cover
Contact Name
Hasanuddin
Contact Email
prismafisika@physics.untan.ac.id
Phone
+65895372682757
Journal Mail Official
prismafisika@physics.untan.ac.id
Editorial Address
Kantor Jurusan Fisika, Komplek Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura Jl. Proff. Dr. Hadari Nawawi
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
PRISMA FISIKA
ISSN : 23378204     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal ini berisi publikasi ilmiah hasil penelitian di bidang fisika baik yang bersifat teoritis maupun terapan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2017)" : 6 Documents clear
Pendugaan Potensi Air Bawah Permukaan Menggunakan Metode Self Potential di Kelurahan Sungai Jawi Kota Pontianak Widiastuti, Nanda; Nurhasanah, Nurhasanah; Sampurno, Joko
PRISMA FISIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1153.354 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i2.20826

Abstract

Telah dilakukan penelitian menggunakan Metode Self-Potential untuk mengetahui keberadaan potensi air tanah di Kelurahan Sungai Jawi, Pontianak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai resistivitas dan pola sebaran vertikal air tanah dengan metode Self-Potential. Pengambilan data dilakukan pada 4 lintasan yang berbeda dengan panjang lintasan 100 m dan 20 titik elektroda untuk tiap lintasannya. Data yang diukur merupakan nilai beda potensial menggunakan metode self potential. Data tersebut dipetakan dengan menggunakan software Zondsp2d. Hasil penelitian berupa data sebaran nilai potensial dan model inversi bawah permukaan. Dari 4 lintasan yang diteliti, air tanah diduga berada di setiap lintasan. Pada lintasan pertama dan ketiga diperoleh 2 potensi air tanah dengan nilai reisistivitas 0,3 Ωm s.d. 30,6 Ωm dan 0.1 Ωm s.d. 57,8 Ωm. Pada lintasan kedua diperoleh 2 buah potensi air tanah dengan nilai resistivitas 0,4 Ωm s.d. 56,3 Ωm dan pada lintasan keempat diperoleh 1 potensi zona air tanah dengan nilai sebesar 10,8 Ωm s.d. 62,6 Ωm.   Kata Kunci : Air tanah, Self potential, Sungai Jawi, Resistivitas
Analisis Kadar Gas Metana (CH4) dari Limbah Kubis Pada Berbagai Variasi Komposisi dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Wahyuni, Asri; Muliadi, Muliadi; Nurhasanah, Nurhasanah
PRISMA FISIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.606 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis kadar gas metana (CH4) dari limbah kubis dengan berbagai variasi komposisi dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar gas metana yang dihasilkan dari fermentasi limbah kubis dan mengetahui variasi perbandingan kubis dan air untuk menghasilkan biogas secara maksimal. Gas metana sebagai produk utama biogas dari fermentasi kubis dengan penambahan air dan EM4. Fermentasi tersebut dilakukan dengan variasi volume (mL) kubis dan air yaitu 6:4, 7:3, 8:2 dan 9:1. Analisis kadar metana ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar metana yang diperoleh masing-masing perbandingan 6:4, 7:3, 8:2 dan 9:1 secara berturut-turut sebesar 1,478 ppm, 5,742 ppm, 3,198 ppm dan 1,807 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kadar metan tertinggi yaitu diperoleh dari perbandingan 7:3.   Kata Kunci:Biogas, Gas Metana, Kubis, Spektrofotometri UV-Vis
Pengaruh pH dalam Produksi Biogas dari Limbah Kecambah Kacang Hijau Anugrah, Emilia Tresna; Nurhasanah, Nurhasanah; Nurhanisa, Mega
PRISMA FISIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.635 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i2.20847

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pH terhadap produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau dan mengetahui keberadaan gas metana melalui uji nyala serta mengetahui sifat fisik yang berpengaruh pada proses fermentasi anaerob. Bahan baku menggunakan limbah kecambah kacang hijau yang telah dihaluskan dan ditambahkan kotoran sapi serta bioaktivator Effective Mikroorganism 4 (EM4). Biogas dihasilkan setelah melalui fermentasi anaerob selama 10 hari. Suhu bahan baku mengalami kenaikan dari 28°C menjadi 40°C sedangkan pH bahan baku meningkat dari 5,6 menjadi 6,8. Variabel objek penelitian ini adalah variasi pH saat produksi biogas yang dikondisikan menggunakan larutan buffer fosfat. Produksi biogas dengan menggunakan variasi pH 6,8; 7,0; 7,2; dan 7,4 memberikan hasil yang berbeda-beda. Variasi biogas pH 6,8 menghasilkan volume biogas sebanyak 341,05 cm3 dengan jumlah residu kering 95,81 gram. Produksi biogas pada pH 7,0 menghasilkan biogas sebanyak 579,88 cm3 dengan jumlah residu kering sejumlah 93,17 gram. Pada  pH 7,2 menghasilkan volume biogas sebanyak 579,47 cm3 dengan jumlah residu kering 98,43 gram. Untuk nilai pH 7,4 menghasilkan volume biogas sebanyak 458,75 cm3 dengan jumlah residu kering 96,56 gram. Variasi pH 7,0 merupakan pH optimal untuk produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau yang menghasilkan warna nyala biru kemerahan.   Kata Kunci : Biogas, Fermentasi, pH, Limbah Kecambah
Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah, Rasidah; Lapanporo, Boni Pahlanop; Nurhasanah, Nurhasanah
PRISMA FISIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.082 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i2.20859

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang peningkatan kualitas air tanah gambut dengan menggunakan metode elektrokoagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air tanah gambut setelah melewati proses penjernihan dengan metode elektrokoagulasi. Pengambilan sampel dilakukan di Desa Bintang Mas II Rasau Jaya. Sampel yang diperoleh kemudian diproses dengan menggunakan metode elektrokoagulasi. Dalam penelitian ini digunakan variasi jumlah plat, waktu kontak, dan tegangan yang diberikan oleh power supply pada saat melakukan metode elektrokoagulasi. Parameter yang diuji meliputi pH, TDS (Total Dissolve Solid), suhu dan warna. Kondisi awal air tanah gambut sebelum menggunakan metode elektrokoagulasi yaitu nilai pH sebesar 4,53, nilai suhu sebesar 30,3 0C, warna berskala 107 Pt.Co dan nilai TDS sebesar 989 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai yang telah memenuhi standar kualitas air bersih yaitu pada penggunaan 6 buah plat dan tegangan sebesar 30 Volt setelah waktu kontak selama 120 menit. Pada variasi ini diperoleh nilai optimum setelah waktu kontak selama 420 menit, dengan nilai pH sebesar 9, warna pada skala 13 Pt.Co dan nilai TDS sebesar 108 mg/L.Kata Kunci : Metode Elektrokoagulasi, pH, TDS
IDENTIFIKASI JENIS GAMBUT BERDASARKAN STRUKTUR PORINYA DENGAN MENGGUNAKAN GEOMETRI FRAKTAL Norsiah, Norsiah; Ihwan, Andi; Sampurno, Joko
PRISMA FISIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1971.93 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i2.20709

Abstract

Telah dilakukan analisis terhadap tingkat kompleksitas struktur mikroskopik dari berbagai jenis gambut untuk mengetahui pola keteraturan struktur porinya. Data yang digunakan berjumlah 9 buah sampel gambut yang terdiri dari 3 buah saprik, 3 buah hemik, dan 3 buah fibrik. Analisis sampeldilakukan dengan cara makroskopik dan mikroskopik. Secara makroskopik, sifat fisik tanah yang dianalisis adalah porositas. Sedangkan secara mikroskopik, sifat fisik tanah gambut dianalisis dengan cara sampel dipindai dengan Micro-CT Scanner untuk menghasilkan citra 3D. Hasil dari pemindaian tersebut diolah dan dianalisis dengan metode fraktal. Hasil perhitungan dimensi fraktal yang dilakukan dengan metode box-counting menunjukkan bahwa dimensi fraktal saprik 1,7196 sampai dengan 1,7989, hemik 1,6149 sampai dengan 1,7322, dan fibrik 1,5271 sampai dengan 1,6817. Rentang nilai dimensi tersebut menunjukkan tingkat keteraturan struktur pori pada tiap jenis gambut yang bervariasi. Tingkat keteraturan struktur pori pada tiap jenis gambut dari yang paling teratur hingga tak teratur secara berturut-turut adalah gambut saprik, hemik, dan fibrik.   Kata Kunci :Gambut, Dimensi Fraktal, Box-Counting, Struktur Mikroskopik
ANALISIS POROSITAS DAN SUSUT BAKAR KERAMIK BERPORI BERBASIS CLAY DAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Ridayani, Dien; Malino, Mariana B; Asifa, Asri
PRISMA FISIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v5i2.20707

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan keramik berpori berbasis clay dan serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk mengetahui pengaruh variasi TKKS terhadap porositas dan susut bakar dari keramik yang dihasilkan. Pembuatan keramik diawali dengan pencampuran clay dan TKKS yang telah lolos ayak 40 mesh serta dilakukan penambahan aditif  berupa pasir silika sebesar 10% di dalam campuran bahan. Proses mixing dilakukan selama 15 menit dengan variasi komposisi TKKS 0%, 10%, 20%, dan 30% bobot. Pembentukan keramik dilakukan dengan cara cetak tangan dan dikeringkan pada suhu ruang selama 5 hari. Proses pembakaran menggunakan tanur hingga mencapai suhu 945oC dan ditahan selama 2 jam. Penentuan susut bakar diketahui dengan membandingkan massa dan volume keramik saat sebelum dan sesudah pembakaran. Sedangkan perbandingan antara massa kering dan massa basah sampel menunjukkan porositas keramik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel keramik dengan penambahan 30% TKKS memiliki nilai karakteristik tertinggi dengan porositas sebesar 78,37%, susut massa 25,52%, dan susut volume 1,44%. Material organik yaitu TKKS telah efektif digunakan sebagai pore-forming dengan penambahan hingga 30% bobot.   Kata kunci:Keramik berpori, clay, tandan kosong kelapa sawit, filtrasi, Fe

Page 1 of 1 | Total Record : 6