkan akan menjadi pedoman pada kebijakan pengembangan kampung tua secara berkelanjutan seiring dengan pengembangan kota Batam Sebagai Bandar Dunia Madani yang Modern dan Sejahtera.
IMPLEMENTASI PUBLIC-PRIVATE-PARTNERSHIP (PPP) DALAM PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA PERKOTAAN Dameria Christin; Indradjati Natalivan Petrus
Jurnal Potensi Vol. 2 No. 1 (2022): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v2i1.831

Abstract

Once the central of economic, urban heritage has been experiencing physical degradation thus abandoned. However, urban heritage conservation is almost impossible if relying on government resources solely. Public-Partner-Partnership (PPP) has been seen as the right approach to solve the problem. This paper argues that the partnership should be carefully reviewed when implemented in the urban heritage conservation context. Other than the size of the program is smaller and specific, the partnership must also consider the area context, the vulnerability of the area, and the presence of people who live and carry out activities in the area. Therefore, there are requirements when adopting PPP in the urban heritage conservation context, namely: (1) entrepreneurial government, as a public sector, who can create an efficient and adaptive bureaucracy, must also have strong leadership in managing conflict of interest among the stakeholder, especially due to the involvement of profit oriented private sectors; (2) market orientation of the private sector must appreciate the cultural significant values of urban heritage and place the community as more than just consumers; (3) the community, as the third sector, must have a clear position in the partnership and be accompanied by a mediator who can also protect the interest of the community. 
DESAIN PENGEMBANGAN KAMPUNG MELAYU NONGSA SEBAGAI IDENTITAS WISATA PESISIR KOTA BATAM Tri Sutrisno; Yuanita FD Sidabutar
Jurnal Potensi Vol. 2 No. 1 (2022): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v2i1.817

Abstract

Salah satu wilayah pesisir dan laut yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu obyek wisata khususnya pariwisata adalah kampong melayu nongsa yang berasa di batu besar kecamatan nongsa kota batam. Kawasan wisata pesisir kampung melayu nongsa adalah salah satu potensi wisata yang dimiliki oleh kota batam yang terletak di kelurahan Batu Besar Kecamatan Nongsa. Berdasarkan. Potensi ini masih belum dimanfaatkan dan dikembangkan secara maksimal dan masih belum memiliki keterkaitan antar potensi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi wisata tersebut. Tahapan pada penelitian ini, yaitu mengidentifikasi potensi wisata, menganalisa keterkaitan antar potensi, faktor pendukung pengembangan wisata, kriteria pengembangan wisata dan konsep pengembangan wisata. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif analisis .Penelitian ini menghasilkan tiga zona pengembangan, yaitu zona inti, pendukung dan konservasi. Dengan penanganan konsep pariwsata yang harus dilakukan antara lain meningkatkan daya tarik utama dengan penambahan jenis sajian atraksi wisata khususnya di zona inti wisata, mempertahankan kelestarian lingkungan dengan rehabilitasi kerusakan lingkungan, ketersediaan fasilitas pendukung dan penunjang khususnya di zona pendukung wisata serta menjalin linkage kawasan dengan obyek wisata lain yang dilakukan kerja sama antara masyarakat dengan wisatawan agar obyek wisata yang belum berkembang mendapatkan dampak dari wisata utamanya.
IMPLEMENTASI PUBLIC-PRIVATE-PARTNERSHIP (PPP) DALAM PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA PERKOTAAN Christin Dameria; Petrus Natalivan Indradjati
Jurnal Potensi Vol. 2 No. 1 (2022): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v2i1.819

Abstract

Once the central of economic, urban heritage has been experiencing physical degradation thus abandoned. However, urban heritage conservation is almost impossible if relying on government resources solely. Public-Partner-Partnership (PPP) has been seen as the right approach to solve the problem. This paper argues that the partnership should be carefully reviewed when implemented in the urban heritage conservation context. Other than the size of the program is smaller and specific, the partnership must also consider the area context, the vulnerability of the area, and the presence of people who live and carry out activities in the area. Therefore, there are requirements when adopting PPP in the urban heritage conservation context, namely: (1) entrepreneurial government, as a public sector, who can create an efficient and adaptive bureaucracy, must also have strong leadership in managing conflict of interest among the stakeholder, especially due to the involvement of profit oriented private sectors; (2) market orientation of the private sector must appreciate the cultural significant values of urban heritage and place the community as more than just consumers; (3) the community, as the third sector, must have a clear position in the partnership and be accompanied by a mediator who can also protect the interest of the community. 
IMPLEMENTASI STRATEGI INFRASTRUKTUR BERBASIS KEARIFAN LOKAL MENJADI POTENSI EKONOMI MASYARAKAT DI KAMPUNG TUA Yusuf Danuwidjojo; Yuanita FD Sidabutar
Jurnal Potensi Vol. 2 No. 1 (2022): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v2i1.818

Abstract

Pembangunan infrastruktur di kota Batam yang demikian pesat merupakan strategi Pemerintah Kota Batam dalam rangka pengembangan Kota Batam menjadi Bandar Dunia yang modern dan sejahtera. Dengan demikian diharapkan seluruh masyarakat kota Batam dapat hidup sejahtera, termasuk penduduk asli kota Batam yang  berada di kampung tua. Beberapa isu terkait kondisi infrastruktur kampung tua saat ini antara lain : 1). belum ditetapkannya status lahan kampung tua di kota Batam sehingga pemerintah kota Batam belum mempunyai legalitas untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur pada kawasan kampung tua secara maksimal. 2). Tersedianya infrastruktur kawasan maka masyarakat dapat mengembangkan potensi lingkungan, budaya yang telah ada di kampung tua. 3). Dengan demikian secara berkelanjutan kearifan lokal Melayu di Kampung tua akan terjaga keberlanjutannya, Hasil penelitian diharapkan akan menjadi pedoman pada kebijakan pengembangan kampung tua secara berkelanjutan seiring dengan pengembangan kota Batam Sebagai Bandar Dunia Madani yang Modern dan Sejahtera.
PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN KAMPUNG TUA MELAYU NONGSA SEBAGAI PENUNJANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS Fandy Lood; Ismael P Sinaga
Jurnal Potensi Vol. 2 No. 1 (2022): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v2i1.821

Abstract

Pengembangan ekonomi kerakyatan adalah salah satu poin yang strategis dalam mewujudkan bangsa yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Salah satu sektor pendukung ekonomi Indonesia adalah ekonomi kerakyataan tak terkecuali keberadaan provinsi kepri kota batam khususnya kampung tua melayu nongsa.Kota Batam yang dikhususkan menjadi salah satu daerah perekonomian dengan Kawasan ekonomi khusus menjadikan seluruh daerah kota batam termasuk kampung tua nongsa menjadi penunjang Kawasan ekonomi khusus. Saat ini Kawasan Kabil yang berbatasan dengan kampung tua nongsa telah ditetapkan menjadi Kawasan ekonomi khusus sehingga kampung tua nongsa diharapkan dapat memberikan kontribusi positif sebagai penunjang kebutuhan- kebutuhan yang bermanfaat baik dalam sektor ekonomi, social, budaya dan integrasi antar Kawasan ini dapat memberi peluang berkembangan nya sektor ekonomi rakyat kampung tua nongsa dengan tetap mengutamakan kearifan lokal yang ada.
SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG (SPPR) BERBASIS RENCANA TATA RUANG DI KABUPATEN BINTAN SEBAGAI PEDOMAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN Weldy Anugra Riawan
Jurnal Potensi Vol. 2 No. 1 (2022): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v2i1.820

Abstract

Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang bahwa Pemerintah Daerah perlu melakukan sinkronisasi program pemanfaatan ruang (SPPR) dengan mengacu sinkronisasi program yang telah dilakukan oleh Pemerintah. Output kegiatan tersebut dapat menjadi masukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan menjadi masukan dalam penyusunan visi misi Kepala Daerah dan RPJMD. Pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bintan masih mengalami berbagai permasalahan antara lain belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong pembangunan infrastrukturnya, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bintan serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, maka perlu dilakukan sinkronisasi program pemanfaatan ruang tahunan/jangka pendek yang merupakan dokumen integrasi antara rencana pembangunan daerah Kabupaten Bintan Tahun 2023 mendatang dengan rencana spasial sebagai dasar penyusunan rencana pembangunan infrastruktur bagi OPD agar sesuai dengan dokumen RTRW Kabupaten Bintan. Hal ini dilakukan agar fokus sasaran kewilayahan dan sinergitas program pembangunan infrastruktur dapat tercapai.  
PENGARUH POLA MASSA BANGUNAN TERHADAP SIRKULASI KAWASAN WISATA KOTA TUA JAKARTA Dhia Faudzan Ramadhan; Raihan Nur Said; Dedi Hantono
Jurnal Potensi Vol. 3 No. 1 (2023): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan wisata kota tua Jakarta memiliki bangunan-bangunan tua yang lahir dari pemerintahan belanda pada abad ke-14 sampai 18. Bangunan yang ada pada Kawasan wisata kota tua memiliki sebuah pola tertentu yang terbentuk dari susunan blok-blok bangunan atau biasa disebut dengan pola massa bangunan. Pola massa yang ada di Kawasan kota tua dapat mempengaruhi sirkulasi yang terbentuk. Sirkulasi yang akan menjadi fokus pada penelitian ini adalah sirkulasi pejalan kaki. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi kualitatif atau deskriptif kualitatif. Menggunakan studi kasus kota tua dengan menggunakan teori oleh D.K. Ching dengan judul bukuu “Bentuk, Ruang dan Tatanan”. blok-blok bangunan yang terdapat di Kawasan kota tua membentuk sebuah pola cluster. Dari pola massa cluster ini membentuk sebuah sirkulasi utama antara tiap kelompok bangunan. Sirkulasi yang terbentuk juga beraturan sesuai pola massa cluster. Sirkulasi pejalan kaki di bagi atas pola sirkulasi pejalan kaki dari kendaraan umum dan pola sirkulasi pejalan kaki dari kendaraan pribadi. Dari hasil mapping pada pola jalur sirkulasi bagi pejalan kaki dengan menggunakan kendaraan umum, terdapat beberapa pola jalur sirkulasi yang berawal secara linear dan digabungkan dengan pola sirkulasi jaringan sehingga terbentuknya alternatif jalur sirkulasi datangnya pengunjung. Dari hasil mapping pada pola jalur sirkulasi bagi pejalan kaki dengan menggunakan kendaraan pribadi memiliki pola yang linear tidak adanya pola yang jaringan sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk berkunjung pada kawasan wisata kota tua Jakarta. Berdasarkan uraian yang ada bahwa pola massa bangunan yang telah terbentuk dapat mempengaruhi pola sirkulasi pejalan kaki, namun tidak menutup kemungkinan akan adanya perkembangan untuk memudahkan aksesbilitas bagi para pengunjung tanpa harus merusak pola massa bangunan yang telah terbentuk
PENINGKATAN KOMPETENSI WISATA KEARIFAN LOKAL DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KELURAHAN TANJUNG PIAYU KECAMATAN SEI BEDUK Andhika Pradita F; Syafrijal; Yuanita FD Sidabutar
Jurnal Potensi Vol. 3 No. 1 (2023): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted with the aim of increasing the competence of local wisdom tourism and supporting regional development in Tanjung Piayu Village, Sei Beduk District. Participatory methods are used to involve local residents and tourism actors in decision making and program implementation. Community participation in tourism development is increasing and contributions to economic and environmental sustainability in the region are increasingly visible. The research results show that increasing community participation in tourism development can make a significant contribution to economic and environmental sustainability in the region. The SWOT analysis method used in this research helps involve local residents and tourism actors in decision making and program implementation more effectively. In the training programs and workshops held, it can be seen that the knowledge and skills of local residents in managing local wisdom tourism are increasing. Increasing the competence of local wisdom tourism can play an important role in regional development. Training and outreach programs have also proven effective in increasing community participation in tourism development.
PENATAAN KAMPUNG TUA TANJUNG RIAU MENJADI KAMPUNG BUDAYA DAN KAMPUNG CYBER SEBAGAI DESTINASI WISATA UNGGULAN Yayat Yatna Suhara; Abdul rohim; Yuanita FD Sidabutar
Jurnal Potensi Vol. 3 No. 1 (2023): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cultural tourism is one of the areas of tourism that is in great demand in Indonesia, apart from that the cultural tourism market has a huge opportunity to continue to be developed. One type of cultural tourism is cultural tourism. Unfortunately, people's interest in culture is not high enough, so awareness of the importance of indigenous culture is reduced. One of them is indicated by the level of loss of original culture. In fact, culture is a reflection of the culture and life of a nation in the past which then becomes learning material for life in the present and in the future. Culture or culture is aimed at enhancing human dignity, national identity and personality, strengthening national pride and self-respect and strengthening the spirit of national unity and integrity as a reflection of cultured development that upholds human values. The potential of local culture and wisdom in tourism development is part of the product of human creativity that has economic value. The aim of this research is to analyze culture-based tourism and Cyber Village in Kampung Tua Tanjung Riau as a Leading Tourist Destination.

Page 2 of 3 | Total Record : 27