cover
Contact Name
Richard Palilingan
Contact Email
richardpalilingan@unima.ac.id
Phone
+6289688665956
Journal Mail Official
epidemia@unima.ac.id
Editorial Address
jln Kampus Unima, Kel. tataaran dua, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara
Location
Kab. minahasa,
Sulawesi utara
INDONESIA
Epidemia: Jurnal Kesehatan Masyarakat UNIMA
ISSN : -     EISSN : 27746909     DOI : https://doi.org/10.53682/ejkmu.v2i1
Core Subject : Health,
EPIDEMIA merupakan jurnal berkalah ilmiah yang berfokus dalam mempublikasikan artikel dari hasil penelitian yang mencakup berbagai topik pembelajaran di bidang kesehatan masyarakat. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan artikel yang belum pernah dipublikasikan oleh jurnal lain. Jurnal ini terbit mulai tahun 2020 dengan frekuensi terbit empat kali setahun. EPIDEMIA berisi hasil penelitian pada bidang : Epidemiologi Kesehatan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Lingkungan, Gizi Kesehatan Masyarakat, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Biostatistika, Promosi Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan Reproduksi, dan Kedokteran Komunitas.
Articles 45 Documents
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BIAK NUMFOR Albertus Billy Titirlolobi; Nancy Bawiling; Prycilia Mamuaja
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 3, AGUSTUS 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i3.89

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap tingkat kepuasanpasien rawat inap. Desain penelitian ada kuantitatif dengan rancangan cross sectional study.Pupulasi pada penelitian ini berjumlah 13,538 dan total sampel yang diperoleh berjumlah 100responden. Teknik pengambilan data menggunakan instrumen yaitu kuesioner dengan pendekatanobservasi atau wawancara. Hasil penelitian menunjukkan karateristik responden, usia dewasasebesar (30%), jenis kelamin perempuan terbanyak sebesar (52%), pendidikan terakhir SMA sebesar(52%), pekerjaan sebagai PNS (26%) dan ibu rumah tangga sebesar (30%). Hasil analisis product(nilai p=0,000), promotion (nilai p=0,507), place (nilai p=0,009), profesional (nilai p=0,006).Variabel yang paling signifikan adalah variabel product, place dan profesional, dan variabel yangpaling berpengaruh adalah variabel product (nilai p=0,009).Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Kepuasan Pasien
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMELEMBUAI KECAMATAN KUMELEMBUAI Andre Samuel Langkai; Meity Pungus; Nancy Bawiling
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 3, AGUSTUS 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i3.91

Abstract

AbstrakTuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycrobacterium tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru. Rumah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan merupakan faktor resiko penyakit Tuberkulosis Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian tuberkulosis paru di wilayah Kerja Puskesmas Kumelembuai Kecamatan Kumelembuai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif mengunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu seluruh rumah yang anggota keluarganya pernah memeriksakan sputum BTA di Puskesmas Kumelembuai Kecamatan Kumelembuai dari bulan januari-juli 2019 yaitu berjumlah 60 orang dan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Uji statistic menggunakan uji Chi-square dengan p < 0,05 untuk signifikansi. Hasil penelitian berdasarkan uji Chi-quare didapatkan bahwa variabel kepadatan hunian rumah berhubungan dengan kejadian Tuberkulosis Paru dengan nilai (p=0,002), tidak terdapat hubungan antara variabel ventilasi dan vaiabel jenis lantai dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Kumelembuai, karena berdasarkan hasil uji Chi-square pada variabel ventilasi didaptkan (p=0,089) dan jenis lantai (p=492).Kata kunci : Kondisi Fisik Rumah, Tuberkulosis Paru, Puskesmas Kumelembuai
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK UMUR 4-5 TAHUN DI TK KEMALA BHAYANGKARI 03 TONDANO Angansani Polnika Prang; Agusteivie Telew; Nancy Bawiling
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 3, AGUSTUS 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i3.92

Abstract

AbstrakObesitas merupakan permasalahan yang dapat terjadi pada balita. Paham ibu yang menganggap balita gemuk sebagai pertanda balita sehat, menjadikan ibu berperilaku kurang baik dalam hal pemberian makan. Di provinsi Sulawesi Utara, status gizi balita menurut berat badan terhadap tinggi badan menunjukan bahwa Minahasa masuk kedalam 5 besar Kabupaten/Kota yang memegang prevalensi gizi balita overweight terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu dalam pemberian makan dengan kejadian obesitas pada anak 4-5 tahun di TK Kemala Bhayangkari 03 Tondano, penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional, menggunakan metode Total Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dari anak kelompok umur 4-5 tahun, yaitu 30 orang ibu dan sampel sebanyak 25 orang, yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan nilai kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan sebesar 0,05%. Hasil penelitian berdasarkan uji Chi-Square menunjukan bahwa nilai P pada variabel pengetahuan = 0,016, nilai P pada variabel sikap = 0,043 dan nilai P pada variabel perilaku = 0,020. Berdasarkan uji Chi-Square dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pemberian makan dengan kejadian obesitas. Berdasarkan hasil penelitian ini, di sarankan ibu mengetahui pola mengasuh anak dengan benar dalam hal ini peberian makanan pada anak.Kata kunci : Perilaku ibu, Obesitas. TK Kemala Bhayangkari 03 Tondano
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP TERHADAP SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI 2 TONDANO Ava Vera Gosal; Anuardin Mokoagow; Lucyana Pongoh
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 3, AGUSTUS 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i3.93

Abstract

AbstrakPerubahan sosial mulai terlihat dalam persepsi masyarakat yang mulanya meyakini seks sebagai sesuatu yang sakral menjadi sesuatu yang tidak sakral lagi, maka saat ini seks sudah secara umum meluas di permukaan masyarakat. Tergambar dari pelaku pacaran yang semakin membuka kesempatan untuk melakukan tindakan-tindakan seksual juga adanya kebebasan seks yang sedang marak saat ini telah melanda kehidupan masyarakat yang belum melakukan perkawinan. Bahkan aktivitas seks pranikah tersebut banyak terjadi di kalangan remaja dan pelajar. Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Dampak perilaku seks pranikah antara lain, terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, putus sekolah bagi yang masih sekolah, aborsi, terkena penyakit menular seksual dan tekanan psikososial yang timbul karena perasaan bersalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA Negeri 2 Tondano. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan kelas XI SMA Negeri 2 Tondano sebanyak 60 siswa. Analisis data dengan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi di SMA Negeri 2 Tondano sebagian besar termasuk kategori tinggi sebanyak 36 orang siswa (60%). (2) Sikap terhadap seks pranikah pada siswa di SMA Negeri 2 Tondano sebagian besar tidak mendukung sebanyak 39 orang siswa (65%) (3) Hasil analisis diperoleh nilai r=0,618, p-value=0,000, sehingga p<0,05 artinya ada hubungan yang signifikan pada p=0,000 tingkat pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA N 2 TONDANO.Kata kunci : pengetahuan, sikap, seks, SMA N 2 TONDANO.
FAKTOR DETERMINAN IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP ADOW BOLAANG MONGONDOW SELATAN TAHUN 2017 Gita Cahyani Mokoagow; Nancy Bawiling; Jilly Toar
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 3, AGUSTUS 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i3.94

Abstract

AbstrakPenelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui fakor determinan apasaja yang mempengaruhi ibu dalam pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Adow. Kecamatan Pinolosian, Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Jenis penelitian survei analitik. Dengan rancangan penelitian Crossectional, variabel yang diteliti variabel dependen yaitu pemilihan penolong persalinan dan independen yaitu umur, pendidikan, dan jarak ke fasilitas kesehatan. Sampel sebanyak 100 ibu melahirkan pada tahun 2017, penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Pengambilan sampel menggunakan random sampling yaitu berdasarkan data sekunder dari puskesmas. Data diolah dengan program SPSS dengan uji statistik Khai – kuadrat (Chi–square). Hasil uji di dapatkan bahwa ibu lebih banyak memilih bersalin di biang kampung sebesar 61,0% di tenaga kesehatan 39,0%. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antar umur dengan pemilihan penolong persalinan nilai (p-value 0,001). Terdapat hubungan antara pendidikan dengan pemilihan penolong persalinan nilai (p-value 0,018). Terdapat hubungan antara akses ke fasilitas kesehatan dengan pemilihan penolong persalinan nilai (p-value 0,000). Disarankan kepada puskesmas agar bisa mendampingi dan memberikan arahan terhadap biang kampung dalam proses menolong persalinan.Kata Kunci : Faktor Determinan, Pemilihan Penolong Kesehatan
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI DESA WALEWANGKO KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA Vandy Andrey Manitik; Agusteivie Telew; Nancy Bawiling
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 2. MEI 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i2.563

Abstract

AbstrakMerokok adalah kebiasaan kurang sehat yang menyebabkan berbagai macam penyakit. Prevalensi penduduk yang pertama kali mulai merokok pada kelompok umur 5-9 tahun di Indonesia yaitu 1,7 persen. Pada kelompok umur 10-14 tahun yaitu 17,5 persen dan pada kelompok umur 15-19 tahun yaitu 43,3 persen. Provinsi Sulawesi Utara, prevalensi merokok pada kelompok umur 15-19 tahun yaitu 44,7 persen dari 100 persen jumlah perokok di Sulawesi utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putra dengan tindakan merokok di Desa Walewangko Kecamatan Langowan Barat Kabupaten Minahasa tahun 2017. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putra usia 13-19 tahun di Desa Walewangko Kecamatan Langowan Barat Kabupaten Minahasa sebanyak 56 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah Purposive sampling, dalam penelitian ini sampel sebanyak 51 orang. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari Pemeriintah Desa Walewangko. Uji statistik dilakukan menggunakan Spearman Test dalam aplikasi SPSS dengan derajat kepercayan 95%, didapati bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan P Value = 0,827 (P Value ≥ 0,05) dan sikap P Value = 0,019 (P Value ≥ 0,05) dengan nilai Correlation Coefficient pengetahuan yaitu 0,031 dan nilai Correlation Coefficient sikap yaitu -0,328 artinya tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan merokok pada remaja putra di Desa Walewangko Kecamatan Langowan Barat adalah pengetahuan rendah dan sikap sangat rendah.Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Remaja putra, Tindakan Merokok Abstract Smoking is less healthy habits that cause a variety of diseases. The prevalence of population who first started smoking cigarettes at the age group 5-9 years in Indonesia namely 1.7 percent. In the age group 10-14 years i.e. 17.5 percent and in the age group 15-19 years i.e. 43.3 percent. The province of North Sulawesi, the smoking prevalence in the age group 15-19 years i.e. 44.7 percent from 100 percent of the number of smokers in North Sulawesi. The purpose of this research is to know the relation of knowledge and attitude of the teenage son with the action of smoking in the village of Walewangko Sub-district West Langowan Regency of Minahasa in the year 2017. Type of this research is a survey research is descriptive analytic with cross-sectional approach. The population in this research is the entire teenage son age 13-19 years in the village of Walewangko Sub-district Langowan west Regency of Minahasa in as many as 56 people. The method used is the sample of Purposive sampling, the sample in this research as much as 51 people. Primary data in the study was obtained from the questionnaires, while secondary data obtained from the Government of the village of Walewangko. Statistical tests performed using Spearman Test in SPSS degrees of confidence 95%, it was found that there is no relationship between knowledge P Ve Correlation's knowledge i.e. 0.031 and Correlation's stance means that the level of 0.328 namely-the power relaalue = 0.827 (P Value ≥ 0.05) and the attitude of the P Value = 0.019 (P Value ≥ 0.05) with the value of thtions (correlations) between knowledge and attitudes with the Act of smoking on adolescent sons in the village Langowan west Subdistrict Walewangko are low-knowledge and attitude is very low.Keywords : Knowledge, Attitude, Teen Son, Act of Smoking
TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DESA ONKAW I KECAMATAN SINONSAYANG Evert Tontuli; Ahmad Paturusi; Anuardin Mokoagow
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 2. MEI 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i2.564

Abstract

AbstrakPerilaku Hidup Bersih dan sehat adalah pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatihan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga agar setiap anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri. Pada tahun 2013 baru 32,3% rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Penelitian yang digunakan yaitu penelitian survey deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Ongkaw I, Kecamatan Sinonsayang pada bulan Januari 2018 penelitian bertujuan untuk mencari tahu bagaimana tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS), sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin penelitian ini dilakukan pada golongan umur 16 - <61 Tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang perilaku hidup besih dan sehat (PHBS) 90 (52,0%) yang berpengetahuan baik, 68 (39,3) yang berpengetahuan cukup dan 15 (8,7) yang berpengetahuan kurang. Dari hasil tersebut tingkat pengetahuan ibu rumah tangga yang berada di Desa ongkaw satu adalah Baik, namun dilihat dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berada pada pengetahuan yang cukup. Ini dibuktikan dengan 58 (33,5%) yang berada pada perilaku baik, 77 (44,5%)yang berada pada perilaku cukup dan 38 (22,0%) berada pada posisi kurang. Kesimpulan pada penelitian ini Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Desa Ongkaw Satu Kecamatan Sinonsayang berada pada tingkat yang baik yaitu 90 (52,0%)Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat AbstractClean and healthy living behavior is the lifestyle of the of the family member so that each family member can help himself. By the year 2013 only 32.2 percent of households that behave clean and healthy (PHBS) the research used is descriptive survey research. This research was conducted in the village Ongkaw I subdistrict Sinonsayang in January year 2018 research aims to find out how knowledge level of housewife about the behavior of clean and healthy life (PHBS), sample in this research use slovin formula of research conducted at age group 16 year to 61 years. The results of the study showed that the knowledge level of housewives about healthy living behaviors (PHBS) 90 (52,0 percent), 68 (39,3 percent) are knowledgeable and 15 (8,7 percent) from these results the level of knowledge of housewives who are in village Ongkaw I is good, but seen from the behavior of clean and healthy life (PHBS) is sufficient knowledge this is evidenced by 58 (33,5 percent) who are in good behavior, 77 (44,5 percent) are in sufficient behavior and 38 (22,0 percent) are in the less position. The conlusion of this study is the level of knowledge of housewives about the behavior of clean and healthy life in the village ongkaw one kecons sinonsayang are at a good level of 90 (52,0 percent) .Keywords : Knowledge, Clean and Healthy Living Behavior
FAKTOR RESIKO PENDERITA HIPERTENSI DI DESA TUTUYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Hassa Laode; Marnex Berhimpong; n Bawiling
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 2. MEI 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i2.565

Abstract

ABSTRAKHipertensi menyebabkan setidaknya 45% kematian karena penyakit jantung dan 51% kematian karena penyakit stroke. Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 %, di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 27,1 %. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian survey deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Tutuyan pada bulan September Tahun 2017. Populasi di ambil dari buku register di Puskesmas Tutuyan dari bulan januari sampai bulan agustus tahun 2017, sampel diambil total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor resiko umur lebih dominan pada rentang umur 40 – 44 tahun 10 (19.6%), faktor resiko jenis kelamin yaitu lebih banyak pada jenis kelamin perempuan 31 (60.8%) sedangkan laki-laki 20 orang (39.2%), faktor resiko keturunan yaitu semua penderita hipertensi memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi 51 (100%), faktor resiko obesitas yaitu paling banyak tidak obesitas sebanyak 26 orang (51%) dan yang obesitas 25 (49%), faktor resiko konsumsi garam berlebihan yaitu yang tidak mengonsumsi garam berlebihan sebanyak 31 (60.8%) dan yang mengonsumsi garam berlebihan 20 orang (39.2%), faktor resiko olahraga yaitu tidak melakukan olahraga 35 (68.6%) dan yang melakukan olahraga 16 orang (31.4%), faktor resiko konsumsi alkohol berlebihan yaitu semua penderita hipertensi tidak mengonsumsi alkohol 51 orang (100%), faktor resiko merokok yaitu tidak merokok 38 orang (74.5%) dan yang merokok 13 orang (25.5%), faktor resiko stres lebih dominan pada penderita yang mengalami stres, stress ringan 13 orang (25.5%), stres sedang 10 orang (19.6%), stress berat 8 orang (15.7%) dan stress berat sekali 3 orang (5.9%).Kata Kunci : Hipertensi, Faktor Resiko, Desa Tutuyan ABSTRACTHypertension causes at least 45% death from heart disease and 51% death because of stroke disease. The hypertension prevalence in Indonesia that obtained from the data at age >18 years old with 25,8%, in North Sulawesi province measured 27,1%. The type of research used is descriptive survey research. This research was conducted in Tutuyan Village in September of 2017. Population was taken from register book at Tutuyan Public Health Center from January to August of 2017, the sample was taken by total sampling. The results showed that age risk factors were more dominant in the age range 40 - 44 years with 10 people (19.6%), sex risk factors were more on female with 31 people (60.8%) while men 20 people (39.2%), the risk of offspring is that all hypertensive patients who have a family history of hypertension 51 (100%), in obesity risk factors, the most dominant is patient with no obesity as many as 26 people (51%) and obese with 25 people (49%), excessive salt consumption risk factor which is not consuming excessive salt as many as 31 people (60.8%) and who consume excessive salt with 20 people (39.2%), in sports risk factors, patient who did not exercise as many as 35 people (68.6%) and who exercise 16 people (31.4%), alcohol excessive consumption risk factor indicate that all hypertensive patients did not consume alcohol with 51 people (100%), smoking risk factor that is not smoking 38 people (74.5%) and who smoked 13 people (25.5%), stress risk factors more dominant in patients with y ang stress, mild stress 13 people (25.5%), moderate stress 10 people (19.6%), heavy stress 8 people (15.7%) and very heavy stress 3 people (5.9%).Key Words : Hypertension, Risk Factor, Tutuyan Village
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA PENGGUNA KB SUNTIK DI DESA ERIS Inka Airin Limpele; Agusteivie Telew; Prycilia Mamuaja
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 2. MEI 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i2.566

Abstract

Abstrak“Keluarga berencana merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T yaitu Terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), Terlalu sering melahirkan, Terlalu dekat jarak melahirkan, dan Terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun). Cakupan peserta KB baru dan KB aktif di Sulawesi utara pada tahun 2016 dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 436.274. Peserta KB baru sebesar 48.032 (11,01 %) Sedangkan peserta KB aktif sebanyak 365.784 (83,84%)”. “Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi jenis suntik dengan gangguan siklus menstruasi pada akseptor kb suntik di Desa Eris. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Korelasional dengan desain penelitian survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. sampel pada penelitian ini berjumlah 32 responden, data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Uji statistic yang digunakan yaitu chi-square dengan derajat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahn 0,05%.” “Hasil penelitian uji analisis antara variabel independen yaitu Kontrasepsi Suntik dengan variabel dependen yaitu Gangguan Menstruasi dengan menggunakan uji Chi-Square, nilai p = 0,011.” Dalam penelitian ini, didapati bahwa p < 0,05. Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan alat kontrasepsi KB suntik dengan gangguan menstruasi pada Akseptor KB Suntik di desa Eris dengan nilai P value = 0,011 < 0,05. Disarankan Bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya, sebelum Akseptor memilih jenis kontrasepsi yang akan digunakan diharapkan dapat memberikan konseling tentang efek samping yang akan ditimbulkan sehingga Akseptor KB tidak ada kekhawatiran setelah penggunaan alat kontrasepsi.Kata Kunci : kontrasepsi, gangguan menstruasi, KB Suntik AbstractFamily planning is one of the strategies to reduce maternal mortality, especially mothers with 4T conditions, namely giving birth too young (under the age of 20 years), giving birth too often, too close to the birth interval, and giving birth too old (above the age of 35 years). Coverage of new KB participants and active birth control in North Sulawesi in 2016 with a number of fertile age couples (PUS) of 436,274. New family planning participants were 48,032 (11.01%), while active family planning participants were 365,784 (83.84%). The purpose of this study was to determine the relationship between the use of injection type contraception and menstrual cycle disorders in injecting family members in Eris Village. This study uses a quantitative correlational method with analytic survey research design using the Cross Sectional approach. The sample in this study amounted to 32 respondents, data were collected using a questionnaire. The statistical test used is chi-square with a degree of confidence of 95% and a error rate of 0.05%. The results of the analysis test between the independent variables are injection contraception with the dependent variable namely Menstrual Disorders using the Chi-Square test, p value = 0.011. In this study, it was found that p <0.05. Conclusion There is a significant relationship between the use of injection contraception contraception with menstrual disorders in the injection family planning acceptors in Eris village with a P value = 0.011 <0.05. It is recommended for midwives or other health workers, before the acceptor chooses the type of contraception to be used it is expected to provide counseling about the side effects that will be caused so that the KB acceptor is not worried after the use of contraceptives.Keywords: contraception, menstrual disorders.
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG SEKS PRANIKAH TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA SISWA KELAS X DI SMK BARAMULI AIRMADIDI Putri Farmi Thalia Abudi; Agusteivie Telew; Nancy Bawiling
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 2. MEI 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i2.567

Abstract

AbstrakPresentase seks pranikah pada remaja usia 15-19 tahun yaitu pada laki-laki 4,5% dan perempuan 0,7%. Pada remaja usia 20-24 tahun laki-laki 14,6% dan perempuan 1,8%. Kasus penyakit menular seksual di Indonesia tahun 2010 tercatat 48.789.954 orang. Pengetahuan tentang penyakit menular seksual dapat mempengaruhi sikap individu terhadap bagaimana cara untuk mencegah penyakit menular seksual. Sikap sangat berkaitan erat dengan tingkat pengetahuan seseorang, oleh karena itu sikap remaja tentang pencegahan penyakit menular seksual merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Masih banyak siswa tidak mampu mendeskripsikan apa itu PMS, terutama pada siswa kelas X, mereka tidak mengetahui gejala PMS dan pencegahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang seks pranikah terhadap pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan penyakit menular seksual pada siswa kelas X di SMK Baramuli Airmadidi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan Cross Sectional dan metode Pre Eksperimental Design dengan bentuk One Group Pretest – Posttest Design. Populasi adalah seluruh siswa kelas X SMK Baramuli Airmadidi sebanyak 127 siswa dengan jumlah sampel 26 siswa yang memenuhi kriteria inklusi. Uji statistik menggunakan T-test Sampel Paired dengan derajat kepercayaan 95% atau P < 0,05. Hasil penelitian diperoleh nilai P = 0,000, nilai P yang didapat yaitu P <0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penyuluhan seks pranikah terhadap pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan penyakit menular seksual pada siswa kelas X di SMK Baramuli Airmadidi.Kata Kunci : Penyuluhan seks pranikah, pengetahuan, sikap remaja, penyakit menular seksual AbstractPremarital sex percentages in adolescents aged 15-19 years are 4.5% for men and 0.7% for women. In adolescents aged 20-24 years men are 14.6% and women are 1.8%. Cases of sexually transmitted diseases in Indonesia in 2010 recorded 48,789,954 people. Knowledge of sexually transmitted diseases can affect individual attitudes towards how to prevent sexually transmitted diseases. Attitudes are very closely related to the level of one's knowledge, therefore adolescent attitudes about the prevention of sexually transmitted diseases are very important things to know. There are still many students who are not able to describe what PMS is, especially in class X students, they do not know the symptoms of PMS and its prevention. This study aims to determine the effect of counseling on premarital sex on the knowledge and attitudes of adolescents in the prevention of sexually transmitted diseases in class X students at Baramuli Vocational High School in Airmadidi. This research is an experimental research with Cross Sectional approach and Pre Experimental Design method with the form of One Group Pretest - Posttest Design. The population was 127 students from class X of SMK Baramuli Airmadidi with a sample of 26 students who met the inclusion criteria. Statistical test using Paired Sample T-test with 95% confidence level or P <0.05. The results of the study obtained a value of P = 0,000, the P value obtained was P <0.05. So it can be concluded that there is a significant effect between premarital sex counseling on adolescent knowledge and attitudes in the prevention of sexually transmitted diseases in class X students at Baramuli Vocational High School in Airmadidi.Keywords:Extension of premarital sex, knowledge, adolescent attitudes, sexually transmitted diseases