cover
Contact Name
Sri Maryuni
Contact Email
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Phone
+6281352534411
Journal Mail Official
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
ISSN : 24423424     EISSN : 27757501     DOI : https://dx.doi.org/10.26418%2Fproyeksi
Core Subject : Social,
Proyeksi adalah Jurnal ilmiah di bidang ilmu sosial dan humaniora mencakup ilmu administrasi, sosiologi, sosiatri, ilmu politik, administrasi negara, ilmu pemerintahan, hubungan internasional, ilmu komunikasi, antropologi dalam cakupan yang mendalam.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 1 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora" : 5 Documents clear
Perbandingan Metode Pembelajaran Pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu Politik Adityo Darmawan Sudagung; Rizqi Fadhilla; Agustiar Akbar; Rizky Amanda
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 1 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.347 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v23i1.2445

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk untuk mengetahui metode pembelajaran yang diterapkan kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu Politik. Permasalahan dua program studi (prodi) di FISIP UNTAN yang memiliki rumpun ilmu yang sejalan membuat beberapa dosen saling mengajar kedua prodi tersebut. Namun, pada praktiknya terdapat perbedaan dalam kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada kedua prodi tersebut. Kondisi fasilitas dan prose evaluasi dari fakultas yang belum memadai menjadi kendala utama yang ditemui. Penelitian ini berupaya mengulas perbandingan proses belajar mengajar di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu Politik. Kajian dilakukan dengan didukung oleh faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan metode pembelajaran, yang terdiri dari faktor fasilitas, hubungan sosial, dan lingkungan sekitar. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini berupaya menampilkan perbandingan metode pembelajaran yang diterapkan pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu Politik dengan kajian konsep metode pembelajaran. Temuan penelitian adalah penerapan metode pembelajaran di kedua prodi memiliki kesamaan, tetapi perbedaan yang mencolok pada proses belajar mengajar di kedua prodi tersebut adalah jumlah dan kualitas mahasiswa, referensi belajar dan intensitas dosen mengajar di kelas.
Keberagaman Etnis dan Budaya sebagai Pembangunan Bangsa Indonesia Dea Varanida
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 1 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.117 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v23i1.2444

Abstract

Pembangunan negara Republik Indonesia mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang ada di negara terebut. Bentuk kualitas manusia adalah kualitas hidup yang di keluarkan oleh manusia misalnya berpendidikan akan selalu meningkatkan kualitasnya dan sekaligus membantu kehidupan bermasyarakat. Peningkatan kualitas hidup manusia yang tinggi akan mempengaruhi kualias manusia misalnya penghasilan yang tinggi akan mempengaruhi pendapatan gizi dari seorang manusia yang ada di dalam keluarga tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel/ informan menggunakan Purposive Sampling kemudian dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data yaitu teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya proses identitas yang menghasilkan akulturasi sehingga menghasilkan budaya yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan dalam hal ini adalah Etnis Tionghoa dan etnis Pribumi. Proses komunikasi yang berjalan lancar karena adanya penguasaan bahasa oleh kedua etnis. Pada saat ini kedua etnis tersebut sudah dapat berbahasa dan memahami kedua bahasa dari etnis tersebut sehingga proses akulturasi berjalan dengan baik dan tanpa pemaksaan. Proses akulturasi menghasilkan Perayaan Tatung dengan fenomena budaya khas Kota Singkawang Akulturasi yang terjadi antar kedua etnis ini menciptakan sebuah kebudayaan baru terhadap kedua etnis tersebut. Begitu juga dalam proses komunikasi maka lingkungan sangat mendukung, terbukti dari tempat pemukiman dan tempat ibadah antara etnis pendatang dan pribumi yang berdekatan. Melalui hubungan yang terjalin dengan baik, maka terdapat simbol-simbol yang dibangun bersama seperti Tarian Tidayu, Batik Tidayu.
Review Etnografi Masyarakat Pastoralis : “ book Fields on the Hoof Nexus of Tibetan Nomadic Pastoralism” Efriani Efriani; Jagad Aditya Dewantara
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 1 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.842 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v23i1.2446

Abstract

Beberapa sosiolog mengkatogerikan masyarakat nomadik sebagai bentuk kehidupan masyarakat pra-desa, yang tidak memungkinkan berkembangnya berbagai tata kehidupan dan organisasi sosial. Namun, tidak sedikit kajian para etnografer yang menunjukkan fenomena sebaliknya. Masyarakat dengan mata pencaharian beternak atau menggembalakan ternak yang hidupnya berpindah-pindah, menunjukkan adanya tata kehidupan dan organisasi sosial yang bersifat tetap atau stabil. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan satu masyarakat pastoralis yang hidup nomadik di dataran tinggi Tibet sebagai masyarakat nomadik yang memiliki tata kehidupan sosial dan budaya yang bersifat stabil. Artikel ini menggunakan kajian literatur atas buku  Fields on the Hoof Nexus of Tibetan Nomadic Pastoralism yang ditulis oleh Robert B. Ekvall pada Tahun 1983. Melalui etnografi Robert B. Ekvall ditemukan bahwa masyarakat pastoralis yang hisup nomadik di dataran tinggi Tibet, memiliki pola kehidupan yang stabil. Masyarakat pastoralis nomadik Tibet, mengenal stratifikasi sosial yang erat kaitannya dengan kepemilikan ternak. Terdapat Pola ketenagakerjaan  yang merupakan  kombinasi dari pola-pola kemasyarakatan dengan pola-pola produksi domestik. Sistem ekonomi bersumber dari kekuatan produksi ternak seperti, daging, bulu, susu, darah, kulit dan kotoran bahkan tanduk. Kekuatan produksi tersebut menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat pastoralis. Kawanan ternak menjadi penghasilan subsisten para masyarakat pastoralis. Bahkan pola perkawinan dan bentuk keluarga di dasarkan pada alasan-alasan ekonomi dari pada alasan-sanksi hubungan seksual dan keamanan bagi anak dan bagi institusi perkawinan.
Kajian Persoalan Manajemen Pemerintahan Ditinjau dari Aspek Kelembagan Rusdiono *
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 1 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.448 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v23i1.2443

Abstract

Manajemen pemerintahan yang efektif dibutuhkan dalam mempercepat proses pembangunan. Berbagai persoalan manajemen diantaranya terkait dengan perencanaan, pengorganisasi, penatalaksanaan dan pengawasa, akan menghambat terwujudnya kemajuan organisasi publik dalam menjalankan pemerintahan. Untuk itu, dibutuhkan penataan dalam kelembagaan pemerintahan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hal ini, memerlukan kearifan pemerintahan dalam melakukan penataan kelembagan tersebut berdasarkan pertimbangan internal maupun eksternal. Kata Kunci; Persoalan Manajemen, Pemerintahan, Penataan kelembagaan
STRATEGI POLITIK PASANGAN TJHAI CHUI MIE DAN H. IRWAN DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SINGKAWANG TAHUN 2017 Hairil Anwar
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 1 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.389 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v23i1.2447

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi politik pasangan Tjhai Chui Mie dan H. Irwan dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Singkawang Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi politik yang  berhasil mengantarkan  pasangan  calon Tjhai Chui Mie dan H. Irwan menjadi Walikota dan Wakil Walikota Singkawang Tahun 2017 adalah strategi ofensif (menyerang),  melalui strategi perluasan pasar dilakukan dengan menjual figur atau sosok calon kepada masyarakat secara lebih mendalam, melakukan kampanye dialogis, melakukan sosialisasi secara door to door  kepada pemilih setia maupun pemilih yang mengambang, menawarkan kartu pintar (Kartu Singkawang Pintar, Kartu Singkawang Sehat, Kartu Petani Sejahtera, dan Kartu Nelayan Sejahtera), menempatkan sebanyak 7  (tujuh) orang  saksi disetiap TPS dengan  atribut baju bercirikan khas tim supaya dikenal pemilih, melakukan strategi mendompleng nama masyarakat yang ditokohkan di daerah yang menjadi basis massa, mengkampanyekan calon melalui berbagai media, cetak, audio visual serta  sosial media, menggunakan jargon “CHAIR”,. Strategi menembus pasar,  melakukan perubahan paradigma pada pemerintahan baru yang akan dipimpin, memprioritaskan pelayanan air bersih, membangun rumah rakyat, menata pasar, menjadikan Singkawang sebagai kota tujuan wisata dengan memperbanyak event-event, dan membenahi taman-taman kota. Strategi defensif (bertahan), terkait dengan strategi mempertahankan pasar, figur atau sosok calon yang sudah dikenal oleh masyarakat adalah modal utama dalam mempertahankan pasar atau pemilih. Calon juga didukung oleh 3 (tiga) partai besar, yaitu PDIP, Demokrat dan Hanura yang memiliki basis massa pendukung,  strategi calon  untuk menangkal isu-isu negatif seperti isu PKI, dan isu tentang FPI (Front Pembela Islam) adalah, calon beserta tim sukses melakukan kampanye dialogis, berkaitan dengan isu Surat Al-Maidah, (“jangan memilih pemimpin kafir”) yaitu melakukan dialog mengundang Kyai, para tokoh dan masyarakat. Strategi lainnya, mendiamkan atau tidak menggubris isu-isu yang muncul, terkait isu negatif bekerjasama dengan tim IT (information and tecknology) dengan menyebarkan berita-berita yang positip dan bersahabat tentang calon.

Page 1 of 1 | Total Record : 5