cover
Contact Name
M. Iman Wahyudi
Contact Email
iman.wahyudi@uinbanten.ac.id
Phone
+6285939501925
Journal Mail Official
jsga@uinbanten.ac.id
Editorial Address
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Jl. Jendral Sudirman Ciceri Serang Banten
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Studi Gender dan Anak
ISSN : 26852926     EISSN : 23554037     DOI : http://dx.doi.org/10.32678/jsga
Core Subject : Humanities, Social,
JSGA: Jurnal Studi Gender dan Anak focuses on topics related to gender and child issues. We aim to disseminate research and current developments on these issues. We invite manuscripts on gender and child topics in any perspectives, such as religion, economics, culture, history, education, law, art, communication, politics, and theology, etc. We look forward to having contributions from scholars and researchers of various disciplines.
Articles 38 Documents
Pengenalan Literasi Kelautan Melalui Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan bagi Anak Usia Dini di Banten Laksmi Puspitasari; Ferry Dwi Cahyadi
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 8 No 02 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.613 KB) | DOI: 10.32678/jsga.v8i02.5505

Abstract

Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan sejarah budaya maritim. Kekayaan budaya maritim Banten yang terus memudar perlu dikuatkan kembali untuk menuju Indonesia sebagai poros maritim dunia, salah satunya melalui pendidikan anak usia dini. Banten memiliki wilayah pesisir yang luas mulai dari pesisir utara yang menghadap Laut Jawa, pesisir barat yang menghadap Selat Sunda, dan pesisir selatan yang menghadap Samudera Hindia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan di Banten yang dapat menjadi tema pembelajaran untuk mengenalkan literasi kelautan pada anak usia dini
Konvergensi antara Tradisi dan modernitas pada Majlis Taklim Perempuan di Jakarta Umdatul Hasanah
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7 No 02 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.813 KB) | DOI: 10.32678/jsga.v7i02.183

Abstract

Tulisan ini akan menjelaskan konvergensi antara tradisi dan modernitas pada majlis taklim permepuan di Jakarta. Tradisi dan modernitas menyatu (convergence) di dalam kehidupan majlis taklim, karena kelekatannya dengan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun masih tetap terjaga. Fenomena konvergensi ini menarik untuk dianalisis secara kritis. Ditemukan bahwa konvergensinya terletak pada tradisi pembacaan shalawat Nabi, rawi dan barzanji, yang menjadi ciri khas majlis taklim, bukan hanya di Jakarta namun di wilayah lainnya. Untuk itu, sebagai upaya membentengi dan menangkal kekuatan budaya global, komunitas majlis taklim tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan budaya bangsa, serta tradisi nenek moyang.
Home Schooling sebagai Pendidikan Alternatif Proses Belajar-Mengajar dalam Pendidikan Ade Muslimat
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7 No 01 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.25 KB)

Abstract

Homeschooling or Home School (also called home education or home based learning) is the education of children at home, typically by parents or by tutors, rather than in other formal settings of public or private school. Although prior to the introduction of compulsory school attendance laws, most childhood education occurred within the family or community, homeschooling in the modern sense is an alternative in developed countries to attending public or private schools. Homeschooling is a legal option for parents in many countries, allowing them to provide their children with a learning environment as an alternative to public or private school outside the home. Parents cite three main reasons for homeschooling their children dissatisfaction with the local schools and the interests in increased involvement with their children’s learning and development. To provide a specific religious or moral instruction and dissatisfaction with available school environment the quality of academic instruction, the curriculum.Recently, home school has increased popularity in Indonesia of children ages 5 through 17 who are homeschooled increased from 2002 to 2015.
Majallah Al Akhwal Ash-Shakhshiyyah dan Pembaharuan Hukum Keluarga di Tunisia Dede Ahmad Permana
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7 No 01 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.812 KB) | DOI: 10.32678/jsga.v7i01.173

Abstract

The thesis discuss about reforming and formulating Islamic Law of personal status codes in Tunisia, and it was happened by appearing Majallah al-Akhwāl Ash-Shakhshiyyah in 1956. This activity have been done in order to do some unifications to codes of personal status and more sensitive within modernity and human needs, because the traditional formula of Islamic law is not able to response the contemporary issues. Then, the personal status codes factually trigger and appear some debate and controversial in the roundtable of Islamic scholars, because its considered as opposite within Qur’ānic verses and Ḥadīth. They are; prohibiting polygamous marriage, erasing ijbār rights, setting the age limit for getting married, making the procedures of Ṭalāq, setting codes of nafaqah (the relationship between husband and wife), making procedure of Ṭalaq Ba’in (three divorces) and setting procedure of adoption. All of issues above become the articles of Constitution in Tunisia. It must be informed that all topics are inspired and adopted from the modern Islamic scholars’ opinions such as Muhammad ‘Abduh, Ṭāhir Ḥaddād and others, in addition the secularity approach which is promoted by the president of Tunisia Ḥabib Borghuiba. Thus, it drives reforming and renewing Islamic law of personal status codes in social life of Tunisia, which is considered by the majority of Islamic Scholars as more modern and progressive in Arab world.
Faktor-Faktor Pendorong dan Praktik Aborsi di Indonesia Lilis Suryani
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 8 No 02 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.263 KB) | DOI: 10.32678/jsga.v8i02.5506

Abstract

Pada umumnya upaya kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana aborsi yaitu berupa upaya preventif (pencegahan) dan upaya represif (penindakan hukum). Upaya pencegahan dilakukan dengan cara melakukan pemantauan bekerja sama dengan masyarakat sekitar, melakukan pemantauan di daerah kos tempat tinggal yang ditempati oleh para pelajar atau mahasiswa khususnya daerah sewa kos yang bebas dan tidak mempunyai aturan. Sedangkan upaya penindakan hukum dilakukan dengan melakukan razia langsung diberbagai tempat yang sudah menjadi incaran pihak kepolisian berdasarkan laporan yang diberikan oleh masyarakat atau para pihak yang mengetahui adanya suatu tindakan aborsi serta melakukan razia langsung ke tempat praktek pengguguran kandungan illegal. Selain itu berdasarkan data statistik yang ada, laporan yang masuk kepada pihak kepolisian sangat sedikit bahkan pertahunnya belum tentu terdapat laporan tentang tindak pidana aborsi.Hal tersebut disebabkan karena tindak pidana aborsi yang dilakukan secara ilegal sangat sulit diberantas dan dilakukan upaya hukum sesuai dengan aturan yang sudah terdapat pada Undang-Undang karena sulitnya melakukan penyelidikan serta tertutupnya informasi tentang adanya suatu tindakan aborsi ilegal.
Islam dan Dominasi Maskulin Global: Menimbang Kampus Aman Bagi dan Anak di Banten Masykur Wahid
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7 No 02 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.493 KB) | DOI: 10.32678/jsga.v7i02.184

Abstract

Paper ini merupakan refleksi kritis atas riset mengenai perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan di Banten. Dilatarbelakangi oleh realitas kekerasan terhadap perempuan dan anak yang lewati batas kemanusiaan pada era global ini. Perempuan dan anak sebagai sumber reproduksi dan produktivitas manusia dinistakan dan dialienasikan. Di Indonesia, ada 35 perempuan korban kekerasan seksual tiap hari. Di Banten, jumlah perempuan dan anak korban kekerasan meningkat pada tahun 2013-2015 (822-1753 jiwa). Ada dua pertanyaan riset. Mengapa manusia tega melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak? Apa yang mendasari seseorang tega melakukan kekerasan? Di dalam Islam, kekerasan dan segala bentuk praktik kejahatan yang real antikemanusiaan wajib dihapuskan. Negara pun menjamin dan melindungi hak berkeluarga dan berketurunan setiap warganya. Dengan perspektif gender dan kekerasan simbolik Bourdieu, ditemukan bahwa dominasi maskulin global mengonstruksi manusia tega melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dominasi maskulin global ini didasari oleh budaya patriarki masyarakat Banten. Untuk itu, “kampus aman” merupakan konsep sebagai bentuk tanggung jawab sosial keagamaan dipertimbangkan untuk melindungi perempuan dan anak secara periodik, sustainble, dan intensif.
Dampak Media tehadap Perilaku Masyarakat Ilah Holilah
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7 No 01 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.329 KB)

Abstract

The article discuss about Mass Media and its influence to the people. Deeply, it also explains about the significant functions of Mass Media. In the opinion, the article states that Mass Media is like double-edged of knife; it has possitive effect, and in the other hand it brings a lot of negative effects. Thus, it must be paid attention carefully by the government, the producers of Mass Media and the people. Therefore, the article would like to highlight, explain and discuss the real meaning, character and effects of Mass Media. In addition, the method here is using some theories which were presented by some scholars of Mass Media, and describing some facts and its interpretation. Surely, it gives the new horizan of thinking about Mass media and the people’s response.
Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan dan Anak Korban Kejahatan Perdagangan Manusia Iin Ratna Sumirat
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7 No 01 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.215 KB)

Abstract

In Indonesia, the protection and the accolade towards human rights is still pathetic, in the reason that some cases on human rights violations such as coercion, discrimination, arbitrariness, etc often occur. Empirically, women and children are most vulnerable to become victims because of human trafficking. They are traded to be exploited and manipulated brutally as sexual objects, servitude, force labor, and so on. It must be paid attention by everyone in this country. This article would like to inform some of realities about it, and highlight the true meaning of human rights and its protection based on legislation and regulations of Indonesia constitution. It’s expected that the article becomes part of solutions for social problems related to women and children in Indonesia.
Hukum Anak Angkat dalam Perspektif Islam dan Hukum Positif Iin Ratna Sumirat; Muhamad Wahyudin
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 8 No 02 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.034 KB) | DOI: 10.32678/jsga.v8i02.5507

Abstract

Kedudukan Anak Angkat Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif Hal tersebut berlaku beragama Islam walaupun bertentangan dengan hukum Positif. Dan orang Islam tidak mempunyai hak untuk membagikan warisan kepada anak angkat dikarenakan bukan darah dagingnya (nasab) yang jelas dan yang lebih berhak mendapatkan warisan adalah anak kandung dikarenakan terdapat hak dalam pewarisan sedangkan anak angkat tidak bisa mendapatkannya dikarenakan bukan hubungan sedarah, Sebagaimana yang termaktub dalam Surat Al-Ahzab Ayat 4-5. Hukum Islam menggariskan bahwa hubungan hubungan hukum antara orangtua angkat dengan anak angkat terbatas sebagai hubungan antara orang tua asuh dengan anak asuh yang diperluas dan sama sekali tidak menciptakan hubungan nasab. Islam menekankan larangan menasabkan anak angkat kepada orang tua angkat sebab hal tersebut berhubungan dengan warisan dan perkawinan. Alasan tersebut merupakan alasan yang logis, sebab jika kita mengatakan anak angkat sebagai anak angkat sebagai anak sendiri yaitu lahir dari tetesan dari orang tua. Maka jelas hal tersebut merupakan suatu pengingkaran yang nyata baik terhadap Allah maupun terhadap manusia. Apabila anak angkat dikatakan tetap sebagai anak angkat yang berarti statusnya bukan sebagai anak kandung, tentunya hal tersebut berpengaruh pula terhadap status kewarisan dan perkawinannya. Akan tetapi dalam pasal 1 ayat 9 undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orangtua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut, kedalam lingkungan keluarga orangtua angkatnya berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan. Dengan kata lain, anak angkat dapat disebut sebagai ahli waris tergantung dari latar belakang terjadinya anak angkat tersebut, yang dipakai di Indonesia dan di praktekkan adalah terdapat sinkronisasi antara hukum Islam dan Hukum Positif yang dimana kewenangan pengadilan agama terdapat di undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang pengangkatan anak berdasarkan asal usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak dan Kompilasi Hukum Islam dalam pasal 176 sampai dengan pasal 193
Nyi HJ. Madichah: Ulama Perempuan Cilegon dan Tradisi Maulid Fatimah Nihayatul Maskuroh
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7 No 02 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.022 KB) | DOI: 10.32678/jsga.v7i02.185

Abstract

Tulisan ini merupakan penelurusan historis tokoh terhadap ulama perempuan di Cibeber, Cilegon. Ulama perempuan Cilegon yang berpengaruh di Banten, yaitu Nyi Hj. Madichah dari Pesantren Putri Bani Latief dan Pesantren Putri Al-Jauharotunnaqiyah Cibeber, Cilegon. Dilataribelakangi penjajahan Pemerintahan Hindia Belanda, keberadaan dan kedudukan Nyi Hj. Madichah menarik untuk digali dan dianalisis secara historis. Lalu, bagaimana keberadaan dan kedudukan kiprah Nyi Hj. Madichah di sebagai ulama perempuan di Cilegon? Dengan metode dokumentasi dan metode wawancara, dapat dijelaskan bahwa keberadaan dan kedudukan beliau melalui “kiprah di dalam” dan “kiprah ke keluar”. Karena itu, dapat dijelaskan bahwa beliau adalah ulama perempuan Cilegon yang nasionalis lewat Muslimat NU dan pelestari tradisi Maulid Fatimah sebagai khazanah Islam Nusantara.

Page 1 of 4 | Total Record : 38