cover
Contact Name
Dyah Gandasar
Contact Email
dyah.gandasari@gmail.com
Phone
+6282110285395
Journal Mail Official
dyah.gandasari@gmail.com
Editorial Address
Bogor Agricultural Develpoment Polytechnic Jln. Aria Surialaga No 1, Pasir Kuda Bogor 16119
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis
ISSN : 2599039X     EISSN : 25990381     DOI : https://doi.org/10.51852/
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis merupakan jurnal yang diterbitkan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Kementerian Pertanian. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, pada bulan Juni dan Desember. Artikel yang dimuat merupakan hasil penelitian dengan topik budidaya pertanian, ekonomi pertanian, agribisnis, produksi dan teknologi peternakan, ilmu nutrisi dan pakan ternak, dan kesehatan ternak.
Articles 73 Documents
POLA KEMITRAAAN ANTARA PEMODAL MANDIRI DAN PETANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON Kusmiyati - -
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7150.931 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v1i2.159

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk menganalisa pola kemitraan yang dilakukan oleh pemodal mandiri dengan petani bawang merah di kecamatan gebang, kabupaten cirebon, dengan tujuan mengidentifikasi prinsip pola kemitraan, mengetahui tingkat peroduktifitas antara petani mitra dan non mitra, dan menganalisis pendapatan petani mitra dan non mitra penelitian dilaksanakan bulan juli sampai oktober 2017, dengan responden dari 3 desa, yang difokuskan pada petani pemilik penggarapan bawang merah dengan luas lahan minimal1-3 ha, hasil inventarisasi diperoleh sampel 48 orang dari data primer dan sekunder dan di analisa dengan pendekatan non parametrik,
EVISIENSI PROSES PENGERINGAN DAN UJI HASIL CABAI KERING DAN CABAI BUBUK UNTUK PENINGKATAN DAYA SIMPAN CABAI MERAH Yul Harry Bahar
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6247.265 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v1i2.162

Abstract

AbstrakCabai segar tidak bisa tahan lama disimpan, dan kehilangan hasil pascapanen tinggi, sehingga bila terjadi kelebihan produksi maka banyak yang membusuk dan merugikan petani. salah satu upaya mangatasi masalah ini adalah dengan pembuatan cabai kering dan cabai bubuk. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi proses pengeringan cabai, dan untuk mengetahui daya simpan cabai kering dan cabai bubuk.
PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI SAWAH Wasissa Titi Ilhami
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7464.182 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v1i2.163

Abstract

AbstrakPEnelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik dengan dosis dan jenis yang berbeda terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah serta produktivitas padi yang dihasilkan, penelitian dilaksanakan di desa cibungbulang. kegiatan ini berlangsung pada bulan juni hingga desember 2016. penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sederhana satu faktor dengan kombinasi perlakuan jenis pupuk organik dan dosis pupuk organik yang berbeda.
EFEKTIVITAS FORMULASI PUPUK DAN PEMANGKASAN PUCUK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI CABAI MERAH Dwiwanti Sulistyowati
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.696 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v3i1.178

Abstract

Manfaat pengembangan penelitian cabai merah(Capsicum annuum L.) adalah untukmeningkatkan produktivitas tanaman cabai merah, diperlukan untuk memenuhi permintaankonsumen baik dari dalam maupun luar negeri yang terus meningkat. Penelitian ini bertujuanmengetahui formulasi pupuk anorganik dan pemangkasan tunas yang tepat akan meningkatkankualitas dan kuantitas hasil tanaman cabai merah. Percobaan dilaksanakan pada bulan Mei–November 2018 bertempat di lahan percobaan STPP Bogor, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.Bahan yang digunakan dalam percobaan ini terdiri atas cabai merah varietas TM 999, pupuk NPK(16-16-16), pupuk kandang, kapur pertanian, pupuk daun, furadan, fungisida dan insektisida.Peralatan yang digunakan tray semai, alat-alat budidaya, dan alat-alat penunjang penelitianlainnya. Percobaan disusun dalam Rancangan Petak Tersarang (nested design) berupa formulasipupuk yaitu P1 = pupuk NPK (16:16:16) cair dosis 1000 kg/ha + gandasil D/B 2g/l dan P2 = pupukAB mix (cabai merah), dan diulang 3 ulangan. Faktor perlakuan terdiri atas empat taraf yaitu, N0 =tanpa pemangkasan (kontrol); N1 = pemangkasan pucuk pra-tanam (persemaian), N2 =pemangkasan semua tunas ketiak daun, N3 = pemangkasan tunas ketiak daun dibiarkan 2cabang. Diperoleh 8 kombinasi percobaan dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 24 satuanpercobaan. Masing-masing satuan percobaan tersebut terdiri atas 20 tanaman. Sampelpengamatan non destructive pada setiap unit percobaan sebanyak 10 tanaman yang diambilsecara acak. Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman, dimater tajuk dan produksipertanaman. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap minggu sejak 2-10 MST (minggu setelahtanam) dengan cara mengukur tinggi tanaman dari permukaan tanah hingga titik tumbuh. Diametertajuk, dilakukan dengan mengukur diameter tajuk tanaman ketika pertumbuhan tanaman mencapaioptimal. Penghitungan produksi per tanaman, berupa total bobot panen per tanaman cabai.Perlakuan pemupukan NPK (P1) ataupun AB Mix (P2) tidak berpengaruh nyata pada karaktertinggi tanaman, diameter tajuk dan produksi per tanaman. Tidak terjadi interaksi antara perlakuanpupuk NPK dan AB Mix pada semua peubah yang diamati. Aplikasi pupuk NPK dan AB Mixmenunjukkan respon yang sama terhadap tinggi tanaman yaitu tertinggi pada pemangkasandengan menyisakan 2 (dua) tunas ketiak (N3) tidak berbeda dengan pemangkasan tunas pucuksaat semai (N1) dan seluruh tunas ketiak (N2), berbeda nyata dengan tanaman yang tidakdipangkas/kontrol (N0). Aplikasi pupuk AB Mix tidak memberikan pengaruh pada diameter tajuktanaman yang diapangkas ataupun tidak dipangkas (kontrol). Aplikasi pupuk NPK memberikanpengaruh diameter tajuk terbesar pada pemangkasan dengan menyisakan 2 (dua) tunas ketiak(N3), tidak berbeda nyata dengan pemangkasan tunas pucuk saat semai (N1) dan seluruh tunasketiak (N2), namun berbeda nyata dengan tidak dipangkas/kontrol (N0). Perlakuan pupuk NPKmenunjukkan produksi tanaman cabai merah terbesar pada pemangkasan tunas pucuk saat semai(N1) dan pemangkasan tunas ketiak dengan menyisakan 2 cabang (N3), berbeda nyata denganpemangkasan seluruh tunas ketiak (N2) dan tanaman yang tidak dipangkas/kontrol (N0).Perlakuan pupuk AB Mix menunjukkan produksi tanaman cabai merah terbesar padapemangkasan seluruh tunas ketiak (N2) dan pemangkasan tunas pucuk saat semai (N1), disusuloleh pemangkasan tunas ketiak dengan menyisakan 2 cabang (N3), dan berbeda nyata dengantanaman yang tidak dipangkas/kontrol (N0).
DAMPAK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ( C.S.R ) PT ANTAM TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA TANI TEBU DI KABUPATEN CIREBON Kusmiyati Kusmiyati
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.662 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v2i2.367

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik, tingkat produktivitas tebu dan membandingkan tingkat pendapatan petani tebu rakyat di Kabupaten Cirebon sebelum dan setelah adanya program CSR. Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai Oktober 2016, dengan responden dari 3 kecamatan . yang difokuskan pada petani pemilik penerima bantuan CSR dengan luas lahan minimal 0,5 ha. Hasil inventarisasi diperoleh sampel 97 petani dan dianalisa dengan pendekatan non parametrik, yaitu analisis discriptif dan uji T. Hasil penelitian bahwa di Kabupaten Cirebon yang mendominasi umur petani 40-49%, kepemilikan lahan 1-2 ha, tingkat pendidikan SD , tingkat produktivitas sebelum dan sesudah program CSR tidak signifikan namun rata rata pendapatan sebelum dan sesudah program CSR signifikan
AKSELARASI KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI MELALUI USAHA SAPI POTONG DI SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) KABUPATEN SUBANG Maspur Makhmudi; Harniati Harniati; Chifayah Astuti
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.056 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v2i2.368

Abstract

Penelitian sebelumnya menyebutkan pembiayaan usaha tani (70%) didominasi modal petani sendiri. Sedangkan sumber-sumber pembiayaan dari lembaga ekonomi petani belum dimanfaatkan dengan baik (Rahayu (2015). Solusi untuk merubah dinamika daya saing peternakan diantaranya diupayakan melalui akselarasi kelembagaan ekonomi petani di kawasan pengembangan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) secara terintegrasi dalam satu manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui karakteristik responden memanfaatkan sumber-sumber dan preferensi pembiayaan usaha ternak sapi potong (2) Mendiskripsikan pemanfaatan sumber-sumber dan preferensi pembiayaan usaha ; (3) Menganalisis hubungan karakteristik responden dengan pemanfaatan sumber-sumber dan preferensi pembiayaan usaha ternak sapi potong .Penelitian dilaksanakan di SPR Kasaliang, SPR Cinagarabogo pada bulan Juli-September 2018. Teknik pemilihan lokasi secara “Purposive” berdasarkan pertimbangan lokasi SPR yang tergabung dalam gugus perwakilan pemilik ternak (GPPT). Penetapan jumlah sampel 60 orang dengan “Purposive”, kemudian pemilihan sampel dari populasi 1047 orang menggunakan pendekatan “Stratified Random Sampling”. Analisis data menggunakan pendekatan statistik deskriptif dan inferens. Hasil penelitian adalah (1) Sebanyak 83% responden didominasi karakteristik syarat kepemilikan ternak sapi potong (2 – 10 ekor/orang) bila dibandingkan dengan pengalaman usaha dan pendidikan masing-masing berjumlah 65 % dan 48%; (2) Adanya pergeseran orientasi untuk memanfaatkan sumber-sumber dan preferensi pembiayaan usaha masing-masing sebesar 87% dan 90% dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan informal maupun formal; (3) Hubungan antara karakteristik kepemilikan ternak dengan sumber-sumber pembiayaan adalah cukup (r = -0,268) dan hubungannya dengan preferensi pembiayaan adalah kuat ( r = -0,522) artinya kontribusi kelembagaan keuangan masih perlu lebih dioptimalkan untuk memperkuat kelembagaan ekonomi petani melalui pemanfaatan sumber-sumber dan preferensi pembiayaan usaha dalam pengembangan kawasan SPR.
KERAGAAN PRODUKSI BENIH SEBAR PADI DAN PENYEBARANNNYA DI SULAWESI TENGGARA Samrin Samrin; Johanes Amirullah
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.425 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v2i2.369

Abstract

Benih merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman yang perannya tidak dapat digantikan oleh faktor lain,karena benih sebagai bahan tanaman dan pembawa potensi genetik. Keunggulan varietas dapat dinikmati oleh konsumen bila benih yang ditanam bermutu baik. Penyediaan benih unggul memegang peranan yang menonjol diantara teknologi yang dihasilkan melalui penelitian,baik dalam kontribusinya terhadap peningkatan hasil per/satuan luas maupun sabagai salah satu komponen utama dalam pengendalian hama dan penyakit. Ketersediaan benih varietas unggul bermutu yang cukup merupakan komponen teknologi utama dalam usahatani. Kegiatan ini bertujuan untuk memproduksi benih sebar padi secara tepat sehingga mempercepat pengembangan varietas unggul baru padi yang sesuai dengan preferensi konsumen. Kegiatan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Wawotobi BPTP Sulawesi Tenggara di Kabupaten Konawe. Dengan menggunakan lahan sawah irigasi teknis seluas 4 ha, mulai bulan Januari-Desember 2018. Hasil produksi benih varietas unggul padi sebanyak 11.300 kg, yaitu Varietas Inpari 33/BR (2.500 kg ), Inpari 40/BR (4.500 kg), Mekongga/BR (2.300 kg), dan Ciherang/BR (2.000 kg). Benih Hasil produksi tersebut telah terdistribusi di tingkat kelompok tani dan masyarakat tani lainnya di beberapa daerah Sulawesi Tenggara.
PENGARUH PENGGUNAAN VITAMIN E DALAM PENGENCER SUSU SKIM PADA SPERMA BEKU TERHADAP TUDUNG AKROSUM UTUH DAN MEMBRAN PLASMA UTUH SPERMAZOA DOMBA PRIANGAN Sri Teguh Waluyo
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.459 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v2i2.370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Vitamin E yang optimal pada pengencer susu skim dan pengaruhnya terhadap kualitas sperma pada sperma beku Domba Priangan. Penelitian ini dilakuan di laboratorium Balai Inseminasi Buatan, Lembang, Bandung dari bulan November 2017 sampai bulan Januari 2018. Pada percobaan, sperma dari lima ekor Domba Priangan ditampung dengan vagina buatan dan diencerkan dengan susu skim. Masing-masing pengencer diberi vitamin E dengan dosis yang berbeda, yaitu tanpa vitamin E sebagai kontrol, 10, 20, 30 dan 40 g vitamin E per mililiter. Metode eksperimental dilakukan dengan menggunakan rancangan dasar RAL, yang dilanjutkan uji jarak berganda Duncan dengan taraf nyata 5%. Peubah yang diamati adalah kualitas spermatozoa yang diukur setelah pengenceran, setelah ekuilibrasi, serta setelah pencairan kembali yang meliputi persentase MPU, dan persentase TAU spermatozoa. Hasil percobaan menunjukkan bahwa persentase MPU dan persentase TAU tertinggi pasca pengenceran terdapat pada perlakuan E30 (masing-masing 76,20 dan 91,30); berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya (P<0,05), kecuali dengan E20 berbeda tidak nyata (P>0,05). Pada pasca ekuilibrasi, perlakuan E30 mempunyai persentase MPU tertinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya (P<0,05), kecuali dengan E40 berbeda tidak nyata (P>0,05), dan persentase TAU berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lainnya (P<0,05). Sedangkan pada pasca pencairan kembali, E30 mempunyai persentase MPU dan persentase TAU tertinggi (masing-masing 61,20 dan 65,20) dibandingkan dengan perlakuan lainnya (P<0,05).
DINAMIKA PENGUASAAN LAHAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PATOKBEUSI KABUPATEN SUBANG Slamet Yuliyadi; Lies Sulistyowati; Maman H Karmana
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.851 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v2i2.371

Abstract

Adanya perubahan kepemilikan ataupun penguasaan lahan bagi petani merupakan sesuatu yang sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan ekonomi keluarga petani, baik hilangnya hak penguasaan atau hak kepemilikan sebidang lahan ataupun munculnya hak penguasaan atau hak kepemilikan sebidang lahan. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dinamika penguasaan lahan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status penguasaan lahan serta hubungannya dengan tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani padi sawah di kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang. Metode penelitian yang digunakan yaitu teknik survei dengan menggunakan data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden 97 orang petani padi sawah. Metode analisis dengan menggunakan analisis deskriptif, analis Partial Least Square (PLS) untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan status penguasaan lahan. Analisis pearson corelasion untuk mengetahui hubungan penguasaan lahan dengan tingkat kesejahteraan dan Analisis Nilai Tukar Petani (NTP) serta menggunakan indikator kesejahteraan menurut Sudana dan BPS dalam SUSENAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya faktor internal ( akses, pendapatan, pendidikan, tanggungan dan usia) dan ekternal (kelembagaan, pemerintah, penduduk dan sosial budaya) yang mempengaruhi perubahan status penguasaan lahan serta terdapat hubungan antara status penguasaan lahan dengan tingkat pendapatan petani dan tingkat kesejahteraan.
PEMETAAN MODEL BISNIS SUSU SAPI PERAH DI PPSP-SP, PANCORAN, JAKARTA SELATAN Maulidian Maulidian; Ahmad Rifqi Fauzi; Sri Ratu Nurul Hamdilah
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.985 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v3i2.381

Abstract

Peternakan Sapi Perah-Sapi Potong (PPSP-SP) merupakan usaha peternakan yang terletak di tengah pemukiman penduduk kota dan merupakan usaha keluarga turun temurun yang masih bertahan di tengah persaingan industri peternakan dan asupan produk susu segar impor yang mendominasi pasar. PPSP-SP ini memproduksi susu sapi setiap hari dengan tingkat produksi yang masih rendah dikarenakan kurangnya jumlah sapi betina dan pengelolaan yang masih menggunakan cara manual dan tidak menggunakan alat produksi yang modern. Tujuan penelitian ini adalah memetakan model bisnis susu sapi perah PPSP-SP, Pancoran, Jakarta Selatan. Metode analisis penelitian ini menggunakan pendekatan Business Model Canvas (BMC) dengan 9 blok elemen. Hasil dari penelitian ini untuk mengidentifikasi model bisnis awal yang di terapkan di Persatuan Peternakan Sapi Perah-Sapi Potong (PPSP-SP) Pancoran berdasarkan sembilan blok utama dalam Business Model Canvas (BMC) diantaranya adalah Customer Segments, Value Propositions, Customer Relationship, Channels, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships, Cost dan Revenue Streams. Pada blok Customer Relationship, kelompok peternak PPSP-SP menggunakan strategi pemberian diskon dan produk gratis kepada penduduk sekitar peternakan untuk keberlangsungan usaha tanpa adanya gesekan dan konflik sosial.