cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Manajemen Teknologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Manajemen Teknologi merupakan salah satu publikasi ilmiah yg diterbitkan oleh SBM ITB, dalam kerangka untuk mendorong pengembangan praktik dan teori manajemen di Indonesia melalui penyebarluasan temuan-temuan hasil riset di bidang sains dan kasus manajemen. Jurnal ini dikenal secara luas dikalangan praktisi dan akademisi di Indonesia sebagai 'The Indonesian Journal for the Science of Management' yang mencakup bidang-bidang antara lain: Knowledge and People Management, Operations and Performance Management, Business Risk, Finance and Accounting, Entrepreneurship, Strategic Business and Marketing and Decision Making and Strategic Negotiation. Jurnal Manajemen Teknologi ( ManTek ) sudah terakreditasi "B" berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 81/DIKTI/Kep/2011. Masa Berlaku 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan. Dan terindeks oleh Indonesian Publication Index (IPI), Google Schoolar. Print ISSN: 1412-1700; Online ISSN: 2089-7928
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2014)" : 9 Documents clear
Back-Matter JMT Vol 13 No 2 2014 Haryanto, Supri
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.101 KB)

Abstract

Back-Matter JMT Vol 13 No 2 2014
The Impact of Entrepreneurship Orientation, Human Capital, and Social Capital on Innovation Success of Small Firms in East Java Suyanto, .; Pratono, Aluisius Hery
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4422.564 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2014.13.2.1

Abstract

Abstract. Although entrepreneurship plays an important role on the innovation success of small enterprises, the empirical evidence on this issue is hardly to find. This current study contributes to the empirical finding of innovation success using the case of small firms in East Java. Employing factor analysis and ordinary least squared (OLS) regression, this study finds that entrepreneurship orientation is a key variable affecting innovation success in small firms. Human capital has negative impact on innovation success, while social capital is not a significant contributor on innovation. The implication of these findings closely related to the potential entrepreneurship for developing small firms to medium scales. Keywords: entrepreneurship, innovation success, small firms, human capital, social capital.Abstrak. Meskipun kewirausahaan memainkan peran penting dalam kesuksesan inovasi perusahaan kecil, temuan empiris terhadap hal ini masih sulit ditemukan. Penelitian ini memberikan kontribusi temuan empiris tentang kesuksesan inovasi perusahaan-perusahaan kecil di Jawa Timur. Dengan menggunakan analisis faktor dan regresi ordinary least squared (OLS), penelitian ini menemukan bahwa orientasi kewirausahaan merupakan faktor kunci bagi kesuksesan perusahaan kecil. Modal insani memiliki dampak negatif terhadap kesuksesan inovasi, sementara modal sosial bukan merupakan contributor yang signifikan bagi kesuksesan inovasi. Implikasi dari temuan ini terkait langsung dengan potensi kewirausahaan dalam mengembangkan skala perusahaan dari kecil menjadi menengah.Kata kunci: orientasi kewirausahaan, kesuksesan inovasi, perusahaan kecil, modal insani, modal sosial.
Umur dan Kinerja Perusahaan: Studi Empiris Perbankan Syariah di Indonesia Nurwati, Etty; Achsani, Noer Azam; Hafidhuddin, Didin; Nuryartono, Nunung
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9340.852 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2014.13.2.4

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur perusahaan terhadap kinerja perbankan syariah di Indonesia. Untuk membandingkan antara pengaruh umur terhadap kinerja Bank Umum Syariah (BUS) yang berasal dari Unit Usaha Syariah (UUS) dan BUS hasil konversi, pada penelitian ini dianalisis pengaruh pengalaman BUS sebagai UUS terhadap kinerja BUS. Penelitian ini menggunakan data statistik perbankan syariah di Indonesia, untuk periode 1999-2011, dengan ukuran kinerja BUS berupa rasio keuangan: profitabilitas, likuiditas dan efesiensi. Untuk menganalisis pengaruh umur terhadap kinerja BUS, digunakan model regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara umur perusahaan dan kinerja BUS, namun tidak menunjukan pengaruh signifikan antara pengalaman sebelumnya sebagai UUS terhadap kinerja Bank Umum Syariah (BUS) setelah spin-off.Kata Kunci: Pengalaman, Bank Umum Syariah, Kinerja, ROA, ROEAbstractThe purpose of this study was to analyze the effect of firm age on the performance of Islamic Banks ( BUS ) in Indonesia. To compare the effect of firm age on performance of BUS derived from UUS and BUS resulted from conversion, we analyzed the influence of experience as UUS on BUS performance. This study used statistical data of Islamic banking in Indonesia, for the period 1999-2011, with a performance measure of BUS in the form of financial ratios: profitability, liquidity and effeciency. To analyze the influence of firm age and experience to BUS performance, we use panel data regression model . The results showed that there is a significant relationship between firm age and performance of Islamic Banks, however, it did not show a significant relationship between prior experience as Islamic Business Unit (IBU) on the performance of Islamic Banks (IB ) after spin-off .Key Words: Experience, Islamic Bank, Performance, ROA, ROE
Front-Matter JMT Vol 13 No 2 2014 Haryanto, Supri
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.8 KB)

Abstract

Front-Matter JMT Vol 13 No 2 2014
Pengembangan Model Integrasi Kano-QFD Untuk Mengoptimalkan Kepuasan Konsumen dengan Mempertimbangkan Keterbatasan Dana Pengembangan Singgih, Moses Laksono; Tansiah, Friska Y.A.; Immanuel, Ricko
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8477.896 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2014.13.2.5

Abstract

Abstrak. Penelitian ini mengembangkan model integrasi dengan mempertimbangkan keterbatasan biaya dan pengaruh yang berbeda tiap atribut produk melalui penerapan konsep Kano dalam framework QFD. Atribut produk dikelompokkan dalam 5 kategori Kano yaitu reverse, indifference, one-dimensional, must-be dan attractive dengan bobot yang berbeda berdasarkan pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Proses alokasi dana dilakukan dengan memperhatikan nilai kontribusi biaya pada masing-masing respon teknis. Dengan demikian, dihasilkan alokasi dana pengembangan produk yang lebih baik. Dana pengembangan produk akan selalu dialokasikan untuk atribut must-be yang memiliki pengaruh positif paling tinggi terhadap kepuasan konsumen. Sebaliknya, perusahaan tidak mengembangkan atribut produk indifference dan reverse yang tidak memberikan pengaruh apapun pada peningkatan kepuasan konsumen. Adanya model integrasi ini menjadikan QFD sebagai metode penghematan biaya yang mampu menjembatani kebutuhan konsumen dengan kemampuan perusahaan. Hasil pengembangan model ini, semua technical response baik pada kategori must-be, one-dimensional dan attractive dapat dialokasikan dana pengembangan produk dengan biaya total sebesar $348,30 dan nilai kepuasan konsumen sebesar 89,61, sedangkan model Bode dan Fung (1998) menghasilkan keputusan untuk mewujudkan semua technical response termasuk technical response yang tidak mempengaruhi kepuasan (indifference) sehingga akan terjadi pemborosan terutama pada pemborosan biaya pengembangan produk sehingga total biaya menjadi $353,30Kata kunci: Kano, QFD, anggaran pengembangan produk, optimasi kepuasan konsumen.Abstract. This study develops a model of integration between the application of the concept of Kano in QFD framework and considering the use of product development costs. Kano concept would classify the product attributes into 5 categories: reverse, indifference, one-dimensional, must-be, dan attractive. These attributes are given different weights based on the influence of these attributes on the level of consumer satisfaction. Furthermore, the allocation process of product development by taking into account the contribution of the cost of each technical response. The result of the integration is allocate development funds for must-be attributes and do not allocate to the reverse and indifference attributes. Thus, companies avoid the development of product attributes indifference and reverse that does not give effect to increasing customer satisfaction so that it saves development costs. The results of this model are all the technical response both in the category of must-be, one-dimensional and attractive product development funds be allocated with total costs of $ 348,30 and the value of customer satisfaction of 89,61, whereas the model Bode and Fung (1998) make the decision to realize all technical response including technical response that does not affect satisfaction (indifference) so the total product development costs become $ 353,30.Keywords: Kano, QFD, budget for product development, optimization of customer satisfaction
Pengaruh Green Marketing, Pengetahuan dan Minat Membeli terhadap Keputusan Pembelian Septifani, Riska; Achmadi, Fuad; Santoso, Imam
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9223.11 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2014.13.2.6

Abstract

Abstrak. Green marketing adalah upaya perusahaan untuk menyediakan produk yang ramah lingkungan bagi konsumen targetnya. Teh siap minum yang dikemas dalam kemasan returnable glass bottling (RGB) merupakan salah satu contoh produk yang ramah lingkungan, dimana kemasannya dapat digunakan kembali setelah proses sterilisasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh green marketing, pengetahuan dan minat membeli terhadap keputusan pembelian minuman teh dalam kemasan RGB. Instrument utama pengumpulan data adalah kuesioner yang diukur dengan skala likert. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 160 responden yang merupakan konsumen minuman teh dalam kemasan RGB. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling(SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa green marketing, pengetahuan dan minat membeli memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minuman teh dalam kemasan RGB.Kata Kunci: Green Marketing, Pengetahuan, Minat Membeli, Keputusan Pembelian, Returnable Glass BottlingAbstract. Green marketing is the company's efforts to provide environmentally friendly products to targeted consumers. Ready to drink (RTD) tea in returnable glass bottling (RGB) packaging is one example of environmental friendly product, where the packaging could be reused after sterilization process. This study aimed to determine the effect of green marketing, knowledge and intention to buy towards purchasing decision of RTD tea in RGB. The main instrument of data collection was a questionnaire that was measured by a Likert scale. The number of respondents in this study were160 respondents, consisting of RTD teain RGB consumers in Malang. Data analysis methods used Structural Equation Modelling (SEM). The results showed that, green marketing, knowledge and buying interest has a positive and significant influence on purchasing decision of RTD tea in RGB.Keywords: Green Marketing, Knowledge, Intention to Buy, Purchasing Decision, Returnable Glass Bottling
Strategi Pengelolaan Generasi Y di Industri Perbankan Luntungan, Irving IP; Hubeis, Aida Vitayala S; Sunarti, Euis; Maulana, Agus
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17275.809 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2014.13.2.7

Abstract

Abstrak. Prinsip tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG) menjadi salah satu pilar yang disyaratkan oleh Bank Indonesia dalam arsitektur perbankan Indonesia. Pada pendekatan ini, titik beratnya adalah pada upaya peningkatan kapabilitas Bankir. Permasalahan baru muncul dengan masuknya Generasi Y sebagai sebuah angkatan kerja baru. Kajian pustaka memerkenalkan generasi ini sebagai generasi yang memiliki tingkat pendidikan yang paling tinggi serta memiliki potensi yang besar namun generasi ini meminta perlakuan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami keberadaan Generasi Y sebagai sebuah angkatan kerja baru dalam industri Perbankan dan menghasilkan sebuah strategi yang dapat digunakan oleh divisi sumber daya manusia dalam mengelola generasi ini. Penelitian menggunakan pendekatan diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) untuk memahami generasi ini. Tema yang dihasilkan dalam FGD dikonfirmasikan dengan metode confirmatory factor analysis. Survei pakar dengan metode proses jaringan analisis (analytical network process/ANP) dilakukan untuk mengetahui prioritas faktor Generasi Y dan prioritas strategi dengan pendekatan analisa benefit, opportunity, cost dan risk (BOCR). Hasil studi memberikan inferensi pentingnya faktor inherent Generasi Y dan perlunya pelibatan pihak eksternal dalam pengelolaan Generasi Y. Rekomendasi lain yang dihasilkan adalah pentingnya sikap proaktif dari Perbankan untuk mendekati Generasi Y sedini mungkin untuk memastikan ketertarikan generasi ini pada industri Perbankan.Kata kunci: generasi y, kepemimpinan, pengelolaan, perbankan, strategiAbstract. Good corporate governance (GCG) as mandated in Bank Indonesias's banking architecture, highlighting the importance of human resource to serve as catalyst to achieve business goals. New challenge arises by the coming of Generation Y into the workforce. Literature described this generation as the most educated and potential yet at the same time highlighting the need to address specific concern and preferences as hygiene factors for this generation. The research aims to dissect and portrays this phenomena and further presenting strategy to manage this Generation. Focus group discussion (FGD) use to deepen the understanding of the generation and further confirmed using confirmatory factor analysis (CFA). Expert survey conducted and related-factors are prioritized using analytical network process (ANP) by incorporating the benefit, opportunity, cost and risk (BOCR) analysis. The result of the study highlighting the importance of Gen Y factor and external involvement in developing engagement strategies. The research also presents the importance of bank to start early engagement by building employer branding approach to enact and attract Gen Y into industry.Keywords: banking, generation y, leadership, managing, strategy,
Upaya Peningkatan Kinerja Inovatif berbasis Pola Kerja Cerdas dalam Konteks Teknologi Informasi Widodo, Widodo
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12695/jmt.2014.13.2.3

Abstract

Abstrak. Realita menunjukkan sekolah unggulan penyuplai angka kelulusan tertinggi (branded). Namun kegiatan akademik yakni proses pembelajaran pemahaman dan penerapan model-model pembelajaran inovatif masih kurang optimal. Oleh karena itu tujuan studi ini adalah mengembangkan model peningkatan kinerja inovatif guru berbasis pola kerja cerdas dalam konteks teknologi informasi. Populasi studi ini adalah guru seluruh sekolah unggulan di kota Pekalongan berjumlah 200 orang, Mengingat jumlah populasi yang terbatas maka teknik sampling yang digunakan adalah sensus, artinya jumlah populasi sama dengan jumlah sampel. Pengujian hipotesis yang diajukan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software AMOS 5.0. Kemudian efekk moderasi teknologi informasi dengan manajemen group data. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam konteks teknologi informasi rendah, peningkatan kinerja inovatif di lakukan dengan peningkatan pola kerja cerdas. Sedangkan dalam konteks teknologi informasi tinggi, peningkatan kinerja inovatif di lakukan dengan peningkatan pola kerja cerdas yang dibangun oleh motivasi intrinsik.Kata kunci : Motivasi intrinsik, pola kerja cerdas, Orientasi pembelajaran, Kinerja inovatif, Teknologi informasiAbstract. Reality show superior school supplies the highest graduation rate (branded). However, the academic activities of the learning process of understanding and application of innovative learning models is still less than optimal. Therefore the aim of this study was to develop a model of innovative performance-based teacher enhancement working smart in the context of information technology. The study population was the entire school teacher featured in Pekalongan city of 200 people, Given the limited number of population sampling technique used is the census, meaning the amount equal to the total sample population. Testing the hypothesis using Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS 5.0 software. Then efekk moderation of information technology with the data management group. The study shows that in the context of low information technology, innovative performance improvement with an increase in doing working smart . While in the context of high information technology, innovative performance improvement with an increase in do intelligent work patterns built by intrinsic motivation.Keyword : Intrinsic motivation, working smart, learning orientation, innovative performance, information technology
Rancang Bangun Sistem Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Industri Minyak Atsiri Efendi, .; fauzi, Anas Miftah; Machfud, Machfud; Sukardi, Sukardi
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12695/jmt.2014.13.2.2

Abstract

Abstract. Competitiveness of Indonesian essential oil industry is still low as efficiency is low. One of production system that has an aim to do efficiency, that are lowering cost, reducing lead time (faster delivery), higher quality is lean production system. The most suitable lean production tool for reducing lead time, also can be applied in all industries is value stream mapping (VSM). VSM has ben applied much in discrete industry, application in essential oil industry, that is process industry, need to be modified. The purposes of this reasearch is to design supply chain performance improvement system in the essential oil industry, using Rother and Shook's value stream mapping model that will be modified according to essential oil industry characteristic. The reserach shows that VSM can be used to design supply chain performance improvement system of essential oil industry. Supply chain performance of essential oil industry can be improved by setting up an essential oil cooperative.Keywords : cooperative, efficiency, lead time, lean production system, value stream mapping.Abstrak. Daya saing industri minyak atsiri Indonesia masih rendah karena efisiensi yang rendah. Salah satu sistem produksi yang mempunyai tujuan untuk melakukan efisiensi, yaitu menurunkan biaya produksi, mengurangi waktu tempuh produksi, serta kualitas yang lebih tinggi adalah sistem produksi ramping. Perangkat produksi ramping yang paling sesuai untuk mengurangi waktu tempuh produksi, juga bisa diterapkan untuk semua jenis industri adalah pemetaan penyebaran nilai. Pemetaan penyebaran nilai telah diterapkan secara luas di industri diskrit, namun penerapan di industri minyak atsiri, yang merupakan industri proses, perlu dilakukan penyesuaian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang bangun sistem peningkatan kinerja rantai pasok di industri minyak atsiri, menggunakan model pemetaan penyebaran nilai dari Rother dan Shook yang disesuaikan dengan karakteristik dari industri minyak atsiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan penyebaran nilai dapat digunakan untuk merancang bangun sistem peningkatan kinerja rantai pasok industri minyak atsiri. Kinerja rantai pasok industri minyak atsiri bisa ditingkatkan dengan membentuk Koperasi di industri minyak atsiri terkait.Kata kunci : efisiensi, koperasi, pemetaan penyebaran nilai, sistem produksi ramping, waktu tempuh.

Page 1 of 1 | Total Record : 9