cover
Contact Name
Siti Aisyah
Contact Email
siti.aisy@gmail.com
Phone
+6287823177983
Journal Mail Official
edusentris_sps@upi.edu
Editorial Address
Pusat Pengembangan dan Publikasi Karya Ilmiah (P3KI) Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat - INDONESIA
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Edusentris: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran
ISSN : 23560703     EISSN : 24422592     DOI : DOI: https://doi.org/10.17509/edusentris
Core Subject : Education,
Edusentris, the Journal of Teaching and Education Studies, is published by Center for Development and Publication of Scientific Work, School of Postgraduate Studies, Universitas Pendidikan Indonesia, on March, July and December. It aims to stimulate research, encourage academic exchange, and enhance the professional development for theoretical and practical purposes of scholars and other researchers who are interested in: educational and instructional issues; teaching; schooling; formal and non-formal education; higher and vocational education; educational policies; life-long education.
Articles 164 Documents
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL POGIL YANG DIMODIFIKASI Papien Aprisda; Kusnandi Kusnandi; Endang Cahya
Edusentris VOL 6, NO 1 (2019): MARET
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.654 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v6i1.452

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pencapaian dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) yang dimodifikasi. Adapun desain penelitian ini yaitu Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X sebuah sekolah menengah atas negeri yang terdaftar pada tahun ajaran 2018-2019. Penentuan sampelnya digunakan cara simple random sampling. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model POGIL yang dimodifikasi, sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencapaian dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model POGIL yang dimodifikasi lebih tinggi secara signifikan dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER DALAM MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG ATOM DAN MOLEKUL Laili Rachmawati
Edusentris Vol 1, No 2 (2014): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.354 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v1i2.141

Abstract

Bahan kajian utama dalam ilmu kimia adalah konsep. Sebagian besar konsep dalam ilmu kimia berupa konsep abstrak. Dalam pembelajaran sains, konsep abstrak sangatlah sulit dipahami sehingga memungkinkan terjadinya miskonsepsi. Salah satu konsep abstrak dalam ilmu kimia adalah konsep atom dan molekul. Dari berbagai penelitian menunjukkan siswa SMA masih mengalami kesulitan memahami konsep atom dan molekul dan banyak miskonsepsi yang ditemukan pada konsep ini. Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan instrumen diagnostik two-tier dan mengidentifikasi miskonsepsi siswa tentang konsep atom dan molekul. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif yang dilakukan di SMA Negeri X Malang dengan subjek penelitian sebanyak 133 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen diagnostik two-tier dengan jumlah soal sebanyak 15 soal, yang memiliki tingkat kevalidan sebesar 91.67% dan nilaicronbach α-reliability sebesar 0.739. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan 15 jenis miskonsepsi tentang atom dan molekul yang terdiri dari 11 jenis miskonsepsi tentang konsep atom dan 4 jenis miskonsepsi tentang konsep molekul.Kata kunci: atom dan molekul, two-tier, miskonsepsi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GENDER TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Dupri Dupri
Edusentris Vol 2, No 1 (2015): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.609 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v2i1.157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan tingkat kepedulian sosial siswa yang mendapat perlakuan model hellison dengan model cooperative learning dalam pembelajaran penjas serta terkait dengan gender. Model hellison merupakan model yang menekankan kepada tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab sosial peserta didik dalam melakukan pembelajaran. Model hellison memiliki kontrak level yang menggambarkan tentang tanggung jawab diri siswa itu sendiri. Sedangkan Model cooperative melakukan pembelajaran melalui pembelajaran kelompok yang menekankan interaksi antara anggota kelompok dan kelompok lain. Penelitian ini merupakan penelitian exsperimen dengan desain factorial. Sabjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA salah satu SMA di Teluk Kuantan dengan jumlah 67 siswa yang berasal dari dua kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik claster random sampling. Perlakuannya pada dua model yang berbeda yaitu model hellison dan model cooperative learning. Instrument yang digunakan adalah angket kepedulian sosial. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji Two-Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepedulian sosial siswa yang mendapat perlakuan model Hellison lebih baik daripada model Cooperative. Ditinjau dari gender tingkat kepedulian sosial siswa perempuan lebih baik daripada laki-laki. Tidak terdapat interaksi antara model dengan gender.Kata kunci: model pembelajaran hellison, cooperative, gender, kepedulian sosial.This study aimed to reveal differences in the level of social kepedulain students who received treatment hellison models with models of cooperative learning in teaching physical education as well as related to gender. Hellison Model have contracts that describe the level of responsibility of the students themselves. While the cooperative model make learning through group learning that emphasizes the interaction between members of the group and other groups. This research is exsperimen with factorial design. Sabjek were students of class X MIPA one high school in Kuantan bay with a number of 67 students from two classes. Claster sampling using random sampling. Treatment in two different models, namely the models hellison and cooperative learning models. The instrument used was a questionnaire of social awarenes. This research was analyzed using TWO-WAY ANOVA  test. The results showed that the level of social awareness of students who received treatment Hellison models better than models Cooperative. Judging from the gender level of social awareness of female students is better than men. There is no interaction between the models with gender.Keywords: teaching hellison model, cooperative, gender, social awareness.
VARIASI PENGGUNAAN BAHASA DAN PEMERTAHANAN BAHASA JAWA SERANG DI CILEGONG PROVINSI BANTEN Encep Suherman
Edusentris Vol 2, No 3 (2015): Desember
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.676 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v2i3.175

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan  variasi penggunaan bahasa oleh masyarakat Gerem, kebertahanan bahasa Jawa Serang, upaya-upaya mempertahankan bahasa Jawa Serang, dan  faktor-faktor penentu pemertahanan bahasa Jawa Serang. Hasil penelitian: pertama, variasi penggunaan bahasa masyarakat Gerem meliputi kode yang berbentuk bahasa dan kode yang berbentuk tingkat tutur. Kode bahasa meliputi kode bahasa Jawa Serang dan kode bahasa Indonesia; kedua, bahasa Jawa Serang masih bertahan pada ranah keluarga (71,56%), ketetanggaan (56%), dan keagamaan (64,33%). Sebaliknya, bahasa Jawa Serang tidak bertahan pada ranah kekariban (47,17%), pendidikan (40,5%), transaksi (41%), dan pemerintahan (32,5%).  Dari segi kelompok usia, bahasa Jawa Serang masih bertahan pada kelompok anak-anak (75,42%). sedangkan pada kelompok remaja hanya 38,88% dan kelompok dewasa  hanya 43,75%; ketiga, upaya mempertahankan bahasa Jawa Serang dilakukan dengan cara selalu menggunakan bahasa Jawa Serang; sebagai alat komunikasi;  melalui kegiatan seni budaya;  melalui kearifan lokal,  dan melalui media cetak dan elektronik; keempat, faktor-faktor penentu pemertahanan bahasa Jawa Serang adalah loyalitas masyarakat, konsentrasi wilayah,  digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah, keluarga, dan dukungan media.Kata kunci: kontak bahasa, ranah, pemertahanan, tingkat tutur,bahasa Jawa SerangABSTRACT The study was conducted to identify and describe the form of variations in language use in Gerem Village communities, the viabilityof Serang Java language, efforts in maintaining Serang Java language; and  the determinants of SerangJava language preservation.The results are:   firstly, variations inlanguage use on Gerem Village  community include language code and speech level code. Secondly, Serang Javanese language remained in the realm of the family (71.56%), neighborhoods (56%), and religious (64.33%). Conversely, Serang Javanese language does not survive in the realm of intimacy (47.17%), education (40.5%), transactions (41%), and administration (32.5%). In terms of age groups, Serang Javanese language remains in the group of children (75.42%). Overall, Serang Java language still survives in the Gerem community.  with 50.44% average figure; thirdly, efforts to maintain the Serang Javanese language are made by always using the Serang Java language (1) as a means of communication, (2) through cultural arts activities, (3) through local wisdom, and (4) through the print and electronic media; fourthly, the determinants of Serang Javanese language preservation are  the existence of supporting community loyalty, the concentration of the region, the use of that language as a language of instruction in schools, family, and support of media.Keywords: language contact, variety ,domains, retention, speech level, Serang Java language
PENGARUH MODEL LATIHAN FISIK DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA Asep Angga Permadi
Edusentris Vol 3, No 2 (2016): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.325 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v3i2.212

Abstract

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PAKET C Muhammad Ibrahim
Edusentris Vol 5, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.203 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v5i1.291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perubahan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran yang diperkaya dengan media audio visual serta dampaknya terhadap hasil belajar peserta didik Paket C setara Kelas X di Desa Inrello Kecamatan Keera Kabupaten Wajo melalui pemanfaatan media audio visual. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam melakukan upaya perbaikan kualitas pembelajaran di kelas. Data motivasi dikumpulkan melalui lembar observasi, sedangkan hasil belajar siswa diukur menggunakan tes penguasan konsep. Data penilitian diolah menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui kategori pencapaian motivasi dan hasil belajar peserta didik pada setiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar peserta didik pada setiap siklus pembelajaran sebagai dampak dari meningkatnya motivasi belajar peserta didik. Data hasil belajar peserta didik dimana pada siklus I penggunaan media nilai rata-rata peserta didik berada pada kategori cukup bahkan masih ada pada kategori kurang kemudian dilakukan pada siklus II yang nilai rata-rata peserta didik sudah mulai meningkat berada pada kategori baik dan tidak ada lagi yang berada pada kategori kurang. Berdasarkan temuan penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media audio visual ini dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik yang berdampak pada meningkatkan hasil belajar peserta didik.
PENDIDIKAN NILAI MELALUI DIALEKTIKA ETIK DALAM KONSEP PSIKOANALISIS FREUD (PADA PEMBELAJARAN BAHASA ASING) Ratna Juami
Edusentris VOL 4, NO 1 (2017): MARET
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.178 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v4i1.368

Abstract

Penelitian ini mengkaji pendidikan nilai melalui pembelajaran bahasa asing (Bahasa Jerman) pada kelas X di SMA PGII I Bandung sebagai proyek Sekolah Mitra di pulau Jawa. Rekonstruksi nilai dilihat dalam konsep psikoanalisis Freud. Dialektika ethics memperlihatkan signifikansi koheren terhadap konstruksi asumsi peserta didik mengenai nilai dalam proses pembelajaran. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang diperoleh dari wawancara, kuisioner, dan pengamatan partisipan pada kelas X.1, X.3 dan kelas Intensif serta 3 orang alumni SMA PGII I Bandung, penelitian ini melihat dialektika ethics dalam merekonstruksi nilai, dan mengkajinya dalam konsep psikoanalisis Freud. Penelitian ini menemukan bahwa kedisiplinan dan konsistensi guru dalam proses pembelajaran menumbuhkan tanggung jawab peserta didik sebagai manifestasi ethics. Guru berhasil menciptakan nilai etik (norma) kelas, yang secara perlahan dan tanpa disadari peserta didik membentuk sensor moral (superego). Implementasi Pendidikan Nilai melalui pembelajaran bahasa asing terepresentasikan melalui konsep psikoanalisis Freud dalam ranah sensor moral (superego) peserta didik. Kedisiplinan seorang guru mampu merefleksikan tanggung jawab peserta didik yang mengimplementasikan pendidikan nilai dalam proses kegiatan pembelajaran bahasa asing (bahasa Jerman).
INTEGRASI KECAKAPAN HIDUP KE DALAM PROGRAM LATIHAN RENANG Purnama Hudaya; Amung Ma’mun; Yusup Hidayat
Edusentris VOL 4, NO 3 (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.819 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v4i3.379

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integrasi kecakapan hidup (life skills) ke dalam program latihan renang. Sebanyak 60 perserta yang merupakan atlet renang dan non atlet terlibat dalam penelitian ini. Seluruh peserta tersebut kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu (i) atlet renang yang memperoleh program renang yang terintegrasi dengan kecakapan hidup, (ii) atlet renang yang hanya diberikan program renang biasa tanpa muatan kecakapan hidup, dan (iii) non-atlet yang memperoleh program renang tanpa muatan kecakapan hidup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah the matching-only pretest-posttest control group design. Sebanyak delapan kecakapan hidup yang meliputi keterampilan kerja tim, menetapkan tujuan, keterampilan sosial, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, keterampilan emosi, komunikasi antar pribadi, kepemimpinan, dan manajemen waktu diintegrasikan ke dalam program latihan renang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perkembangan kecakapan hidup antara kelompok atlet renang yang mendapatkan program renang terintegrasi kecakapan hidup dengan kelompok atlet renang tanpa program kecakapan hidup dan kelompok non atlet. Kelompok atlet renang yang memperoleh program renang dengan integrasi kecakapan hidup memiliki perkembangan kecakapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan dua kelompok lainnya. Hal ini menunjukan bahwa pemberian program kecakapan hidup secara disengaja terbukti mampu meningkatkan perkembangan kecakapan hidup atlet renang.
Pengaruh Workshop dan Pelatihan “Marketing Capabilities” dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran UMKM Riswanto, Ari; Hurriyati, Ratih; Wibowo, Lili Adi; Gaffar, Vanessa
Edusentris Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.093 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v6i3.497

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh workshop dan pelatihan terhadap peningkatkan kinerja pemasaran pada Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM). Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier sederhana menggunakan sampel 25 UMKM yang telah melakukan pelatihan dan pembinaan dari dinas terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas pemerintahan terkait terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja pemasaran pada UMKM. Kegiatan pelatihan yang berkesinambungan sangat diperlukan untuk mewujudkan keberhasilan bisnis UMKM
PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SISWA SMA Nindiasari, Hepsi; Kusumah, Yaya Sukjaya; Sumarmo, Utari; Sabandar, Jozua
Edusentris Vol 1, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.394 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v1i1.136

Abstract

Penelitian ini bertujuan menelaah peranan pendekatan metakognitif, level sekolah, dan kemampuan awal matematik, terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematiksiswa SMA. Studi ini adalah bagian dari satu penelitian disertasi yang melibatkan 201 siswa yang berasal dari tiga SMA dari level tinggi, sedang, dan rendah di Tanggerang. Studi mengambil disain pretes-postes dan kelompok kontrol dan memberikan tes kemampuan awal matematik dan tes kemampuan berpikir reflektif matematik. Studi menemukan bahwa terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematik, pendekatan metakognitif memberikan peran terbesar dibandingkan dengan peran pembelajaran biasa, peran level sekolah dan peran kemampuan awal matematik. Akan tetapi peran kemampuan awal matematik bersifat tidak konsisten terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematik. Temuan lainnya adalah secra keseluruhan dan pada tiap level sekolah, pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematik, siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan metakognitif lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Selain itu ditemukan pula tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan level sekolah dan antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan awal matematik terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematik.Kata kunci:pendekatan metakognitif, berpikir reflektif matematik.

Page 1 of 17 | Total Record : 164