cover
Contact Name
Riki
Contact Email
lensa@jurnalunpri.ac.id
Phone
+6281807834703
Journal Mail Official
lensa@jurnalunpri.ac.id
Editorial Address
Jl. Kampus Pramita, Binong, Kec. Curug, Tangerang, Banten 15810, Indonesia |
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Lensa
ISSN : 08547904     EISSN : 28078101     DOI : -
Dalam setiap terbitnya Lensa mencakup tiga displin ilmu sesuai dengan Fakultas yang tersedia di Universitas Pramita Indonesia , yaitu : Ilmu Sosial dan Politik, Ekonomi & Bisnis dan Sains & Teknologi. Journal Lensa developed with the aim of accommodating the scientific work of Lecturers, both the results of scientific papers and research in the form of literature study results.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 16 No 2 (2022): LENSA" : 6 Documents clear
Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Wisata Cikasungka Keramat Solear Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang ( Makam Keramat Solear ) Asri Setiani; Desti Nuraeni Nurul Fatya; Siti Intan; Tengku Joevan
Lensa Vol 16 No 2 (2022): LENSA
Publisher : LPPM Universitas Pramita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58872/lensa.v16i2.51

Abstract

The research aims to describe 1) the implementation of community empowerment in the Cikasungka Village of Solear Sacred Tourism. 2) The form of community empowerment in the Cikasungka Solear Sacred Tourism Village. (3) Supporting and Inhibiting Factors in the Cikasungka Solear Tourism Village. This research is a qualitative research. The subjects of this study were the Cikasungka Village Government, Solear District, Tourism Awareness Group, and the Cikasungka Keramat Solear Village community. Data collection techniques were carried out through interviews, observation and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study revealed that 1) Community empowerment in Cikasungka Wisata Keramat Solear Village was carried out through three stages, namely the awareness stage, the ability transformation stage and the intellectual ability improvement stage. 2) The form of community empowerment through the development of Tourism Villages has involved many surrounding communities in improving community skills and independence, including tourism awareness counseling and Tourism Village Management training. 3) Supporting factors include the potentials that can be developed into the tourism sector to advance the village economy. The enthusiasm and positive response from the community and other inhibiting factors are the quality of human resources which is still low and not yet professional. Inadequate facilities and facilities. There is no record book regarding how many tourists come, how much income you get every day, . Keywords: Community empowerment, development, tourist village
Bauran Pengembangan Ekonomi Kreatif Bake O’Clock Melalui Bauran Pemasaran Handayani Hajar Aswati
Lensa Vol 16 No 2 (2022): LENSA
Publisher : LPPM Universitas Pramita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58872/lensa.v16i2.52

Abstract

Over time the creative economy sector began to receive serious attention from the government and there were already regulations to support it. The industry of the creative economy is expected to help Indonesia's economic growth. one of the creative economies in the culinary industry is Bake O'Clock which sells carrot cakes and brownies with premium ingredients located in Jakarta, Setiabudi District. The formulation of this problem is how to develop Bake O'Clock's creative economy through the marketing mix and what are the supporting and inhibiting factors in the development of Bake O'Clock's creative economy through the marketing mix. The results of his research, namely providing income for production from Bake O'Clock, can also help the welfare of employees from the Setiabudi District area. The marketing mix is the limitation of the development strategy of the creative economy that has been carried out by Bake O'Clock, including products, prices, promotions, and places / distribution channels. there are supporting factors, one of which is advancing the cake business, there are several things that are done so that the product is always in demand by buyers by adjusting the wishes of buyers, namely the request service for aspects of the taste and shape of the cake. Meanwhile, one of the inhibiting factors is that the raw materials for cakes need to be shipped from outside the area.
Meningkatkan Produktivitas Pangan Dengan Teknologi Hidroponik Untuk Pemulihan Kondisi Sosial Ekonomi Muhammad Julian Syaputra
Lensa Vol 16 No 2 (2022): LENSA
Publisher : LPPM Universitas Pramita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58872/lensa.v16i2.56

Abstract

Kebutuhan akan pasokan pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang mendasar untuk keberlangsungan hidup manusia. Meskipun saat kondisi masih dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), salah satu program di sebuah Desa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, yang mana program tersebut menghimbau kepada masyarakat untuk berupaya menerapkan gaya hidup yang sehat disertai dengan pola gizi seimbang berdasarkan Program Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS). Pada penelitian ini menggunakan analisis quantitatif deskriptif dan metode Plan Do Check Action (PDCA), mengenai budi daya tanaman jenis sayuran selada dengan proses penanaman sistem hidroponik. Berdasarkan hasil penelitian, melalui metode PDCA mampu meningkatkan kapasitas dari lahan yang tersedia sebanyak 9 unit rangkaian instalasi tanaman hidroponik, bila dilakukan estimasi hasil panen dalam satu bulan dapat menghasilkan 225 kg – 337,5 kg. Keywords: PDCA, Produktivitas, Pangan, Hidroponik.
Perjumpaan Antara Gerakan Moral Dan Manuver Politik Pada Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Abdul Rahman
Lensa Vol 16 No 2 (2022): LENSA
Publisher : LPPM Universitas Pramita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58872/lensa.v16i2.57

Abstract

Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia serta reaksi yang muncul dari kubu pemerintah maupun masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memanfaatkan sumber-sumber pustaka maupun pemberitaan dari harian online. Data dikumpulkan kemudian dianalisis dengan melakukan perbandingan antara sumber informasi yang satu dengan sumber informasi yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintahan yang dihasilkan oleh iklim reformasi, termasuk pemerintahan Joko Widodo memberikan kesempatan kepada setiap warganegara untuk berserikat dan berpendapat di muka umum. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh sebagian warga negara Indonesia yang ditandai dengan deklarasi KAMI yang mengklaim diri sebagai sebuah gerakan moral untuk meyelematkan Indonesia. Namun pada sisi lain pihak pendukung pemerintah menilai bahwa KAMI penuh dengan muatan politis yang berupaya untuk mendelegitimasi pemerintahan Joko Widodo. Abstract This article aims to find out the background of the Declaration of the Action to Save Indonesia and the reactions that emerged from the government and the community. This study uses qualitative research methods by utilizing library sources and news from online newspapers. The collected data is then analyzed by making comparisons between one information source and another. The results of the study show that the government generated by the reform climate, including the Joko Widodo administration, provides an opportunity for every citizen to associate and express opinions in public. This opportunity was used by some Indonesian citizens which was marked by the KAMI declaration which claimed to be a moral movement to save Indonesia. However, on the other hand, the supporters of the government consider that KAMI is full of political content that seeks to delegitimize the government of Joko Widodo.
Peran Kepala Desa Dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Intan Rachmina Koho
Lensa Vol 16 No 2 (2022): LENSA
Publisher : LPPM Universitas Pramita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58872/lensa.v16i2.92

Abstract

Badan usaha milik desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Hal ini dapat menjadikan usaha masyarakat lebih produktif dan efektif. Peran Kepala Desa dalam pengelolaan BUMDes dan faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif analisis data model interaktif yang terdiri dari empat (4) alur yaitu pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Dengan harapan dapat menggali dan mengumpulkan data secara mendalam guna memperoleh data utama, dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data dinyatakan bahwa peran Kepala Desa dalam pengelolaan BUMDes belum cukup maksimal. Hal ini dapat dilihat dari indicator penelitian yaitu peranan hubungan antar pribadi (Interpersonal Role), peranan yang berhubungan informasi (Informational Role), dan peranan pembuat keputusan (Decosional Role). Selain itu peneliti juga menggunakan indicator penelitian yaitu perencanaan (planning), pengoraganisasian (Ornizing), memberi dorongan (Actuating), dan pengawasan (Controling) Peran Kepala Desa dalam pengelolaan BUMDes yang baik yaitu: Kepala desa perlu meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lain, supaya dalam pengelolaannya BUMDes lebih efektif, Kepala desa harus lebih memperhatikan tentang pembagian dana Desa, Kepala desa diharapkan untuk lebih efektif dalam hal berinteraksi dengan masyarakat, Kepala desa diharapkan lebih aktif dalam melakukan sosialisasi mengenai BUMDes kepada masyarakat.
Kebijakan Strategis Pemerintah Dalam Pembangunan Pertanian Nasional Melalui Sensus Pertanian 2023 Menjawab Tantangan Global Supendi Supendi; Dwi Purwoko
Lensa Vol 16 No 2 (2022): LENSA
Publisher : LPPM Universitas Pramita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58872/lensa.v16i2.93

Abstract

Kebijakan Pemerintah sektor pertanian di Indonesia sangat penting dilakukan.. Sensus Pertanian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik memberikan kebutuhan data pertanian baik di level nasional maupun level global. Kebijakan dalam kegiatan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merancang agar hasil yang diperoleh berstandar Internasional. Sensus Pertanian berstandar Internasional mengacu kepada program FAO yang dikenal dengan World Programme for the Census of Agriculture (WCA). Dengan terwujudnya Ketahanan Pangan mulai dari tingkat individu dan rumahtangga, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga Ketahanan Pangan Nasional menjadi cita-cita Nasional. Melakui kebijakan Pemerintah terutama ketahanan pangan, salah satu unsur penting ketahanan nasional dapat diimplementasikan. Karena itu, pemerintah secara intensif bekerjasama mewujudkan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani. Ketahanan pangan menargetkan pada tahun 2024 swasembada gula industri dan 2026 swasembada daging sapi, menuju Visi Indonesia pada tahun 2045 menjadi Lumbung Pangan Dunia. Capaian kebijakan pangan di atas juga telah meningkatkan kesejahteraan petani. Ini terlihat dari indikator kemiskinan di perdesaan pada Maret 2021 sebesar 13,10 persen, turun menjadi 12,53 persen pada September 2021. (BPS, 2021). Dalam mengawal dan memastikan agar proses transformasi struktural bisa berjalan tepat dan terarah, maka berbagai kebijakan yang telah dan akan dilakukan sangat perlu didukung oleh basis data pertanian yang akurat. Kemudian memperkuat infrastruktur, lembaga keuangan, pasar tani dan lainnya. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi profesional dan produktif. Aktor kunci kebijakan pembangunan pertanian adalah memanfaatkan hasil sensus pertanian. Ekosistem data pertanian yang strategis dan berkelanjutan. Kemudian ketersediaan dan aksesibilitas data dan kesadaran dari pengguna data bahwa data tersebut ada.Perlunya pemerintah membuat kebijakan yang pro terhadap sektor Pertanian tepat sasaran.

Page 1 of 1 | Total Record : 6