cover
Contact Name
Mawardi Djamaluddin
Contact Email
mawardidjamaluddin@iain-ternate.ac.id
Phone
+6281274212020
Journal Mail Official
jurnalforamadiahi@iain-ternate.ac.id
Editorial Address
Jl. Lumba-Lumba No.8, RT.001/RW.03, Dufa Dufa, Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara 97727, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ternate
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman
ISSN : 18581021     EISSN : 26142732     DOI : -
Core Subject : Education,
FORAMADIAHI is a peer-reviewed journal on education,especially Islamic Education, share knowledge and information about research report on whole aspects of Islamic education integrated with all sciences, publicate qualified articles to show the development of Moslem scholars publications. FORAMADIAHI specifies on all education aspects in the Moslem world, and the purpose is to spread genuine works and latest issues on the subjects. All articles will be reviewed by some experts before published. Author is fully ressponsible for the content of article.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 84 Documents
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP GENDER (Suatu Pendekatan Konseling Lintas Budaya) SURYANI HI UMAR; Arni Husnul Khatimah
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 11, No 1 (2019): FORAMADIAHI VOL.11 NO 1.EDISI JUNI 2019
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.831 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v11i1.152

Abstract

Perbedaan persepsi terhadap gender di kalangan Perempuan dalam kenyataannya masih dianggap tidak layak untuk turut berperan dalam berbagai profesi publik, melainkan masyarakat berimplikasi kepada perbedaan dalam memandang masing-masing fungsi dan peran kaum perempuan dan laki- laki. Perbedaan persepsi inipun kemudian lebih jauh mengakibatkan kaum perempuan selalu menerima perlakuan  diskriminatif di tengah-tengah masayarakat, terutama fungsi dan perannya yang berhubungan dengan ranah publik. mereka hanya pantas berperan dalam urusan rumah tangga. Untuk itu, pendekatan konseling lintas budaya sangat diperlukan agar dapat memberi pemahaman dan merubah persepsi yang sudah membudaya di masyarakat tentang konsep genderyang sesungguhnya.
Penerapan Pendidikan Seks dalam Perspektif Islam untuk Meningkatkan Karakter Religius Siswa SDIT Ibnu Hajar Kota Batu Fahira Fahira; Sayuthi Atman Said
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 12, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.269 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v12i1.265

Abstract

Pendidikan seks dalam perspektif islam untuk meningkatkan karakter religius siswa merupakan hal penting untuk siswa di sekolah. Namun, pendidikan seks sering dianggap tabu anak-anak karena menganggap bahwa seks adalah hal-hal yang porno, kotor, atau mesum. Pengetahuan dasar tentang pendidikan   seks   sangat   membantu    siswa   dalam   menjaga   kebersihan,   percaya   diri   bahkan menghindarkan  dari perilaku yang tidak sesuai dengan syariat islam. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan  landasan  pendidikan   seks  dalam  perspektif  Islam.  2)  Mendeskripsikan  sistem pendidikan seks dalam perspektif Islam. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif-deksriptif bertujuan untuk   mendeskripsikan   fenomena-fenomena   sesuai  dengan   realita.  Teknik  pengumpulan   data menggunakan 1) Observasi 2) Wawancara 3) Dokumentasi. Model analisis data menggunakan model Miles  dan   Huberman,   langkah-langkahnya  yaitu:  reduksi  data,  penyajian  data,  verifikasi,  dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Landasan penerapan pendidikan seks ialah membekali peserta didik agar siap menghadapi masa puberitas dengan baik sehingga mereka tidak asing dengan perubahan  dalam diri misalnya perubahan  fisik dan emosional. Mengetahui batasan-batasan bergaul dengan lawan jenis. 2) Penerapan pendidikan seks dalam perspektif islam untuk meningkatkan karakter religius siswa di SDIT Ibnu  Hajar ialah melalui program  Lingkar Bina Siswa (LBS) yang dilaksanakan setiap hari jumat.
PERASIONALISASI PEGADAIAN SYARIAH PADA PEGADAIAN SYARIAH TERNATE UNIT BASTIONG SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN NON BANK NOHO ULIDAMN
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.536 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.115

Abstract

Lembaga-lembaga Bisnis menjamur dimana-mana, bahkan sebagian besar lembaga bisnis memakai sistem syariah.Perkembangan produk-produk berbasis Syariah kian marak di Indonesia tidak terkecuali Pegadaian. Perum Pegadaian mengeluarkan prosuk berbasis syariah yang disebut dengan Pegadaian Syariah. Produk berbasis Syariah memiliki karakteristik tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk, karena riba menetapkan uang sebagai alat tukar, bukan sebagai komuditas yang diperdagangkan. Pada prinsipnya, dalam sistem keuangan Islam, lembaga-lembaga keuangan non-bank yang diperlukan memiliki peran yang hampir sama. Perbedaan terletak pada prinsip dan mekanisme operasionalnya. Dengan penghapusan prinsip bunga, baik dalam mekanisme investasi langsung ataupun tak langsung dan pasar uang antar bank, praktek sistem bebas bunga (bagi hasil) akan lebih muda untuk diterapkan secara integral. Oleh karena itu, untuk mewadahi kepentingan masyarakat yang belum tersalurkan oleh jasa perbankan Islam. Maka telah dibentuk beberapa institusi keuangan non-bank dengan prinsip yang dibenarkan oleh Syariah Islam. Pegadaian adalah lembaga yang adapat memberikan pinjaman pembiayaan pada siapapun yang butuh, sedang dipihak lain Pegadaian tidak diperkenankan menghimpun dana masyarakat, seperti tabungan dan deposito 
MEMBANGUN PARADIGMA PERADABAN BANGSA MELALUI LEMBAGA PENDIDIKAN Amran Eku; ANDI MOH.ARIFIN MASUKU
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 11, No 1 (2019): FORAMADIAHI VOL.11 NO 1.EDISI JUNI 2019
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.984 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v11i1.147

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawaperubahan di dalam semua segi kehidupan manusia dewasa ini. Terjadinya perubahan besar tersebut oleh karena sumberkekuatan dan kemakmuran suatu masyarakat atau negara bukan lagi ditentukan luas wilayahnya  atau kekayaan sumber daya alamnya. Akan tetapi telah berpindah kepada penguasnan dan pemanfaatan-pimanfaatan ilmu pengetahuan danteknologi.Sekolah yang ideal adalahsekolah yang memiliki fasilitas yang  memadai, guru profesional, gedung permanen dengan halaman dan lapangan olah raga, perlengkapan belajar termasuk perpustakaan dan laboratorium,metode pembelajaran, perangkat kurikulum  dan tujuan-tujuan p-endidikan. Dengan kondisi demiakian bisa  diharapkan sebuah lembaga pendidikan yang mampu menumbuhkan, mengembangkan dan menjaga kelangsungan kehidupan social masyarakat yang akhirnya mampu membangun peradaban bangsa dan Negara. Peradaban dibentuk bukanlah sesuatu yang mudah dan sebntar untuk dibentuk. Peradaban butuh tanaga, kemauan dan waktu untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, pemerintah dan semua elemen masyarakat termasuk kalangan pendidikan harus memiliki kemauan dan kerja keras yang memadai. Peradaban bangsa Indonesia akan terwujud sesuai dengan karakter dan jatidiri bangsa Indonesia.
KONSEP PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Musa Marengke
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 11, No 2 (2019): FORAMADIAHI VOL 11. NO 2. EDISI DESEMBER 19
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.19 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v11i2.227

Abstract

Fungsi dan peran guru Guru dalam proses pendidikan dan pengajaran sangat besar yang turut berpengaruh terhadap tingkat kualitas pendidikan di Inonesia. Guru kemudian dipersiapkan sebagai agen pembawa perubahan dan kemajuan pendidikan. Setiap perubahan sistem pendidikan atau terjadi perubahan paradigma pendidikan selalu dikaitkan dengan bagaimana penataan kompetensi guru, kompetensi guru berkaitan dengan aksi-aksi pendidkikan ditingkat konsep dan prasis operasional. Akan tetapi kompetensi guru sering menjadi permasalahan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Rendahnya kualitas guru telah menjadi agenda pemerintah untuk meningkatkan standar-standar kompetensi guru dari waktu-kewaktu
Penggunaan Metode PQ4R dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 1 Kandanghaur Indramayu Sahrudin Sahrudin
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 13, No 1 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.884 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v13i1.420

Abstract

The purpose of this study was to findout and obtain information about: Islamic Religious Education Learning in Class VIISMP Negeri 1 KandanghaurIndramayu Regency before the PQ4R method was applied(preview, question, read, reflect, recite and review), the efforts of Islamic ReligiousEducation teachers in applying the method PQ4R (preview, question, read, reflect, reciteand review) in Class VII SMP Negeri 1 Kandanghaur, Indramayu Regency, and theresults of applying the PQ4R method (preview, question, read, reflect, recite and review)in Class VII SMP Negeri 1 Kandanghaur Regency Indramayu in improving studentachievement. For the continuation of this research, the author will refer to the principlesof applying descriptive methods, supported by observation techniques, interviews,documentation studies and questionnaires as data collection tools.The collected datawas then analyzed using inductive data analysis.
TEORI BELAJAR KONEKSIONISME DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI NURFITRI SAHIDUN; FATMAWATI UMATERNATE
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.037 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.110

Abstract

Belajar  merupakan perubahan tingka laku atau sikap dengan serangkaian kegiatan, membaca, memahami, mengamati, mendengar, meniru dan sebagainya. Dengan demikian belajar itu tidak semata-mata hanya bersifat verbalistik .Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingka laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil penglaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar itu merupakan perubahan tingka laku atau sikap dengan serangkaian kegiatan, membaca, memahami, mengamati, mendengar, meniru dan sebagainya. Dengan demikian belajar itu tidak semata-mata hanya bersifat verbalistik .Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingka laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil penglaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
KECERDASAN EMOSI DAN AGAMA PADA ANAK USIA DINI NURSIN SAPIL; FATMAWATI UMATERNATE
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 2 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 2.EDISI Desember 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.43 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i2.126

Abstract

Perkembangan emosional bagi anak merupakan sesuatu yang penting bahkan lebih penting dari sekedar kognitif. Para pakar telah meyakini bahwa IQ( kecerdasan otak ) ternyata hanya memberi kontribusi 20% sedangkan yang lainnya, adalah termasuk kecerdasan emosional ( EQ ). Menurut Goleman, kecerdasan intelektual tidak dapat bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa kecerdasan Emosional. Pada anak usia Dini ( O sampai 6 tahun ) atau disebut usia emas, anak-anak belajar dengan perasaannya dan hatinya atau emosinya. Salah satu potensi bawaan yang diberikan sang pencipta adalah kepercayaannya..Mengapa emosi anak berbeda-beda ? Menurut Hawari, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sikap, cara kepribadian orang tua dalam mengasuh dan  mendidik anaknya. Menurut prespektif islam, perbedaan tersebut di sebabkan oleh factor genetic, lingkungan, latar belakang pendidikan yang berbeda yang mempengaruhi pola asuh orang tua pada anak. Meskipun berbeda, namun terdapat persamaannya, yakni terangsangnya emosi setiap anak apabila di berikan stimulus. Oleh karena itu, dalam rangka mencerdaskan anak, maka diperlukan pemberian stimulus yang disesuaikan dengan perkembangan emosi anak.
Diskursus Trend Teologi Baru Dalam Islam Mustamin Giling
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 11, No 2 (2019): FORAMADIAHI VOL 11. NO 2. EDISI DESEMBER 19
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.805 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v11i2.206

Abstract

Islamic theology in developing this to be in accordance with the challenges and demands historical humanitarian step around him. Actual, context of work and formularization back problem of the godhead in islam that is associated with reality historical modern society. In other words, how changing face of conception who had been impressed defensive ( with only formularization ) to which is more dynamic, fresh, touching and also responsiveness to various issue of the godhead and diversity of today, stiff, was not impressed and only formalistik as well as a mere historica
Pendidikan Islam Dan Tantangan Perubahan Khalid Hasan Minabari
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 8, No 1 (2016): FORAMADIAHI
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.28 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v8i1.394

Abstract

Pendidikan Islam di Indonesia khususnya dalam melakukan perubahan pada selanjutnya, selalu dihadapkan pada tantangan serius yang perlu mendapat perhatian ekstra dari Pemerintah dan kalangan dalam pendidikan Islam. Dalam beberapa tahun terakhir, pendidikan Islam setidaknya empat tantangan dasar yang dihadapi. Pertama, kurikulum konformisme dan sumber daya manusia, Kedua, implikasi dari perubahan sosial dan politik, ketiga, perubahan orientasi: dan keempat, globalisasi. Semua tantangan pendidikan Islam terkait satu sama lain. Konformisme, atau guick merasa puas dengan Negara yang ada, pendidikan adalah tantangan di mana-mana