cover
Contact Name
Muhammad Bagas F
Contact Email
jurnal.algebra@gmail.com
Phone
+6282161984112
Journal Mail Official
jurnal.algebra@gmail.com
Editorial Address
Head Office : Jl. Sisingamangaraja Nomor 171 Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara Editorial Office : Jl. Bilal Ujung, Kota Medan, Sumatera Utara
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
ISSN : 2807663X     EISSN : 2807629X     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains dikelola dan diterbitkan oleh Tim Riset YANA dibawah Yayasan Amanah Nur Aman. Algebra : jurnal pendidikan, sosial dan sains berdiri sejak tahun 2021 dan terbit 4 edisi setiap tahun yaitu pada bulan Maret, Juni, September dan Desember.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 55 Documents
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) DALAM MATERI LIMIT FUNGSI : KELAS XI DI SMA IMELDA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Andriani Dewi Lubis
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 1 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.978 KB)

Abstract

Hasil belajar matematika siswa salah satunya ditentukan oleh kemampuan pemecahan masalah matematika. Pemecahan masalah siswa dapat dibentuk dengan baik melalui penerapan model pembelajaan Aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran Creative Problem solving (CPS) dan Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) pada materi Limit Fungsi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain the nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI SMA Imelda Medan Tahun Pelajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu random sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu XI MIA 1 berjumlah 23 orang sebagai kelas eksperimen II (kelas dengan model AIR) dan siswa kelas XI MIA 2 berjumlah 23 orang sebagai kelas eksperimen I (kelas dengan model CPS). Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis berupa tes awal dan tes akhir. Berdasarkan pengujian hipotesis statistik dengan uji-t pada taraf signifikan 0,05 didapat hasil thitung lebih besar dibandingkan ttabel (2,65 > 2,01), sehingga dapat disipulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan: terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Creative Problem solving (CPS) lebih baik dari pada siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) pada materi Limit Fungsi di kelas XI SMA Imelda Medan Tahun Pelajaran 2019/2020. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Model Creative Problem Solving, Model Auditory Intellectualy Repetition.
PENGARUH PENERAPAN HYBRID LEARNING BERBANTUAN GOOGLE CLASSROOM TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Khairunnisa Qawy Siregar; Syaukani; Asrul
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 3 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.772 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan hybrid learning berbantuan google classroom terhadap kemamampuan pemahaman dan pemecahan maslaah matematis siswa Sma N 1 Sipirok. Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasinya adalah siswa kelas X SMA N 1 Sipirok tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 6 kelas. Sedangkan sampel yang diambil adalah dua kelas yang masing-masing berjumlah 30 siswa, yaitu X Mia 3 dan X MIA 4. Instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa adalah tes berbentuk uraian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dan uji Cohen’s untuk melihat besar pengaruh. Hasil temuan menunjukkan bahwa 1) terdapat pengaruh yang sigifikan dari penerapan hybrid learning berbantuan google classroom terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa yaitu sebesar 0,813 atau 79% ; 2) terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan hybrid learning berbantuan google classroom terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yaitu sebesar 0,709 atau 76%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan hybrid learning berbantuan google classroom terhadap kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa SMA N 1 Sipirok. Kata Kunci : Hybrid Learning; Google Classroom; Kemampuan Pemahaman Matematis; Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. ABSTRACT This study aims to determine whether there is an effect of implementing hybrid learning assisted by Google Classroom on the ability to understand and solve mathematical problems of Sma N 1 Sipirok students. This research is a quantitative research with a quasi-experimental type of research. The population is class X SMA N 1 Sipirok for the academic year 2020/2021, which consists of 6 classes. While the samples taken were two classes with 30 students each, namely X Mia 3 and X MIA 4. The test instrument used to determine students' mathematical problem solving and understanding abilities was a test in the form of a description. Data analysis was carried out using the t-test to determine whether there was an effect and Cohen's test to see the magnitude of the effect. The findings show that 1) there is a significant effect from the implementation of hybrid learning assisted by google classroom on students' mathematical understanding abilities, which is 0.813 or 79%; 2) there is a significant influence from the application of hybrid learning assisted by google classroom on students' mathematical problem solving abilities, which is 0.709 or 76%. So it can be concluded that there is an effect of implementing hybrid learning assisted by Google Classroom on the ability to understand and solve mathematical problems of SMA N 1 Sipirok students. Keywords: Hybrid Learning; Google Classroom; Mathematical Understanding Ability; Mathematical Problem Solving Ability.
PENGARUH METODE RECIPROCAL TEACHING DAN METODE QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAHMATEMATIS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MATERI TRIGONOMETRI : KELAS X SMA AL WASHLIYAH TANJUNG MORAWA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 Anita Deska Sari
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 1 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.185 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode reciprocal teaching dan metode quantum teaching terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan pemahaman konsep materi trigonometri kelas X SMA Al Washliyah Tanjung Morawa Tahun pelajaran 2018-2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 2 kelas dan berjumlah 60 siswa yang juga dijadikan sampel pada penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA). Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Terdapat pengaruh signifikan metode reciprocal teaching terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan pemahaman konsep siswa pada materi trigonometri 2) Terdapat pengaruh signifikan metode quantum teaching terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan pemahaman konsep siswa pada materi trigonometri. Kata-Kata Kunci: Reciprocal Teaching, Quantum Teaching, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Kemampuan Pemahaman Konsep.
PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA YANG DI AJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DAN PROBLEM SOLVING: KELAS XI MAN 3 MEDAN Choirunnisa Nasution
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 1 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.428 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan tipe pembelajaran Problem Solving. 2) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan tipe pembelajaran Problem Solving. 3) kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan tipe pembelajaran Problem Solving. 4) terdapat interaksi antara tipe pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI MAN 3 MEDAN yang terdiri dari 5 kelas dan berjumlah 197 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah 39 siswa di kelas XI-MIPA 3 dan 39 siswa di kelas XI-MIPA 4. Instrumen yang digunakan adalah tes berbentuk uraian. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) 2 jalur. Tcmuan ini menunjukkan: 1) kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan tipe pembelajaran Problem Solving, Fhitung > Ftabel dengan nilai Fhitung = 50,130 dan Ftabel = 3,963 pada taraf (α = 0,05). 2) kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan tipe pembelajaran Problem Solving, Fhitung > Ftabel dengan nilai Fhitung = 9,786 dan Ftabel = 3,963 pada taraf (α = 0,05). 3) kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan tipe pembelajaran Problem Solving, Fhitung > Ftabel dengan nilai Fhitung = 22,079 dan Ftabel = 3,963 pada taraf (α = 0,05). 4) terdapat interaksi antara tipe pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, Fhitung < Ftabel dengan nilai Fhitung = 0,015 dan Ftabel = 3,963 pada taraf (α = 0,05). Simpulan pentlitian ini menjelaskan bahwa kemampuan dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa lebih sesuai diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) daripada tipe pembelajaran Problem Solving. Kata kunci : Perbedaan, Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD), Model Pembelajaran Problem Solving.
PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) MATA PELAJARAN MATEMATIKA : KELAS VII MTS CERDAS MURNI TEMBUNG TAHUN 2018/2019 Dini Safitri Al Karim
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 1 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.767 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang dtajar dengan model pembelajaran kooperatif make a match dan kooperatif tipe numbered head together di MTs Cerdas Muni Tembung. Penelitian ini adalah penclitian kuantitatif dengan jcnis perselitian quasi eksperimen. Populasi dalam penclitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Cerdas Murni Tembung Tahun 2018/2019. Sampe1 dalam penelitian ini adalah kelas 3l siswa dt ketas V11-1 sebagai kelas yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan 3l siswa di kelas V11-2 sebagai kelas yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. Analisis data dilakukan dengan analisis uji-t. Tcmuan ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis data dan pcmbahasan, diperolch: 1) aktivitas belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembclajaran kooperatif tipe Make a Match lebih baik dari pada aktivitas belajar yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. 2) hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match lebih balk daripada aktivitas belajar yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif ripe Numbered Head Together. 3) aktivitas dan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tips Make a Match lebih baik daripada aktivitas belajar yang diajar dengan model pembclajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. Simpulan dalam pentlitian ini menjelaskan bahwa aktivitas dan basil belajar siswa lebih sesuai diajarkan dengan model pembclajaran kooperatif ripe Make a Match daripada model pembclajaran kooperataf tipe Numbered Head Together. Kata kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together.
PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY DAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MATERI TRIGONOMETRI : KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PELAJARAN 2018-2019 Elva Kuntari
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 1 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.423 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan pemahaman konsep siswa yang diajar dengan model pembelajaran Guided Discovery lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction di kelas X SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Ajaran 2018-2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi eksperimental. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X IS SMA Negeri 1 Sunggal yang terdiri dari 6 kelas yang berjumlah 210 siswa, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah 2 kelas yang berjumlah 35 siswa di setiap kelasnya. Instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui Kemampuan Pemecahan Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA), Hasil Temuan ini menunjukkan: 1). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Guided Discovery lebih baik daripada siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction pada materi Trigonometri; 2). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Guided Discovery lebih baik dari pada siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction pada materi Trigonometri; 3). Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Guided Discovery tidak lebih baik daripada siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction pada materi Trigonometri; 4). Terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran yang digunakan terhadap kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemampuan Pemahaman Konsep siswa. Kata-Kata Kunci : Guided Discovery, Aptitude Treatment Interaction, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Kemampuan Pemahaman Konsep.
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MATERI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL : KELAS X MAS MIFTAHUSSALAM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020 Fatimah Dayani Simbolon
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 1 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.725 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif tipe jigsaw, (2) mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif tipe jigsaw, (3) mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif tipe jigsaw. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X MAS Miftahussalam Medan yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 60 siswa, dan sampel pada penelitian ini yaitu kelas X-1 sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen I dan kelas X-2 sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen II. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Tuckey pada taraf signifikan 0,05. Hasil Temuan ini menunjukkan: (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (2) tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kata kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Komunikasi, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) : KELAS X SMA SWASTA MUHAMMADIYAH 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2019/2020 Harumi Eka Putri
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 1 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.69 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan signifikan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Tipe Think Pair Share (TPS) di kelas X SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan Tahun Ajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini ialah kuantitatif, analisis data menggunakan kuantitatif atau statistik. Alat pengumpulan data berupa tes dan dokumentasi. Populasi penelitian 194 siswa dan sampel berjumlah 48 siswa dengan rincian dari kelas X IIS 1 24 siswa dan dari kelas X IIS 2 24 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yakni cluster random sampling. Sedangkan teknik analisis data digunakan uji-t yang diawali dengan menghitung rata-rata, menghitung standar deviasi, uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis. Temuan penelitian khusus ditemukan perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Tipe Think Pair Share (TPS) hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata post test pada kelas eksperimen A dan B. Nilai rata-rata post test pada kelas eksperimen A 87,83 dan nilai rata-rata post test pada kelas eksperimen B 81,3. Berdasarkan nilai rata-rata post test pada kelas eksperimen A dan B dipandang telah memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sekolah sebesar 75. Dari hasil penelitian ini bahwa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Kata-kata Kunci : Hasil Belajar Matematika, Model Pembelajaran Kooperatf Tipe Number Head Together (NHT), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENTDIVISION (STAD) DAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI KUBUS DAN BALOK : KELAS VIII SMP NEGERI 9 PADANGSIDEMPUAN TP. 2018/2019 Rizki Naimah Rambe
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 2 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.737 KB)

Abstract

Kemampuan berpikir kritis matematika siswa ditentukan oleh media pembelajaran yang menarik siswa terhadap pembelajaran matematika. Media pembelajaran siswa dapat dibentuk dengan baik melalui penerapan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe student team achievment division (STAD) dan tipe think pairs share (TPS) pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMPN 9 padangsidempuan T.P. 2018/2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperiment. Populasinya seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padangsidempuan Indonesia yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 46 siswa, sedangkan sampelnya 23 siswa kelas eksperimen I dan 23 siswa kelas eksperimen 2. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Adapun instrumen tes yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan tes berbentuk uraian. Dimana untuk mengetahui kemampuan awal siswa dilakukan berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Analisis data terdiri dari dua bagian: analisis deskriptif dan analisis inferensial. Nilai rata-rata posttest di kelas hasil eksperimen I adalah 70,435 dan nilai rata-rata posttest di kelas eksperimen II adalah 64,478 dan selisih nilai posttest antara kelas eksperimen I dan II adalah 5,174. Dari uji homogenitas data posttest kedua sampel homogen, di mana F hitung < F tabel adalah 1,4625 < 2,0478. Setelah pengujian hipotesis menggunakan uji-t didapatkan bahwa t hitung > t tabel adalah 2,5820 > 2,0154 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis maternatika siswa yang diajarkan oleh pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan tipe Think Pair Share (TPS) dan pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMPN 9 padangsidempuan T.P2018/2019. Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division, Think Pairs Share, Kemampuan Berpikir Kritis.
Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together Dan Realistics Mathematic Education Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa : SMA Negeri 11 Medan Nela Putriyani Siregar
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 2 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.727 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan model pembelajaran Realistics Mathematic Education (RME). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif degan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 11 Medan tahun ajaran 2018 – 2019 yang berjumlah 60 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan instrumen test. Data dianalisis secara deskriftif dan menggunakan teknik analisis varian (ANAVA). Hasil temuan ini menunjukkan: 1) tingkat kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih baik dari tingakat kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Realistic Mathenatic Education (RME) pada materi Turunan Fungsi; 2) tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) tidak lebih baik dari tingakat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) pada materi Turunan Fungsi; 3) secara keseluruhan tingkat kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih baik dari tingkat kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) pada materi Turunan Fungsi; 4) model pembelajaran memiliki interaksi yang signifikan dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kata kunci : Kemampuan Berpikir Kritis, Kemampuan Pemecahan Masalah, Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT), Model Pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME)