cover
Contact Name
Trisya Septiana
Contact Email
trisya.septiana@eng.unila.ac.id
Phone
+6281266014480
Journal Mail Official
jpi@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Program Profesi Insinyur Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro No.1, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35141
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 27225771     DOI : https://doi.org/10.23960/jpi
Core Subject : Social, Engineering,
Dalam jurnal ini akan dimuat artikel-artikel ilmiah berbagai bidang Profesi Insinyur, seperti bidang teknik sipil, teknik arsitektur, teknik kimia, teknik pertanian, teknik kimia, teknik elektro, teknik geofisika, teknik, geodesi, teknik informatika, material, konversi energi dan mekanika struktur serta konstruksi-perancangan dan bidang lain yang terkait dengan profesi insininyur. Dewan redaksi diisi oleh Dosen, Peneliti dan Praktisi bidang Profesi Insinyur dan beberapa mitra bestari yang direkrut dari luar. Jurnal Profesi Insinyur diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu bulan Juni dan Desember.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2021)" : 5 Documents clear
STUDI KEBUTUHAN NYATA AIR BERSIH PER KAPITA PADA KOTA BANDAR LAMPUNG Ria Oktaviani Sinia; Gatot Eko Susilo
Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.068 KB) | DOI: 10.23960/jpi.v2n1.53

Abstract

Sebagaimana telah diketahui bahwa seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka jumlah kebutuhan akan air bersih yang harus terpenuhi juga besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) menyelidiki besaran jumlah kebutuhan air bersih per kapita di Kota Bandar Lampung; (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan air bersih di Kota Bandar Lampung; (3) menghitung jumlah biaya konsumsi air bersih; (4) Melakukan perbandingan hasil penelitian mengenai besaran kebutuhan air bersih dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, baik itu penelitian di negara Indonesia maupun penelitian yang berasal dari negara lain. Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Kota Bandar Lampung yang secara administrasi memiliki 20 kecamatan dan 126 kelurahan. Pengumpulan data kebutuhan air bersih dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada 126 rumah tangga secara acak. Berdasar pada hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Jumlah kebutuhan air bersih per kapita Kota Bandar Lampung adalah 130,44 ltr/org/hr. (2) Besaran jumlah kebutuhan air bersih pada Kota Bandar Lampung dipengaruhi beberapa hal sebagai berikut, yakni: jumlah anggota keluarga, status pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah kepemilikan kendaraan, dan kemudahan mendapatkan air. (3) Biaya yang dibayarkan setiap bulannya untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada Kota Bandar Lampung berkisar antara Rp.127.267,00 sampai dengan Rp.187.449, 00. (4) Hasil yang didapat pada penelitian ini jauh berbeda dengan hasil pada penelitian Kindler and Russel (1984) yang menyatakan bahwa penggunaan air rata-rata untuk rumah tangga adalah sebesar 295 ltr/org/hr, namun hasil yang didapat pada penelitian ini mendekati Kriteria Perencanaan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Tahun 1996, yang menyatakan bahwa pada Kota Besar yang memiliki penduduk berkisar antara 500.000 jiwa – 1.000.000 jiwa, kebutuhan air domestiknya adalah 120– 150 ltr/org/hr.
Evaluasi Kinerja Simpang (Studi Kasus : Simpang Polsek Sukarame) Daniel Bungaran Purba; Aleksander Purba; Michael
Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.373 KB) | DOI: 10.23960/jpi.v2n1.54

Abstract

Simpang Polsek Sukarame merupakan persimpangan yang berada dekat dengan kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan pintu keluar gerbang tol Trans Sumatera. Meningkatnya volume kendaraan lalu lintas di Bandar Lampung serta pengembangan wilayah komersial di sekitar simpang dapat menyebabkan kepadatan lalu lintas sehingga dapat menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Oleh karena itu dibutuhkan evaluasi untuk menentukan kelayakan kinerja Simpang Polsek Sukarame. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja simpang pada tahun 2020 dengan perencanaan alternatif perbaikan kinerja. Perbaikan kinerja simpang yang direncanakan bersifat sebidang. Acuan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah PKJI 2014. Penelitian menggunakan data primer (data kondisi lingkungan dan data geometri simpang) dan data sekunder (data arus lalu lintas simpang). Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung, sedangkan data sekunder berasal dari data seorang peneliti terdahulu. Berdasarkan hasil evaluasi, Simpang Polsek Sukarame pada tahun 2020 masih layak beroperasi menurut PKJI 2014 karena diperoleh nilai DJ < 0,85. Derajat kejenuhan diprediksi akan melebihi 0,85 pada tahun 2033 sehingga diperlukan perbaikan kinerja yang bersifat sebidang. Secara umum, perbaikan kinerja sebidang yang direncanakan antara lain perencanaan pelebaran pendekat, bundaran, dan simpang APILL. Skema pelebaran pendekat paling optimum adalah skema kombinasi dengan lebar pada pendekat Ryacudu 10,00 m; Airan sebesar 8,00 m; Senopati sebesar 6,00 m; dan Suhaimi sebesar 10,00 m. Perencanaan bundaran membutuhkan diameter bundaran minimum sebesar 30 m. Disarankan menggunakan simpang APILL pengaturan 3 fase dengan pelebaran pendekat. W aktu siklus antara 51-100 detik. Derajat kejenuhan maksimum 0,40 dan tundaan rata-rata simpang maksimum 6,25 det/skr sehingga menghasilkan indakator tingkat layanan antara indikator A dan B. Ketiga perencanaan tersebut membutuhkan pembebasan lahan yang cukup untuk memfasilitasi pelaksanaan perencanaan-perencanaan tersebut.
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH TINJA (IPLT) KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT SISTEM KOLAM STABILISASI (STUDI KASUS : IPLT PENUMANGAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT) Trio Handoko
Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.494 KB) | DOI: 10.23960/jpi.v2n1.55

Abstract

Berdasarkan hasil penyusunan Outline Plan Air Limbah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2016, pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah untuk memenuhi target Universal Acces berupa IPLT harus sudah tersedia dan siap dioperasikan pada tahun 2019, sehingga perencanaan pembangunan IPLT dapat mulai diselenggarakan pada tahun 2017. Ruang lingkup wilayah layanan tersebar di seluruh wilayah administrasi Kabupaten Tulang Bawang Barat. Ruang lingkup wilayah perencanaan DED IPLT berada di Kecamatan Penumangan Kabupaten Tulang Bawang Barat yang merupakan lokasi terpilih berdasarkan hasil penyusunan Outline Plan Air limbah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2016. Dari hasil pemilihan alternatif teknologi, teknologi pengolahan lumpu tinja di IPLT Kabupaten Tulang Bawang Barat menggunakan sistem kolam stabilisasi. Sistem ini merupakan paling cocok dengan kondisi fisik, sosial dan ekonomi Wilayah perkotaan Kabupaten Tulang Bawang Barat. Rencana sistem pengolahan yang akan diterapkan merupakan sistem pengolahan yang paling efesien. Sehingga beradasarkan analisis, maka sistem pengolahan lumpur tinja di IPLT Kabupaten Tulang Bawang Barat direncanakan terdiri dari Kolam SSC, Kolam Anaerobik, Kolam Fakultatif dan Kolam Maturasi.
Studi Penggunaan Beton Pracetak untuk Pembangunan Saluran Irigasi pada Musim Hujan Andrew Suryadi Chuing; Fauzan Murdapa; Aleksander Purba
Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.253 KB) | DOI: 10.23960/jpi.v2n1.56

Abstract

Indonesia sering disebut sebagai negara agraris, dimana negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya berprofesi menjadi petani dan bercocok tanam. Dengan banyaknya petani dan lahan tanam yang tersebar di seluruh Indonesia, infrastruktur pertanian menjadi salah satu hal utama dalam proses pembangunan negeri. Setiap tahunnya, Kementrian PUPR melakukan pengadaan proyek yang berhubungan dengan infrastruktur pertanian, baik itu proyek pembangunan saluran baru maupun rehabilitasi saluran yang tidak layak. Saluran irigasi secara umum dibangun menggunakan material beton dengan metode in-situ. Pada pembangunan irigasi, tidak seperti pada pembangunan gedung/rumah, yang jika terjadi hujan saat proses pengecoran berlangsung dapat dilanjutkan jika mengunakan penutup/ terpal, pekerjaan pengecoran beton pada saluran irigasi sama sekali tidak dapat dilakukan ketika terjadi hujan. Air hujan dapat masuk kedalam adukan beton dan mengakibatkan beton mengalami penurunan kekuatan akibat kadar air yang berlebihan. Salah satu cara alternatif untk menanggulangi hal ini adalah pengunaan beton pracetak. Studi Penggunaan Beton Pracetak untuk Pembangunan Saluran Irigasi pada Musim Hujan ini akan membandingkan keefektifan penggunaan metode beton pracetak dibandingan dengan metode in-situ untuk pekerjaan beton pada saluran irigasi di musim hujan. Studi ini akan dilakukan dengan metode analisis dengan menggunakan 3 sampel kasus yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung. Analisis menunjukan bahwa penggunaan metode in-situ pada pengecoran beton saluran irigasi sangat tidak efektif di musim hujan, dimana keberhasilan proyek menurun drastis jika dibandingkan dengan musim kemarau. Sementara, penggunaan metode beton pracetak pada pengecoran beton saluran irigasi di musim hujan memiliki keefektifan yang sama jika dibandingkan dengan di musim kemarau.
Penentuan Garis Sempadan Sungai dan Irigasi di Wilayah Ibukota Kabupaten Lampung Tengah Muhammad Mukhlis; Ika Kustiani; Ratna Widyawati
Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.88 KB) | DOI: 10.23960/jpi.v2n1.57

Abstract

Guna melindungi, mengamankan, mempertahankan, dan menjaga kelestarian air, sumber-sumber air beserta bangunan pengairan, perlu dilakukan pengamanan dan pengendalian daya rusak air terhadap sumber-sumbernya dan daerah sekitarnya. Garis Sempadan adalah garis batas luar pengaman yang ditetapkan dalam mendirikan bangunan dan atau pagar yang ditarik pada jarak tertentu sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepi situ/rawa, tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik dan pipa gas, tergantung jenis garis sempadan yang dicantumkan. Di bagian luar dari garis ini, pemilik tanah tidak diperkenankan untuk mendirikan bangunan. Dewasa ini khususnya di wilayah kabupaten Lampung Tengah banyak terjadi pelanggaran garis sempadan ini, baik terhadap garis sempadan sungai maupun garis sempadan irigasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut terus berlangsung, sebelum mendirikan bangunan dan mengajukan permohonan IMB, pemilik lahan harus mengetahui berbagai garis sempadan yang terdapat di lahan yang dimiliki. Tindakan penertiban bisa dilaksakan secara berjenjang mulai dari memberikan surat peringatan terhadap pelanggaran ini dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki sebelum peringatan terakhir datang, yang kemudian diikuti dengan tindakan pembongkaran paksa.

Page 1 of 1 | Total Record : 5