Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Beberapa Jenis Mangrove Tumbuhan Obat Tradisional di Taman Nasional Sembilang, Banyuasin, Sumatera Selatan (The Potential of Mangrove as Medical Plants in Sembilang Nasional Park Banyuasin South Sumatera) Sarno Sarno; Hanifa Marisa; Siti Sa’Diah
Jurnal Penelitian Sains Vol 16, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.563 KB) | DOI: 10.56064/jps.v16i3.67

Abstract

The research “Potential Mangrove as Medical Plants in Sembilang National Park Banyuasin South Sumatera” which was conducted in 6 April – 6 October 2013 aims to determine the species of mangrove that can be used as a traditional medicine, to know the parts of mangrove which used as traditional medicine, and utilization the use of mangrove as traditional medicine. The sampling method used was Snowball Sampling, which seek information from the publicor other sources of reliable. Results of the study found that 5 species of mangrove plants are useful as medicinal Acanthus ilicifolius, Acrostichum aureum, Avicennia alba, Sesuvium por-tulacastrum and Xylocharpus granatum. Part of the fruit, sap, leaves and whole plant were used, the utilization was obtained as cure for ulcers, abdominal pain, typhus, itchiness, eye pain that affected by sap of buta-buta plant.
Domestikasi Hewan Liar Zona Sub-optimal Rawa Lebak Indralaya, Sumatera Selatan: Kasus Berang-berang (Lutra sumatrana) Hanifa Marisa
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2018: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal "Tantangan dan Solusi Pengembangan PAJALE dan Kela
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.614 KB)

Abstract

Marisa et al, 2019. Domestication a Wild Animal Species of  Sub-optimal Zone, in Indralaya Swampy Area, South Sumatra; The Case of Hairy Nosed Otter (Lutra sumatrana). pp. 376-383. An observation had been done to publish a success domestication  of a wild animal in Indralaya swampy area, (sub-optimal agricultural zone) , South Sumatra at last September 2018. A pair of hairy nosed otter (Lutra sumatrana) had een care during three years, with 3.2 – 4 kg weight,  50 – 60 cm bofy  length,  and consumed 1 kg food (hens/cock heads), never overcome sick, and looks like commonly pet.  These otters would come back to their home, even be released to the nature.
Karakter Geotropisma Negatif pada Akar Tersembunyi Melaleuca leucadendra (L) L Hanifa Marisa
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2021: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-9 “Sustainable Urban Farming Guna Meningkatkan
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marisa H. 2021. Negative geotrophism character of hidden root on  Melaleuca leucadendra (L) L. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-9 Tahun 2021, Palembang  20 Oktober 2021. pp. 872-877.  Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI). An investigation had been done on the adventitious roots of Melaleuca leucadendra , last September 2020, at Tanjung Raya swamp side, Indralaya, Ogan Ilir Regency, South Sumatra Province, Indonesia.  Direct measuring be done on the hidden under bark roots, by counting the number, size, growth ward, and branching character. It is found that 5 – 15 roots are exist on the trunk, about 0.5 – 2 m height , with maximum lenght is 60±6,78 cm, maximum size 6±0,65 mm diameter, and it is branched. Thirty three percents are growth upward (negative geotroph behavior). From this time and future, botanist could make notes, that a spesies has under bark branched roots and growth upward (negative geotropism ); M leucadendra.
Suksesi mangrove di kawasan restorasi Taman Nasional Sembilang Sumatera Selatan Sarno Sarno; Harmida Harmida; Nita Aminasih; Hanifa Marisa
Sriwijaya Bioscientia Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.813 KB) | DOI: 10.24233/sribios.1.1.2020.167

Abstract

Mangrove conditions in the region under pressure and degradation from year to year. The main cause of mangrove destruction in the Sembilang National Park (SNP) is cultivation or manufacture of fish ponds, especially in the Peninsula Banyuasin South Sumatra. The activities of these ponds have resulted in the degradation of mangrove, especially in greenbelt. The destruction of mangrove areas causes a decrease in the quality and extent of mangrove areas which result in the degradation of a variety of important functions. Damage to mangroves occur both at the regional, national and even up to the global level. The purpose of this study is to know the process of natural mangrove revegetation on former ponds. The composition of the type of vegetation that grows in the area of the former ponds in South Sumatra region SNP restoration consists of four species: Avicennia marina (Forssk.) Vierh., Avicennia alba Blume, Rhizophora mucronata Lam., and Portulaca villosa. The most dominant species of mangrove revegetation of former pond in SNP is A. marina.
Inventarisasi Kupu-kupu (Lepidoptera:Rhopalocera) di Jalur 21 Kawasan Pusat Latihan Gajah Resor XV Suaka Margasatwa Padang Sugihan Doni Setiawan; Zazili Hanafiah; Hanifa Marisa; Enggar Patriono; Arwinsyah Arwinsyah; Dwi Hardestyariki
Sriwijaya Bioscientia Vol 3 No 3 (2022)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.3.3.2022.337

Abstract

Kawasan Jalur 21 Pusat Latihan Gajah (PLG) merupakan bagian dari Suaka Margasatwa Padang Sugihan dengan berbagai aktivitas kegiatan sebagai kawasan pusat pelatihan gajah di kawasan PLG resor XV yang dapat mengancam keberadaan dan kelestarian hutan, padahal keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya masih banyak yang belum diketahui, salah satunya diantaranya keberadaan jenis kupu-kupu,  selama ini belum ada informasi  mengenai jenis kupu-kupu yang ada dilokasi. Mengingat Kupu-kupu memiliki peran ekologis yang cukup penting dalam menjaga keseimbangan eksosistem yaitu sebagai bagian dari rantai makanan dan penyerbuk tumbuhan berbunga sehingga perlu diketahui jenis kupu-kupu apa saja  yang ada di sekitar Jalur 21 kawasan PLG resor XV. SM. Padang  Sugihan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember  2020. penelitian ini menggunakan metode jelajah dan kupu-kupu di koleksi dengan menggunakan teknik sweeping net. Dari hasil penelitian ditemukan 191 individu  yang terdiri dari 38 jenis kupu-kupu yang termasuk ke dalam 5 famili yaitu Nymphalidae, Papilionidae, Pieridae, Lycaenidae dan Hesperiidae. Presentase komposisi kupu-kupu terbanyak yaitu dari famili Nymphalidae dengan 63,16 %, dan paling sedikit dari famili Hesperiidae dengan 5,26%. Berdasarkan peraturan perlindungan Indonesia secara keseluruhan tidak ditemukan jenis yang dilindungi dan berdasarkan IUCN Redlist Tahun 2020 ke semua jenis kupu-kupu yang ditemukan belum dievaluasi.
Studi geotropisma versus hidrotropisma pada radikula Jagung (Zea mays (L.) Var. Saccharata) dengan metode slang tunggal Hanifa Marisa; Salni Salni; Shila Gustifa
Sriwijaya Bioscientia Vol 3 No 3 (2022)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.3.3.2022.348

Abstract

Tumbuhan membutuhkan respon terhadap lingkungannya yang selalu berubah secara konstan. Fenomena tropisme yang terjadi pada tumbuhan bertujuan untuk memposisikan ulang organ yang bertanggung jawab terhadap produksi sumber energinya. Penelitian terhadap sifat tropisme radikula dilakukan untuk mengetahui apakah sebenarnya akar tumbuh ke arah bawah disebabkan oleh sifat geotropisme atau disebabkan oleh sifat hidrotropisme. Spesies Jagung (Zea mays (L.) Var. Saccharata) digunakan karena proses germinasi dari spesies tersebut tidak memakan waktu lama dan juga spesies tersebut cocok untuk ditumbuhkan pada keadaan iklim dan juga geografis Indonesia. Metode yang dipilih pada penelitian ini adalah Metode Pipa Tunggal yang mana adalah metode vertikultur atau penanaman yang secara vertikal menggunakan media pipa atau selang, karena penelitian ini betujuan untuk melihat arah tumbuh radikula dari Jagung (Zea mays (L.) Var. Saccharata) maka metode ini dipilih karena benih dapat diposisikan secara vertikal sehingga faktor geotropisme maupun hidrotropisme pada hasil akhir tumbuh dapat dibedakan.
Preferensi oviposisi dan fekunditas nyamuk Aedes aegypti L. terhadap berbagai media buatan di laboratorium Muhammad Rizky Pratama; Mustafa Kamal; Hanifa Marisa
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.2.2021.353

Abstract

Data dari seluruh dunia menunjukkan bahwa Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahun. Penggunaan perangkap serangga menggunakan atraktan atau atraktan adalah salah satu teknik penghilangan serangga yang paling banyak digunakan, baik dalam pemantauan populasi dan pengendalian hama. Untuk alasan ini, perlu diketahui preferensi oviposisi nyamuk Aedes aegypti L. terhadap media oviposisi tiruan yang diuji, dan apakah media penarik sebagai preferensi oviposisi dapat digunakan sebagai media untuk kelangsungan hidup telur mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan preferensi oviposisi nyamuk Aedes aegypti L. dan memastikan viabilitas telur untuk menjadi larva pada media oviposisi buatan. Desain eksperimental penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 media perlakuan dan 5 pengulangan. Prosedur kerja dalam penelitian ini adalah pertama untuk menentukan preferensi oviposisi nyamuk Aedes aegypti L. dengan melihat jumlah telur yang ditemukan dalam setiap media kemudian menganalisis menggunakan ANAVA dan duncan tes lebih lanjut. Kedua, mengetahui jumlah telur yang menetas pada media oviposisi buatan. Hasil penelitian ini mencatat bahwa media air limbah laundry memiliki preferensi tertinggi dalam menarik nyamuk untuk melakukan oviposisi dengan persentase 40,32%. Sedangkan media air limbah tahu menemukan jumlah telur yang menetas dengan persentase 55,91%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada preferensi nyamuk Aedes aegypti L. bertelur. Preferensi oviposisi (bertelur) media air limbah binatu lebih disukai daripada media lainnya. Padahal media air kotoran ayam kurang disukai. Media air limbah tahu memiliki persentase tertinggi dari jumlah telur yang menetas (angka) sedangkan media air kotoran ayam tidak memiliki telur yang menetas.
Aktivitas senyawa antioksidan Scurrula ferruginea (Jack) Dans dengan inang Kakao (Theobroma cacao) Novia Mayang Pratama; Salni Salni; Hanifa Marisa
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.2.2021.355

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghambat radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh dan dapat diisolasi dari tanaman. Benalu merupakan salah satu tanaman yang mengandung flavonoid, tanin, terpenoid dan alkaloid. Scurrula ferruginea (Jack) Dans dengan inang kakao (Theobroma cacao) diasumsikan memiliki senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol dari daun Scurrula ferruginea, untuk menentukan kelompok senyawa murni yang memiliki antioksidan dan untuk menentukan nilai IC50 dari senyawa antioksidan murni. Metode penelitian dimulai dengan persiapan sampel, ekstraksi, fraksinasi cair-cair, isolasi senyawa dengan kromatografi cair vakum dan kromatografi kolom dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas kuat dan diikuti oleh fraksi n-heksan, sedangkan fraksi metanol memiliki aktivitas lemah. Isolat antioksidan aktif dalam fraksi n-heksan adalah senyawa H1 dan H2.1 dengan senyawa terpenoid. Sedangkan dalam fraksi etil asetat menghasilkan satu senyawa aktif, E1.1. dengan kelas senyawa flavonoid. Hasil penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan nilai IC50 pada senyawa H1, H2.1 dan E1.1. masing-masing 127,46; 129.28 dan 92.3 ppm. Senyawa H1 dan H2.1. memiliki aktivitas antioksidan sedang dan senyawa E1.1 memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
Aktivitas senyawa antioksidan daun Godobos (Enhydra fluctuans Lour.) Dian Febriani; Salni Salni; Hanifa Marisa
Sriwijaya Bioscientia Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.3.2.2022.366

Abstract

Penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes mellitus, aterosklerosis, penyakit jantung dan lainnya, biasanya diakibatkan oleh radikal bebas. Senyawa yang mampu menghambat pembentukan radikal bebas adalah senyawa antioksidan. Godobos (Enhydra fluctuans Lour.) merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai antioksidan karena memiliki senyawa polifenol, flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui fraksi aktif, golongan senyawa murni, dan nilai IC50 (Inhibition Consentration) senyawa murni daun godobos. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Maret 2021 dengan lokasi pengambilan sampel bertempat dikabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Metode penelitian yang dilaksanakan yaitu penghalusan simplisia daun godobos, ekstraksi, fraksinasi, uji aktivitas antioksidan dengan plat KLT, Pemurnian, Penentuan golongan senyawa, dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil penelitian yaitu didapatkan rendemen sebesar 36,47% dari proses ekstraksi 300g simplisia kering daun Godobos. Hasil proses fraksinasi didapatkan persen rendemen fraksi n-heksan yaitu 29,36%, fraksi etil asetat 33,40% dan fraksi metanol-air didapatkan 21,83%. Fraksi aktif daun godobos adalah fraksi etil asetat, dan fraksi n-heksan, kromatografi kolom pada fraksi aktif didapatkan enam eluat murni yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu N1, E1,E2,E4,E6, dan E7. Golongan senyawa N1, E1 dan E2 adalah terpenoid, golongan senyawa eluat E4 dan E6 adalah flavanoid, sedangkan eluat E7 termasuk senyawa golongan tannin. Uji aktivitas antioksidan eluat murni dengan metode DPPH didapatkan nilai IC50 N1 adalah 47,97 , E1 sebesar 112,44 , E2 sebesar 75,85 ppm, E4 sebesar 48, E6 sebesar 59,48 ppm, dan E7 sebesar 131,20 ppm.