cover
Contact Name
Dian Friana Hidayat
Contact Email
dianfriana@gmail.com
Phone
+6281210449210
Journal Mail Official
jim@umt.ac.id
Editorial Address
Jalan Perintis Kemerdekaan I No. 33, Babakan, Tangerang Cikokol, Kota Tangerang, Banten 15118
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Journal Industrial Manufacturing
ISSN : 25024582     EISSN : 25803794     DOI : https://doi.org/10.31000/jim
Core Subject : Engineering,
Journal of Industrial Manufacturing merupakan jurnal ilmiah yang berfokus terhadap continuous improvement dalam dunia industri (maufaktur dan jasa). Selain itu ruang lingkup jurnal mencakup seluruh keilmuan Teknik Industri.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing" : 13 Documents clear
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN CLARKLE AND WRIGHT SAVING HEURISTIK Heru Winarno; Samsul Arifin
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1240

Abstract

PT X adalah salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang Transportasi, Warehousing, dan Packaging, yang berlokasi di Cilegon Banten. Kegiatan bisnis yang sangat dominan di PT. X adalah pendistribusi barang dari pabrik ke daerah sekitar Banten. Salah satunya barang yang didistribusikan yaitu semen, untuk memenuhi  banyaknya permintaan semen dari toko-toko yang tersebar di Banten. Tujuan utama dalam distribusi ini adalah untuk merangcang biaya yang optimal dalam pendistribusian produk dari gudang ke setiap toko. dengan jarak tempuh minimum setiap rute dalam pengiriman dan  pendistribusian produknya  serta meminimasi total biaya trasportasnyai. Metode yang digunakan dalam kasus ini adalah clarkle wright saving heuristic. Hasil pengolahan data menggunakan metode clarkle wright saving heuristic dengan menempuh jarak Serang sejauh 321 km dan biaya transportasi Rp.400,000. Jarak daerah Rangkas Bitung rute pertama 178 KM dikeluarkan oleh perusahaan Rp 370,000. Dan rute kedua 203 KM di keluarkan oleh perusahaan Rp 370,000. Utuk rute daerah Labuan rute pertama 406 KM di keluarkan oleh perusahaan Rp 560.000 dan rute ke dua dengan jarak 437 KM di keluarkan perusahaan Rp 600.000. Kata Kunci: Capacitated vehicle routing problem (CVRP), algoritma Clarke and Wright Savings
ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN GUDANG BARANG JADI DENGAN ANALISA ABC PADA PERUSAHAAN CAT PT. PR Dian Friana Hidayat; Ossa Sutaarga; Akhmad Fakhrurozi
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1247

Abstract

This research was conducted at a company that produces paints such as wall paint, tile paint, floor paint, steel construction paint and many other types of paint. In addition to these types of paint, color and size are additional factors that cause high product variants. Inventory management with ABC analysis is very necessary to control a number of inventories by taking into account the value of the investment. Based on company conditions and literature, the purpose of this study is to be able to classify inventory in the company and be able to determine inventory control based on ABC classification. The research method is divided into four stages, namely data formulation, data collection, data processing, and analysis and conclusions. Data processed is in 2016, available product variants are 941 items with a total product value of Rp 15,477,094,182.00. The results of ABC analysis are 124 product items or 13.18% A class, 211 product items or 22.42% B class, and 606 product items or 64.40% C class of the total number of products available.Key words :  Paint, Inventory Control, ABC Classification
PEMBUATAN STASIUN KERJA DAN ALAT BANTU UNTUK PROSES PELUBANGAN DAN PENGEPRESAN PADA INDUSTRI RUMAHAN DI DESA KEDUNG DALEM, PASAR KEMIS, TANGERANG Agustina Christiani; Ishak Ishak; Priskila Christine Rahayu; Ario Nugroho Suprapto; Kevin Kevin
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1269

Abstract

Di Desa Kedung Dalem, Pasar Kemis, Tangerang, terdapat sebuah industri rumahan yang memproduksi bagian atas sandal wanita. Saat ini proses produksinya masih menggunakan alat yang sangat sederhana, seperti palu, mata pelubang dan mata press. Para pekerja yang semuanya wanita mengeluhkan proses pelubangan dan pengepresan cukup melelahkan karena masih dikerjakan secara manual menggunakan palu. Selain itu pekerjaan dilakukan sambil duduk di lantai karena belum ada meja dan kursi kerja. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas dan memperbaiki postur pekerja, maka pada penelitian ini akan dibuat sebuah stasiun kerja yang terdiri dari meja dan kursi kerja serta alat bantu untuk proses pelubangan dan pengepresan bagian atas sandal wanita. Untuk proses perancangan meja, kursi dan alat bantu digunakan metode quality function deployment (QFD). Setelah stasiun kerja dan alat bantu dibuat, dilakukan uji coba dan hasil produksi pelubangan dan pengepresan meningkat dari sebelumnya 84 pasang/jam menjadi 128 pasang/jam atau meningkat sebesar 52,4%. Selain itu, dengan adanya stasiun kerja dan alat bantu, diharapkan dapat mengurangi risiko cedera musculoskeletal pada pekerja, karena  skor RULA(Rapid Upper Limb Assessment) dengan menggunakan stasiun kerja tersebut turun dari sebelumnya 7 menjadi 3.Kata kunci: stasiun kerja, alat bantu, produktivitas, QFD, RULA
PENGENDALIAN JUMLAH CACAT PRODUK PADA PROSES CUTTING DENGAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) PADA PT. TOYOTA BOSHOKU INDONESIA (TBINA) Slamet Riadi; Haryadi Haryadi
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1241

Abstract

PT. Toyota Boshoku Indonesia merupakan perusahaan asing yang bergerak dibidang komponen otomotif dengan produk utama yang dihasilkan adalah kursi mobil. Dalam proses pembuatan produk kursi mobil tersebut sering terjadi produk cacat atau kurang sempurna. Untuk meminimalisir terjadinya produk dengan kualitas yang kurang baik, pihak perusahaan melakukan analisa kegiatan dengan menggunakan metode QCC (Quality Control Circle), metode analisa yang dilakukan adalah dengan menggunakan pareto dan fishbone. Dengan kegiatan yang dilakukan diharapakan perbaikan kualitas akan terus berlangsung, dan kualitas semakin membaik. Untuk meminimalisir terjadinya pembuatan barang yang kurang berkualitas pihak perusahaan mewajibkan setiap operator untuk menjaga 3M (Tidak menerima, Tidak membuat, Tidak meneruskan), serta apabila terjadi upnormal pada saat proses berlansung, maka operator diharuskan untuk melakukan tindakan SCW (Stop, Call, Wait). Kata Kunci: kualitas, QCC, 3M, SCW
USULAN PERBAIKAN PROSES MAINTENANCE RECORD SR DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING DI PT. GMF-Aeroasia Diah Septiyana; Indra Kurniawan
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1248

Abstract

Kegiatan maintenance atau perawatan adalah kegiatan yang rutin dilakukan pada perusahaan MRO (Maintenance, Repair and Overhaul). Dalam proses perawatan suatu pesawat, terdapat dokumen yang dihasilkan sebagai representasi dari kualitas perawatan suatu pesawat atau disebut maintenance record. Selama proses maintenance record  masih ditemui pemborosan atau waste  yang menyebabkan target pengiriman dokumen melewati batas standar yaitu 3 hari. Lean manufacturing merupakan pendekatan yang bertujuan untuk meminimasi pemborosan yang terjadi pada aliran proses. Pemahaman kondisi dari proses digambarkan dalam value stream mapping untuk selanjutnya dijabarkan aktifitas yang memiliki nilai tambah dan tidak memiliki nilai tambah. Dari hasil pengukuran waktu kerja diperolah waktu baku sebesar 8781,53 menit atau 6,09 hari. Selanjutnya hasil analisis dengan current state mapping diketahui terdapat 7  proses yang tidak memberi nilai tambah dan memyebabkan keterlambatan pengiriman dokumen. Untuk lebih mengetahui faktor penyebab keterlambatan maka dibuatkan diagram fishbone. Usulan perbaikan yang diberikan untuk meminimasi waste yang terjadi diantaranya, dibuatkan check sheet penerimaan dokumen, penggabungan proses review dan completion, proses pengemasan dan pengiriman dilakukan diruang PC, dll. Dari hasil usulan perbaikan dan current state map yang dibuat sebelumnya maka dapat digambarkan dalam future state map yang mampu menghemat waktu sebesar 40,81% menjadi 1200 menit atau 2,5 hari.Key words :  Maintenance Record, Waktu Baku, Value Stream Mapping, Diagram Fishbone
IMPLEMENTASI CONTINUOUS IMPROVEMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PDCA PADA PROSES HANDOVER DI WAREHOUSE PT. ABC Tri Widodo; Ismail Fardiansyah
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1243

Abstract

Culture of continuous improvement are favorite things that implemented in many business. This is also as concern in PT.ABC to apply continuous improvement in their operations. They use PDCA (Plan, DO, Check, Action) methodologies to solve the problem. One of PDCA case study that to be a topic for this research are  problem solving in handover process.Lead time for handover process are 20 hours, it will be bring another negative effect. So, problem solving by using PDCA methodologies are conducted. Plan phase are problem Identification, identify cause, and developing solution by using some tools :swim lane flowchart, cause effect diagram, mind mapping effort and benefit matrix. Do phase are execute the action plan, then Check phase are verify the result. The last phase are Action, it is a standardization and next improvement topic .Outcome of PDCA implementing in handover process are reducing lead time in handover process, from 1.161 minutes to 265 minutes, or lead time decreasing by 77%. Other positive effect of PDCA implementing are facilitate the operator to operate the documents, utilize the space that caused by inventory reducing in staging area.Key words :  PDCA, Swim lane, Cause and effect diagram, Mind mapping, Effort & benefit diagram.
ANALISA KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI PADA PEMBUATAN RADIATOR MITSUBISHI PS 220 DENGAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHT (RPW) Henri Ponda; Joko Hardono; Sofi Khaerul Pikri
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1251

Abstract

Increasing demand for Mitsubishi Fuso FN 527 220 PS trucks will demand increased production of Mitsubishi PS 220 radiators at PT. Anugerah Aneka Industri. In making tank components through 2 processes, namely the press tank and tank assy. Making core components through 3 processes namely core assy, oven and end plate installing. Making end plate components through 1 process, namely the press end plate. Making side plate components through 4 processes, namely punch, shering, bending and spot. Then the components are assembled through 5 processes, namely tanks installing, installing side plates, leaks, painting, and packaging.The purpose of this research is to get a standard working time and line balancing to provide additional information on the process of making Mitsubishi PS 220 radiator products so that it is easy to determine production work against consumer demand. Standard time is measured using the stop hour method, while line balancing uses the Ranked Positional Weight (RPW) method. Standard time and line balancing data is processed using Microsoft Excel 2016 software.Finally from the results processing of standard time data and line balancing obtained the number of efficient workstations is 8 workstations, idle time 10.8 minutes, balance free time (balance delay) 12.36%, efficiency of production lines (line efficiency) 87.64%.Key words :  Workstation, Waktu Baku, Jam Henti, Line Balancing, Ranked Positional Weight (RPW).
PERENCANAAN PENINGKATAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI (STUDI KASUS PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH 3 JAKARTA) Rini Setiowati; Hermanto Hermanto; Nur Arifiya
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1238

Abstract

Perguruan Tinggi Swasta (PTS)  ini merupakan  salah  satu  perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia  berdasarkan  DIKTI Tahun 2015  PTS mendapat peringkat 125 dari 3320 Perguruan tinggi  swasta di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor penyebab dari  mahasiswa  tidak puas  terhadap  pelayanan yang di terima dengan menggunakan metode Servqual di Fakultas Teknik Industri, (2) Menentukan  upaya  evaluasi  perbaikan  kualitas pelayanan dan kepuasan mahasiswa dengan  menggunakan  metode  Importance-Performance Analysis (IPA) dan Quality Function Development (QFD) sebagai  acuan  penentuan prioritas  tindakan  perbaikan yang akan di lakukan oleh Universitas. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Servqual maka dapat diketahui bahwa tingkat kesenjangan (gap) antara kepuasan dan harapan mahasiswa terhadap kualitas jasa pendidikan saat ini di Fakultas Teknik Industri (FTI) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) relative masih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semua indicator atau atribut layanan memiliki nilai negatif, yang berarti bahwa layanan jasa pendidikan yang diberikan oleh FTI  PTS  saat ini belum sesuai dengan harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) maka dapat diketahui bahwa tingkat kinerja FTI PTS dan tingkat kepentingan mahasiswa saat ini cukup baik dan sangat tinggi. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya atribut yang masuk pada kuadran II, yaitu sebanyak 23 atribut dari 37 atribut yang merupakan jumlah keseluruhan. Tingkat kinerja FTI PTS  juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan mahasiswa sementara tingkat kepentingan mahasiswa terlihat dari tingkat harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil pengukuran terlihat bahwa rata-rata secara “Memuaskan” dengan nilai sebesar 78.38% sedangkan rata-rata secara keseluruhan tingkat harapan mahasiswa FTI PTS  berada pada kategori “sangat Penting” dengan nilai sebesar 78.38 %. Hasil temuan utama maka dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan. Berikut usulan perbaikan berdasarkan prioritas utama secara urutan, yaitu : (1) Penggunaan internet  menjadi ada, (2) Penginputan nilai mata kuliah ≤ 2 minggu setelah berakhirnya ujian, (3) Kemampuan staf menanggapi keluhan  mahhasiswa secara cepat, (4) Dukungan Sistem Informasi Akademik (SIA), (5) Kemampuan staf menyelesaikan complain paling lambat 3 hari, (6) Ketersediaan area parkir yang luas, (7) Kemampuan security mengatur kendaraan di area parkir, (8) Ketersediaan area kantin yang memadai, dan (9) Ketersediaan tempat foto copy.Kata Kunci : Kualitas, Pelayanan, Servqual, Importance-Performance Analysis (IPA), Quality Function Development (QFD).
DESAIN KURSI SANTAI MULTIFUNGSI ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Tina Hernawati Suryatman; Roni Ramdani
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1244

Abstract

The existing lounge chairs have a function just as a place for people to relax without any other functions. With the design of multifunctional lounge chair products, we will find it easier to do other things without having to have a lot of things and move to another place to just take something. The phenomenon that occurs at this time is still not a lot of ergonomic multifunctional leisure chair designs because it puts more design and additional functions without considering the comfort of its users. For this reason, research was conducted to design a more ergonomic multifunctional lounge chair. Anthropometric used to design ergonomic multifunctional lounge chairs based on anthropometric approaches are popliteal height (tpo), popliteal length (ppo), shoulder width (lb), hip width (lp), sitting elbow height (tsd), and shoulder height sit (tbd). This ergonomic multifunctional lounge chair is designed to make it easier for users to use chairs with many functions, an important component in this multifunctional lounge chair through a second adjustable chair that functions so that it can be used for 2 people, then 2 mini tables that serve to put the book read, and a drawer that serves to store items that are often used to accompany leisure.Key words :  Anthtopometry, Product Design, Ergonomics, Design, Lounge Chairs
KAJIAN MY MACHINE PROGRAM PADA PROSES PRODUKSI KACA LEMBARAN DI PT X Sumanto Sumanto
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1267

Abstract

Persaingan dunia usaha saat ini semakin kompetitif. Semua perusahaan, khususnya bidang manufaktur, berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya dengan produk yang berkualitas yang baik serta harga yang terjangkau. Oleh karena itu, setiap perusahaan manufaktur harus pintar menyiasati dan menerapkan strategi yang tepat dalam mendukung proses produksinya. Di sini akan dibahas mengenai strategi My Machine Program yang secara signifikan bisa membuat proses produksi menjadi lebih baik dalam hal peralatan,. Penerapan yang benar dari strategi My Machine Program ini dapat meningkatkan kestabilan operasi peralatan proses produksi sehingga kelangsungan hidup sebuah perusahaan manufaktur dapat terus terjaga. Analisa untuk mencari akar penyebab masalah yaitu dengan WWA ( Why Why Analisis ) .Sampel yang digunakan adalah dengan mengunakan data sekunder, yaitu data dari bagian maintenance yang meliputi jumlah kerusakan dalam setiap tahunnya dan waktu terbuang (losses) akibat kerusakan peralatan atau breakdown trouble . Pengujian ini membandingkan kinerja peralatan produksi 5 tahun sebelum penerapan My Machine Program dan 3 tahun sesudah penerapan My Machine Program.Setelah diterapkan strategi My Machine Program ,maka hasil analisis menggunakan why why Analysis menunjukkan bahwa setelah penerapan strategi My Machine Program, kinerja peralatan produksi yang meliputi efektifitas peralatan, biaya, tenaga kerja dan tingkat cacat produksi secara signifikan lebih baik dibandingkan sebelum penerapan strategi My Machine Program dengan derajat keberartian sebesar 95 %. Perbaikan dari kinerja peralatan produksi setelah penerapan strategi My Machine Program akan membantu kinerja perusahaan manufaktur secara menyeluruh. Kata kunci : My Machine Program, peralatan, , tenaga kerja, tingkat kestabilan operational peralatan.

Page 1 of 2 | Total Record : 13