cover
Contact Name
Yudi Hendrilia
Contact Email
yudihendrilia@gmail.com
Phone
+628112900177
Journal Mail Official
yudihendrilia@gmail.com
Editorial Address
Ungaran, Semarang - Jawa Tengah
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen)
ISSN : 26859718     EISSN : 26859726     DOI : -
Core Subject : Education,
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) diterbitkan dua kali dalam 1 tahun (Februari dan Agustus) oleh Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara. Veritas Lux Mea menerima artikel ilmiah dari dosen, mahasiswa, praktisi teologi maupun pendidikan Kristen. Jurnal ini pun telah memiliki ISSN baik online (2685-9718) maupun cetak (2685-9718). Jurnal ini mempublikasikan artikel hasil penelitian dalam bidang: 1. Teologi Praktika 2. Teologi Biblika 3. Teologi Sistematika 4. Sejarah Teologi dan Gereja 5. Pendidikan Kristen (Gereja dan Sekolah)
Articles 94 Documents
Makna Iman menurut St. Maximus the Confessor Di dalam Philokalia: Pengetahuan Ilahi Yang Melahirkan Kebajikan Syutriska Kardia Gulo
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen - Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v5i2.190

Abstract

Talking about faith has become a common thing in the life of a believer. So, it can be identified that the life of a believer is a life that runs by faith. In this article analyze an understanding of St. Maximus on faith. So many people have an understanding of faith that faith is often misunderstood and some people think that it is enough to have faith alone and they will be saved. Therefore, in this case St. his perspective on faith is spiritual and profound. He considered that faith must be based on full belief in God which is actualized based on actions, not on things that are not based on God's will. This study aims to explain the understanding of faith that brings the knowledge of God based on St. Maximus. The research method used in writing this article is a literature review that focuses on the views of St. Maximus and is supported by other literature. The results of this study indicate that faith brings divine knowledge which gives birth to virtue.AbstrakBerbicara tentang iman sudah menjadi hal yang lazim bagi kehidupan orang percaya. Sehingga dapat di identifikasikan bahwa kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang berjalan dengan iman. Dalam artikel ini menganalisa sebuah pemahaman St. Maximus tentang iman. Begitu banyak orang yang memiliki pemahaman tentang iman sehingga kerap kali iman disalah artikan dan beberapa orang berpandangan bahwa cukup dengan beriman saja maka akan diselamatkan. Oleh karena itu dalam hal ini St. perspektifnya tentang iman adalah hal yang spiritual dan begitu dalam. Ia menilai bahwa iman harus berdasarkan keyakinan penuh kepada Allah yang diaktualisasikan berdasarkan perbuatan-perbuatan bukan terletak pada hal-hal yang tidak berdasarkan kehendak Allah. Dengan demikian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pemahaman iman yang mendatangkan pengenalan akan Allah berdasarkan St. Maximus. Metode penelitian yang digunakan dalam menulis artikel ini adalah kajian literatur yang berfokus pada pandangan St Maximus dan di didukung oleh literatur-literatur lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iman mendatangkan pengetahuan ilahi yang melahirkan kebajikan.
Hubungan Antara Anugerah dan Iman Serta Perbuatan dalam Keselamatan Berdasarkan Kajian Hermeneutik Efesus 2:8-10 Kordin Sagala; Ayub Rusmanto
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen - Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v5i2.236

Abstract

This research elaborates on the relationship between grace and faith and works in salvation based on a hermeneutic study of Ephesians 2:8-10. This research will focus more on how the concept of salvation remains relevant throughout the ages despite the many teachings of salvation that contradict the Word of God. The research method is based on a qualitative method built on a literature study approach and a biblical hermeneutic approach. This research uses inductive-descriptive biblical hermeneutic studies related to the subject matter as the basis of hermeneutic studies concerning the relationship between grace and faith and works in salvation. Based on the hermeneutic study of Ephesians 2:8-10, the author finds that every Christian needs to be reminded and taught about the grace of salvation so that they continue to grow in their spirituality by producing good fruit for the glory of God. Salvation by God's grace is the most fundamental teaching of the Christian faith and never changes throughout the ages. Grace and faith and works in salvation are inseparable parts of God's complete and holy design for sinful man who has saved him.AbstrakPenelitian ini mengurai seputar hubungan antara anugerah dan iman serta perbuatan dalam keselamatan berdasarkan kajian hermeneutik Efesus 2:8-10. Penelitian ini akan lebih memfokuskan pada bagaimana konsep keselamatan tetap relevan di sepanjang zaman di samping banyaknya ajaran keselamatan yang bertolak belakang dengan Firman Allah. Metode penelitian ini didasarkan pada metode kualitatif yang dibangun dengan ancangan studi literatur (literature study) dan ancangan hermeneutik Alkitab. Penelitian ini menggunakan kajian hermeneutik biblikal secara induktif-deskriptif yang berkaitan dengan pokok bahasan sebagai dasar kajian hermeneutik yang menyangkut hubungan antara anugerah dan iman serta perbuatan dalam keselamatan. Berdasarkan kajian hermeneutik dari Efesus 2:8-10, penulis menemukan bahwa setiap orang Kristen perlu diingatkan dan diajarkan tentang anugerah keselamatan sehingga terus bertumbuh dalam kerohaniannya dengan menghasilkan buah-buah yang baik untuk kemuliaan Tuhan. Keselamatan yang bersumber dari anugerah Allah adalah pengajaran yang paling mendasar bagi iman Kristen dan tidak pernah berubah sepanjang masa. Anugerah dan iman serta perbuatan dalam keselamatan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan sebagai rancangan yang utuh dan kudus dari Tuhan bagi manusia berdosa yang telah menyelamatkannya.
Kasih Allah Sebagai Pemaknaan Dalam Injil Adalah Kekuatan Allah: Kajian Teologis Roma 1:16-17 Andreas Danang Rusmiyanto
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen - Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v5i2.237

Abstract

Faith in Jesus Christ as the savior who brings salvation is often understood to be something that is common in the eyes of today's believers. This is reflected in several statements made at a meeting in the Christian community. Not being able to interpret the meaning of the Bible is the power of God that saves making a Christian faith often weak in the strength of the principles of truth in salvation. The gospel is power is a meaning of God's love that is so deep in human life in general and believers in particular. To describe this, the author uses a qualitative method with a critical description of a phrase which states that the Bible is the power of God as the meaning of His love. By using literature studies from various sources and exegesis from Romans 1:16 it is believed to be able to provide a correct understanding in interpreting a phrase that has a deep meaning for faith in the savior in today's life.AbstrakIman kepada Yesus Kristus sebagai sang juru selamat yang mendatangkan keselamatan sering kali dipahami menjadi sesuatu yang biasa menurut pemandangan orang percaya masa kini. Hal itu tercermin dari beberapa pernyataan-pernyataan yang disampaikan dalam suatu pertemuan di komunitas Kristen. Kurang dapat memaknai arti dari Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan menjadikan suatu iamn Kristen menjadi seringkali tidak kuat dalam kekuatan prinsip kebenaran dalam keselamatan tersebut. Injil adalah kekuatan adalah suatu makna kasih Allah yang begitu dalam dalam kehidupan manusia pada umumnya dan orang percaya pada khususnya. untuk mendeskripsikan tentang hal itu penulis menggunakan metode kualitatif dengan deskriptif kritis akan suatu frasa yang menyebutkan bahwa Injil adalah kekuatan Allah sebagai makna kasih-Nya. Dengan menggunakan kajian literatur dari berbagai sumber dan eksegesis dari surat Roma 1:16 diyakini dapat memberikan suatu pengertian yang benar dalam memaknai sebuah frasa yang mempunyai arti yang dalam bagi iman kepada sang juru selamat di kehidupan masa kini.
Kasus Dina dan Sikhem Ditinjau dari Perspektif Teologi dan Hukum Positif John Abraham Christiaan
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen - Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v5i2.243

Abstract

The Bible honestly recounts various intriguing events with the aim of imparting faith lessons to Christians so that they may draw closer to God, avoid various events that give rise to the consequences of sin and the law. The story of the Rape of Sikhem is one example of the Bible's honesty. Circumcision, as a covenant between God and His chosen people, was used as a condition for the evil pact that Simeon and Levi made to kill Sikhhem, Hamor, and all the adult men of the land of Sikhem, then plunder their wealth and take captive the women and children of the land of Sikhem. This study aims to provide an overview of theological and legal perspectives on the case of Dina and Sikhem, in order to understand the intentions and purposes of the Word of God in this case, and from a legal perspective, the rules and criminal threats regarding the cases that occur in the story of Dina and Sikhem. The researcher used a qualitative method and concluded that cases of rape against minors cause various traumas in the lives of sexual violence victims, as well as premeditated murder and theft preceded by violence against Sikhem, Hamor, and the entire land of Sikhem.AbstrakAlkitab secara jujur mengisahkan berbagai kejadian menarik yang bertujuan untuk memberikan pelajaran iman kepada umat Kristen agar semakin dekat  dengan Tuhan, menghindari berbagai peristiwa yang menimbulkan dosa hukuman. Kisah pemerkosaan Sikhem terhadap Dina adalah salah satu bukti  kejujuran Alkitab. Sunat sebagai suatu kovenan antara Allah dengan umat pilihan-Nya dijadikan sebagai syarat untuk permufakatan jahat Simeon dan Lewi yang membunuh Sikhem dan Hemor serta seluruh laki-laki dewasa negeri Sikhem. Tindakan menjarah harta dan menawan perempuan dan anak-anak negeri Sikhem. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang perspektif teologi dan hukum mengenai  kasus Dina dan Sikhem, agar dapat diketahui maksud dan tujuan Firman Tuhan dalam kasus ini. Dari perspektif hukum ada  aturan-aturan serta ancaman pidana terhadap kasus-kasus yang terjadi dalam kisah Dina dan Sikhem. Peneliti menggunakan  metode kualitatif dan menyimpulkan  bahwa kasus pemerkosaan terhadap anak  di bawah umur menimbulkan berbagai trauma dalam kehidupan korban kekerasan seksual, serta adanya pembunuhan berencana dan pencurian yang didahului kekerasan terhadap Sikhem, Hemor dan seluruh negeri Sikhem.

Page 10 of 10 | Total Record : 94