cover
Contact Name
Sinung Rahardjo
Contact Email
sinungrahardjo25@gmail.com
Phone
+6281385033025
Journal Mail Official
b.jalanidith@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jln. AUP No.1 Pasar Minggu - Jakarta Selatan 12520
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam
ISSN : 1978032X     EISSN : 27162524     DOI : http://dx.doi.org/10.15578/bjsj
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam adalah publikasi ilmiah di bidang ilmu terapan kelautan dan perikanan. Artikel ilmiah yang disajikan merupakan hasil penelitian terapan (applied research) di bidang kelautan dan perikanan yang belum pernah dipublikasikan. Ruang lingkup materi meliputi inovasi teknologi, present status kondisi perikanan dan lingkungan perairan, dan review artikel bidang Kelautan dan Perikanan di Indonesia. Substansi artikel terdiri dari bidang Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya, Pasca Panen, Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Permesinan Perikanan, dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024" : 3 Documents clear
Penambahan Probiotik Pada Media Pemeliharaan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Winarsi Maspeke; Juliana Juliana; Sutianto Pratama Suherman
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v6i1.13782

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik pada media pemeliharaan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Hewan uji yang digunakan berupa benih ikan nila (Oreochromis niloticus) sebanyak 240 ekor, dengan perlakuan A (kontrol), B (dosis probiotik EM4 0,5 ml/l), C (dosis probiotik EM4 1,5 ml/l), dan D (dosis probiotik EM4 2,5 ml/l). Wadah yang digunakan adalah akuarium dengan ukuran 60 × 40 × 40 sebanyak 12 buah dan masing-masing diisi air sebanyak 20 liter dengan ikan sebanyak 20 ekor. Penelitian ini berlangsung selama 30 hari. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan Analysis of Varians (ANOVA). Selanjutnya dilakukan uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak. Pertumbuhan panjang mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan 1,5 ml/l dengan rata-rata pertumbuhan panjang 2,76 cm, perlakuan dengan dosis probiotik 2,5 ml/l sepanjang 2,56 cm, 0,5 ml/l dengan hasil 1,97 cm, dan tanpa probiotik sepanjang 1,59 cm.
Kajian Mutu dan Karakteristik Pengolahan Peeled Tail On (PTO) Stretched Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Yudi Prasetyo Handoko; Resmi Rumenta Siregar; Vivin Melfina; Arpan Nasri Siregar
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v6i1.13221

Abstract

Pengolahan udang vannamei Peeled Tail On (PTO) stretched wajib dilakukan sesuai prosedur operasional yang baik dan terstandar, sehingga karakteristik proses dan produk berupa mutu, rendemen, penerapan rantai dingin, serta produktivitas memenuhi standar dan diterapkan sesuai ketentuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati alur proses pengolahan udang vannamei PTO stretched, menguji mutu bahan baku dan produk, mengamati suhu, menghitung rendemen dan produktivitas karyawan. Metode penelitian dengan observasi, partisipasi aktif, pengisian scoresheet, dan pengolahan beserta analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil alur proses untuk mengolah udang vannamei PTO Stretched beku memiliki 20 tahapan proses dimulai penerimaan bahan baku hingga ke pemuatan. Mutu bahan baku melalui uji organoleptik bernilai 8 dan nilai sensori produk akhir mendapatkan nilai 8. Rantai dingin telah diterapkan dengan baik pada setiap tahapan proses. Rendemen udang vannamei tahap HO ke HL adalah sebesar 70,52±0,52%, dan rendemen tahap HL menjadi PTO adalah 87,05±0,20%. Produktivitas karyawan pada tahap pemotongan kepala adalah 15,58±0,96 kg/jam/orang, dan tahap pengupasan kulit dan pencukitan usus sebesar 10,70±0,58 kg/jam/orang. 
Temporal Dynamics of Phytoplankton in Retention Pond as a Water Source for Striped Catfish (Pangasianodon hypophthalmus) Farming Orbita Roiyan Dhuha; Yuni Puji Hastuti; Albert Gamot Malau
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v6i1.13731

Abstract

This comprehensive study investigates the temporal dynamics and ecological aspects of phytoplankton communities in water reservoirs utilized for Pangasius cultivation. Over a six-week observation period, 25 phytoplankton species, including Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, Euglenophyceae, and Cryptophyceae, were identified. Chlorophyceae displayed the highest species richness, emphasizing the dominance of this group, particularly Chlorella, which remained stable throughout weekly observations. Other taxa, such as Euglenophyceae, exhibited delayed increases in density. The study revealed two crucial groups in the water reservoir: the first, composed of Actinastrum sp., Closterium sp., Staurastrum sp. (Chlorophyceae), Navicula sp., Pleurosigma sp., Schroedaria sp., Surirella sp. (Bacillariophyceae), and the second, more diverse group consisting of Nitzschia sp. (Bacillariophyceae), Cryptomonas sp. (Cryptophyceae), Trachelomonas sp. (Euglenophyceae), Anabaena sp., Merismopedia sp., Phormidium sp. (Cyanophyceae), Ankistrodesmus sp., Chlorella sp., and Crucigenia sp. (Chlorophyceae). Chlorella was consistently present which was observed to interact with various species, fostering a balanced environment for growth and reproduction within its family and across others based on network analysis. Contradictory dynamics emerge in the initial weeks, where the highest species richness (N = 19 species) coincides with a high dominance index (1/D = 0.54). Conversely, the peak diversity index (H’ = 2.04) occurs during the second observation, aligning with a comparable evenness index (J = 0.89). The saprobic index indicates a shift in pollution levels from β-mesosaprobic to α/β-mesosaprobic between the initial and final weeks of observation. Simultaneously, trophic-saprobic index alterations signify an environmental quality transition from polysaprobic to oligosaprobic. This presents contradictory trends, where, based on species richness, the environment is ecologically classified as polluted. However, considering the contribution of non-indicator groups in the formula, the pond conditions shift towards nutrient impoverishment, suggesting potential suitability for aquaculture practices.

Page 1 of 1 | Total Record : 3