cover
Contact Name
Syadzadhiya Qothrunada Zakiyayasin Nisa
Contact Email
syadzadhiya.tl@upnjatim.ac.id
Phone
+6285262444345
Journal Mail Official
envirous@upnjatim.ac.id
Editorial Address
Jl. Rungkut Madya No.1, Kel. Gunung Anyar, Kec. Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
ENVIROUS
ISSN : 27771040     EISSN : 27771032     DOI : https://doi.org/10.33005/envirous.v2i1
EnviroUS gives particular to manuscript submissions that employ integrated methods resulting to analyses that provide new insights in environmental engineering, science and management, particularly in the areas of: environmental planning and management; protected areas development, planning, and management; community-based resources management; environmental chemistry and toxicology; environmental restoration; social theory and environment; and environmental security and management. Other relevant fields EnviroUS Journal published research results or application technology from an academic, consultant, or professional field.
Articles 212 Documents
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KENTANG SEBAGAI PENGISI (FILLER) PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE Fahmi Nurlaila; Yayok Suryo Purnomo
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.29 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.1

Abstract

Plastik konvensional yang sulit didegradasi karena mencemari lingkungan sehingga diperlukan plastik ramah lingkungan (biodegradable) dari bahan yang mengandung polimer alami (pati), seperti dari kulit kentang. Dengan penambahan kitosan sebagai penguat, gliserol sebagai plasticizer dan CMC sebagai stabilizer untuk meningkatkan kualitas. Hasil penelitian terbaik plastik biodegradable secara visual (warna dan tekstur) pada komposisi kitosan : pati kulit kentang ( 5 : 5) dan gliserol 5 mL, namun untuk elastisitas visual terbaik gliserol 6 mL dan CMC 2,5 gr. Untuk hasil uji biodegradasi komposisi optimum dengan pati 10 gr (kitosan 0 gr), gliserol 6 mL dan CMC 2,5 gr yaitu sebesar 29,23% selama 9 hari. Untuk hasil uji kelarutan air dengan pengadukkan komposisi optimum pati 7 gr, kitosan 3 gr dan gliserol 6 mL yaitu 12 detik. Dan untuk uji kelarutan air tanpa pengadukan lapisan plastik dapat terlarut pada komposisi optimum pati 7 gr, kitosan 3 gr, gliserol 6 mL dan CMC 2,5 gr hasil yaitu saat 1-2 jam setelah dimasukan dalam air. Kedua hasil uji tersebut dikarenakan semakin tinggi komposisi gliserol dan CMC maka plastik biodegradable akan semakin cepat terdegradasi dan semakin cepat waktu terlarutnya didalam air.
PENURUNAN KANDUNGAN POLUTAN PADA AIR LIMBAH INDUSTRI TEMPE MENGGUNAKAN MOVING BED BIOFILM REACTOR (MBBR) Nadhira Alisa; Yayok Suryo Purnomo
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.204 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.9

Abstract

Saat ini usaha home industry tempe sedang berkembang. Limbah yang dihasilkan dari industri tempe akan menjadi suatu permasalahan bagi lingkungan. Pengolahan air limbah industri tempe dapat dilakukan dengan cara pengolahan biologis karena dapat menurunkan kandungan organik pada air limbah. Salah satu pengolahan biologis yang dapat digunakan yaitu proses Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Proses MBBR pada prinsipnya adalah proses lumpur aktif yang ditingkatkan dengan adanya penambahan media yang bergerak dan aerasi pada reaktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja MBBR dalam menurunkan kandungan COD, BOD5, TSS, NH3, dan PO4 pada air limbah tempe. Media yang digunakan adalah Kaldnes K1 dengan variasi jumlah media yaitu tanpa media (0%), 20%, dan 40%. Variasi selanjutnya adalah aerator yaitu aerator gelembung kasar dan aerator gelembung halus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan MBBR paling optimum pada variasi media 40% dan aerator gelembung halus di waktu sampling 8 jam. Reaktor MBBR mampu menurunkan COD sebesar 87.89%, BOD5 sebesar 86.91%, TSS sebesar 85.63%, NH3 sebesar 87.98%, dan PO4 sebesar 82.93%.
IDENTIFIKASI POTENSI GAS RUMAH KACA DENGAN METODE IPCC(STUDI KASUS PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA) Friesca Rieszki P.D Jayaty; Naniek Ratni Juliardi AR
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.057 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.11

Abstract

Kota Surabaya memiliki timbunan sampah yang cukup tinggi dengan79,19% volumenya merupakan sampah rumah tangga. Kegiatan penimbunan sampah akan mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas CO2, CH4, dan N2O yang dapat menyebabkan pemanasan global. Kecamatan Rungkut berpotensi menghasilkan emisi GRK cukup besar karena sebagian besar wilayahnya pemukiman. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperkirakan besarnya potensi GRK dengan menggunakan pendekatan IPPC. Perhitungan emisi GRK membutuhkan data karakteristik dan komposisi sampah yang diperoleh dengan metode load count analysis sesuaidengan (SNI 19-3964-1994). Perhitungan emisi GRK didasarkan pada skenario. Skenario 1 perkiraanemisi GRK tahun 2025 tanpa ada reduksi, skenario 2 perkiran emisi GRK pada tahun 2025 dengan reduksi sampah 30%, skenario 3 perkiran emisi GRK sesuai kebijakan pada tahun 2025 dimana mencapai ideal. Hasil perkiraan emisi GRK dari skenario 1 secara berurutan untuk CO2,CH4, dan N2O yaitu 0,22896; 0,06621; dan 0,00025 Gg/tahun. Besarnya perkiraan emisi pada skenario 2 yaitu 0,22538 Gg/tahun CO2, 0,07873 Gg/tahun CH4, dan 0,00169 Gg/tahun N2O. Perkiraan emisi yang dihasilkan pada skenario 3 yaitu 0,17391 ton/tahun CO2, 0,07048 Gg/tahun CH4, dan 0,00131 Gg/tahun N2O.
PENURUNAN FE DAN MN PADA AIR SUMUR MENGGUNAKAN MULTIPLE TRAY AERATOR PIRAMIDA Delia Ayu; Mohammad Mirwan
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.207 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.13

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Tidak seimbangnya ketersediaan air bersih dengan pesatnya pertumbuhan penduduk menimbulkan dampak pada pendistribusian air bersih yang tidak merata. Kondisi tersebut membuat masyarakat mencari sumber air bersih lain seperti air sumur. Air sumur sebagai alternatif air bersih sering didapati mengandung besi (Fe) dan (Mn). Kandungan Fe dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti rasa mual ketika dikonsumsi, rusaknya dinding usus dan iritasi pada mata dan kulit. Sementara kandungan Mn yang diatas baku mutu dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh vaskuler, jantung dan sistem saraf. Multiple tray aerator piramida adalah aerasi dengan menggunakan susunan nampan yang tidak membutuhkan lahan yang luas serta memiliki efisiensi tinggi. Penelitian ini menggunakan variasi jumlah tingkatan tray (1 tingkatan, 2 tingkatan, 3 tingkatan, 4 tingkatan dan 5 tingkatan) dan waktu aerasi (15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit dan 75 menit) untuk mengetahui pengaruh terhadap penurunan kadar Fe dan Mn serta menemukan tingkatan dan waktu paling efektif. Hasil penelitian menunjukkan multiple tray aerator tingkat 4 dengan waktu aerasi selama 75 menit memiliki efektifitas tertinggi sebesar 83.39% untuk besi dan 98.14% untuk mangan.
PENURUNAN KADAR COD, TSS, DAN AMMONIA TOTAL (NH3-N) PADA AIR LIMBAH PEMOTONGAN PUYUH DENGAN MENGGUNAKAN BIOFILTER ANAEROB-AEROB titin aristiana; Yayok Suryo Purnomo
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.063 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.14

Abstract

Pengolahan air limbah pemotongan unggas dilakukan secara biologis, karena pengolahan biologis mampu menurunkan beban organik dengan baik. Pengolahan biologis berbagai macam jenis, salah satunya yaitu Biofilter Anaerob-Aerob. Biofilter Anaerob-Aerob merupakan pengolahan kombinasi antara pengolahan anaerob dan pengolahan aerob. Biofilter Anaerob-Aerob pengolahan biologis dengan bakteri melekat, sehingga membutuhkan media sebagai tempat tumbuh dan berkembang mikroorganisme. Tujuan dari pengolahan ini yaitu mengetahui efektifitas penurunan COD, TSS, dan Ammonia Total (NH3-N) dalam meremoval beban organik pada air limbah pemotongan unggas. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini yaitu media, debit, dan waktu sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa jenis media sarang tawon merupakan media yang terbaik dalam menurunkan kadar COD, TSS dan Ammonia Total (NH3-N). Efisiensi penurunan kadar COD, TSS, dan Ammonia Total (NH3-N) pada media sarang tawon sebesar 90%; 82%; dan 65%.
PENURUNAN TOTAL SUSPENDED SOLID DAN KEKERUHAN AIR BAKU MENGGUNAKAN PIPA CIRCULAR DAN GRAVEL BED FLOCCULATOR DENGAN KOAGULAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE Maulidya Hani Rizkya; Naniek Ratni Juliardi AR
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.923 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.15

Abstract

Air permukaan mengandung banyak zat padat berupa partikel tersuspensi maupun koloidal dapat menyebabkan kekeruhan pada air sehingga tidak memenuhi baku mutu dan tidak layak digunakan sebagai air bersih. Zat padat dapat disisihkan dengan proses koagulasi-flokulasi, di mana adanya penambahan bahan kimia untuk membentuk flok. Proses koagulasi-flokulasi hidrolis adalah proses pengadukan dengan aliran air sebagai pengaduk karena adanya energi hidrolik. Pipa sirkular memiliki keuntungan dapat menghemat tempat. Gravel bed flocculator memiliki kemampuan dapat mempersingkat waktu flokulasi (3-5 menit). Pada penelitian ini, variasi yang diterapkan adalah dosis koagulan (55, 65, 75, 85, dan 95 (mg/L)), waktu kontak flokulasi (3, 4, dan 5 (menit)), dan perbandingan ketinggian ukuran media kerikil 20 mm:30 mm (2:1 dan 1:2) untuk mengetahui pengaruh terhadap penyisihan total suspended solid (TSS) dan kekeruhan. Hasil penelitian menunjukkan pengadukan hidrolis optimum pada dosis koagulan 95 mg/L, waktu kontak flokulasi 5 menit, dan perbandingan ketinggian ukuran media kerikil 20 mm:30 mm (1:2) mampu menyisihkan kandungan total suspended solid (TSS) sebesar 83,22% dan kekeruhan 92,06%.
PENINGKATAN EFEKTIVITAS ELEKTROKOAGULASI DAN FOTOKATALIS PADA PROSES DEGRADASI LIMBAH BATIK angger sulistya; Tuhu Agung Rachmanto
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.229 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.17

Abstract

Waste water from the batik industry process used the composition of naphthol generally contained organic pollutants that difficult to decomposed. This study discussed the efficiency treatment of batik industri waste water a combination of electrolyte and AOP approved methods in the electrocoagulation and photocatalyst process based on current density, electrolyte coordination and H2O2 composition. The parameters discussed include COD, TSS, color, TDS and pH. In a batch process conducted with 5 liters of water that fixed by current density (A/cm2) and NaCl electrolyte (gr/L) in electrocoagulation and 30% H2O2 concentration (mg/L) were determined as photocatalytic variables. In addition to batches, this study also carried out continuous experiments with the best variables from the batch process. Efficiency of the percentage reduction in COD, TSS, color, TDS and pH used electrocoagulation and photocatalyst were 87.8%, 84.01%, 94.07%, 32.9% and pH respectively 7,3 at a contact time of 120 minutes.
RECOVERY POTENTIAL SAMPAH SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III JAWA TIMUR Pritania Dwitasari; Mohammad ` Mirwan
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.179 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.18

Abstract

Sampah yang ditimbulkan PT. Pelabuhan Indonesia III Regional Jawa Timur masih dikelola secara konvensional. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut mengharuskan untuk menjamin dan memilihara kelestarian lingkungan di pelabuhan, Badan Usaha Pelabuhan harus menyediakan fasilitas pencegah pencemaran. Dengan menggunakan data sekuder dan primer berupa jumlah timbulan, pengamatan kondisi eksisting, kuisioner, dan wawancara yang didapatkan dari PT. Pelabuhan Indonesia III dapat dilakukan perencanan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan menghitung hasil pemulihan energi yang dihasilkan. Dalam perencanaan ini didapatkan Timbulan sampah adalah 17478 Kg/hari dengan Volume 100,32 m3/hari. Komposisi sampah PT. Pelabuhan Indonesia III terdiri dari Sampah Organik 51,50%, sampah anorganik 29%, residu 18% dan sampah B3 1%. Pemanfaatan sampah organik dengan pengolahan energi menggunakan koversi biokimia menghasilkan energi 2975,26 kWh dan menghasilkan pupuk cair dan padat dari pengolahan digeste. Sampah plastik diolah dengan kondensasi menghasilkan 10,46 m3/hari, anorganik lain dilakukan pengepakan dan penjualan sebanyak 41,37 m3/hari. Sehingga residu total sampah yang dibawa ke TPA benowo adalah 28,96 m3/hari, Mengurangi 59,93 m3/hari dari timbulan sampah. Area lahan dibutuhan untuk TPST adalah 764,2 m2 dan Dengan jumlah timbulan sampah yang diolah sebesar 59,93 m3/hari maka menghasilkan potensi ekonomi sebesar Rp. 40.929.068,00 tiap bulannya.
EVALUASI SISTEM DRAINASE DI WILAYAH KECAMATAN WARU, KABUPATEN SIDOARJO DENGAN SOFTWARE HEC-RAS Maeza Nurrisma Astika; Okik Hendriyanto Cahyonugroho
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.748 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.19

Abstract

Penerapan sistem drainase konvensional yang memiliki prinsip mengalirkan air secepat-cepatnya ke badan air tidak efektif dikarenakan mengurangi kesempatan meresapnya air ke dalam tanah. Oleh karena itu diperlukan melakukan evaluasi terhadap dimensi saluran drainase eksisting di beberapa wilayah Kecamatan Waru untuk mengetahui debit air hujan yang dapat ditampung. Dalam penelitian ini dilakukan analisis secara teknis dan program. Analisis secara program menggunakan software HEC-RAS 5.0.7 yang dapat mensimulasi tinggi genangan di atas saluran drainase. Hasil dari analisis dan evaluasi, terdapat 23 saluran yang tergenang dari 52 saluran yang dianalisis. Saluran yang tergenang pada bagian hulu dan hilir sebanyak 7 saluran dan saluran yang tergenang hanya pada bagian hilir sebanyak 16 saluran. Penanggulangan banjir di Kecamatan Waru dapat dilakukan dengan normalisasi saluran terhadap genangan air yang besar dan tinggi dengan cara memperbaiki penampang saluran yang tidak dapat menampung debit limpasan.
RANCANGAN UNIT PENGEMBANGBIAKAN BLACK SOLDIER FLY (BSF) SEBAGAI ALTERNATIF BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA (REVIEW) Eva Oktavia; Firra Rosariawari
EnviroUS Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Envirous
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.894 KB) | DOI: 10.33005/envirous.v1i1.20

Abstract

Penggunaan organisme berupa serangga Black Soldier Fly (BSF) menjadi salah satu cara alternatif untuk mereduksi sampah organik dari sisa kegiatan dapur. Pemanfaatan media pakan ayam dan bungkil/ampas kelapa berpengaruh pada potensi dan hasil yang baik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas rancangan unit dalam mengolah timbulan sampah organik. Hasil menunjukkan unit cukup efektif digunakan sebagai tempat pengembang biakan larva BSF karena pupa menetas dalam waktu 3 hari sesuai dengan penelitian lain. Kelembaban dan suhu yang dijaga menjadi salah satu faktor keberhasilan pupa menetas. Antraktan yang belum tersedia dalam unit menjadikan imago BSF dewasa tidak tertarik bertelur meskipun telah melewati masa kawin. Nilai rasio C/N, P2O5 dan K2O dari studi literatur yang telah dilakukan memberikan hasil bahwa residu/sisa dari proses biokonversi sampah organik oleh larva BSF dapat digunakan dalam bidang pertanian sesuai dengan SNI 19-7030-2004 tentang spesifikasi kompos organik.

Page 1 of 22 | Total Record : 212