cover
Contact Name
Enggar Patriono
Contact Email
epatriono@unsri.ac.id
Phone
+62711580306
Journal Mail Official
biovalentia@unsri.ac.id
Editorial Address
JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jalan Raya Palembang-Prabumulih KM 32 Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan 30662 Indonesia
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Sriwijaya Bioscientia
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : 27220680     DOI : https://doi.org/10.24233/sribios
Publikasi karya ilmiah secara berkala melalui jurnal elektronik sebagai tujuan SRIWIJAYA BIOSCIENTIA. Karya ilmiah yang dipublikasi oleh SRIWIJAYA BIOSCIENTIA termasuk dalam bidang ilmu Biologi murni dan Biologi terapan. Biologi murni termasuk Ekologi, Biosistematika, Fisiologi, Biologi Perkembangan, Mikrobiologi, Genetika. Biologi terapan termasuk Bioteknologi dan ilmu-ilmu turunan Biologi murni. Karya ilmiah yang dipublikasi dapat berupa hasil penelitian, studi kasus, review.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2021)" : 5 Documents clear
Pemberian kombinasi maggot dan pakan komersial untuk efektifias pemberian pakan tambahan benih ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) oleh kelompok pembudidaya ikan Lele Lita Elvina Berampu; Enggar Patriono; Resti Amalia
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.2.2021.315

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemberian kombinasi maggot dan pakan komersial untuk efektifias pemberian pakan tambahan benih ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) oleh kelompok pembudidaya ikan Lele. Penelitian bertujuan untuk pengujian tentang penggunaan maggot sebagai pakan alternatif benih ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) dalam budidaya ikan Lele Sangkuriang oleh kelompok pembudidaya ikan Lele di Rumah Lele Artian Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Hewan maggot (Hermetia illucens) sebagai pakan tambahan diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan, kelangsungan hidup dan menekan biaya pakan yang mahal pada budidaya ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). Pengujian dilakukan dengan menerapkan perlakuan pakan kombinasi maggot dan pakan komersial, dan pakan komersial sebagai kontrol pada hewan uji ikan Lele. Data hasil pengamatan dianalisis dengan parameter pertumbuhan bobot mutlak, panjang mutlak, kelangsungan hidup atau Survival Rate (SR), efesiensi pakan (EP), Food Convertion Ratio (FCR). Hasil menunjukkan efektifitas pemanfaatan maggot (Hermetia illucens) BSF sebagai pakan tambahan untuk pakan benih ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) dapat dijadikan alternatif dalam mengurangi biaya pembelian pakan komersial oleh kelompok pembudidaya ikan Lele di Rumah Lele Artian Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
Bioadsorpsi zat warna direct red 80 menggunakan bakteri indigen dari limbah industri kain jumputan Mega Tiara; Muharni Muharni; Elisa Nurnawati
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.2.2021.350

Abstract

Industri kain jumputan umumnya menggunakan zat warna sintetis golongan azo yang sulit didegradasi. Keberadaan limbah zat warna sintetis di lingkungan dapat mengganggu estetika, merusak ekosistem perairan dan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk melakukan biodekolorisasi melalui proses bioadsorpsi yang berpotensi menurunkan zat warna. Uji kemampuan bakteri indigen dalam dekolorisasi zat warna Direct Red 80 menggunakan metode spektrofotometri, dan analisis menggunakan Kromatografi Lapis Tipis. Peningkatan kemampuan adsorpsi oleh masing-masing bakteri memerlukan adanya optimasi parameter lingkungan. Diantara 8 bakteri indigen yang digunakan terdapat 5 bakteri yang memiliki kemampuan bioadsorpsi, dan persentase tertinggi yaitu Pseudomonas stutzeri BD 05 dan Bacillus tropicus BD 01. Pseudomonas stutzeri BD 05 memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bacillus tropicus BD 01 yakni sebesar 92,48% sedangkan Bacillus tropicus BD 01 dengan persentase 89,52%. Analisa pola kromatogram dari hasil proses bioadsorpsi masing-masing bakteri tidak mengalami perubahan nilai Rf.
Preferensi oviposisi dan fekunditas nyamuk Aedes aegypti L. terhadap berbagai media buatan di laboratorium Muhammad Rizky Pratama; Mustafa Kamal; Hanifa Marisa
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.2.2021.353

Abstract

Data dari seluruh dunia menunjukkan bahwa Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahun. Penggunaan perangkap serangga menggunakan atraktan atau atraktan adalah salah satu teknik penghilangan serangga yang paling banyak digunakan, baik dalam pemantauan populasi dan pengendalian hama. Untuk alasan ini, perlu diketahui preferensi oviposisi nyamuk Aedes aegypti L. terhadap media oviposisi tiruan yang diuji, dan apakah media penarik sebagai preferensi oviposisi dapat digunakan sebagai media untuk kelangsungan hidup telur mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan preferensi oviposisi nyamuk Aedes aegypti L. dan memastikan viabilitas telur untuk menjadi larva pada media oviposisi buatan. Desain eksperimental penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 media perlakuan dan 5 pengulangan. Prosedur kerja dalam penelitian ini adalah pertama untuk menentukan preferensi oviposisi nyamuk Aedes aegypti L. dengan melihat jumlah telur yang ditemukan dalam setiap media kemudian menganalisis menggunakan ANAVA dan duncan tes lebih lanjut. Kedua, mengetahui jumlah telur yang menetas pada media oviposisi buatan. Hasil penelitian ini mencatat bahwa media air limbah laundry memiliki preferensi tertinggi dalam menarik nyamuk untuk melakukan oviposisi dengan persentase 40,32%. Sedangkan media air limbah tahu menemukan jumlah telur yang menetas dengan persentase 55,91%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada preferensi nyamuk Aedes aegypti L. bertelur. Preferensi oviposisi (bertelur) media air limbah binatu lebih disukai daripada media lainnya. Padahal media air kotoran ayam kurang disukai. Media air limbah tahu memiliki persentase tertinggi dari jumlah telur yang menetas (angka) sedangkan media air kotoran ayam tidak memiliki telur yang menetas.
Respons pertumbuhan rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum) pada perendaman auksin dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Singgih Tri Wardana; Juswardi Juswardi; Nanda Lian Ade Rama
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.2.2021.354

Abstract

Jahe merah (Zingiber officinale Var. Rubrum) merupakan tanaman yang memiliki manfaat sebagai bahan obat herbal pencegahan COVID-19. Salah satu kendala dalam budidaya jahe merah terdapat pada masa dormansi jahe merah yaitu selama 2-4 minggu. Masa dormansi jahe merah yang panjang menyebabkan penurunan hasil produksi rimpang jahe merah. Zat pengatur tumbuh auksin dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) memiliki fungsi sebagai pemacu pertumbuhan. Rancangan Penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing masing perlakuan dilakukan 6 kali pengulangan. Variabel pengamatan yaitu persentase rimpang tumbuh tunas, persentase rimpang tumbuh akar, jumlah tunas, jumlah akar, tinggi tunas, panjang akar, waktu muncul tunas dan jumlah daun. Data pertumbuhan rimpang jahe merah dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Varian). Apabila perlakuan berpengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan pada α = 0,05. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan hasil lebih baik pada kombinasi auksin dan PGPR terhadap rata rata jumlah tunas 1,16, rata rata jumlah daun 0,83, waktu muncul tunas yang singkat yaitu 8,00 HST dan rata rata tinggi tunas 4,63 cm. Perendaman auksin lebih baik terhadap rata rata jumlah akar yaitu 1,00 dan rata rata panjang akar 1,68 cm,. Persentase rimpang tumbuh tunas lebih baik pada perendaman auksin dan PGPR yaitu 100%. Persentase rimpang tumbuh akar lebih baik pada perendaman auksin yaitu 83,3%. Kesimpulan penelitian didapatkan kombinasi perendaman auksin dan PGPR memberikan pengaruh lebih baik pada pertumbuhan rimpang jahe merah. Perendaman auksin dan PGPR dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan konsentrasi auksin lebih tinggi untuk mendapat hasil optimal dalam memacu akar rimpang jahe merah.
Aktivitas senyawa antioksidan Scurrula ferruginea (Jack) Dans dengan inang Kakao (Theobroma cacao) Novia Mayang Pratama; Salni Salni; Hanifa Marisa
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.2.2021.355

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghambat radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh dan dapat diisolasi dari tanaman. Benalu merupakan salah satu tanaman yang mengandung flavonoid, tanin, terpenoid dan alkaloid. Scurrula ferruginea (Jack) Dans dengan inang kakao (Theobroma cacao) diasumsikan memiliki senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol dari daun Scurrula ferruginea, untuk menentukan kelompok senyawa murni yang memiliki antioksidan dan untuk menentukan nilai IC50 dari senyawa antioksidan murni. Metode penelitian dimulai dengan persiapan sampel, ekstraksi, fraksinasi cair-cair, isolasi senyawa dengan kromatografi cair vakum dan kromatografi kolom dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas kuat dan diikuti oleh fraksi n-heksan, sedangkan fraksi metanol memiliki aktivitas lemah. Isolat antioksidan aktif dalam fraksi n-heksan adalah senyawa H1 dan H2.1 dengan senyawa terpenoid. Sedangkan dalam fraksi etil asetat menghasilkan satu senyawa aktif, E1.1. dengan kelas senyawa flavonoid. Hasil penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan nilai IC50 pada senyawa H1, H2.1 dan E1.1. masing-masing 127,46; 129.28 dan 92.3 ppm. Senyawa H1 dan H2.1. memiliki aktivitas antioksidan sedang dan senyawa E1.1 memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.

Page 1 of 1 | Total Record : 5