cover
Contact Name
Dhimas Wicaksono
Contact Email
p3m@sttkd.ac.id
Phone
+6285729186991
Journal Mail Official
dhimas.wicaksono@sttkd.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.sttkd.ac.id/index.php/ts/Editorial_Team
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine
ISSN : 24601608     EISSN : 26223244     DOI : https://doi.org/10.56521/teknika.v8i1
Teknika STTKD: Jurnal Teknik, Elektronik, Engine adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Teknika STTKD: Jurnal Teknik, Elektronik, Engine pertama kali terbit pada tahun 2014. Jurnal ini sempat vakum pada tahun 2019, kemudian aktif kembali mulai volume 1 tahun 2020 dan akan terbit 2 volume setiap tahunnya yaitu pada bulan Juli dan Desember.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2015): Teknika STTKD: Jurnal Teknik, Elektronik, Engine" : 5 Documents clear
SISTEM OPERASIONAL AIR CYCLE MACHINE PADA AIR CONDITIONING PESAWAT BOEING 737-SERIES Gatot Subiyono; Erfan Septiawan
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 2 No 1 (2015): Teknika STTKD: Jurnal Teknik, Elektronik, Engine
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.152 KB)

Abstract

Air Cycle Machine adalah mesin siklus udara yangdigunakan untuk proses ekspansi dan kompresi udara, dimana di dalamnya terdiri dari turbin dan kompresor yang terpasang pada sebuah poros dan berada dalam sebuah kerangka mesin yang berfungsi untuk mengkondisikan suhu udara. Udara pada air cycle machine disuplai oleh pneumatic system dari kedua engine bleed air dan Auxiliary PowerUnit (APU), sedangkan ketika engine belum dihidupkan maka sumber udara bisa menggunakan APU bleed air atau air conditioning cart. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi, sistem proteksi, cara kerja, dan trouble shooting aircycle machine pada air conditioning Pesawat Boeing 737-Series. Penelitian ini dilakukan di Line Maintenance PT Sriwijaya Airlines Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif karena hanya menggunakan gambaran-gambaran dalam penulisannya tidak menggunakan angka ataupun perhitungan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi terhadap komponen air cycle machine pada Pesawat Boeing 737-Series, wawancara dengan Engineer Pesawat Boeing 737-Series, dan studi pustaka dengan mengumpulkansumbersumber data dari buku atau referensi lain sepertimaintenance manualsertaschematic manual. Hasil pembahasan mengenai sistem operasional air cycle machine ini menyimpulkan bahwa fungsi air cycle machine adalah untuk mengkondisikan suhu udara dan sebagai penjamin adanya pressurized di dalam cockpit dan passanger cabin, sehingga memberikan kondisi lingkungan yang aman dan nyaman bagi para awak pesawat. Sistem proteksi suhu udara pada air cycle machine terdiri dari compressor discharge overheat switch 390oF (199oC), turbin inlet overheat switch 210oF (99oC), dan cabin duct overheat switch 250oF (121oC). Trouble shooting pada air cycle machine terjadiapabila terdapat partikel logam di dalam chip detector air cycle machine yang menandakan air cycle machine mengalami kerusakandan harus diganti dengan air cycle machine yang baru, selanjutnya air cycle machine yang rusak harus dikirim ke bagian workshop.
PENGARUH WATER SEPARATOR PADA CABIN DI PESAWAT BOEING 737-SERIES Erwhin Irmawan; Indreswari Suroso; Mohammad Ridwan
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 2 No 1 (2015): Teknika STTKD: Jurnal Teknik, Elektronik, Engine
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.594 KB)

Abstract

Pesawat Boeing 737-series telah dilengkapi dengan banyak sistem dan instrumen yang sangat menunjang dalam penggunaan pesawat itu sendiri. Salah satu sistem yang dimiliki oleh pesawat Boeing 737-series adalah Air Conditioning System dan Air Cycle System atau Pneumatic Air Cycle Kit (PACK). Sistem di suatu pesawat harusdipastikan dalam keadaan baik serta dapat beroperasi dengan baik atau normal, agar dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan suatu pesawat. Fungsi dari water separator adalah untuk memisahkan udara dari uap air sebelum udara memasuki sistem distribusi. Penelitian ini merupakan penelitian yang deskripsi yaitu penjelasan menggunakan bahasa dan kalimat yang jelas. Penelitian deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Data penelitian ini diperoleh dengan observasi terhadap water separator, sumber-sumber data dari buku atau referensi lain seperti web maupun maintenance manual serta training manual dan wawancara. Udara dingin dari ACM masuk ke coalescer bag untuk dipisahkan antara udara dan uap air, setelah itu udara masuk ke mix chamber sebelum udara memasuki sistem distribusi. Trouble di water separator pada pesawat Boeing 737-series yang biasa ditemukan adalah terjadinya pemblokan di coalescer bag, disebabkan karena coalescer bag kotor sehingga tekanan udara dingin yang masuk ke coalescer bag lambat dan tekanan naik, tekanan tersebut digunakan untuk bag condition indicator. Tekanan lebih besar dari pada bypass valve sehingga udara dingin lewat melalui bypass valve tanpa melalui coalescer bag. Cara untuk menanggulanginya yaitu dengan mengganti coalescer bag sesuai dengan petunjuk dalam Aircraft Maintenant Manual (AMM).
MODIFIKASI ALAT PENCELUP BATIK SECARA MEKANIS PADA PROSES PEMBUATAN BATIK TULIS GUNA MENINGKATKAN KUALITAS WARNA Farid Ma'ruf; Agus Prasetya; Mudjijana
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 2 No 1 (2015): Teknika STTKD: Jurnal Teknik, Elektronik, Engine
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.449 KB)

Abstract

Batik is a coloration technique that is blocked by wax and uses in textile. At this time, batik from Indonesia has good quality and is preferred by market share in foreign very much. Development and demand for batik every year has enhanced that effect in establishment of many industries in Bantul district, especially. However, the enhancing number ofbatikindustryis currentlynot matchedbyenhancing outputthat be produced, not due tothe implementation oftechnologyin their production process. The research will apply technology in one of existing production process in whole process of making batik is stillcarried out manually. The tool is called a color dyeing tool that serves to give color for batik that has been given wax.The tool is maked to minimize time of production process, especially for coloration time without reducing quality. Furthermore, existence of the tool is expected to enhance profit. The tool has dimension, 1610 mm x 650 mm x 460 mm and made ofmaterials that areeasily obtainablein the market.Testing of batik and performance of the color-dyeing-tool that is produced by color-dyeing-tool showed that the colordyeing-tool can make coloration process more effective and more efficient. This is evidenced bytheshorterdyeingprocess(30minutes)sotheprofit that is earnedby theindustry becomes 65% greater than thosewithmanualmethod.Furthermore, color quality produced by this tool is better (smoother, stronger, and more color resistance) than using manual dyeing process.
PENGARUH SHOT PEENING PADA MATERIAL PESAWAT TERBANG AL 7050-T7651TERHADAP LAJU PERAMBATAN RETAK FATIK Haris Ardianto; Priyo Tri Iswanto
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 2 No 1 (2015): Teknika STTKD: Jurnal Teknik, Elektronik, Engine
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.012 KB)

Abstract

Konstruksi pesawat terbang umumnya akan mengalami beban dinamis berupa tegangan tarik, tekan, bending, atau kombinasinya yang mengakibatkan kegagalan fatik. Selain itu, pesawat terbang juga beroperasi pada wilayah udara dengan berbagai kondisi lingkungan seperti keasaman, kebasaan, garam, kelembaban dan temperatur yang bervariasi, yang akan mempercepat laju korosi. Perlakuan permukaan shot peening dan anodisasi paling banyak diaplikasikan untuk meningkatkan ketahanan fatik dan korosi pada konstruksi pesawat terbang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan membuktikan pengaruh shot peening terhadap laju perambatan retak fatik pada material Al 7050-T7651.Spesimen dibentuk sesuai dengan standar ASTM E647, dikelompokkan dalam dua kategori as received material-tanpa perlakuan (AR) dan base metal shot peened (BMSP). Proses perlakuan shot peening (dengan intensitas Almen 0,006 A, diameter shot 0,017 inch) dilakukan di area surface treatment PT. Dirgantara Indonesia. Selanjutnya pengujian perambatan retak fatik dilakukan dengan mesin Servopulser di Lab. Bahan Teknik Jurusan Teknik Mesin UGM, dengan beban sekitar 11% dari tegangan tarik maksimum (spesimen standar ASTM E8M) yang dihubungkan dengan analisis beban kombinasi, dengan stress ratio R=0,1. Data hasil uji tersebut diolah menggunakan metode incremental polynomial untuk mendapatkan hubungan da/dN - ΔK. Hasil uji perambatan retak fatik pada spesimen AR menghasilkan angka konstanta Paris A=1,288×10-9dan n=2,02 dan BMSP dengan A=1,286×10-9 dan n=2,01. Dengan demikian perlakuan shot peening terbukti menurunkan lajuperambatan retak fatik meskipun tidak terlalu signifikan.
ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM Indreswari Suroso
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 2 No 1 (2015): Teknika STTKD: Jurnal Teknik, Elektronik, Engine
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.268 KB)

Abstract

Pengecoran logam adalah proses produksi untuk membentuk sebuah coran dengan jalan menuang logam cair panas kedalam cetakan kemudian dibiarkan mendingin dan membeku. Cetakan logam adalah cetakan yang digunakan satu kali cor menghasilkan banyak coran sehingga produktivitasnya tinggi dan ekonomis cocok dan cocok untuk benda berukuran kecil. Diameter butiran coran logam sangat dipengaruhi oleh bahan coran dan kekerasan bahan tersebut. Makin kecil diameter butiran maka kekerasan coran makin tinggi dan bersifat getas, sebaliknya makin besar diameter butiran maka kekerasannya makin rendah dan bersifat lunak. Hasil pengujian struktur mikro bahwa diameter butiran Zn lebih besar dibandingkan butiran Aluminium. Semakin besar diameter butiran maka kekerasan material semakin rendah dan bersifat lunak. Semakin kecil diameter butiran maka kekerasan material semakin tinggi dan bersifat getas. Kekerasan coran lug paduan Al lebih tinggi dibandingkan lug asli paduan Zn. Hal ini disebabkan diameter butiran aluminium lebih kecil dibandingkan diameter butiran Zn.

Page 1 of 1 | Total Record : 5