cover
Contact Name
Siti Aisyah
Contact Email
siti.aisy@gmail.com
Phone
+6287823177983
Journal Mail Official
edusentris_sps@upi.edu
Editorial Address
Pusat Pengembangan dan Publikasi Karya Ilmiah (P3KI) Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat - INDONESIA
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Edusentris: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran
ISSN : 23560703     EISSN : 24422592     DOI : DOI: https://doi.org/10.17509/edusentris
Core Subject : Education,
Edusentris, the Journal of Teaching and Education Studies, is published by Center for Development and Publication of Scientific Work, School of Postgraduate Studies, Universitas Pendidikan Indonesia, on March, July and December. It aims to stimulate research, encourage academic exchange, and enhance the professional development for theoretical and practical purposes of scholars and other researchers who are interested in: educational and instructional issues; teaching; schooling; formal and non-formal education; higher and vocational education; educational policies; life-long education.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2014): Maret" : 8 Documents clear
PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SISWA SMA Nindiasari, Hepsi; Kusumah, Yaya Sukjaya; Sumarmo, Utari; Sabandar, Jozua
Edusentris Vol 1, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.394 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v1i1.136

Abstract

Penelitian ini bertujuan menelaah peranan pendekatan metakognitif, level sekolah, dan kemampuan awal matematik, terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematiksiswa SMA. Studi ini adalah bagian dari satu penelitian disertasi yang melibatkan 201 siswa yang berasal dari tiga SMA dari level tinggi, sedang, dan rendah di Tanggerang. Studi mengambil disain pretes-postes dan kelompok kontrol dan memberikan tes kemampuan awal matematik dan tes kemampuan berpikir reflektif matematik. Studi menemukan bahwa terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematik, pendekatan metakognitif memberikan peran terbesar dibandingkan dengan peran pembelajaran biasa, peran level sekolah dan peran kemampuan awal matematik. Akan tetapi peran kemampuan awal matematik bersifat tidak konsisten terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematik. Temuan lainnya adalah secra keseluruhan dan pada tiap level sekolah, pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematik, siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan metakognitif lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Selain itu ditemukan pula tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan level sekolah dan antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan awal matematik terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematik.Kata kunci:pendekatan metakognitif, berpikir reflektif matematik.
HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN AKAUNTABILITI DENGAN PEMINDAHAN LATIHAN PERGURUAN DALAM KALANGAN GURU SISWAZAH Abdul Rahim, Haslina; Zainal Abiddin, Norhasni
Edusentris Vol 1, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.659 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v1i1.131

Abstract

 Faktor individu dan akauntabiliti memainkan peranan yang penting dalam mempengaruhi pemindahan latihan guru.Justeru, guru mesti mempunyai ciri-ciri individu tertentu dan bersifat bertanggungjawab ke atas latihan yang diterima untuk diaplikasi ke sekolah bagi mempertingkatkan prestasi kerja dan pencapaian pelajar.Kajian ini mengkajihubungan faktor individu dan akauntabiliti dengan pemindahan latihan perguruan dalam kalangan guru siswazah. Soal selidik telah diedarkan kepada sampel 207orang gurusiswazah dari 38 buah sekolah rendah di Selangor, Malaysia.Dapatan kajian menunjukkan bahawa berlakunya pemindahan latihan dalam kalangan guru-guru tersebut.Selain itu, dapatan kajian mendapati terdapat hubungan yang signifikan positif antara faktor individu dan akauntabiliti dengan pemindahan latihan.Kata kunci: faktor individu, akauntabiliti, pemindahan latihan, pendidikan tinggi, guru
TENTANG ASAL MUASAL, RUANG LINGKUP, MAKNA DAN PERKEMBANGAN “SEJARAH” Yuda B. Tangkilisan
Edusentris Vol 1, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.39 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v1i1.137

Abstract

Membicarakan dan meneliti etimologi dan konteksnya tidak dilakukan di lingkungan sejarawan. Perkembangan historiografi telah mencapai taraf sedemikian maju, terutama dalam lingkup manfaat dan gunanya untuk pembangunan bangsa dan negara. Dalam sejarah ekonomi, perkembangan kajian telah memanfaatkan pendekatan kuantitatif sepenuhnya, sebagaimana yang tampak pada aliran Kliometri (Cliometrians). Kesadaran geografi dan geopolitik berupa kepulauan dan laut dewasa ini mendorong perhatian terhadap penggalian dan pengembangan sejarah maritim.Namun, di tengah-tengah deru perkembangan itu, perhatian terhadap persoalan bahasa dan linguistik masih ada.Pengaruh pemikiran posmodernisme (Postmodernism) menggoyahkan sendi realisme dan rekonstruksionisme dalam pemikiran sejarah yang positivis dengan mengatakan bahwa masa lalu diketahui dan dihadirkan melalui bahasa, kajian sejarah tidak mengabaikan peranan bahasa, terutama pada tahap penulisan, tetapi tidak dapat menerima sepenuhnya pandangan dari kazanah linguistic turn itu.Penelitian bahasa dalam kekuasaan telah dilakukan oleh BRO’G Anderson dalam upaya memahami simbol-simbol politik dalam kebudayaan Jawa.Penelitian awal ini menyangkut penelusuran dan pemaknaan kata dan istilah sejarah dalam perkembangannya menjadi sebuah kajian ilmiah. Dalam proses itu, berlangsung perubahan dan perluasan makna yang sudah meninggalkan arti dan makna awalnya. Melalui kajian ini, diharapkan pengenalan dan pemahaman mengenai kajian Sejarah menjadi lebih mendalam dalam upaya mengembangkan Historiografi Indonesia.Kata kunci: sejarah, etimologi, arti, makna, perkembangan
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIK SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN STRATEGI THINK TALK AND WRITE Heris Hendriana
Edusentris Vol 1, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.798 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v1i1.132

Abstract

 Penelitian ini merupakan suatu eksperimen dengan desain pos-tes kelompok kontrol yang dilaksanakan pada tahun 2011-2012 bertujuan menelaah peranan pendekatan berbasis masalah disertai denganstrategi Think-Talk-Write terhadap kemampuan pemahamanmatematik, kemampuan komunikasi matematik, dan disposisi matematik siswa SMA. Studi ini adalah substudi dari studi payung yang melibatkan sebanyak 76 siswa kelas 11 dari satu SMA Negeri di Cimahi. Instrumen penelitian ini adalah tes kemampuan pemahamanmatematik, kemampuan komunikasi matematik, dan skala disposisi matematik. Penelitian menemukan bahwa kemampuan pemahamandan komunikasi matematik siswa yang memperoleh pendekatan berbasis masalah disertai denganstrategi Think-Talk-Write tergolong cukup baik dan ini lebih baik daripada kemampuanmatematik pada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional yang tergolong sedang. Namun tidak terdapat perbedaan disposisi matematik siswa pada kedua kelas pembelajaran dan disposisi matematik siswa tersebut tergolong cukup baik. Studi juga menemukan terdapat asosiasi antara kemampuan pemahamanmatematik dan kemampuan komunikasi matematik, namun tidak terdapat asosiasi antara kedua kemampuan matematik dan disposisi matematikKata kunci: pemahaman matematik, komunikasi matematik, kemandirian belajar, pendekatan berbasis masalah, strategi think-talk-write.
MODEL PEMBELAJARAN INDIGINASI DALAM IPS UNTUK PENGEMBANGAN WAWASAN MULTIKULTUR MAHASISWA Kokom Komalasari; Bunyamin Maftuh
Edusentris Vol 1, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.232 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v1i1.133

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya pengembangan wawasan multicultural terhadap mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan pendidikan IPS pada mata kuliah Kebudayaan Indonesia melalui model pembelajaran indiginasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah gambaran konseptual model pembelajaran indiginasi dalam perkuliahan Kebudayaan Indonesia; 2) Bagaimana implementasi model pembelajaran indiginasi dalam perkuliahan Kebudayaan Indonesia; dan 3) Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran indiginasi terhadap pengembangan wawasan multikultural mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain Research and Development dengan subjek penelitian mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS pada mata kuliah Kebudayaan Indonesia tahun akademik 2013/2014. Penelitian ini menemukan bahwa: 1) Konsep pembelajaran indiginasi merupakan strategi untuk menciptakan lingkungan belajar dan merancang pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya asli daerah. Materi perkuliahan berisi kebudayaan etnis/daerah di Indonesia. Media yang digunakan adalah audio visual, model mahasiswa asli daerah, dan pertunjukan budaya daerah, 2) Implementasi pembelajaran indiginasi dilakukan melalui langkah-langkah berikut: a) Perkenalan dan kontrak belajar untuk membangun komitmen “Kelas Berkarakter Multikultur”; b) pembagian kelompok dan penyampaian materi melalui brainstorming dan value clarification, dan analisis nilai; c) Pembelajaran model Indiginasi (group investigation, demonstrasi, modeling, field study, dan analisis nilai budaya); d) melakukan review materi dan refleksi nilai; dan 3) model pembelajaran indiginasi dalam perkuliahan Kebudayaan Indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan wawasan multikultur mahasiswa sebesar 40,1%.Kata Kunci: Model pembelajaran indiginasi, Pendidikan IPS, wawasan multikultural, pendidikan multikultural.
PENGARUH BAHASA IBUNDA (BAHASA TAMIL) DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MELAYU Mahendran Maniam; En. Kartheges Ponniah
Edusentris Vol 1, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.153 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v1i1.134

Abstract

 Isu gangguan bahasa ibunda dalam pembelajaran bahasa kedua sentiasa menjadi satu fenomena yang tidak dapat dielakkan. Penguasaan bahasa kedua mempunyai persamaan dan perbezaan dengan bahasa ibunda. Ramai ahli pendidik bahasa percaya penguasaan bahasa kedua Bahasa Malaysia, (dalam konteks kajian ini) banyak dipengaruhi oleh bahasa ibunda (Bahasa Tamil, dalam konteks kajian ini). Juga dipercayai bahawa peranan bahasa ibunda adalah negatif, yakni ia mengganggu pengusaan bahasa kedua, di mana cirri-ciri bahasa ibunda dipindahkan ke dalam pembelajaran bahasa kedua (Bolton dan Kachru, 2006).Gangguan seperti ini berlaku dalam beberapa konteks tertentu sahaja, dan bukan di dalam semua konteks. Kajian ini mendapati terdapat beberapa pengaruh bahasa ibunda di kalangan pelajar sekolah Tamil, terutamanya dalam doamain sintaks dan perbendaharaan kata.Pengaruh ini diklasifikasi sebagai pengaruh negatif, yakni pengusaan bahasa ibunda mengganggu dalam pembelajaran bahasa kedua.Penguasaan perbendaharaan kata yang lemah telah dikenal pasti sebagai salah satu sebab mengapa kanak kanak di darjah 5 dalam kajian ini tidak dapat menguasai Bahasa Malaysia tanpa gangguan bahasa Ibunda.Maka, banyak aktiviti yang dapat meningkatkan penguasaan perbendaharaan kata harus diadakan dalam kelas Bahasa Malaysia. Kata kunci: bahasa Tamil, proses pembelajaran, bahasa Melayu
AKIDAH, AKHLAK DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAH LAKU BELIA DI INSTITUSI PENGAJIAN TINGGI Rohana Tan; Norhasni Zainal Abiddin
Edusentris Vol 1, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edusentris.v1i1.135

Abstract

 Artikel ini mengupas tentang konsep, definisi remaja dan belia, konsep akhlak, konsep akidah dan hubungannya dengan tingkah laku belia. Teori berkenaan dengan perkembangan remaja dan belia turut dibincangkan dalam artikel ini. Selain itu teori tingkah laku manusia yang dibincangkan adalah Teori Psianalisis, Teori Pembelajaran Sosial dan Teori Tingkah Laku Islam. Teori-teori ini berkaitan dengan psikologi, proses pembelajaran dan sebab musabab manusia itu bertingkah laku sedemikian rupa. Justeru, dengan memahami konsep belia, akhlak, akidah dan teori-teori berkaitan dengan perkembangan remaja dan belia; dan teori tingkah laku manusia, serba sedikit artikel ini dapat membantu memberi gambaran umum tentang persoalan tingkah laku dan masalah belia atau remaja. Tingkah laku yang positif dan negatif ada kaitannya dengan amalan dan penerapan nilai-nilai akhlak dan akidah. Artikel ini diharapkan juga dapat dijadikan rujukan dalam pemantapan literatur dalam aspek berkaitan pembangunan remaja dan belia.Kata kunci: akidah, akhlak, Islam, pembangunan belia, remaja, tingkah laku, institusi pengajian tinggi
PEMBELAJARAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BAGI GURU GEOGRAFI DI KABUPATEN BANDUNG DAN BANDUNG BARAT Dede Sugandi
Edusentris Vol 1, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edusentris.v1i1.130

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a) mengetahui pengetahuan materi SIG dalam memetakan lingkungan, b) menganalisis model pembelajaran SIG dalam memetakan lingkungan, dan c) menganalisis kemampuan guru Geografi dalam mengoperasikan perangkat lunak SIG MapInfo dalam memetakan lingkungan. Metode yang digunakan adalah survei, dengan populasi guru-guru Geografi di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Teknik Analisis dengan mengamati tingkat kemampuan dalam pemahaman dan penguasaan dalam mengoperasikan Software SIG. Dari 30 responden tergambarkan mengambarkan bahwa 24 responden (80 %) responden memahami sedang Materi SIG dan enam responden (20 %) memahami tinggi. Metode, model, strategi dan teknik pembelajaran hanya sepintas dan bahkan dilewati oleh 28 responden (93,33 %) dan hanya 2 responden (6,67 %) melakukannya dengan cukup detil. Rendahnya penguasaan dan pengoperasian software SIG oleh guru-guru Geografi (responden) menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Pengetahuan dan penguasaan materi Sistem Informasi Geografi (SIG) sangat kurang. Pengetahuan yang rendah tentang isi pembelajaran berimbas pada metode pembelajaran yang kurang berkembang. Menguasai metode pembelajaran tidak berarti menguasai materi. Rendahnya penguasaan dalam pengoperasian software SIG menentukan keberhasilan proses pembelajaran Geografi. Perubahan-perubahan kurikulum pembelajaran harus diiringi dengan pelatihan kurikulum dan materi bagi para guru.Kata kunci: sistem informasi geografis, guru geografi, metode, pelatihan

Page 1 of 1 | Total Record : 8