cover
Contact Name
Sutriyono
Contact Email
sutriyono0775@gmail.com
Phone
+6285785692168
Journal Mail Official
inteleksia.stidalhadid@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kejawan Putih Tambak no. 80 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inteleksia: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah
ISSN : 26861178     EISSN : 26863367     DOI : 10.55372
Inteleksia JPID adalah transformasi dari Jurnal Kajian dan Pengembangan Manajemen Dakwah (JKPMD) yang telah diterbitkan oleh STID Al-Hadid sejak tahun 2011 dengan nomor ISSN 2088-639X. Transformasi tersebut dilakukan seiring dengan perkembangan STID Al-Hadid, yang awalnya hanya mengelola satu prodi yaitu Manajemen Dakwah, kini bertambah dua prodi baru yaitu Komunikasi dan Penyiaran Islam dan  Pengembangan Masyarakat Islam. Sehingga tuntutan kajian dan publikasi ilmiah STID Al-Hadid semakin meluas mencakup ketiga sub bidang ilmu dakwah. Nama Inteleksia diambil dari kata intelektual, yang berarti  kecerdasan, pemikiran, dan rasionalitas. Sedangkan Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah menunjukkan fokus dan lingkup studi yang dikaji yaitu pengembangan ilmu-ilmu dakwah. Diharapkan dengan nama tersebut dapat menjadi ciri dan identitas jurnal yang dikelola STID Al-Hadid, sebagai jurnal ilmu dakwah berbasis pemikiran Islam Rasional Kebangsaan.
Articles 116 Documents
Pendekatan Rasional dalam Dakwah Masyarakat Modern Konteks Indonesia Suwari; Dedy Pradesa
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.19 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i1.10

Abstract

Studi ini dilatarbelakangi fenomena dakwah tidak rasional yang terjadi dimasyarakat Indonesia kontemporer, terutama dalam penyajian pesan dakwah danmetode dakwahnya. Padahal Islam mengajarkan rasional, sehingga dakwah perludidekati secara rasional. Terlebih saat ini sebagian besarnya adalah masyarakatmodern era globalisasi. Studi ini memfokuskan pada penyajian pesan dan metodedakwah dengan pendekatan rasional dalam dakwah mayarakat modern konteksIndonesia. Metodologi yang digunakan pustaka kualitatif. Hasil studi menunjukkankarakteristik masyarakat modern Indonesia sejalan dengan ciri manusia modern,namun beragam. Modernisme yang dilaksanakan ternyata membawa dampakpositif dan negatif, sehingga menjadi problematika sosial. Berpijak pada asumsitersebut maka pesan dakwah pada masyarakat modern haruslah disajikan secararasional, dengan pertanggungjawaban, dan berpijak pula pada ilmu pengetahuanterkait. Pesan dakwah perlu disajikan secara sistematis dan terkurikulum. Prioritasisi pesannya adalah pada persoalan ketauhidan, nilai berpikir dan ilmupengetahuan, kebangsaan, serta menjawab berbagai persoalan kehidupan yangsenantiasa berkembang, bukan hanya membahas fikih, ibadah, dan yangberorientasi masa lalu. Adapun metode dakwahnya dapat menggunakan berbagaialternatif metode, yang terpenting adalah membuka ruang dialog, sertamenghindari doktrin dan pemaksaan. Implementasi metode dakwah harusmemperhatikan etika dakwah, diantaranya tidak dengan segala cara, penghujatan,dan kekerasan, melainkan menampilkan dakwah yang santun dan sejuk, dengantetap mengedepankan nilai-nilai persatuan bangsa.
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP TEORI BLUE OCEAN STRATEGY PADA DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. Ahmad Nofal Abudi; Stefanie Dana Victory
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.461 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i1.11

Abstract

Organisasi dakwah terkadang berhadapan dengan situasi persaingan yangketat, dengan pesaing dominan dan sumber daya lebih kuat, sehingga peluang untukmemenangi segmen dakwah menjadi sulit (red ocean). Pada keadaan tersebutdibutuhkan terobosan strategi sebagaimana teori strategi blue ocean. Keadaanserupa pernah dialami Nabi Muhammad saw. saat berdakwah di Mekkah, yaitu saatpaman, dan istri Nabi meninggal. Namun Nabi berhasil keluar dari kesulitan tersebutdan sukses di Madinah. Keberhasilan tersebut mengindikasikan terdapat prinsipprinsip blue ocean strategy dalam dakwah Nabi. Oleh karenanya studi iniberorientasi mengetahui penerapan prinsip-prinsip blue ocean strategy padadakwah Nabi, khususnya dalam peristiwa hijrah ke Madinah, dan yangmengiringinya. Metodologi studi adalah kualitatif pustaka. Data dikumpulkan darisumber-sumber kepustakaan yang relevan. Teknik analisis kualitatif dipanduoperasionalisasi teori blue ocean strategy. Hasil studi menunjukkan terdapat empatprinsip blue ocean dalam dakwah Nabi: (1) pembatasan pasar dengan inovasi produkdakwah namun tidak mengubah substansinya; (2) prinsip kedua dijalankan simultandengan prinsip ketiga, melalui keunggulan kompetitif subjek dan perumusan strategidakwah dengan mencari pasar baru di luar Mekkah; (3) prinsip keempat terkaitkeberhasilan implementasi strategi, yang ditunjukkan dengan adanya utilitasistimewa bagi mad’uw.
SPIRITUALITAS DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA ORGANISASI DAKWAH Rahayu Dwi Candradini
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.511 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i1.12

Abstract

Organisasi dakwah merupakan organisasi nirlaba yang tidak memiliki visimaterial (keuntungan finansial), sehingga tidak menggunakan material sebagaiinstrumen untuk menggerakkan sumber daya manusianya. Spiritualitas di tempatkerja menjadi alternatif menggerakkan sumber daya manusia. Hasil riset terdahulupada organisasi laba menunjukkan bahwa spiritual di tempat kerja berpengaruhpositif terhadap komitmen pengurus pada organisasi. Sedangkan komitmenorganisasi memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kinerja dan loyalitaspengurus pada organisasi. Studi ini meneliti spiritualitas di tempat kerja padaorganisasi dakwah yang tidak melibatkan instrumen material untuk menggerakkanpengurusnya. Penelitian dilakukan khusus pada pengurus Jamaah Al-KhidmahSurabaya. Studi dilakukan berdasarkan teori spiritualitas di tempat kerja yangdigagas oleh Milliman dkk dan Komitmen Organisasi yang digagas oleh Mowday dkk.Analisis menggunakan korelasi asosiatif Spearman’s sedangkan data diperoleh darihasil survei populasi yang berjumlah 19 orang. Hasil studi menunjukkan bahwavariabel spiritualitas kerja dan komitmen organisasi memiliki korelasi yang signifikantinggi dengan nilai r = 0,813. Maknanya bahwa spiritualitas yang dibangun ataudimiliki pengurus Jamaah Al-Khidmah Surabaya memiliki hubungan dengan ada atautidaknya maupun tinggi dan rendahnya komitmen kerja pengurus di organisasi AlKhidmah.
SISTEM KOMPENSASI PELENGKAP PROGRAM LAYANAN KARYAWAN PADA ORGANISASI DAKWAH Ahmad Syaiful Bahri
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.546 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i1.13

Abstract

Studi ini bertujuan untuk memaparkan bentuk kompensasi pelengkapberikut pertimbangan pemilihan kompensasi pelengkap pada salah satu organisasidakwah/sosial, yaitu Yayasan Masjid Rahmat Surabaya. Mengingat kompensasipada SDM organisasi/perusahaan dapat berpengaruh pada kinerja/produktivitaskaryawan, namun pada organisasi sosial/dakwah, kompensasi masih dipandangsebagai persoalan dikarenakan ada pandangan tertentu yang menyatakan bahwadakwah harus berjalan sebagai pengabdian. Pada studi inilah dikupas kompensasipelengkap dapat menjadi alternatif untuk diterapkan pada organisasi dakwah. Studiberasal dari riset kualitatif yang menggunakan teori kompensasi pelengkap sebagaipendekatan analisisnya. Data didapatkan dari pengurus dan karyawan MasjidRahmat Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa Masjid Rahmat menggunakanjenis kompensasi pelengkap berupa fasilitas kafetaria dalam bentuk penyediaan air,kopi, gula, susu, teh, yang semuanya adalah gratis, sekaligus memberikan beasiswatanggungan pendidikan anak, tempat tinggal untuk Imam Rawatib, dan layananlain-lain seperti pemberian seragam kerja dan perangkat kerja. Tujuan danpertimbangan dimunculkannya kompensasi pelengkap program layanan karyawantersebut antara lain adalah: pertama, mempertimbangkan aspek kebutuhan nyatakaryawan sehingga karyawan merasa dimanusiakan, kedua mempertimbangkancakupan layanan karyawan yang bisa dinikmati oleh seluruh karyawan, ketigaadalah mempertimbangkan biaya atau anggaran yang dimiliki lembaga. Manfaatlain berkenaan dengan efek pada kinerja karyawan yaitu semakin membuatkaryawan meningkat semangat kerjanya sekaligus loyal terhadap organisasi
SIKAP MUSLIM SEBAGAI MINORITAS: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH FILM AYATAYAT CINTA 2 Eko Agoes Setiawan
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.326 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i1.14

Abstract

Dakwah memerlukan media penyampaian, salah satunya adalah film. Filmmemiliki kemampuan untuk memengaruhi penonton sesuai pesan dakwah yangdiinginkan. Salah satu pesan dakwah yang diangkat adalah kehidupan kaum muslimminoritas. Isu mengenai kehidupan muslim di Eropa yang menunjukkan posisi muslimsebagai minoritas menarik untuk diulas. Faktanya tidak sedikit kaum muslimminoritas yang keliru dalam bersikap di tengah lingkungan nonmuslim. Film AyatAyat Cinta 2 salah satunya menampilkan wacana cerita kehidupan kaum muslimsebagai minoritas. Tulisan ini hendak menganalisis wacana pesan dakwahkehidupan kaum muslim minoritas yang ditampilkan dalam adegan dan dialog film.Proses pengambilan data dilakukan pada adegan film yang menggambarkanbagaimana kehidupan kaum muslim dalam lingkungan yang minoritas. Studimenggunakan riset kualitatif, untuk analisis wacana menggunakan pendekatanRoger Fowler, dkk. Kesimpulannya wacana pesan dakwah yang ditampilkan adalahmuslim sekalipun minoritas harus mau membantu tetangganya tanpa melihatidentitas agamanya, kaum muslim bisa memberikan maaf jika ada tindakanlingkungan yang merugikan, tetangga dianggap sebagai keluarga, dan menjauhisuatu kaum tidak didasarkan kepada identitas agama melainkan karena sikapmerugikan yang dimunculkan.
ANALISIS PESAN DAKWAH SYIIR TANPO WATON PENDEKATAN SEMIOTIK FERDINAND DE SAUSSURE Mohammad Fajar Amertha
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1209.605 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i1.15

Abstract

Syiir yang diciptakan oleh K.H. Muhammad Nizam As-Shafa (Gus Nizam) iniamat dikenal oleh warga Jawa Timur khususnya Surabaya, selalu diputar di masjidmasjid atau musala setiap kali memasuki waktu azan salat. Syiir yang rutindiperdengarkan sejak tahun 2004 bahkan hingga saat tulisan ini dibuat menggunakanbahasa Arab dan Jawa yang pastinya memiliki makna simbolik dari bahasa yangdigunakan. Pada artikel ini mendalami makna yang tersirat pada Syi’ir Tanpa Waton,melalui pendekatan kualitatif, menganalisis pesan dakwah bentuk syiir menggunakanTeori Semiotik Ferdinand de Saussure. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Syi’irTanpo Waton mengandung pesan dakwah: (1) Pesan Ketauhidan dan memberikanpenghormatan terhadap Rasul; (2) Menghindari sifat-sifat manusia tidak sesuai ditinjaudari ajaran Islam; (3) Untuk senantiasa memuji Allah dan mencari ilmu agama dengancara yang benar bukan hanya membaca dan menghafalnya saja; (4) Ajakan untuksenantiasa mengkaji ilmu pengetahuan, menguatkan iman dan membangun hati yangluhur. Studi ini juga menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antara parole dan langue;signifie dan signifiant pada penggunaan bahasa Jawa dan Arab sehingga menghasilkantanda yang khas dan perpaduan rasa dalam ungkapan yang mampu menggugahkesadaran pendengarnya untuk menerapkan pesan yang terkandung di dalamnya.
TEKNIK PERSUASIF BUNG TOMO PADA PIDATO SEPULUH NOVEMBER 1945 DI SURABAYA Lutfi Alvian Widianto
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.947 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i1.16

Abstract

Para dai memiliki tugas untuk mengubah mad'uw dari buruk menjadi lebihbaik dalam berdakwah. Agar sukses dalam mengubah mad'uw menjadi manusiayang lebih baik, para dai dituntut untuk memiliki kemampuan persuasif. Ada sebuahrealitas kesuksesan seseorang yang bukan dai, namun beliau mampu menggerakkanmassa. Dia adalah Bung Tomo yang mampu menggerakkan rakyat Surabayautamanya yang beragama Islam untuk berani melawan Inggris yang memilikikekuatan militer jauh lebih canggih dan tentaranya terlatih. Dari realitas kesuksesanpidato Bung Tomo tersebut diharapkan menjadi contoh bagi para dai dalammelakukan dakwah persuasif. Studi ini bertujuan mengetahui teknik persuasif yangditerapkan oleh Bung Tomo dalam pidato 10 November 1945 di Surabaya. Teori yangdigunakan adalah teori Teknik Persuasif. Metode yang digunakan adalah deskriptifkualitatif, data-data diperoleh dari dokumen berupa website dan telah dilakukantriangulasi data. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada pidato 10 November 1945,Bung Tomo menggunakan (1) Teknik Integrasi dalam menunjukkan persamaan nasibyang dialami oleh Bung Tomo dengan warga Surabaya, (2) Teknik Ganjaran dalammenunjukkan bahwa kemenangan perang akan diperoleh (3) Teknik Tataan yangterlihat dari gaya bahasa yang digunakan oleh Bung Tomo seperti gaya bahasaperulangan dan metafora.
GAYA BAHASA K.H. ZAINUDDIN M.Z. DALAM CERAMAH ISRA MIKRAJ DI TANGGERANG SELATAN Eka Anjani
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.544 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i1.17

Abstract

Studi gaya bahasa dikaji karena dalam menyampaikan ceramah seorangdai harus bisa membuat pesannya dipahami sekaligus menarik untuk didengarkan.Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh penceramah adalah denganmenggunakan gaya bahasa. Gaya bahasa berfungsi untuk menciptakanpemahaman yang selaras antara hadirin dengan penceramah. K.H. Zainuddin M.Z.adalah salah seorang kiai yang mampu menyampaikan gaya bahasa dengan tepatdan selaras. Tujuan studi ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan gayabahasa yang disampaikan K.H. Zainuddin M.Z. pada struktur pembuka, isi danpenutup pesan. Adanya studi ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi daibaru dalam menentukan gaya bahasa agar lebih menarik perhatian parapendengar. Studi ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil studi inididapatkan bahwa K.H. Zainuddin M.Z. dalam pembuka ceramah menggunakangaya bahasa oksimoron untuk membangun krediblitas dan litotes untukmembangun rasa penasaran. Pada isi ceramah beliau menggunakan gaya bahasayang lebih variatif seperti ellipsis, koreksio, metonimia, sedangkan untukmemperindah pesan menggunakan asonansi, apostrof, dan aliterasi. Pada penutupceramah, digunakan gaya bahasa asonansi dan hiperbola untuk memberikankeindahan dan penekanan kesimpulan.
DAKWAH ANTARBUDAYA: PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PADA PROSES ISLAMISASI JAWA ABAD XV Charolin Indah Roseta
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.893 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i2.45

Abstract

Fenomena dakwah antarbudaya dalam rangka perubahan sosial-budayatidak semuanya menghasilkan cultural conflict sebagaimana umumnya terjadi.Walisongo adalah perintis jalan penyebaran Islam di tanah Jawa secara revolusionerpada abad XV. Bentuknya berupa perubahan pemikiran masyarakat Jawa yangpoliteis Hindu Buddha menjadi monoteis Islam Sufi dalam waktu yang relatif singkatnamun tanpa menimbulkan gejolak sosial. Adapun fokus tulisan ini adalahbagaimana bentuk dan strategi perubahan sosial budaya dalam dakwah Walisongoangkatan V di Jawa abad XV yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk danstrategi perubahan sosial-budaya dalam misi Islamisasi yang dilakukannya. Denganpendekatan historis antropologis ditemukan bahwa misi dakwah Walisongomerupakan jenis perubahan sosial terencana dengan tahapan yang tersistematisdan strategis karena memanfaatkan infrastruktur local wisdom Jawa. Kajian inimendapati bahwa proses pengadopsian nilai Islam pada masyarakat Jawa tidaklepas dari peran agen perubah budaya yang dimotori oleh Sunan Ampel setelahmampu memanfaatkan momentum krisis sosial-politik di Majapahit kala itu. Sedariawal ia membidik kalangan keraton dan bangsawan Jawa untuk melakukan"kaderisasi agen" dakwah. Strategi umumnya adalah dengan melakukan beberapamodifikasi pada berbagai sektor kehidupan masyarakat Jawa seperti pendidikan,ritual, bahasa, dan kesenian lokal menjadi lebih bernapaskan Islam.
INTERVENSI KOMUNITAS “RIFKA ANNISA” YOGYAKARTA PADA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Indrawati Indrawati; Sukma Paramastuti
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.668 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v1i2.47

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena kekerasan dalam rumahtangga (KDRT) yang korbannya sebagian besar adalah perempuan (istri) denganpelakunya adalah laki-laki (suami). Penanganan kasus KDRT telah banyak diinisiasioleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang concern terhadap pendampinganperempuan korban KDRT, salah satunya adalah Rifka Annisa Yogyakarta. Fokustulisan ini mengkaji model intervensi komunitas dalam menangani perempuankorban KDRT di Yogyakarta. Metode pengkajian tulisan ini menggunakan metodelibrary research. Dengan menggunakan teori model intervensi komunitas Rothmandan Tropman, studi ini menyimpulkan bahwa model intervensi komunitas yangdilakukan oleh Rifka Annisa cenderung menggunakan model perencanaan sosialdalam menangani perempuan korban KDRT, namun selain itu ditemukan juga modelpengembangan masyarakat lokal dalam usaha membangun kesadaran para laki-lakiagar peduli dengan pasangan lewat program meeting couple dan pendirianKomunitas Laki-laki Peduli sebagai usaha mencegah KDRT sejak dini, termasuk usahapengorganisasian masyarakat sebagai elemen sosial yang paling dekat denganperistiwa KDRT yang berfungsi sebagai sumber pencegah dan penanganan KDRTsejak dini lewat pendirian CBCC (Community Based Crisis Center), terakhir model aksisosial ditemukan juga lewat usaha Rifka Annisa dalam menggawangi Undang-Undang yang bertujuan mengeliminasi kekerasan dan pelayanan terhadapperempuan korban kekerasan dalam rumah tangga.

Page 1 of 12 | Total Record : 116