cover
Contact Name
Sutriyono
Contact Email
sutriyono0775@gmail.com
Phone
+6285785692168
Journal Mail Official
inteleksia.stidalhadid@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kejawan Putih Tambak no. 80 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inteleksia: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah
ISSN : 26861178     EISSN : 26863367     DOI : 10.55372
Inteleksia JPID adalah transformasi dari Jurnal Kajian dan Pengembangan Manajemen Dakwah (JKPMD) yang telah diterbitkan oleh STID Al-Hadid sejak tahun 2011 dengan nomor ISSN 2088-639X. Transformasi tersebut dilakukan seiring dengan perkembangan STID Al-Hadid, yang awalnya hanya mengelola satu prodi yaitu Manajemen Dakwah, kini bertambah dua prodi baru yaitu Komunikasi dan Penyiaran Islam dan  Pengembangan Masyarakat Islam. Sehingga tuntutan kajian dan publikasi ilmiah STID Al-Hadid semakin meluas mencakup ketiga sub bidang ilmu dakwah. Nama Inteleksia diambil dari kata intelektual, yang berarti  kecerdasan, pemikiran, dan rasionalitas. Sedangkan Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah menunjukkan fokus dan lingkup studi yang dikaji yaitu pengembangan ilmu-ilmu dakwah. Diharapkan dengan nama tersebut dapat menjadi ciri dan identitas jurnal yang dikelola STID Al-Hadid, sebagai jurnal ilmu dakwah berbasis pemikiran Islam Rasional Kebangsaan.
Articles 116 Documents
DIFERENSIASI PRODUK SABYAN GAMBUS 2018 Gigih Saputra; Ahmad Syauqi
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.173 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i2.49

Abstract

Musik religi umumnya hanya diperdengarkan dan digemari pada momentertentu dan pendengarnya lebih terbatas. Padahal pilihan musisi religi makinberagam sehingga menjadikan persaingan musik religi makin ketat. Di tengahkondisi tersebut, Sabyan Gambus hadir sebagai grup musik religi tanah air yangfenomenal karena berhasil meraih popularitas yang luas di masyarakat hinggaratusan juta viewer YouTube, mengungguli musisi religi lain yang sangat beragam,dan terus eksis melintasi berbagai momen sepanjang tahun 2018. Untuk itu,fenomena Sabyan Gambus menarik dan penting dikaji. Tulisan ini hendak mengkaji“Diferensiasi produk Sabyan Gambus pada tahun 2018.” Tujuannya adalahmendeskripsikan diferensiasi produk Sabyan Gambus yang mampu unggul di ataspara pesaingnya. Metodologi studi menggunakan pendekatan kualitatif pustakadengan metode analisis Miles dan Huberman. Hasil yang didapatkan yaitudiferensiasi dan keunggulan produk Sabyan Gambus berupa 1) keunikan padamusikalitas yaitu perpaduan musik gambus yang dikemas modern; 2) figur NissaSabyan sebagai penyanyi utama yang memiliki ciri khas muslim milenial yangfashionable; 3) rancangan musik yang memadukan pop gambus dengan tampilankekinian. Ketiganya ditampilkan secara harmonis, sehingga berdampak padakeberhasilan Sabyan Gambus mendominasi musik religi tanah air sepanjang 2018.
PESAN PROMOSI DALAM WEBSITE BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) Bagus Wira Prasetia
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.244 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i2.52

Abstract

BAZNAS merupakan badan resmi pemerintah yang memiliki tugas danfungsi dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). BAZNAS telah berhasilmenghimpun dana ZIS dengan jumlah besar termasuk melalui jalur digital.Keberhasilan ini tidak terlepas dari promosi produk program BAZNAS lewat media-medianya, salah satunya adalah media website. Kajian ini membahas pesan promosiyang ada dalam website baznas.go.id sebagai bagian salah satu media promosidalam mencapai keberhasilan BAZNAS. Teori yang digunakan adalah teoriperancangan pesan. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptifdengan memaparkan hasil kajian melalui uraian dan gambar. Sumber data websitediakses antara September 2019 hingga Januari 2020. Hasil temuan dari kajian iniadalah message content rational appeal ditunjukkan dengan manfaat program sertaakuntabilitas lembaga. Emotional appeal mengutamakan emosi positif denganmoral appeal lewat pemberdayaan masyarakat. Message structure berupa one-sideargument dengan alur presentasi klimaks serta conclusion drawing yang telahdikunci pemahamannya. Variasi message format pesan promosi baznas.go.id yangberupa teks, gambar, dan video, ditunjang dengan infografik serta kualitas gambardan video yang bagus, dan warna hijau sebagai warna dominan promosi BAZNAS.Message source pada pesan promosinya mengutamakan expertise dantrustworthiness. Terutama pada pesan promosi berupa pesan penghargaan yangmenggunakan kredibilitas pesan expertise dan trustworthiness hingga pada tingkatdunia.
PENYUSUNAN DESAIN INSTRUKSIONAL PADA PELATIHAN ANGGOTA REMAJA MASJID ASSALAFIYAH SURABAYA Rina Duwi Jayanti
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.057 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i2.53

Abstract

Pelatihan bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan keterampilan,pengetahuan, dan sikap kerja tertentu pada sumber daya manusia agar bisamenjalankan program dengan baik. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan programpenerimaan zakat Remaja Masjid (Remas) Assalafiyah, ditemukan berbagaipersoalan terkait pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja anggota dalampelayanan penerimaan zakat. Studi ini bertujuan untuk menyusun desaininstruksional pada pelatihan organisasi Remas Assalafiyah dalam pelayananpenerimaan zakat. Data dikumpulkan secara kualitatif dan analisis dipandu denganteori instructional design Raymond A Noe. Hasil studi adalah desain instruksionalpelatihan anggota Remas Assalafiyah yang bertujuan agar anggota memahami danmampu melayani penerimaan zakat dengan sikap ramah, sopan, danbertanggungjawab. Pemateri idealnya adalah ketua Remas Assalafiyah. Materipelatihan di antaranya: wawasan tentang kriteria orang yang wajib membayarzakat, jenis-jenis zakat, cara perhitungan nisab masing-masing zakat, doa niatmembayar zakat untuk diri sendiri maupun ketika diwakilkan, doa menerima zakat,serta tata cara penulisan pada kuitansi. Metode pelatihannya adalah instruksi kelas,simulasi, dan praktikum. Implementasi pelatihan diawali pertemuan pengantar danpetemuan lanjutan secara intensif. Evaluasi pelatihan dilakukan dengan metode tesdan menganalisis kualitas kinerja lewat observasi pada proses simulasi penerimaandana zakat.
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT ISLAM MELALUI BANK SAMPAH: STRATEGI KOMUNIKASI STAKEHOLDER BANK SAMPAH SONGOLIKOER Wahanani Mawasti; Tri Djoyo Budiono
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.608 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i2.54

Abstract

Pemberdayaan masyarakat Islam mutlak membutuhkan partisipasi dariberbagai stakeholder. Untuk membangun partisipasi dan dukungan dari berbagaistakeholder diperlukan strategi komunikasi stakeholder yang tepat. Sejauh ini studi-studi bertemakan stakeholder dalam pemberdayaan masyarakat, lebih banyakmendeskripsikan peranan stakeholder dalam keberhasilan pemberdayaanmasyarakat dan langkah mapping/pemetaan stakeholder. Namun, belum banyakmenguraikan tentang strategi komunikasi yang relevan dalam membangunhubungan yang harmonis pada stakeholder-stakeholder dalam kontekspengembangan masyarakat Islam. Studi ini berorientasi memaparkan strategikomunikasi stakeholder dalam pemberdayaan masyarakat Islam pada fenomenapendirian Bank Sampah Songolikoer Surabaya. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif-lapangan, melalui wawancara semi terstruktur dengan informan yangditetapkan secara purposive. Hasil studi ini adalah strategi komunikasi stakeholderyang digunakan cenderung mengolaborasikan antara strategi komunikasistakeholder jenis responsif dan asertif. Strategi tersebut cukup relevan dalampendirian Bank Sampah mengingat karakteristiknya tidak memaksa, membukadialog kepentingan di antara kedua belah pihak, ada penyesuaian kepentingan-kepentingan yang dilakukan oleh masing-masing stakeholder sehingga menciptakanhubungan harmonis, berkurangnya konflik-konflik dalam pelaksanaan kegiatanpengembangan masyarakat sekaligus tetap memastikan tercapainya tujuankomunikasi yang diharapkan.
PENERAPAN METODE DAKWAH MUJADALAH DALAM MEMBENDUNG RADIKALISME DI INDONESIA Agung Teguh Prianto
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.12 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i2.55

Abstract

Gerakan Islam radikal masih menjadi masalah di Indonesia. Terdapatberbagai varian gerakan Islam radikal, mulai dari yang bersifat terorisme,transnasionalisme, sampai dengan wahabisme. Secara keseluruhan kelompok Islamradikal memiliki metode dakwah yang khas, yaitu indoktrinasi, cenderung kaku dantekstual dalam memahami Al-Qur’an dan hadis, kekerasan dan pemaksaan dalampelaksanaan ajarannya, menganggap kelompoknya yang benar, dan tidak jarangmemprovokasi. Saat dipraktekkan di Indonesia seringkali mengalami benturandengan negara dan masyarakat, baik dengan sesama muslim dan juga nonmuslim.Studi ini mendeskripsikan penerapan metode dakwah mujadalah dalam rangkamembendung dakwah radikalisme di Indonesia. Metode studi adalah kualitatifpustaka. Hasil studi menunjukkan bahwa metode mujadalah memiliki keunggulanbersifat dialektika dan bisa membongkar pemikiran Islam radikal yang bersumberdari kekeliruan memahami ayat-ayat Allah. Dalam penerapannya, metodemujadalah dapat menyasar kepada para pelaku radikalis maupun umat Islam yangterpengaruh dengan pemikiran radikal. Teknisnya dengan mencobamempertanyakan kembali (dialektika) dan menggunakan logika-logika dasar sertapengetahuan ilmiah dalam membongkar kesalahan berpikir pemahaman radikal,khususnya terkait ayat-ayat jihad dan perang, penegakan syariat Islam, dansebagainya. Aspek yang juga perlu diperhatikan adalah etika dalam komunikasidakwah, agar dakwah dengan metode mujadalah dapat berhasil.
PESAN DAKWAH DAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU "SEBUJUR BANGKAI" RHOMA IRAMA Mega Cynthia
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.573 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v2i1.62

Abstract

Salah satu cara penyampaian pesan dakwah adalah melalui lagu. Lagu bersifat mudah dipahami dan menghibur sehingga lebih melekat bagi mad’uw. Hal tersebut didukung penggunaan gaya bahasa yang tepat pada liriknya. Dewasa ini mulai banyak dai yang menggunakan lagu sebagai metode dakwahnya. Namun tidak semua menggunakan gaya bahasa yang tepat, akibatnya pesan dakwahnya hanya sepintas lalu pada benak mad’uw. Salah satu lagu sarat pesan dakwah adalah “Sebujur Bangkai” yang diciptakan Rhoma Irama. Lirik yang bergenre musik dangdut itu sampai dengan saat ini sudah didengar sebanyak 15.475.050 kali di kanal Youtube label musik Falcon. Sangat jarang dijumpai lagu bergenre dangdut namun kuat nilai-nilai agamanya hingga diterima kalangan luas dan bertahan lintas generasi. Untuk itu lagu tersebut menarik dikaji dari sudut pandang dakwah. Adapun fokus tujuan pada kajian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa dan pesan dakwah yang digunakan pada lagu tersebut. Studi ini menggunakan metode analisis teks. Pada lirik lagu tersebut terdapat penggunaan gaya bahasa yang bervariasi mulai dari asonansi, aliterasi, personifikasi, eufemisme, disfemisme, perifrasa, metafora, satire, sinekdoke pars pro toto, hiperbol, dan polisindenton. Lalu adanya penggunaan pesan dakwah tarhib dan indzar, tadzkir dan tanbih, dan taklim dan tarbiyah qoshos dan riwayar pada lirik lagu.
PRODUK JASA LEMBAGA DAARUL QURAN TRAVEL HAJI DAN UMRAH PERSPEKTIF PEMASARAN JASA Santika Pertiwi
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.484 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v2i1.65

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya realita sebuah lembaga travel hajidan umrah yang menarik untuk dikaji, yaitu mampu memadukan antara tujuanprofit dan dakwah berkelanjutan pada produk jasa yang dipasarkannya. Ia adalahDaarul Qur’an (Daqu) travel yang tiap tahunnya memberangkatkan 2000 jemaah.Tujuan studi untuk memaparkan produk jasa Daqu Travel dengan perspektif teoripemasaran jasa oleh Christopher Lovelock. Teori tersebut dipandang dapatmengulas produk jasa Daqu yang memiliki produk inti sekaligus beragam layanantambahan. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengandokumentasi sebagai pengumpulan data. Hasil studi menunjukkan bahwa DaquTravel memiliki produk inti yang menonjol pada pelaksanaan haji dan umrah yangkhatam Quran; tersedianya pembimbing/asatidz ahli Al-Qur'an, serta Quran Callyang dapat dipakai seumur hidup. Produk inti tersebut dikelilingi oleh layanantambahan antara lain layanan informasi melalui telepon, website, dan media sosial;layanan penerimaan pesanan yang cepat lewat aplikasi, layanan penagihan yangakurat dan terintegrasi; layanan pembayaran yang bernilai pahala sedekah; layanankonsultasi sebelum hingga selesai ibadah; layanan keramahan pada pegawai,pemberian wireless headset di tanah suci, dan tausiah selama waktu luang ibadah;layanan keamanan dan layanan pengecualian yang sesuai permintaan jemaah;hingga layanan pasca ibadah berupa kajian keagamaan, dan silaturahmi alumniyang berkelanjutan.
ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA BERBAGI PADA VIDEO LAZISMU BERJUDUL SARUNG BERLUBANG Cholifah Nurhasanah
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.419 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v2i2.68

Abstract

This study aims to determine the meaning of sharing contained in Lazismu’s video titled “Sarung Berlubang” by analyzing verbal and nonverbal signs available. Lazismu delivered a da’wah message in the form of an invitation of sharing by displaying few verbal messages but more messages in the form of sogns with hidden meanings. It makes mad’uw not feel forced to share and can build awareness because of its implicit but persuasive content. This qualitative study uses Ferdinand de Saussure’s semiotic analysis approach. In data analysis, it uses Ferdinand de Saussure’s semiotic elements to assess signs available in the video, namely: (1) Signs; (2) Signifier; (3) Signified. The connection between those elements is analyzed to be certain meanings called signification. It indicates that a message in the form of social values on sharing is displayed on the video, in both visual and audiovisual perspectives. Through this video, people are not only invited to share with others, but also are given a description on the meaning of sharing.
KEPEMIMPINAN KARISMATIK H.O.S. TJOKROAMINOTO DI SAREKAT ISLAM Anggit Rizkianto
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.212 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v2i1.71

Abstract

Perkembangan dan kemajuan Sarekat Islam tidak dapat dilepaskan dari kepemimpinan Tjokroaminoto sebagai pimpinan organisasinya. Sudah cukup banyak peneliti yang mengungkapkan bahwa keberhasilan kepemimpinan Tjokroaminoto dipengaruhi karisma yang dimiliki sang tokoh, tetapi belum ada studi yang menelaah kepemimpinan karismatiknya lebih jauh. Studi ini hendak mengeksplorasi lebih dalam mengenai kepemimpinan Tjokroaminoto melalui perspektif kepemimpinan karismatik. Untuk pengumpulan data, studi ini menggunakan metode dokumentasi dengan menggunakan literatur-literatur sejarah yang berbicara tentang kepemimpinan Tjokroaminoto di Sarekat Islam. Kemudian metode triangulasi sumber data digunakan untuk menguji kredibilitas data. Hasil studi menunjukkan bahwa karakteristik kepemimpinan karismatik Tjokroaminoto adalah tidak bergantung pada otoritas dan membawa perubahan. Kemudian sumber karisma pada kepemimpinannya terbagi dalam dua bentuk. Pertama, yang bersumber pada hal-hal yang bersifat given/karunia, yang meliputi faktor keturunan, kelahiran, dan aspek-aspek fisik. Kedua, yang bersumber dari hasil konstruksi personal, yang meliputi kompetensinya dalam hal manajerial, orasi, dan tulis-menulis serta ilmu pengetahuannya dalam berbagai bidang. Dalam implementasinya, kepemimpinan Tjokroaminoto yang karismatik lebih mengoptimalkan kompetensinya (yang merupakan hasil konstruksi personal). Dengan kompetensinya, Tjokroaminoto mempersuasif dan mengedukasi pengikutpengikutnya, dengan menciptakan kesan, mengungkapkan cita-cita, memunculkan harapan, mendorong/memotivasi, dan menjadi teladan. Upaya itu berhasil menyelamatkan SI dari berbagai situasi krisis.
POLA ARGUMENTASI DALAM METODE DAKWAH MUJADALAH NABI IBRAHIM Tri Djoyo Budiono
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.723 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v2i1.75

Abstract

Mujadalah menjadi salah satu metode para nabi dalam menyebarkan Islam. Dalam mujadalah atau debat, argumentasi mempunyai peran penting untuk menentukan keunggulan suatu pendapat dibandingkan yang lain. Salah satu argumentasi mujadalah yang bisa dijadikan pelajaran adalah mujadalah Nabi Ibrahim yang terdapat dalam Al-Qur’an. Tujuan tulisan ini ingin mengetahui pola argumentasi dalam mujadalah Nabi Ibrahim. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan studi pustaka. Hasil kajian tulisan ini menunjukkan bahwa pola argumentasi dalam mujadalah Nabi Ibrahim bila dilihat dengan teori argumentasi Stephen Toulmin adalah: 1) Pernyataan (claim) yang dibangun senantiasa berkaitan dengan aspek tauhid, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Menolak Tuhan selain Allah yakni patung-patung; 2) Dalam semua mujadalahnya, Nabi Ibrahim menggunakan pola argumentasi kelima, bangunan argumentasinya kuat disertai dengan serangan pemikiran (rebuttal) yang sulit dibantah; 3) Ketika berhadapan dengan masyarakatnya yang awam, Nabi Ibrahim menggunakan pendekatan empiris, sedangkan ketika berhadapan dengan ayahnya dan Raja Namrud, Nabi Ibrahim menggunakan pendekatan rasional; 4) Nabi Ibrahim dalam menyampaikan rebuttal, tidak selalu ada elemen backing ataupun modal qualifier. 5) Ketika lawan debatnya tidak mampu menjawab argumen serangan Nabi Ibrahim, mereka menggunakan serangan ancaman psikis maupun fisik, Nabi Ibrahim membalasnya dengan bahasa yang baik dan memohon pertolongan Allah.

Page 2 of 12 | Total Record : 116