cover
Contact Name
Nursan
Contact Email
mnursan@yahoo.co.id
Phone
+6281915849785
Journal Mail Official
jurnal.agroteksos@unram.ac.id
Editorial Address
Jl. Majapahit No 62 Mataram, NTB, Indonesia
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agroteksos
Published by Universitas Mataram
ISSN : 08528268     EISSN : 26854368     DOI : https://doi.org/10.29303/agroteksos
Agroteksos merupakan jurnal pertama yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Agroteksos terdaftar di LIPI dengan p-ISSN (p-ISSN No. 0852-8268) pada 25 Mei 2007, dan e-ISSN (e-ISSN No. 2685-4368) pada 19 Juli 2019, Agroteksos menerbitkan minimal 6 artikel dalam satu edisi yang terbit 3 kali dalam setahun. Untuk peningkatan kualitas, Agroteksos telah menggunakan sistem jurnal online OJS 3. Agroteksos adalah Jurnal Ilmiah Pertanian yang memuat tulisan-tulisan hasil penelitian dan gagasan ilmiah di bidang Ilmu Pertanian, yang meliputi aspek Agronomi (termasuk kajian Pemuliaan, Produksi dan Perlindungan Tanaman, dan Ilmu Tanah), Teknologi dan Sosial Ekonomi Pertanian ( Agroteksos). Agroteksos diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Mataram tiga kali dalam setahun (April, Agustus, dan Desember). Redaksi menerima artikel dalam bahasa Indonesia dan Inggris, baik dari universitas maupun luar universitas, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016" : 9 Documents clear
Refleksi kemempanan sistem bedeng permenen dalam mitigasi kelangkaan air di tanah vertisol tadah hujan Lombok Selatan IGM. Kusnarta; Mahrup .; Sukartono .; M. Ma’shum
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem bedeng permanen (permanent raised beds) telah terbukti sebagai sebuah sistem penyiapan lahan pertanian untuk berbagai komoditas yang sensitif terhadap suasana kelebihan air (water logging). Penelitian lapangan di tanah Vertisol tadah hujan, bertipe iklim D4, yang didisain menurut rancangan Acak Kelompok berblok, mengungkap sebuah luaran (output) yang merefleksikan suatu kemempanan sistem tersebut dalam mitigasi kondisi kelangkaan air pada lahan tadah hujan dengan jenis tanah Vertisol. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi parameter kemampuan sistem bedeng permanen, seperti gejala kapiler, efisiensi pemakaian air (EPA) tanaman, dan hasil tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala kapiler pada sistem bedeng secara nominal mampu menurunkan potensial lengas tanah pada zone perakaran tanaman cabai merah, terjadi peningkatan EPA dan peningkatan hasil aktual cabai merah. Aplikasi mulsa jerami pada sistem bedeng permanen (P1) secara konsisten unggul dibandingkan perlakuan-perlakuan pupuk kandang (P2), jerami dan pasir (P3), maupun pupuk kandang dan pasir (P4). Indikasi kemempanan sistem bedeng yang diberikan jerami tercermin pada potensial lengas -0,384kPa, laju kenaikan kapiler 1,26 mm/menit, EPA 1,62 kg/m3 air, dan potensial hasil 5,66 ton/ha. Abstract Permanent raised beds technology has been proven to be an agricultural land preparation system for various commodities that are sensitive to the water logging condition. Field research on rainfed vertisol with the climate type of D4, which is designed according to the Randomized block, revealing an outcome that reflects the mitigation of water scarcity conditions in rainfed vertisol. The purpose of this research is to identify some parameters that indicate the capabilities of permanent raised beds in mitigation of water scarcity, such as capillary rise, crop water use efficiency (WUE), as well as crop yield. The results showed that the capillary raise in the permanent raised beds technology could nominally lowering the soil moisture potential of the root zone of red pepper, increased WUE and increase the actual yield of red pepper. Straw mulch application on permanent raised beds (P1) is consistently superior to application of manure (P2), straw plus sand (P3), and manure plus sand (P4). The effectiveness of permanent raised beds system appear under rice straw application that resulted in soil water potential of -0,384kPa, the rate of capillary rise of 1.26 mm/min, WUE of 1.62 kg/m3, and the potential yield of 5.66 tones/ha.
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN DAUN DI KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Desi Istianatur Rokhmah; Abdullah Usman; Rosmilawati .
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.989 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang didapat oleh petani dari usahatani sayuran daun (bayam, sawi, kangkung), (2) mengetahui kelayakan finansial usahatani sayuran daun (bayam, sawi, kangkung), (3) mengetahui kendala-kendala yang dihadapi petani dalam melakukan usahatani sayuran daun (bayam, sawi, kangkung) di daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif . Jumlah responden ditentukan 40 orang secara quota sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei yaitu wawancara (interview) secara langsung dengan responden dan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hasil penelitian adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani dapat ditutupi oleh pendapatan yang di dapat. Usahatani sayuran daun layak untuk diusahakan karena nilai R/C lebih dari satu. Kendala yang dihadapi petani adalah ketersedian pupuk urea bersubsidi. ABSTRACT This research aims to :(1) to know the coast incurred and the income earned by farmers from the result of leaf vegetable farming (spinach, mustard, kale), (2) to know about financial feasibility of leaf vegetable farming (spinach, mustard, kale), (3) to know the constraints faced by farmers in doing of leaf vegetable farming (spinach, mustard, kale) in researche areas. This research uses descriptive method. Amount of respondent determined from fourty people in quota sampling. The data collection was done by interview survey with respondent directly and guidanced the list of questions which had been prepared in advanced. Research result is coast incurred by farmers may be closed by income revenue of farmers . And leaf vegetable farming was being worthy which that in because of mark of R/C more than one . Farming constraints is there are no avability of fertilizer subsidized.
KERAGAAN HASIL DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA GALUR KEDELAI BIJI COKLAT PADA KONDISI CEKAMAN NAUNGAN Kisman .; I Wayan Sutresna; IGP Muliarta A.; Idris .; AAK Sudharmawan
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.28 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan hasil dan komponen hasil beberapa galur kedelai biji coklat hasil persilangan kedelai hitam x kedelai kuning pada kondisi cekaman naungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan percobaan lapang menggunakan pot percobaan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor: faktor genotype (G) yang terdiri atas tujuh galur kedelai biji coklat, hasil persilangan tetua kedelai hitam (Ceneng, Detham-1) dengan kedelai kuning (Lokal Godek, Burangrang), dan faktor naungan (N) yang terdiri atas naungan 65% dan tanpa naungan. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 42 pot percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Keragaan hasil dan komponen hasil galur kedelai biji coklat mengalami perubahan (penurunan) hingga 50% pada kondisi naungan 65% dibandingkan pada kondisi tanpa naungan. (2). Galur G1, G2, G3, dan G4 hasil persilangan Ceneng x Lokal Godek dan Ceneng x Burangrang tergolong tahan terhadap naungan 65%, sedangkan G5, G6, dan G7 hasil persilangan Detham-1 x Lokal Godek dan Detham-1 x Burangrang tergolong rentan atau peka terhadap cekaman naungan 65%. ABSTRACT The objective of this study was to know the performance of yield and yield components of brown seeded soybean lines under shade stress. The experimental method and Completely Randomized Design with two factors were used in this study. These two factors were 7 lines of brown seeded soybean and shading factors. Each of combination factors were in three replicates. The results of this study showed that: (1). Performance of yield and yield components of brown seeded soybean lines changed (decreased about 50%) under 65% shading compare to no shading. (2). Four lines (G1, G2, G3, G4) were relatively tolerant to shade stress, while G5, G6, and G7 were relatively susceptible to shade stress.
EFFECTS OF 1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP) COUPLED WITH CONTROLLED ATMOSPHERE STORAGE ON THE RIPENING AND QUALITY OF ‘CAVENDISH’ BANANA Liana Suryaningsih1; James P. Mattheis2
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.091 KB)

Abstract

ABSTRACT Fresh-fruit banana is well known to have a short-life after harvest. A short pre-pilot study was carried out to test the effect of atmospheric condition exposure to 1-MCP on the quality, limited to CO2 production, cosmetic and flesh appearance, and shelf life of fresh-fruit bananas. Low level of O2 (3 kPa) and high level of CO2 (6 kPa) and 1-MCP (350 ppb for 18 hours), alone or in combination did prevent the browning on the fruit skin after 11 days in Controlled Atmosphere (CA) storage. However, these treatments did not prevent browning on the fruit skin once upon removal from the storage. The appearance of the flesh for all treatments was relatively the same for both in the CA storage and after storage. Fruits treated with 1-MCP and CA storage showed the highest level of CO2 production followed by fruits treated with CA storage only and untreated fruits respectively.
PENAMPILAN GENOTIPE JAGUNG UNGGUL DAN TOLERANSINYA TERHADAP KETERBATASAN AIR DALAM SISTEM PENGEMBANGAN AGROTEKNOLOGI BERBEDA SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM PIJAR DI PULAU LOMBOK NTB I Wayan Sutresna; Wayan Wangyana; Ni Wayan Dwiani
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.237 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji kemampuan daya adaptasi beberapa genotype jagung pada dua lingkungan tumbuh (paket teknologi) dengan keterbatasan air terhadap pertumbuhan dan hasil. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan percobaan di lapangan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) yang terdiri atas dua factor. Sebagai Petak Utama adalah Paket teknologi sebagai lingkungan tumbuh (T), sedangkan sebagai Anak Petak adalah genotipe potensial/varietas (G). Percobaan dilaksanakan di Lombok Barat mulai Juni sampai dengan September 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kedua Paket teknologi sederhana maupun teknologi yang telah diperbaiki belum mampu meningkatkan bobot biji kering pipil tanaman jagung kecuali terhadap panjang tongkol, dan bobot 100 butir biji kering; Hibrida Pioner menunjukkan bobot biji kering pipil terberat setara dengan 12,58 ton.-1. ha, pada kondisi paket teknologi sederhana maupun paket teknologi yang telah diperbaiki; Varietas unggul Lamuru dan Sukmaraga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dan komponen hasil yang lebih tinggi sedangkan Arjuna, BISI 2 dan BISI 18 hanya terhadap komponen hasil. Diharapkan Hibrida Pioner dapat dipertimbangkan untuk dibudidayakan pada lingkungan tumbuh dengan penerapan paket teknologi sederhana maupun yang telah diperbaiki ABSTRACT This study aimed to evaluate adaptability of various maize genotypes to two dryland growing environments (technology packages) on maize growth and yield. Research method applied was experimental method by conducting a field experiment. The experiment was designed according to Split Plot Design in three blocks, with two treatment factors. The main plots were production technology packages as the growth environments (T), while the subplot were maize genotypes/varieties (G). The experiment was conducted in the area of West Lombok, from June to September 2015. Results indicated that both the technology packages either the simple or the improved technology have not been able to increase grain yield of the maize genotypes except for the cob length and weight of 100 dry grains; the Pioneer hybrid showed the highest dry grain yield, which was equivalent to 12.58 tons/ha under simple and improved technology packages; the superior varieties Lamuru and Sukmaraga showed better growth and higher yield components; while Arjuna, BISI 2, and BISI 18 were only high in yield components. It is reccommended that the Pioneer hybrid can be considered to be cultivated in a growing environment with an application of either the simple technology or the improved technology packages.
KAJIAN GENETIK PADA HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ANTAR SPESIES PADA GENUS CUCUMIS Karwati Zawani; Idris (2; Lestari Ujianto
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.319 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) Mendapatkan informasi genetik yang komprehensif pada hibrida hasil hibridisasi antar pesies terutama pola dan mekanisme pewarisan sifat baik sifat kualitatif maupun kuantitatif pada hibrida, tingkat viabilitas dan sterilitas, inkompatibilitas, heritabilitas, letak dan jumlah gen pengendali, korelasi genotipik, ada tidaknya pengaruh tetua betina, dan peran gen; (2) Mendapatkan galur-galur labu-labuan yang aroma dan rasanya enak, berdaya hasil tinggi, umur genjah, dan toleran kekeringan; (3) Sebagai informasi awal bagi pemulia tanaman labu-labuan terutama genus Cucumis apabila ingin merakit varietas unggul baru. Penelitian meliputi tiga tahap kegiatan yaitu: 1). hibridisasi antar varietas unggul melon, varietas unggul mentimun, varietas lokal blewah. Hibridisasi dilakukan menggunakan model dialel lengkap yaitu menyilangkan antar semua kombinasi tetua yang memungkinkan termasuk resiproknya; 2). Evaluasi viabilitas dan sterilitas dan upaya mengatasi hambatan persilangan antar spesies, 3). perbanyakan dan evaluasi benih hasil hibridisasi (F1) baik sifat kualitatif maupun kuantatifnya. Hasil penelitian menunjukkan bahawa, (1) Persilangan antar spesies melon, blewah dan mentimun berhasil dilakukan dengan tingkat keberhasilan yang beragam. Daya silang tertinggi dicapai oleh M2 x B1 dan M3 x B3 yaitu sebesar 78,6 %. (2) Tidak semua benih keturunan hasil persilangan dapat tumbuh (viable) dan berkembang menjadi tanaman yang menghasilkan buah. (3) Karakteristik keturunan hasil persilangan umumnya berada diantara karakteristik kedua tetuanya. Terdapat beberapa keturunan yang berbeda karakteristiknya dibanding tetuanya. (4) Bobot buah memiliki nilai koefisien keragaman genetik dan nilai duga hertabilitas yang tinggi. (5) Secara genotip maupun fenotip, bobot buah secara positif nyata terkait dengan diameter dan panjang buah. Perbaikan buah dapat dilakukan melalui perbaikan ukuran buah. Ukuran buah yaitu panjang dan diameter buah dapat dijadikan sebagai kreteria seleksi tidak langsung untuk perbaikan hasil tanaman kelompok Cucumis.
ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI DAN PEMASARAN PRODUK GULA AREN DI KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT Irma (1; Efendy (2; Abdullah Usman (2
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.067 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Menganalisis pendapatan usaha agroindustri gula aren di Kecamatan Gunungsari, (2). Mengetahui nilai nilai tambah usaha agroindustri gula aren di Kecamatan Gunungsari, dan (3). Menganalisis pemasaran produk gula aren di Kecamatan Gunungsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Pendapatan rata-rata usaha agroindustri gula aren di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat adalah Rp 33.542,61/proses produksi atau sebesar Rp 440.427,58/bulan, (2). Nilai tambah pada kegiatan usaha agroindustri gula aren adalah Rp 1.156,10/liter bahan baku dan rasio nilai tambah adalah 35,97 persen, (3). Pada Pemasaran poduk gula aren produsen menggunakan dua saluran pemasaran yaitu : 1. Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Pengecer – Konsumen dan 2. Produsen – Pedagang Pengecer – Konsumen dengan total margin pemasaran tiap saluran sebesar Rp 6.333,33/Kg dan Rp 5.000,00/Kg. ABSTRACT This study aim to: (1). Analyse revenues of palm sugar agro-industry in Gunungsari, (2). Know the value added of agro-industrial enterprises; (3). Analyse the marketing chain of its industry. The results show that (1). Net income received by palm sugar producer is Rp 440.427,58/ month or Rp 33.542,61/ time of production. (2). The added value of the businees is Rp 1.156,10 with the added value ratio is 35,97%. (3). There are two marketing channels, used by producer is : 1. Producer – Traders – Retailers – Consumer, 2. Producer – Retailers – Consumer, with a total margin of Rp 6.333,33/Kg dan Rp 5.000,00/Kg respectively.
POTENSI PREDATOR GENERALIS LABA-LABA (ARANEAE) PADA SENTRA PRODUKSI JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) DI DUSUN AMOR-AMOR Ria Nurmaya Sari1; Tarmizi 2; Irwan Muthahanas3
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.866 KB)

Abstract

ABSTRAK Jarak pagar merupakan salah satu tanaman yang bisa dijadikan sebagai sumber energi alternatif, tetapi produksi biji jarak pagar masih rendah karena adanya kendala gangguan oganisme pengganggu tanaman (OPT). Penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama tersebut kurang efektif sehingga dicari alternatif, yaitu dengan menggunakan musuh alami. Laba-laba merupakan salah satu musuh alami yang ditemukan di pertanaman jarak pagar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi (Keanekaragaman, Kelimpahan, dan Dinamika Populasi) laba-laba sebagai predator generalis pada pertanaman jarak pagar. Penelitian dilakukan di Dusun Amor-Amor, Desa Gumantar, Lombok Utara dari bulan September sampai Desember 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif. Pengamatan dilakukan dengan pemasangan perangkap yellow pan trap dan pit fall trap masing-masing 12 dan 20 buah diletakkan secara acak di blok sampling secara diagonal. Konsep Shannon-Wiener dan Rumus michael 1995 digunakan untuk menghitung besarnya nilai indeks keragaman dan kelimpahan laba-laba, sedangkan gambaran dinamika populasi dibuat berdasarkan jumlah laba-laba yang ditemukan setiap pengamatan. Hasil penelitian ditemukan 19 spesies dari 6 famili laba-laba dengan indeks keragaman termasuk dalam katagori keragaman sedang (H’ 2,49). Oxyopes matiensis mendominasi dari spesies lainnya dengan nilai kelimpahan 25,25 % diikuti oleh Pardosa sumatrana (14,43%), sementara spesies lain kelimpahannya hampir seragam berkisar antara 0,66-5,25% . Dinamika populasi masing-masing famili laba-laba berfluktuasi selama pertumbuhan tanaman jarak pagar. ABSTRACT POTENCY OF SPIDERS (ARANEAE) AS GENERALIST PREDATOR IN CASTOR PLANT (Jatropha curcas L.) PRODUCTION CENTER IN AMOR-AMOR Castor is one of the plants that can be used as alternative energy resource. However, the yield of castor seed is still low caused of the pests. The use of pesticides is less effective to control pests so that alternative method to control pests needed such as using natural enemies. Spider is one of the natural enemies found in castor plantation. The aim of this research is to observe the potencies (diversity, abundance, and population dynamics) of the spiders as generalist predators in castor plantation. This research was conducted in Amor-amor, Gumantar Village, North Lombok Regency from September to December 2013. The method used in this research was descriptive method using 12 yellow pan traps and 20 pit fall traps. The traps were put randomly on the sampling block diagonally. Shannon-Wiener Concept and the formula to calculate variety index and abundance of spiders made by Michael (1995) were used, whereas the diversity index of population was made based on the number of spiders found in each observation. The results are 19 species of 6 families of spiders found with diversity index (H’) 2.49, which means that the diversity of spiders in the castor plantation was moderate. The abundance value of Oxyopes matiensis dominated other species with abundance value 25.25% followed by Pardosa sumatrana (14.43%) while the abundance of other species was about 0.66-5.25%. population dynamic of each family of spiders fluctuated during the growth of castor plant.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON PETANI TERHADAP PENYEDIAAN BENIH UPBS BPTP GORONTALO Ari Widya Handayana; Andi Yulyani Fadwiwati; Hatta Muhammad
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.939 KB)

Abstract

Ringkasan UPBS BPTP Gorontalo sebagai salah satu unit perbanyakan benih sumber (UPBS) melakukan kerja sama dengan Balai Benih tanaman pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo dan Balai sertifikasi Tanaman Pangan dan Hortikultura diharapkan dapat mempercepat pengembangan perbenihan di Provinsi Gorontalo, khususnya dalam penyediaan benih sumber dan benih sebar dengan mutu fisik, fisiologi, genetik dan saniter yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon petani terhadap kegiatan penyediaan benih yang telah dilakukan oleh UPBS BPTP Gorontalo serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey. Pengambilan sampel kelompok tani secara purposif dan pengambilan 48 sampel petani secara pengambilan acak sederhana. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji proporsi, uji regresi linier berganda, dan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani memiliki respon yang tinggi terhadap kegiatan penyediaan benih UPBS BPTP Gorontalo. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap respon petani adalah peran penyuluh pertanian lapangan. Faktor yang tidak berpengaruh nyata adalah umur, tingkat pendidikan, luas lahan garapan, pengalaman usaha tani, dan keaktifan petani. Selain itu respon petani tidak mempengaruhi produktivitas hasil.

Page 1 of 1 | Total Record : 9