cover
Contact Name
Mawardi Djamaluddin
Contact Email
mawardidjamaluddin@iain-ternate.ac.id
Phone
+6281274212020
Journal Mail Official
jurnalforamadiahi@iain-ternate.ac.id
Editorial Address
Jl. Lumba-Lumba No.8, RT.001/RW.03, Dufa Dufa, Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara 97727, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ternate
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman
ISSN : 18581021     EISSN : 26142732     DOI : -
Core Subject : Education,
FORAMADIAHI is a peer-reviewed journal on education,especially Islamic Education, share knowledge and information about research report on whole aspects of Islamic education integrated with all sciences, publicate qualified articles to show the development of Moslem scholars publications. FORAMADIAHI specifies on all education aspects in the Moslem world, and the purpose is to spread genuine works and latest issues on the subjects. All articles will be reviewed by some experts before published. Author is fully ressponsible for the content of article.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 84 Documents
Perkembangan Kebutuhan Terhadap Penggunaan Media Pelajaran Adiyana Adam
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 8, No 1 (2016): FORAMADIAHI
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.296 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v8i1.54

Abstract

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, dan  media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.Fungsi media dalam pembelajaran secara rinci adalah Memperjelas penyajian materi (pesan) dalam bentuk visualisasi yang jelas sehingga pesan tidak terlalu bersifat verbalistis. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Menjadikan pengalaman manusia dari abstrak menjadi kongkret Memberikan stimulus dan rangsangan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
DESENTRALISASI PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI DAERAH KONSEP, IMPLEMENTASI, DAN KENDALANYA H.SULAIMAN L. AZIS
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 2 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 2.EDISI Desember 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.26 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i2.121

Abstract

Desentralisasi pendidikan adalah  pelimpahan kewenangan berupa pengaturan, pengurusan, pembinaan, pengawasan dan substansinya, kurikulum, mutu pembelajaran, kualifikasi guru, dan infrastruktur pada unit layanan pendidikan dari pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten/kota.Sasaran pengelolaannya mencakup 3 langkah strategis, yakni peningkatan pemerataan dan perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu; pengembangan wawasan persaingan dan keunggulan bangsa; memperkuat keterkaitan pendidikan agar sepadan dengan kebutuhan pembangunan (link and match).Dalam implementasinyaterkendala beberapaproblema, terutama kurikulum, sumber daya manusia, dana, serta sarana-prasarana pendidikan. Keberhasilan desentralisasi pendidikan selain komitmen Pemda dalam pembinaan organisasi kelembagaan dan kordinasi, juga  membutuhkan profesionalitas supervisor dalam melaksanakan pembinaan profesionalguru
PERAN KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB DALAM MELETAKAN DASAR-DASAR ILMU NAHWU SUGIRMA SUGIRMA
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 11, No 1 (2019): FORAMADIAHI VOL.11 NO 1.EDISI JUNI 2019
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.877 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v11i1.153

Abstract

Siapa yang tidak mengenal Khalifah Ali bin Abi Thalib. Beliauadalah Khalifah tarakhir dalam kepemimpinan Khulafaurrasyidin yang menggantikan Khalifah sebelumnya, yakni Usman bin Affan. Sosok Ali memang lebih banyak dikenal sebagai Khalifah yang santun dan memilki pengetahuan yang luas hingga Rasulullah menyebutnya sebagai pintu ilmu pengetahuan. Bukan sesuatu yang mengherankan banyak ungkapan-ungkapan yang dilontarkan oleh Ali yang menggetarkan relung qalbu yang dalam sebagai pertanda kedalaman ilmu yang dimilikinya. Beliau juga dikenal sebagai sosok sahabat yang setia dan sangat dekat dengan Baginda Rasulullah SAW. Begitu setianya, Ali rela menggantikan posisis Rasulullah di pembaringannya di Gua Hira pada saat dikejar oleh Kaum Kafir Quraisy dengan mempertaruhkan nyawanya. Salah satu yang patut untuk kita sorot adalah bagaimana keterlibatan khalifah Ali dalam meletakkan dasar Ilmu Nahwu yang merupakan ilmu terpenting dalam Islam. Bagaimana tidak, Ilmu Nahwu sangat mempengaruhi eksistensi khasanah keilmuan di dunia Islam yang sampai sekarang masih kita nikmati bersama. Kemampuan Abu Aswad ad-Duwaly dalam melahirkan dan mengembangkan kaidah ilmu nahwu memang telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai Bapak Bahasa Arab. Namun keterlibatan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam menentukan kaidah dasar gramatikal bahasa Arab sebagai jawaban dari keresahan atas rusaknya makna bahasa Arab akibat ekspansi dunia Islam ke luar Negeri Arab juga tidak bisa dipungkiri sebagai peletak dasar Ilmu Nahwu.
Pemikiran Pendidikan Politik H.O.S Tjokroaminoto Ahdar Ahdar; Musyarif Musyarif; Abd.Rahman Abd.Rahman
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 12, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.508 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v12i2.305

Abstract

Tulisan ini bertujuan menjabarkan pengaruh pemikiran H.O.S Tjokroaminoto yang berkaitan peran dan kontribusi sosialnya secara empiris terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Hal-hal yang berkaitan dengan sejarah dan kehidupan sosial kemasyarakatan umumnya dipengaruhi oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki peran signifikan dan memiliki pengaruh yang besar, salah satunya adalah Pengaruh H.O.S. Tjokroaminoto dalam isu-isu islam dan sosialisme serta mendorong semangat nasionalisme bangsa indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Selain itu, H.O.S. Tjokroaminoto juga memiliki pemikiran yang visioner tentang pendidikan politik di Indonesia yang belum secara mendalam dilakukan kajian sebagai upaya untuk memberikan penguatan terhadap sistem pendidikan di Indonesia dewasa ini. Metode kajian yang digunakan adalah menggunakan konsep dasar studi tokoh yang meliputi pemikiran, peran, dan kontribusi sosial secara empiris dari H.O.S Tjokroaminoto terhadap pengembangan pendidikan di Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah Metode rekontruksi biografis. Hasil kajian pustaka menunjukkan bahwa pemikiran HOS Tjokroaminoto mengandung nilai-nilai politik dan patriotisme untuk melawan penindasan kolonial Belanda bersama para tokoh perjuangan yang lain. Nilai-nilai tersebut dialirkan melalui jalur pendidikan.                
Mensinkronkan Kurikulum Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan: Terhadap Regulasi/Kebijakan Pendidikan Nasional Samlan Ahmad
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 8, No 1 (2016): FORAMADIAHI
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.901 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v8i1.30

Abstract

Curriculum development is an ongoing activity and process, including planing, improvement, implementation, and evaluation to anticipate  the latest development and demands. The Faculty of Islamic Education that prepares the graduates to be religious teachers, has been in recent years  required to fulfill the national policy of education. It will be insisted to review its curriculum in order to be synchronized and not ignores the characteristic of Islamic educaton. Improving the curriculum needs a clear frame of thought and work until producing the curriculum plan that will be implemented in actual curriculum. How to review and improve the curriculum? This paper answers this question and describes the theoretical and practical stages to improve the curriculum. It can be used as reference of  the department of religious education study in the Faculty of Islamic Education.
MEMBANGKITKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KREATIF ASRI ODE SAMURA
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.454 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.116

Abstract

Berpikir diasumsikan sebagai proses kognitif yaitu suatu aktivitas mental yang dapat menekankan penalaran untuk memperoleh pengetahuan. Proses berpikir merupakan suatu jenis perilaku dimana memerlukan keterlibatan aktif pemikir. Dengan berpikir kita dapat membangun atau membangkitkan pengetahuan, penalaran, serta proses yang lebih tinggi seperti mempertimbangkan. Berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terkait terhadap masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran terbuka, serta dapat membuat hubungan dalam menyelesaikan suatu masalah.ciri-ciri orng yang berpikir kreatif yang dapat dihubungkan dengan kognisi dapat dilihat dari kemampuan berpikir lancer, keterampilan berpikir luwes, keterampilan berpikir orisinal, keterampilan elaborasi, dan keterampilan menilai. Ada dua factor yang mempengaruhi kreativitas meliputi inkubasi dan factor social. Pembelajaran kreatif suatu model yang dikembangkan dengan mengacu kepada teori pembelajaranyang diasumsikan dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Teori dan pendekatan tersebut antara lain belajar aktif, belajar kreatif, pendekatan kostruktif, serta belajar kolaboratif dan kooperatif. Berpikir kreatif matematik sebagai kemampuan menemukan dan menyelesaikan masalah matematika yang meliputi komponen-komponen: kelancaran, fleksibilitas, elaborasi dan keaslian. Pengajuan masalah yang menuntut siswa dalam pemecahan masalah sering digunakan dalam penilaian kreativitas matematik.
KONSEP SOSIOLOGI PENDIDIKAN (Analisis Makro, Meso dan Mikro Sosiologi Pendidikan) Mubin Noho; Iswar Ismail Ohoitenan
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 11, No 1 (2019): FORAMADIAHI VOL.11 NO 1.EDISI JUNI 2019
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.511 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v11i1.148

Abstract

Sosiologi pendidikan adalah membahas dan diterapkan dalam menyelesaikan semua masalah yang ada dalam pendidikan, khususnya dalam interaksi sosial antara siswa dengan lingkungan, guru, dan lainnya, serta dalam pandangan fenomena sosial yang berkembang dalam sistem pendidikan , sehingga aspek-aspek sosiologi itu bisa ada pijakan dalam merumuskan semua hal yang berkaitan dengan pendidikan, agar dapat mencapai kemajuan di bidang pendidikan.
Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia Nuraini Soleman
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 12, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.592 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v12i1.228

Abstract

Kurikulum sebagai bagian dari faktor penting dalam pendidikan memiliki   posisi strategis dalam  mewarnai dan menentukan kualitas output pendidikan.  Kualitas  pendidikan  sesungguhnya sangat  ditentukan  oleh eksistensi kurikulum tersebut. Dalam pelaksanaannya,  kajian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan kurikulum diperlukan setiap saat karena kurikulum akan selalu merespon perkembangan dalam  kehidupan, baik  perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi, perkembangan sosial dan budaya, dan perkembangan politik. Di samping itu, dalam perkembangannya kurikulum harus memperhatikan unsur peserta didik,  satuan pendidikan, masyarakat,  dan peranan pengembang kurikulum terutama guru.  Peserta didik sebagai obyek kurikulum harus mendapat prioritas utama dalam pengembangan kurikulum.
PENINGKATAN KINERJA GURUDI SEKOLAH USMAN ILYAS
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.377 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.111

Abstract

Kinerja guru adalah aktifitas yang dilakukan sebagai suatu kewajiban yang telah ditetapkan dalam aturan pendidikan, aktivitas tersebut mengarah pada program kerja yang harus diselesaikan, ada empat ranah yang dapat memberikan, konstribusi bagi kinerja guru yang sukses, yaitu: persiapan danprosedur mengajar, menajemen kelas; pengetahuan materi pelajaran dan persiapan akademik;  karakteristik personal dan tanggung jawab profesional Meningkatkan kinerja guru melalui persiapan proses pembelajaran yang meliputi penetapan tujuan pembelajaran, perumusan rencana pembelajaran (RP). Penggunaan metode mengajar yang tepat, mampu mengelola kelas,  peningkatan mutu lulusan sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dan kegiatan tambahan siswa.
PEREMPUAN: MENCERMATI EKSISTENSI DAN AKTUALISASI PERANNYA Marwa Marwa
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 2 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 2.EDISI Desember 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.119 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i2.127

Abstract

Abstrak: Kaum perempuan menjadi objek yang tak henti-hentinya menarik untuk diwacanakan. Apakah kaum perempuan itu memang memiliki sisi yang selalu menarik dibandingkan kaum lelaki, ataukah karena kaum perempuan dalam rentang sejarah masih saja terpinggirkan sehingga harus selalu ada upaya untuk terus mengangkat serta mencermati eksistensi dan aktualisasi perannya, agar tidak lagi selalu dianggap sebagai manusia dalam ranah wilayah domestik yang selalu ditempatkan pada posisi the second line atau the second class. Kemelaratan dan ketersingkiran kaum perempuan dalam percaturan dunia, terutama dalam hubungannya dengan kaum lelaki, merupakan akibat nyata dari sebuah pemahaman teologi yang keliru, dan lebih jauh mengakibatkan peran kaum perempuan menjadi tereliminasi dalam aktualisasinya di ruang-ruang publik. Padahal semestinya, setiap penafsiran yang ada, harus merujuk kepada kesetaraan bahwa kaum lelaki dan kaum perempuan keduanya adalah makhluk Tuhan yang meskipun secara fisik (fisically) berbeda, namun pada tataran peranan (role) keduanya tetap diparameteri sebagai hamba Allah yang indikasinya adalah ketaqwaan masing-masing tanpa melihat jenis kelaminnya.